Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Hari Kelulusan.

"Ye … akhirnya kita lulus juga. Aku sangat senang karena setelah ini kita bisa melanjutkan untuk bekerja sesuai keinginan kita. Ah rasanya sudah sangat bosan belajar, belajar dan terus belajar," ucap Zea kepada sahabatnya tepat di hari kelulusan mereka.

Zea Jovita Alexander tampak bersorak gembira karena merasa jika bebannya menjadi Mahasiswi di salah satu Universitas ternama di kotanya selama 4 tahun sudah berakhir dan saat ini ia sudah menyandang gelar Sarjana Manajemen (S.M).

"Iya Ze, aku juga seneng banget akhirnya kita sudah lulus. Oh iya, jadi rencananya setelah ini kamu mau melamar bekerja di mana?" Tanya wanita bernama Fianka Clarissa itu.

"Rencananya sih aku mau melamar di Perusahaan Andara Entertainment. Kamu 'kan tahu sendiri dari dulu aku sangat menyukai perusahaan itu," jawab Zea yang terlihat begitu antusias.

"Hm … menyukai perusahaannya apa karena menyukai CEO-nya di sana," kata Fianka.

"Kamu tahu aja, yang pasti selain pekerjaan itu bersangkutan dengan kuliah kita tidak menjadi maslah 'kan kalau aku memang selalu ingin berada di dekat Kak Rein," ungkap Zea dengan yang memang selalu terbuka dengan sahabatnya itu.

Ya Zea memang sudah lama menyukai pria bernama Reinfansyah Delvan Adhitama, pria yang tumbuh bersamanya sejak kecil. Hanya saja sampai saat ini mereka belum memiliki hubungan yang lebih dari sekedar sahabat atau adik kakak.

"Ze, sepertinya sudah saatnya deh kamu mengungkapkan perasaan itu kepada Kak Rein. Mau sampai kapan kamu menyembunyikannya," kata Fianka.

"Apakah menurutmu tidak masalah kalau seorang wanita mengungkapkannya terlebih dulu. Bagaimana kalau Kak Rein menolak?" Tanya Zea yang merasa takut.

"Tidak mungkin, kalau menurut aku dari perhatian yang Kak Rein berikan sudah sangat jelas kalau dia juga menyukaimu. Ya mungkin saja dia belum bisa mengungkapkannya karena ada sebab akibat, salah satunya mau kamu fokus kuliah dulu. Dan mungkin kalau kamu yang mengungkapkannya terlebih dulu, nantinya Kak Rein juga akan jujur dengan isi hatinya yang sebenarnya," ujar Fianka.

"Iya kamu benar juga, terima kasih ya Fi. Kamu memang sahabatku yang paling terbaik," ucap Zea yang merangkul tubuh sahabatnya itu.

"Iya sama-sama Ze. Semangat ya, aku doain semoga semuanya berjalan lancar dan lebih cepat lebih baik. Nah itu yang diomongin udah nongol, kalau begitu aku mau ke sana dulu ya. Kebetulan ada temanku juga yang datang ke sini," ucap Fianka sembari menunjuk ke arah sosok pria tampan yang baru saja tiba di sana, siapa lagi kalai bukan Rein.

"Oh iya, have fun ya Fi," ucap Zea tersenyum.

Fianka sempat menyapa Rein terlebih dulu, barulah setelah itu ia langsung pergi meninggalkan Zea dan pria tersebut.

"Selamat ya atas kelulusan kamu, semoga ilmunya bermanfaat dan kamu akan sukses nantinya. Maaf aku terlambat datang karena tadi benar-benar ada pekerjaan yang tidak bisa aku tinggalkan," ucap Rein yang saat ini sudah berada di hadapan Zea sembari menyerahkan buket bunga sebagai hadiah di hari kelulusan wanita tersebut.

"Amin, terima kasih banyak ya Kak atas hadiah, doa dan ucapannya. Tidak masalah kok, kamu sudah ada di sini sekarang aja aku udah senang," ucap Zea.

"Iya sama-sama Ze, syukurlah kalau memang seperti itu. Oh ya Mama dan Papa aku juga kirim salam dan mereka minta maaf tidak bisa hadir di wisuda kamu karena belum bisa pulang dari luar negeri, tapi mereka mengucapkan selamat dan doa yang terbaik untuk kamu," ucap Rein yang menyampaikan pesan kedua orang tuanya.

"Iya Kak tidak apa-apa, aku mengerti kok. Kirim salam balik ya untuk Om Lukman dan Tante Ambar, terima kasih juga atas doa dan ucapannya," ucap Zea.

"Iya Ze, nanti aku sampaikan ya. Oh iya Om Zayan dan Tante Vita mana?" Tanya Rein.

"Ayah dan Mama baru saja pulang Kak, katanya sih Ayah masih ada urusan pekerjaan," jawab Zea. "Oh ya Kak, bagaimana kalau kita foto-foto," ajaknya dan Rein sama sekali tidak menolak.

Lalu Zea dan Rein pun tampak berfoto bersama untuk menjadikan momen kenangan yang tidak akan pernah dilupakan bagi keduanya.

"Oh ya Ze aku juga minta maaf ya karena tidak bisa lama karena aku ada janji meeting siang ini. Tapi bagaimana kalau nanti malam kita merayakan kelulusanmu ini, apa kamu mau?" Kata Rein.

"Tentu saja aku mau," jawab Zea tanpa berpikir panjang lagi.

"Ya sudah kalau begitu nanti malam aku jemput ya jam 7 malam," ucap Rein.

"Iya Kak, aku tunggu ya," ucap Zea tersenyum, ia merasa sangat senang karena pria yang disukainya itu mengajaknya untuk berkencan.

*****

Saat ini Zea dan Rein sudah berada di tepi danau setelah tadi keduanya makan malam bersama, tempatnya begitu indah dan romantis dengan dihias lampu kelap-kelip di sekitarnya. Di sana juga terdapat sebuah taman yang dilengkapi dengan kursi untuk para muda-mudi ataupun yang membawa keluarga bersantai, serta menghirup udara segar sambil menikmati cemilan yang dijual para pedagang kaki lima.

"Bintangnya sangat indah ya Kak," ucap Zea sembari menunjuk satu bintang di atas langit.

"Iya sangat indah," tapi lebih indah kamu," batin Rein seraya memandangi wajah Zea dari samping.

Menyadari jika saat ini ia sedang di perhatikan oleh Rein, membuat Zea pun langsung menatap ke arah pria tersebut. Sehingga membuat Rein langsung saja tersenyum kepadanya.

"Ada apa Kak, apa ada yang salah di wajahku?" Tanya Zea seraya memegangi pipinya.

"Tidak ada, aku hanya ingin menatapmu saja. Ya kamu benar bintang di sana sangat indah, untuk itu aku mengajakmu ke sini karena aku tahu kamu sangat menyukai alam terbuka seperti ini," ucap Rein yang kini mengalihkan pandangannya menatap ke arah langit, begitu pula dengan Zea.

"Duh … ada apa ini? Kenapa jantungku rasanya berdetak sangat kencang. Sebenarnya Kak Rein mengajakku ke sini untuk apa sih, bukankah untuk berkencan? Tapi kenapa sampai sekarang Kak Rein tidak mengungkapkan perasaannya juga. Benar apa kata Fianka, aku harus mengungkapkannya terlebih dulu, aku harus berinisiatif. mungkin saja Kak Rein merasa malu atau segan dan takut aku marah karena persahabatan kami selama ini," batin Zea yang memejamkan matanya, mencoba untuk menetralisir perasaannya yang sangat tidak karuan.

"Ada apa Ze, apa kamu lagi tidak enak badan? Kita pulang sekarang aja ya," tanya Rein karena melihat tingkah Zea tampak aneh.

"Kak Rein, sebenarnya aku sudah sangat lama memendam perasaan ini dan aku sudah tidak tahan lagi untuk mengungkapkannya Kak. Aku mencintaimu Kak Rein, apa kau mau menjadi kekasihku?" Ucap Zea dengan penuh keberanian, yang membuat Rein sangat terkejut dan tak percaya dengan apa yang didengarnya.

Bersambung …

Bonus Visual.

Zea Jovita Alexander.

Reinfansyah Delvan Adhitama.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

urusan ditolak itu belakangan Yang penting jujur dulu ya zea 🥰

2023-10-13

3

Thv😍

Thv😍

jejak dulu ya Thor, babnya baru dikit 🤭

2023-10-07

3

Aquarius

Aquarius

visualnya cakep-cakep.

2023-10-06

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!