Pujaan Hati Bos

Pujaan Hati Bos

Dballroom dan Mimi

Djorghi

Ku hirup aroma cokelat pekat panas yang baru saja kubuat di pantry. Pagi-pagi, menghirup aroma cokelat menjadi salah satu dopping buatku. Aku memang membutuhkan minuman ini, apalagi saat ini aku sering lembur dan stres. Ya, cokelat sangat menenangkan bagiku.

Sebagai minuman wajib untukku, diruang kerjaku selalu ada bubuk cokelat yang rutin aku beli di toko online. Aku membeli kemasan satu kilogram, yang bisa habis dalam waktu sepuluh hari sampai dua minggu.

Selain kusimpan cokelat bubuk ini di kabinet diruanganku, sekretarisku, Naima pun menyimpannya. Hal ini untuk antisipasi ketika meeting atau ada tamu tapi aku sedang ingin minum cokelat, Naima bisa langsung membuatnya.

Meskipun aku menyukai cokelat, aku juga menyukai kopi, tapi tidak terlalu fanatik. Yang aku sukai malah kopi susu.

Kerja kerja kerja! Ya hari-hariku diisi dengan kerja karena aku ingin mengejar target yang sudah kurencanakan sejak dulu. Mengejar impian yang sebentar lagi terwujud. Untungnya, Hendra, orang kepercayaanku dan sekaligus sebagai tangan kananku tidak banyak mengeluh selama ia mendampingi aku.

Meskipun sebagai tangan kananku ia tidak harus selalu berada disampingku. Tidak, aku tidak mau, karena aku juga membutuhkan privacy, apalagi bila sedang bersama kekasihku, Mimi. Yang terpenting adalah, ia selalu ada saat aku membutuhkannya.

Termasuk saat ini, saat aku membutuhkan informasi tentang aktivitas Mimi. Bukannya aku tidak mempercayai Mimi, namun saat ini aku butuh kroscek antara omongan yang ia sampaikan kepadaku dengan yang sesungguhnya.

Sudah beberapa minggu ini aku merasakan kejanggalan, ia terkadang sulit dihubungi. Aku meminta Hendra untuk menyelidikinya, terserah bagaimana caranya, yang terpenting aku mendapatkan informasi.

"Pak Djorghi, ibu Mimi ada di mol kawasan Gandaria, sedang makan dengan seorang pria." Itu isi laporan dari Hendra, orang kepercayaan aku. Tidak lama whatsapp aku berbunyi lagi tapi tidak sekali, beberapa kali. Kulihat Hendra mengirimi beberapa foto aktivitas Mimi terkini.

Laporan yang Hendra kirimkan membuat aku emosi. Mencoba tidak percaya dengan laporan tersebut, aku berusaha menghubungi Mimi, namun hasilnya nihil. Aku selalu mendapatkan jawaban ‘telepon yang Anda hubungi sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan’.

Masalah Mimi memang mempengaruhi hasil kerjaku, tapi untungnya,Naima bisa tahu kalau bosnya lagi stress. Sekarang, setiap pagi ia akan menanyakan apakah perlu ada jadwal yang harus dikurangi, padahal meeting yang kuhadiri sekitar 3 sampai 4 pertemuan setiap harinya.

Memang capek, tapi seperti yang aku bilang tadi, aku sedang mengejar impianku. Ballroom yang kuimpikan dengan dilengkapi hotel sebentar lagi rampung. Aku tidak membuat satu, tapi langsung lima yang tersebar di empat kota. Kerenkan?

Tapi stres yang kualami semakin berat setelah aku mendapati terror telepon dari pihak kartu kredit yang menagih hutang Mimi yang jumlahnya sangaaaat besar. Ketika aku menolak membayarnya, teror itu datang sehari tiga kali, pagi, siang, sore.

Rencananya, aku akan membayarnya setelah berbicara dengan Mimi, namun Mimi sulit aku hubungi. Mau tidak mau, aku harus membayarnya dengan cara mencicilnya selama tiga bulan.

***

Perkenalkan namaku Djorghi Kartasasmita, 32 tahun, panggil saja Djorghi dan dijamin aku akan menoleh. Aku, anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua adikku perempuan semua, dan mereka sudah menikah.

Aku lulusan S1 dari Fakultas Ekonomi & Bisnis UGM, kemudian aku melanjutkan S2 di Frankfurt School of Finance & Management. Aku memang dipersiapkan ayah untuk menjadi pebisnis handal.

Aku beruntung berada dalam keluarga yang demokratis dan tidak memaksakan kehendak. Tapi, ada tapinya nih, Ayah memintaku memegang usaha yang ia rintis. Haiyah! Ingin menolak sebenarnya saat diminta Ayah, tapi enggak tega.

Padahal dari dulu aku sudah memiliki keinginan untuk punya usaha sendiri tanpa embel - embel Ayah. Tapi aku berfikir itu semua bisa dibicarakan pelan - pelan dan aku tetap terus menabung untuk membangun usahaku tersebut.

Hingga akhirnya aku bisa membeli lahan di lima lokasi dengan ukuran bervariasi. Kemudian aku mengontrak arsitek untuk membangun beberapa ballroom yang dilengkapi dengan hotel.

Jumlah kamar standar di hotelku antara 30 - 50, lalu luas kamar rata - rata 30 m2, serta 7 - 10 suite room, president suite, dan kamar yang difasilitasi connecting door. Jumlah kamar dibuat berdasarkan kebutuhan yang berbeda ditiap kota.

Aku juga menyiapkan beberapa kamar untuk aku dan pejabat atau team yang bertugas saat harus tinggal disana, desain ruangan lebih besar dan agar koordinasi kerja lebih mudah, dibuat dalam satu lantai.

Konsep yang aku buat adalah antara hotel dan ballroom sama - sama berjalan, tapi saat ini aku lebih konsentrasi dalam mengurus ballroom, karena untuk hotel aku sudah percaya sama orang - orang yang aku rekrut yang sebagian berasal dari hotel Metropolitan milik Ayah, yang aku pimpin saat ini.

Ballroom dan hotel tersebut kuberi nama Dballroom. Semua namanya sama, hanya ada penambahan nama lokasi keberadaannya saja. Kini pembangunannya sudah berjalan 70 persen.

Kenapa aku tertarik membuat ballroom yang dilengkapi hotel, bukan sebaliknya? Karena aku ingin memberikan alternatif kantor-kantor yang ingin meeting di luar kota dapat menggunakan ballroom yang kubangun dengan berbagai ukuran.

Lalu untuk sekolah-sekolah yang mau study tour atau perpisahan semua fasilitas yang dibutuhkan tersedia di Dballroom.

Selain itu, tentu saja Dballroom dapat digunakan untuk acara keluarga, seperti pernikahan, ulang tahun, atau perayaan lainnya.

***

Kembali soal Mimi tunanganku. Sebenarnya untuk hutang kartu kredit aku bisa membayarnya sekaligus, tetapi semua uang aku saat ini sudah memiliki pos - pos sendiri dan itu sedang berjalan.

Meskipun begitu, untuk membayar hutangnya, uang tabunganku tetaplah berkurang banyak. Rencana pembangunan Dballroom bisa berantakan. Jalan satu - satunya, aku meminta bantuan ayah.

Jujur aku gengsi harus meminjam uang ke ayah, tapi saat aku mengetahui kelakuan Mimi, pembangunan sudah berjalan tujuh puluh persen dan harus selesai sesuai jadwal agar tidak ada pembengkakan biaya.

Dari awal aku ingin usahaku tidak menggunakan pinjaman bank. Untuk gaji karyawan pun aku sudah mempersiapkan untuk 5 tahun.

Ayah meminjamkan uang yang gantinya bisa kapan saja, dengan syarat untuk beberapa tahun kedepan aku tidak boleh melepas kepemimpinan hotel Megapolitan yang dipercayakan ayah ke aku.

Pusing? Iya! Tapi untungnya orang - orang yang ada disekitarku semua bisa dipercaya, jadi untuk beberapa hal bisa dilimpahkan ke mereka.

Solusi terbaiknya adalah ketika aku bisa mewawancarai para kandidat karyawan baru Dballroom dengan menggunakan orang - orang kantor PT. Megapolitan Property Utama. Semua menggunakan fasilitas hotel.

"Aah ternyata aku belum bisa seratus persen tidak tergantung dengan Ayah," teriakku saat merasa kepala mau pecah.

Aku tidak ingin selalu menjadi bayang - bayang kesuksesan Ayah. Saat ini, okelah aku masih memegang hotel milik Ayah, tapi kedepannya, aku harus dan wajib melepasnya dan berdiri dengan kakiku sendiri.

***

.

.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Nur hikmah

Nur hikmah

mmpir ...tingglkn like

2021-08-01

0

Akbar Pro

Akbar Pro

bab 6

2021-07-22

0

Griselda Nirbita

Griselda Nirbita

awal yg bagus

2021-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 Dballroom dan Mimi
2 2. Kelakuan Mimi
3 3. Tender
4 4. Menjumpai Rara di Jogja
5 5. Meeting pertama dengan Rara
6 6. Rara, Pencuri Pikiranku
7 7. Cerita Malam
8 8. Survey Dballroom Bali
9 9. Refreshing dengan Rara di Bali
10 10. Nembak Rara, Dor Dor Dor
11 11. Lah, Dia Nyinyir
12 12. Nyinyir? Di Rolling Nih!
13 13. Persiapan Penembakan Berikutnya
14 14. Akhirnya, Kena Sasaran
15 15. Rara - Masa Laluku Kembali
16 16. Rara - Lebih Dekat dengan Terry
17 17. Rara - Terry Buah Hatiku
18 18. Rara - Diskusi dengan Ricky
19 19. Rara - Eits, Mereka Saling Kenal?
20 20. Rara - Jeng jeng, Ketemu Calon Mertua
21 21. Yes! Dapat Restu
22 22. Weekend Bersama Pasukan Rempong
23 23. Persiapan Lamaran
24 24. Rara - Cerita untuk Sahabat
25 25. Yes! Besok Nikah
26 26. Akhirnya, Akad Nikah Deh!
27 27. Suasana di Kamar Setelah Akad
28 28. Diskusi
29 29. Akhirnya... Yippy!
30 30. Rara - Hip Hip Hura, Akhirnya Hamil
31 31. Rara - Jiaah, Si Abang Ngilang
32 32. Rara - Menyusun Strategi
33 33. Djorghi - Eh, Dia Lagi...
34 34. Djorghi - Mimi Saat Ini
35 35. Rara - Telepon dari Abang? Diangkat Gak Ya?
36 36. Djorghi - Mati Gaya Dirumah Sendiri
37 37. Djorghi - Melepas Stres
38 38. Djorghi - Kemping Dengan Terry
39 39. Djorghi - Berbalas Whatsapp
40 40. Rara - Abang ke Apartemen
41 41. Djorghi - Memperbaiki Komunikasi
42 42. Djorghi - Ke Kantor Ayah
43 43. Rara - Menikmati Makanan Lezat
44 44. Djorghi - Ke Rumah Ayah
45 45. Djorghi - Diskusi dengan Om Darell
46 46. Djorghi - Membahas Bisnis
47 47. Djorghi - Raraku Sayang Raraku Manja
48 48. Djorghi
49 49. Rara
50 50. Rara - Rencana Untuk Sisi
51 51. Djorghi
52 52. Djorghi - Aku dan David
53 53. Rara - Mimi Itu....
54 54. Djorghi - Lika-liku Kehidupan
55 55. Rara - Makan Malam Bersama
56 56. Djorghi - Mengubah Pemimpin Perusahaan
57 57. Djorghi - Akhirnya Brojol
58 Pengumuman
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Dballroom dan Mimi
2
2. Kelakuan Mimi
3
3. Tender
4
4. Menjumpai Rara di Jogja
5
5. Meeting pertama dengan Rara
6
6. Rara, Pencuri Pikiranku
7
7. Cerita Malam
8
8. Survey Dballroom Bali
9
9. Refreshing dengan Rara di Bali
10
10. Nembak Rara, Dor Dor Dor
11
11. Lah, Dia Nyinyir
12
12. Nyinyir? Di Rolling Nih!
13
13. Persiapan Penembakan Berikutnya
14
14. Akhirnya, Kena Sasaran
15
15. Rara - Masa Laluku Kembali
16
16. Rara - Lebih Dekat dengan Terry
17
17. Rara - Terry Buah Hatiku
18
18. Rara - Diskusi dengan Ricky
19
19. Rara - Eits, Mereka Saling Kenal?
20
20. Rara - Jeng jeng, Ketemu Calon Mertua
21
21. Yes! Dapat Restu
22
22. Weekend Bersama Pasukan Rempong
23
23. Persiapan Lamaran
24
24. Rara - Cerita untuk Sahabat
25
25. Yes! Besok Nikah
26
26. Akhirnya, Akad Nikah Deh!
27
27. Suasana di Kamar Setelah Akad
28
28. Diskusi
29
29. Akhirnya... Yippy!
30
30. Rara - Hip Hip Hura, Akhirnya Hamil
31
31. Rara - Jiaah, Si Abang Ngilang
32
32. Rara - Menyusun Strategi
33
33. Djorghi - Eh, Dia Lagi...
34
34. Djorghi - Mimi Saat Ini
35
35. Rara - Telepon dari Abang? Diangkat Gak Ya?
36
36. Djorghi - Mati Gaya Dirumah Sendiri
37
37. Djorghi - Melepas Stres
38
38. Djorghi - Kemping Dengan Terry
39
39. Djorghi - Berbalas Whatsapp
40
40. Rara - Abang ke Apartemen
41
41. Djorghi - Memperbaiki Komunikasi
42
42. Djorghi - Ke Kantor Ayah
43
43. Rara - Menikmati Makanan Lezat
44
44. Djorghi - Ke Rumah Ayah
45
45. Djorghi - Diskusi dengan Om Darell
46
46. Djorghi - Membahas Bisnis
47
47. Djorghi - Raraku Sayang Raraku Manja
48
48. Djorghi
49
49. Rara
50
50. Rara - Rencana Untuk Sisi
51
51. Djorghi
52
52. Djorghi - Aku dan David
53
53. Rara - Mimi Itu....
54
54. Djorghi - Lika-liku Kehidupan
55
55. Rara - Makan Malam Bersama
56
56. Djorghi - Mengubah Pemimpin Perusahaan
57
57. Djorghi - Akhirnya Brojol
58
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!