Datang Di waktu Yang Tepat.

"Heh kamu itu siapa sih, kenapa tiba-tiba saja kamu ada di sini? Sana pergi!" Usir Lea yang merasa sangat kesal.

"Zea, masa kamu tidak mengenali aku sih. Perhatikan aku baik-baik," kata pria tersebut sembari menunjukkan sedikit wajahnya.

Jangankan Lea, Fianka juga mengenali siapa pria yang saat ini berada di dekat mereka.

"Kak Edward, kamu artis terkenal itu 'kan," ucap Fianka yang terlihat begitu syok.

"Hust … aku mohon jangan berisik," ucap Edward yang meminta Fianka untuk diam.

"Coba ke sana, pasti Edward mencoba melarikan diri."

"Duh … gagal dong aku mau minta foto terbaru dan tanda tangan Edward."

Terdengar suara para fans yang mencari keberadaan Edward.

"Lihat saja aku akan memberitahu keberadaanmu di sini," kata Zea.

"Zea, jangan dong. Kasihan Kak Edward, nanti kalau fans fanatiknya itu menyakitinya bagaimana?" Ucap Fianka.

"Apa kata temanmu benar Ze, temanmu saja bisa mengerti. Apalagi kamu itu managerku, masa kamu tega malah mau menyerumuskanku. Nanti kalau aku terkena masalah kamu juga yang repot," ucap Edward yang membuat Zea tampak berpikir.

Hingga di saat itu pun beberapa fans yang tadi mengejar Edward tampak sudah pergi meninggalkan cafe tersebut.

"Sekarang mereka sudah pergi, jadi kamu juga sudah bisa pergi dari sini," ucap Zea ketus.

"Eh jangan dulu dong Ze, bisa saja 'kan para fans itu masih ada di luar. Kamu ini kenapa sih sensitif banget sama Kak Edward," tukas Fianka. "Kak Edward, maaf ya Zea memang suka seperti ini, tapi aslinya dia baik dan perhatian kok. Oh iya Kak kenalkan aku Fianka, sahabatnya Zea," ucap Fianka yang menjulurkan tangannya.

"Oh iya aku Edward, seperti yang kamu tahu," jawab Edward yang menyambut juluran tangan Fianka.

Edward yang sebenarnya paling malas untuk berkenalan dengan wanita secara langsung seperti itu, tetapi kali ini karena Fianka adalah sahabat Zea maka dengan senang hati ia pun memperkenalkan dirinya.

"Zea, jadi ternyata Edward yang kamu maksud adalah Edward yang ini dan kamu benar-benar tidak pernah melihat Kak Edward sebelumnya, kamu tidak tahu siapa dia?" Tanya Fianka.

"Ya memang aku tidak tahu. Kamu 'kan tahu sendiri aku ini orangnya paling tidak menyukai dunia artis, apalagi artis Indonesia dan pendatang baru lagi," ucap Lea apa adanya.

"Walaupun aku ini pendatang baru, tapi aku sudah cukup terkenal. Masa iya sih nonton TV pun kamu tidak pernah," cibir Edward.

"Memang tidak pernah, karena aku sukanya tonton drakor, dracin, film Thailand dan itu semua nggak perlu nonton di TV," kata Zea.

"Maaf ya Kak Edward, sahabatku yang satu ini memang sedikit unik," ucap Fianka.

"Fianka, kamu apa-apaan sih. Kok kamu malah membela artis baru ini daripada aku," ucap Lea yang terlihat kesal.

"Iya tidak apa-apa kok Fi. Tapi terima kasih ya karena kalian berdua sudah menolongku tadi, begini saja kalian boleh memesan apa saja, malam ini biar aku yang traktir," kata Edward.

"Beneran Kak Edward mau traktir kami?" Tanya Fianka.

"Iya benar, anggap saja ini sebagai balas budi karena kalian tadi telah menolongku," jawab Edward.

"Terima kasih tawarannya, tapi tidak perlu," tukas Zea.

"Ze, jangan seperti itu dong. Kita juga 'kan baru pesan minuman saja, lebih baik sekarang kita pesan makanan yuk. Kapan lagi kita ditraktir sama artis," kata Fianka.

"Kalau kamu mau ya sudah kamu saja deh, aku mau pulang," kata Zea.

"Zea, jangan begitu dong Ze. Sebentar saja ya, please! Kamu 'kan tahu sendiri kalau aku nge-fans banget sama Kak Edward, masa iya setelah sekarang ada Kak Edward di depan mata aku terus aku menyia-nyiakan kesempatan ini," pinta Fianka dengan memasang wajah memelas, sehingga membuat Zea pun tak bisa menolak keinginan sahabatnya itu.

"Kalau bukan karena kamu males banget aku masih berada di sini," tukas Zea yang pada akhirnya pun setuju, sehingga membuat Fianka dan Edward merasa sangat senang.

_____

"Kenapa kamu bisa ada di sini? Sudah tahu artis terkenal, di mana-mana ada fans, seharusnya kamu itu siap dong buat bertemu dengan mereka. Jangan menghindar seperti itu, pasti mereka akan menganggap kamu itu sombong," ucap Zea di sela-sela makan malam mereka.

"Masalahnya tidak sesederhana itu Ze, aku juga tidak bermaksud untuk sombong. Tapi mereka tadi itu fans yang terlalu fanatik, bahkan mereka tidak segan untuk memeluk dan menciumku," kata Edward yang merasa merinding jika mengingat dan membayangkannya.

"Bisa sampai seperti itu?" Tanya Zea yang terlihat tak mempercayainya.

"Iya Ze, maka itu sebagai managerku kamu seharusnya mengetahui dong semua tentang aktivitasku, apa saja yang aku lakukan dan apa yang terjadi padaku. Kamu juga harus bisa melindungiku dari para fans di manapun aku berada," kata Zayn.

"Oh ya? apa itu termasuk tugas manager juga? Sepertinya kamu tidak hanya ingin menjadikanku babumu tapi juga menjadi Bodyguardmu," tukas Zea.

"Ya tidak seperti itu juga Zea. Oke sepertinya aku memang harus mencari Bodyguard, tapi aku tidak mau menggunakan asisten karena sudah cukup dengan manager. Aku hanya ingin kamu menjadi manager dan asistenku sekaligus. Soal gaji kamu tenang saja, aku tidak akan merugikanmu," ucap Edward.

"Oke kalau begitu. Tapi aku juga tidak mungkin 24 jam terus bersamamu 'kan Kak, apalagi ini sudah malam. Sekarang aku mau pulang dan kalian lanjutkan saja makannya," ucap Zea yang langsung saja beranjak dari tempat duduknya dan pergi.

"Zea … tunggu Ze," panggil Fianka tetapi sama sekali tak menghentikan langkah Zea.

Lalu segera saja Fianka mengejar Zea, sedangkan Edward membayar tagihan mereka terlebih dulu barulah setelah itu ia ikut menyusul mengejar wanita tersebut.

Saat keluar dari cafe, Zea melihat Rein berada di luar cafe tersebut dan tersenyum ke arahnya.

"Kak Rein, kenapa kamu bisa ada di sini?" Tanya Zea yang menghampiri pria tersebut.

"Kebetulan tadi aku lewat sini. Kamu mau pulang ya?" Tanya Rein pula.

"Iya Kak aku mau pulang. Kebetulan Kak Rein ada di sini dan Kak Rein datang di waktu yang tepat, kamu bisa anterin aku pulang 'kan Kak," ucap Lea.

"Ya bisa dong, masa iya tidak bisa. Lagi pula rumah kita 'kan dekat, kita tetangga," jawab Rein.

"Ya sudah kalau begitu ayo Kak buruan," ajak Zea yang sudah masuk ke dalam mobil Rein.

"Loh itu Fianka gimana, apa ditinggal saja?" Tanya Rein.

"Biarkan saja Kak, itu dia lagi sama Edward. Nanti paling pria itu yang akan mengantar Fianka pulang," kata Zea.

Sehingga Rein pun menyusul Zea dan segera melajukan mobil meninggalkan Cafe.

"Zea … tunggu Ze … !" Teriak Fianka.

Namun sayangnya mobil yang dinaiki oleh Zea dan Rein sudah terlihat semakin menjauh, bahkan tak terlihat dari pandangan mata.

Bersambung …

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

thor jgn buat rein sakit parah

2023-10-17

2

Anonymous

Anonymous

jangan terlalu membenci Zea, nanti bisa jatuh cinta. 😁😍

2023-10-14

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!