Dalam kondisi seperti ini, Gladys yang mengetahui kondisi Rein pasti akan membawanya ke rumah sakit. Tetapi kali ini pria itu menolak karena ada Zea di perusahaan, Rein takut jika nantinya Zea malah mengetahui kondisinya yang sebenarnya.
"Pak, lebih baik sekarang kita ke rumah sakit saja ya. Kalau tidak saya takut kondisi Bapak semakin memburuk," ucap Gladys.
"Sudahlah Gladys, kamu tidak perlu mengatur Saya. Saya baik-baik saja," ucap Rein.
"Baik-baik bagaimana Pak, Bapak menahan kesakitan seperti ini hanya karena Zea. Atau lebih baik Zea saya pecat saja, jadi Pak Rein bisa bergerak bebas di perusahaan ini," kata Gladys.
"Kamu ini bicara apa? Saya saja bisa menyembunyikan penyakit ini dari karyawan lain, hanya kamu dan asisten saya saja yang tahu. Kenapa kamu sekarang malah mengatur saya seperti ini?" Tukas Rein yang terlihat kesal.
"Maaf Pak, saya sama sekali tidak bermaksud seperti itu. Tapi apa benar Pak Rein baik-baik saja, tidak perlu ke rumah sakit?" Tanya Gladys yang merasa sangat khawatir.
"Ya, saya yakin saya baik-baik saja. Terima kasih atas perhatian kamu dan kamu juga sudah membantu saya. Oh ya saya minta tolong terus awasi Zea, pastikan Zea akan selalu aman bekerja di sini," ucap Rein.
"Baik Pak, jadi sekarang Pak Rein sudah bisa saya tinggal 'kan? Saya harus menemui artis baru itu," kata Gladys, karena ia juga bertugas bertanggung jawab atas artis-artis yang bergabung di perusahaan tersebut.
"Ya silahkan saja kamu keluar. Tolong panggilkan Gerry ke sini," kata Rein.
"Baik Pak. Kalau begitu saya permisi," ucap Gladys yang langsung saja keluar dari ruang CEO.
_____
Sementara itu Zea yang saat ini sudah berada di ruangan artis langsung saja menemui artis baru yang dimaksud oleh Gladys tadi.
"Maaf Tuan, apa kamu artis yang baru saja dikontrak di perusahaan ini?" Tanya Zea yang menghampiri sang artis.
"Ya, kamu siapa?" Tanya pria tampan yan saat ini ia akan bermain film dan bekerjasama dengan Perusahaan Andara Entertainment.
"Perkenalkan saya Zea. Saya yang akan menjadi manager Tuan," ucap Zea sembari menjulurkan tangan.
Bukannya menyambut juluran tangannya, pria yang berada di hadapannya itu malah tampak menatap dari ujung rambut sampai ke ujung kaki Zea.
"Manager? Oh jadi kamu yang dikatakan oleh Kak Gladys, lalu kak Gladys ada di mana sekarang?" Tanya pria itu.
"Kak Gladys ada urusan sebentar, sebentar lagi juga akan ke sini," jawab Zea.
"Oke, tidak masalah. Kenalkan namaku Edward, Edward El Kalandra. Biasa dengan dikenal publik dengan nama Edward El, artis terkenal yang sudah banyak membintangi film. Mulai sekarang aku adalah Bos-mu, selamat bekerja denganku," ucap Edward yang menjulurkan tangannya.
Meskipun merasa kesal, tetapi Zea menyambut juluran tangan tersebut.n"Terima kasih banyak Tuan, mohon bimbingannya," ucapnya.
"Sebagai manager tentunya kamu sudah tahu 'kan apa tugas kamu? Satu lagi kamu tidak perlu memanggilku Tuan, aku bukan CEO atau mafia dan aku juga masih muda, umurku baru 22 tahun. Jadi kau panggil saja aku Kak Edward, bagaimana?" Ucap Edward dengan tengilnya, sangat berbeda jauh dengan sikap Rein.
"Oke Kak Edward, tidak masalah. Ya sebagai manager aku sudah tahu kok tugasku apa, meskipun ini adalah pengalaman pertamaku bekerja sebagai manager artis tapi aku janji akan bekerja semaksimal mungkin. Tadi aku juga sudah diberitahu oleh Kak Gladys apa saja tugasku, jadi aku mohon juga bantuan Kak Edward untuk pembimbingku," kata Zea.
"Oke kalau begitu, tidak masalah." ucap Edward, ia cukup tertarik dengan Zea yang terlihat begitu semangat dan juga sangat cantik.
_____
"Zea … tolong ambilkan minumanku," teriak Edward, sehingga segera saja Zea mengikutinya perintahnya.
"Nih minumannya, apa kamu itu tidak bisa bicara pelan sedikit? Aku 'kan ada di sampingmu dan aku juga tidak budek, jadi kamu tidak harus berteriak seperti itu," protes Zea.
"Kamu itu managerku di sini, jadi kamu tidak perlu banyak bicara. Ikuti saja apapun yang menjadi perintahku," kata Edward.
"Aku ini manager bukan babumu, seharusnya kamu mencari asisten untuk menjadi babumu," kata Zea ketus.
"Zea, berani sekali kamu berbicara seperti itu. Kamu ini masih mau bekerja atau tidak? Baru hari pertama kerja saja sudah berani melawan," tukas Edward.
"Terserah kamu saja, yang jelas aku ini manager kamu, ma-na-ger dan tugasku adalah mengatur jadwalmu, bukan menjadi pembantu," kata Zea.
"Apa bedanya? Bukankah itu juga tugas seorang manager?" Kata Edward.
"Huft, sabar Zea sabar. Kalau bukan karena mau dekat dengan Kak Rein, aku tidak akan sudi menjadi manager artis, apalagi artis tengil seperti pria ini. Seharusnya aku ini menjadi manager di perusahaan, bukan malah menjadi manager artis," umpat Zea di dalam hatinya.
*****
"Ha … ha … ha … kamu juga sih, seharusnya kamu itu menadi manager perusahaan, bukan malah jadi manager artis. Mana artisnya tengil lagi, sabar-sabar aja deh Ze. Tapi kalau kamu memang nggak kuat ya lebih baik mengundurkan diri saja, nggak usah sok-sok'an jadi manager artis," kata Fianka yang menertawakan sahabatnya itu.
"Terus, terus saja tertawa sepuasnya. Ya nggak bisa gitu lah Fi. Kamu 'kan tahu sendiri apa tujuan aku bekerja di perusahaan itu, demi mengejar cinta Kak Rein. Kamu sendiri yang menyemangati aku dan kamu juga yang bilang jangan menyerah untuk mengejar cinta kak Rein, kok sekarang kamu malah suruh aku berhenti," tukas Zea.
"Iya aku tahu, tapi memangnya nggak ada pilihan lain apa. Minimal jadi direktur kek, Manager Keuangan atau manager apa kek, ini malah jadi manager artis," kata Fianka.
"Sama saja 'kan judulnya Manager juga. Hanya lowongan itu saja yang ada, jadi aku tidak punya pilihan lain. Sudahlah tidak apa-apa, aku coba sabar-sabar saja dulu. Tapi kalau seandainya artis itu semakin menjadi menjadi, lihat saja dia akan tahu apa akibatnya," ucap Zea dengan tatapan mata yang sulit diartikan.
"Jangan terlalu membenci, nanti kamu bisa jatuh cinta loh dengan artis itu," goda Fianka.
"Apaan sih, ya nggak mungkin lah aku jatuh cinta dengan artis tengil seperti pria itu. Di dalam hati aku hanya ada kak Rein dan perlu aku ingatkan lagi kalau aku bekerja di Perusahaan Andra Entertainment, bahkan rela menjadi manager artis hanya untuk-"
"Mengejar cinta Kak Rein," sambung Fianca sebelum Zea menyelesaikan ucapannya.
"Nah itu tahu," ujar Zea.
"Iya aku tahu. Jadi bagaimana, apa Kak Rein senang kamu bekerja di perusahaan itu dan sikapnya Kak Rein ke kamu gimana?" Tanya Fianka.
"Dari ekspresinya sih sepertinya dia senang ya dan sikap Kak Rein juga biasa saja. Dia juga nggak ada bahas apa-apa tuh soal ungkapan cintaku kemarin," jawab Zea.
"Ya sudah biarkan saja, justru itu malah bagus supaya kamu tidak perlu malu saat bertemu Kak Rein di perusahaan," kata Fianka.
"Zea, tolong aku. Aku sedang dikejar-kejar fans fanatik," ucap seseorang yang menutupi wajahnya dengan topi dan hoodie, serta langsung duduk di samping Zea. Membuat Zea dan Fianca merasa sangat terkejut.
Bersambung …
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Pisces Girl
lanjut kak,aku kirimin mawar biar semangat.. 😍
2023-10-08
5
🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩
Next Kak....🥰🥰
2023-10-08
6
🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩
Walaupun Rein sedang sakit,tapi masih memperhatikan Zea...sungguh Luar biasa kamu Rein...👍🏻
2023-10-08
8