Penguasa Tujuh Altar
...Valeria Region Arc (Arc Wilayah Valeria) - Bab 1...
...‿︵‿︵‿︵‿︵‿︵‿︵...
Seorang anak bernama Aric Fanzel memulai hidupnya sebagai petualang di usia 16 tahun, ia berasal dari desa kecil di sebuah negara bernama desa Valeria, ia tumbuh di daerah yang dibilang dibawah standar ekonomi, kondisi lingkungan dan rumah yang buruk, bahkan ayahnya yang sudah meninggal saat ia berusia 4 tahun.
Kini Aric menginjak usia 16 tahun dan pergi ke daerah luar bersama 3 orang temannya, yaitu Nyla, Seraphina, dan Raline. Mereka berempat memulai petualangan mencari sebuah kristal pusaka yang dinilai mahal dan multiguna.
Kristal tersebut diketahui berada di salah satu gua terpencil selatan desa Valeria tersebut. Ketika Aric, Nyla, Seraphina, dan Raline menemukan sebuah reruntuhan kuno, ia bertemu dengan seseorang bernama Fergus yang cukup humoris.
"Hahaha... Kalian tidak akan percaya apa yang telah kutemukan" ujar Fergus sembari tertawa. "Apa yang kau temukan?" tanya Seraphina.
"Aku menemukan buku berisikan lelucon kuno di reruntuhan ini, lihatlah ini Nyla, bagian yang ini sangat lucu Haha", "Wah, iya, hahaha, aku tidak menyangka nya kau bisa menemukan buku seperti itu, Fergus" jawab Nyla tertawa.
"Sudahlah, kita disini bukan untuk bersenda gurau, kita sudah akan memulai hidup sebagaai petualang" bantah Aric.
"Iya iya. Kau yang terlalu bersemangat Aric" jawab Raline. "Bagaimana tidak? Ayahku yang dulu seorang petualang kata ibuku. Jadi, aku berusaha mengejar jejaknya!".
"Lihat? Ini beberapa keping perunggu dan perak yang diberikan ibuku untuk semasa perjalanan" kata Aric.
Semua terdiam, dalam hati masing-masing merasa prihatin karena sejak awal ekonomi keluarga Fenzel tidak memadai.
Lalu Seraphina mengeluarkan sejumlah keping perak, dan disusul dengan Fergus sejumlah keping emas, sedangkan Raline dan Nyla hanya membawa makanan dan sedikit keping perak.
"Sepertinya kalian semua berasal dari keluarga kaya, semoga kalian bersyukur" ujar Aric. "Kami turut prihatin dengan keadaan keluarga mu Aric" jawab Nyla.
"Sudahlah, tidak usah dihiraukan, aku cukup bersyukur dengan apa yang ku punya. Ayo berangkat mencari gua itu" balas Aric.
Ketika sore datang, mereka berlima yang kini bersama Fergus beristirahat sejenak karena tidak menemukan gua tersebut.
Raline dan Nyla mengeluarkan beberapa makanan untuk mereka makan dan dilahap hingga habis hingga malam datang.
...
Malam hari tidak ada yang tahu bencana apa yang akan muncul, mereka memutuskan untuk kembali terlebih dahulu ke desa karena sudah berjalan cukup jauh, dan juga mereka berjalan tanpa membawa perlengkapan dan senjata.
Aric, Nyla, Seraphina, Raline, dan Fergus berpisah ketika tiba di desa dan menuju rumah masing-masing. Rumah Aric bisa dibilang yang paling memprihatinkan diantara 4 orang temannya, namun Aric tetap bersyukur.
Ketika di rumah, Aric disuguhkan dengan masakan ibunya yang menggugah selera, hasil tangkapan ikan dari Xyana Fenzel, adik perempuan dari Aric Fanzel
Ibu Aric berkata, bahwa sudah sepatutnya ia berpetualang ke luar desa bahkan keluar kota, karena jika dibandingkan degan adiknya, Aric bisa dibilang jauh dalam hal memasak, memancing, serta kegiatan fisik lainnya.
Oleh karena itu, ibunya menyuruh Aric untuk berpetualang ke dunia luar.
Aric tidur di kamar lusuh tanpa kasur ataupun alas yang empuk. Ia hanya tidur beralaskan pelepah pohon yang kemudian ia haluskan menggunakan pisau.
Tidak seperti temannya yang lain, yang bahkan untuk rumah saja sudah sangat nyaman untuk ditinggali. Tapi bagaimanapun, Aric tetap bersyukur dengan apa yang dia punya.
Ketika pagi datang, Aric yang sehabis mandi di sungai tepi desa, pergi ke pusat perbelanjaan di desa untuk mencari perlengkapan dan senjata.
Tak lama kemudian, dia berjumpa dengan Fergus yang tampak tengah membaca buku lelucon di toko syal milik ayahnya.
Aric menyapa Fergus dengan senang dan menuju ke sana. Di sana, ayah Fergus menawarkannya sebuah syal kelabu yang tidak begitu tebal namun bisa menghangatkan diri dari cuaca dingin.
...
"Ayah, bukankah menawarkan syal itu dengan harga 20 keping perak terlalu mahal bagi Aric..?" tanya Fergus.
"Kalau begitu, biarkan Aric menawarnya sendiri dan ayah akan memberinya sesuai harga yang ditawarkannya" jawab ayahnya.
"Nah Aric, berapa keping yang kamu punya?". " Ha..hanya 25 keping perunggu dan 6 keping perak. Namun... Ini sisa uangku yang diberikan ibuku beberapa hari lalu".
Dalam hati ayah Fergus bergumam bahwa harga tersebut sangat melenceng jauh dari apa yang ia harapkan, ia menawarkan kepada Aric dengan harga 20 keping perak, dan berharap Aric setidaknya punya setengah dari itu.
Namun nyatanya, jumlah yang dimiliki Aric untuk membeli sebuah daging saja tidak cukup.
"Kalau begitu, ambil saja" jawab ayah Fergus. "Eh..tapi kepingan ku tidak cukup.." jawab Aric. "Tidak apa. Aku yakin suatu saat kau akan sukses, jadi bayar saja ketika kau sudah sukses nanti nak" balas ayah Fergus dengan senyuman.
Aric berterima kasih banyak dan kemudian pergi untuk mencari tujuannya. Fergus mengatakan akan menyusulnya nanti.
Nyla dan Seraphina yang sedang berada di toko senjata milik seorang warga desa, kebetulan juga bertemu dengan Aric.
Penjual tersebut menawarkan pisau genggam dua mata dengan harga paling murah sebanyak 18 keping perunggu. Lalu Aric pun langsung membelinya.
Terlihat Nyla dan Seraphina yang masing-masing membeli pisau panjang dan Seraphina yang membeli tongkat sihir. Aric tidak pernah cemburu dengan barang bagus yang dimiliki orang lain.
Setelah mereka bertiga membeli peralatan, mereka langsung bergegas ke luar desa dan memulai perjalanannya, tak lupa pula Seraphina yang baru membeli tongkat tersebut langsung menyimpan sejumlah makanan dan minuman di dalamnya.
Di reruntuhan bangunan, terdapat Raline yang tengah bermenung, menunggu Aric dan yang lain.
Ketika mereka sudah sampai, mereka berempat bersama Raline langsung berjalan menuju ke luar desa. Inilah perjalanan pertama mereka menuju dunia luar.
Fergus yang disangka ketinggalan di desa, ternyata mempersiapkan sejumlah senjata yang begitu menarik, sebuah perisai dan pedang di tangan kanannya.
Mereka kemudian membagi tugas dan peran masing-masing:
- Aric: membawa sebuah pisau genggam bermata dua sebagai penyerang utama
- Nyla: bersenjatakan pisau panjang sebagai penyerang belakang
- Seraphina: bertugas menyembuhkan korban yang terluka dan menyimpan pasokan makanan dan minuman
- Raline yang tidak membawa apa-apa, hanya sejumlah keping emas. Namun ia tahu banyak soal dunia luar karena ayahnya seorang pedagang antar kota.
- Fergus: dengan perisai dan pedang sebagai pelindung teman-temannya dan sebagai penyerang jika terjadi keadaan darurat.
Hari pertama mereka melangkah ke dunia luar dimulai, di bawah panas matahari yang begitu terik, namun tak meluapkan semangat mereka sebagai petualang
Akan tetapi, jalan yang mereka lalui tidaklah semulus yang mereka pikirkan. Akan terdapat banyak bencana dan ancaman yang akan dihadapkan kepada mereka di masa yang akan datang.
......•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Wisnu Aji
nama dunianya sama kak😅 aku baru mulai buat kemarin
2024-07-19
0
IაႸ
setelah kata "16 tahun" dan "Valeria" ganti titik bang
2024-04-15
1
Niswa Ach
Eric..catat baik baik nama orang baik ini.Ayah Fergus
2024-03-04
0