4. Menjumpai Rara di Jogja

Saat bertemu dengan Rara di rumah temannya yang sedang lamaran, aku membicarakan aneka topik, mulai dari konsep event, sampai rincian gaji yang ia inginkan kalau aku narik dia.

Aku ingin tahu konsep lain apa yang ada di bayangannya dengan beberapa contoh kasus yang aku berikan.

Dengan nominal yang lumayan besar yang dia minta, aku harus berhitung dulu, tidak berani gegabah dan langsung menyetujuinya. Tiga hari full aku benar - benar berhitung untuk pengeluaran Rara dalam sebulan bila ia bekerja denganku. Yap, karena dia akan memegang seluruh ballroom, dan kemungkinan dalam sebulan dia pasti akan ke semua kota dimana ballroom itu berada.

Akhirnya, aku memutuskan untuk segera mempekerjakannya. Aku harus menghubunginya dan mengiyakan permintaannya tanpa negosiasi lagi.

Saat aku telepon Rara untuk datang ke kantor, dia menolaknya. Setelah aku desak, ternyata dia sedang berlibur ke Jogja.

"Sampai kapan kamu di Jogja?" tanyaku.

"Saya kurang tahu Pak, karena saya sedang liburan." What? Dia tidak tau sampai kapan? Dia liburan atau pindah?

Ini sudah mendesak. Lebih baik aku menyusulnya sambil menyiapkan dokumen surat perjanjian kerjasama dengannya dan kusimpan di laptop. Nanti sekalian aku ajak dia untuk ke ballroom yang di Jogja, kalau bisa langsung terbang ke Bali.

"Ra, tapi kamu besok masih di Jogja kan? Kalau iya, besok pagi saya terbang ke Jogja."

"Masih Pak. Boleh Pak, saya tinggal di pusat kota kok."

"Oke tunggu saya ya. Saya akan mengabari begitu sampai Jogja."

Aku minta Hendra mengurus semua keperluanku untuk keberangkatan esok hari. Ya semua urusan mulai dari tiket pesawat, booking hotel, serta transportasi selama di Jogja.

Aku mengambil penerbangan ke Jogja paling pagi, ini memang permintaanku dan aku menginap di Mel Hotel yang berada dikawasan Gondomanan.

Begitu sampai Bandara Adi Sutjipto, aku sudah melihat Pak Atmo, supir Dballroom, yang menjemputmu.

Saat ini aku belum menginap di Dballroom Jogja, karena masih 90 persen pembangunannya. Meskipun begitu karyawan senior sudah mulai bekerja.

Di mobil aku whatsapp Rara dan mengabarkan kalau aku sudah sampai Jogja.

7.40

"Ra, saya sudah di Jogja. Saya menginap di Mel Hotel. Kita mau ketemuan dimana? Apa di cafe hotel tempat saya menginap saja atau tempat lain? " -send-

7.50

"Pak, kita ketemuan di mol yang ada di Malioboro ya. Di McDonald aja ya Pak.

7.52

" Oke. Jam 10 ya? -send-

7.54

"Jangan Pak. Jam 11 aja ya. Pleaseee.

7.55

Oke. Jam 11, McDonald Malioboro. -send-

Hhmmm, jujur aku sedikit bingung dengan Rara. Permintaan gajinya cukup besar, tapi minta janjiannya di restoran cepat saji, bukan di cafe - cafe seperti executive muda pada umumnya. Hahahaha dan aku mengiyakan saja lagi. Sepertinya aku akan mengenal sosok wanita yang unik nih.

Setelah check in, aku istirahat sebentar di kamar. Kata Pak Atmo, kalau mau ke mol bisa jalan kaki, tapi kalau naik mobil perjalanan paling lama sepuluh menit. Mana mungkin aku jalan kaki menjelang jam 11, yang ada mandi keringat.

Aku tidak bisa tidur, dikamar hotel juga tidak nyaman karena sendirian. Akhirnya jam 10 aku meminta Pak Atmo siap - siap. Lebih baik aku membuang waktu di Malioboro.

Setelah puas keluar masuk beberapa toko dan berbelanja celana batik dan aneka kaos, akhirnya sekitar jam 10.50 aku memutuskan untuk langsung ke tempat kami janjian.

Aku belum melihat sosok Rara. Lebih baik aku memesan makanan terlebih dahulu sambil mencari tempat duduk. Setelah aku membeli kentang goreng, big mac, dan lemon tea, aku memilih duduk di dekat jendela.

Jam 11.05 aku melihat sosok Rara yang masuk ke restoran dan langsung menghampiri. Dengan senyumanmya dia menyapa. "Maaf Pak, saya telat 5 menit. Susah cari parkir."

"Ya sudah, kamu pesan dulu saja," kataku saat ia meletakkan tas selempangnya di atas kursi.

" Iya Pak. Saya titip tas ya Pak." Dia meninggalkanku hanya dengan membawa dompet dan ponselnya.

Aku melihat dia bukan anak - anak lagi, tapi penampilannya sangat sederhana dan simple. Tapi memang, kalau mau diamati apa yang dia pakai branded semua, namun bukan branded tipe sosialita yang harganya puluhan juta, Rara ini seperti anak kuliahan yang mendapat fasilitas dari orang tuanya.

"Kita ngobrol santai dulu saja ya Ra. Selesai makan, saya baru keluarin laptop, bagaimana menurutmu?"

"Boleh Pak. Saya milih sini, memang biar santai. Kalau di cafe - cafe bintang lima takutnya terlalu resmi Pak. Maaf ya Pak, kita bergabung dengan anak abg sekarang," katanya memberi alasan atas pilihan tempat ini.

"Oh ya enggak masalah. Eh Ra, kamu bawa kendaraan?" tanyaku penasaran karena dia bilang susah cari parkir.

"Iya Pak. Saya ke Jogja ngoboy, naik mobil sama teman."

"Ooh. Begitu. Temanmu pria kan tapinya." Lah malah Rara ketawa sambil menggelengkan kepalanya.

"Perempuan juga Pak."

"Kalian berani ya? Kenapa tidak naik pesawat?" tanyaku penasaran. Karena kulihat teman - temannya orang berada juga waktu yang janjian di tempat temannya yang sedang lamaran kemarin.

"Kalau naik pesawat, di Jogjanya saya tidak bebas Pak. Mikirin uang lagi buat nyewa mobil kalau mau ke Solo, Semarang, atau tempat lainnya. Kami jadi tidak bebas."

"Ini saya jelas mikirnya, bensin, tol, penginapan, makan selama disini, belanja untuk oleh - oleh, sama foya -foya sedikitlah," katanya menambahkan.

"Memang kamu mau foya - foyanya apa?" tanyaku penasaran.

"Paling spa. Itu juga kalau sempet Pak."

Astaga, spa masuk katagori foya - foya untuknya? Jadi semakin penasaran dengan sosok wanita satu ini.

"Oke Ra, jadi gini, kalau saya menerima penawaran kamu dengan gaji yang sudah kamu ajukan, kamu bersediakan?"

"Hah? Mulai kapan Pak? Saya masih megang beberapa event yang penanggung jawabnya saya. Kalau Bapak bersedia saya sambil menyelesaikan hutang event, saya tidak masalah."

"Sebanyak apa? Dan sampai kapan? Tapi kalau kamu hanya tinggal menyelesaikan hutang pekerjaan yang sudah ada perjanjiannya, saya tidak masalah. Yang penting kamu laporan sama saya, jadi tidak ada yang bentrok juga dengan pekerjaan di Dballroom. Serta menghindari omongan tidak enak lainnya," kataku sambil membuka laptop.

"Oke Pak. Nanti jadwal pekerjaan yang sudah saya tandatangani saya kirim ke email Bapak, jadi kita bekerja dengan sistem keterbukaan."

"Ya, saya setuju dengan cara kamu. Tidak ada yang ditutupi dan harus terbuka. Karena kamu akan menjadi tangan kanan saya yang memegang event di semua Dballroom."

"Oke Pak, enggak masalah. Di empat kota kan ya? Saya minta desain ballroom nya semua ya Pak. Soft copy saja, biar bisa saya mainin di komputer."

"Nanti saya kirim soft copy-nya. Bagaimana kalau kita mulai berkeliling melihat? Senin kamu kemana? Kalau pagi kosong, kita bisa cek yang di Jogja."

"Senin pagi ya Pak? Lama enggak Pak? Maaf ya Pak, kalau saat ini saya agak bawel soal waktu. Karena saya kan misi ke Jogja buat liburan."

"Oh ya saya mengerti. Maaf, malah saya yang mengganggu kamu malahan. Kita usahakan paling lama dua jam, bagaimana?"

"Baik Pak. Deal ya, Senin pagi, paling lama dua jam."

Aku menjawab dengan anggukan dan senyuman ke wanita yang aku mulai tahu kalau dia sangat menghargai waktu.

"Ra, ini surat perjanjian karyawan untuk kamu, coba kamu baca dulu. Kalau ada yang perlu ditambah, langsung kamu ketik lalu di bold saja. Untuk penandatanganannya nanti di Jakarta kamu tinggal ketemu HRD."

Dia pun membaca dengan serius dan sesekali menanyakan kalimat yang tidak ia mengerti. Aku tenang, semoga pilihanku merekrut Rara tidak salah, dan menjadikan Dballroom semakin dikenal.

***

.

.

.

.

.

Semoga teman-teman suka dengan cerita Djorghi🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Zidan Abzar

Zidan Abzar

aku mampir kesini thor

2021-09-28

1

Tini Laesabtini

Tini Laesabtini

Aku suka ceritanya...

2021-09-27

3

umi Affaba

umi Affaba

thor visual nya tp org indo ya..

2021-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Dballroom dan Mimi
2 2. Kelakuan Mimi
3 3. Tender
4 4. Menjumpai Rara di Jogja
5 5. Meeting pertama dengan Rara
6 6. Rara, Pencuri Pikiranku
7 7. Cerita Malam
8 8. Survey Dballroom Bali
9 9. Refreshing dengan Rara di Bali
10 10. Nembak Rara, Dor Dor Dor
11 11. Lah, Dia Nyinyir
12 12. Nyinyir? Di Rolling Nih!
13 13. Persiapan Penembakan Berikutnya
14 14. Akhirnya, Kena Sasaran
15 15. Rara - Masa Laluku Kembali
16 16. Rara - Lebih Dekat dengan Terry
17 17. Rara - Terry Buah Hatiku
18 18. Rara - Diskusi dengan Ricky
19 19. Rara - Eits, Mereka Saling Kenal?
20 20. Rara - Jeng jeng, Ketemu Calon Mertua
21 21. Yes! Dapat Restu
22 22. Weekend Bersama Pasukan Rempong
23 23. Persiapan Lamaran
24 24. Rara - Cerita untuk Sahabat
25 25. Yes! Besok Nikah
26 26. Akhirnya, Akad Nikah Deh!
27 27. Suasana di Kamar Setelah Akad
28 28. Diskusi
29 29. Akhirnya... Yippy!
30 30. Rara - Hip Hip Hura, Akhirnya Hamil
31 31. Rara - Jiaah, Si Abang Ngilang
32 32. Rara - Menyusun Strategi
33 33. Djorghi - Eh, Dia Lagi...
34 34. Djorghi - Mimi Saat Ini
35 35. Rara - Telepon dari Abang? Diangkat Gak Ya?
36 36. Djorghi - Mati Gaya Dirumah Sendiri
37 37. Djorghi - Melepas Stres
38 38. Djorghi - Kemping Dengan Terry
39 39. Djorghi - Berbalas Whatsapp
40 40. Rara - Abang ke Apartemen
41 41. Djorghi - Memperbaiki Komunikasi
42 42. Djorghi - Ke Kantor Ayah
43 43. Rara - Menikmati Makanan Lezat
44 44. Djorghi - Ke Rumah Ayah
45 45. Djorghi - Diskusi dengan Om Darell
46 46. Djorghi - Membahas Bisnis
47 47. Djorghi - Raraku Sayang Raraku Manja
48 48. Djorghi
49 49. Rara
50 50. Rara - Rencana Untuk Sisi
51 51. Djorghi
52 52. Djorghi - Aku dan David
53 53. Rara - Mimi Itu....
54 54. Djorghi - Lika-liku Kehidupan
55 55. Rara - Makan Malam Bersama
56 56. Djorghi - Mengubah Pemimpin Perusahaan
57 57. Djorghi - Akhirnya Brojol
58 Pengumuman
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Dballroom dan Mimi
2
2. Kelakuan Mimi
3
3. Tender
4
4. Menjumpai Rara di Jogja
5
5. Meeting pertama dengan Rara
6
6. Rara, Pencuri Pikiranku
7
7. Cerita Malam
8
8. Survey Dballroom Bali
9
9. Refreshing dengan Rara di Bali
10
10. Nembak Rara, Dor Dor Dor
11
11. Lah, Dia Nyinyir
12
12. Nyinyir? Di Rolling Nih!
13
13. Persiapan Penembakan Berikutnya
14
14. Akhirnya, Kena Sasaran
15
15. Rara - Masa Laluku Kembali
16
16. Rara - Lebih Dekat dengan Terry
17
17. Rara - Terry Buah Hatiku
18
18. Rara - Diskusi dengan Ricky
19
19. Rara - Eits, Mereka Saling Kenal?
20
20. Rara - Jeng jeng, Ketemu Calon Mertua
21
21. Yes! Dapat Restu
22
22. Weekend Bersama Pasukan Rempong
23
23. Persiapan Lamaran
24
24. Rara - Cerita untuk Sahabat
25
25. Yes! Besok Nikah
26
26. Akhirnya, Akad Nikah Deh!
27
27. Suasana di Kamar Setelah Akad
28
28. Diskusi
29
29. Akhirnya... Yippy!
30
30. Rara - Hip Hip Hura, Akhirnya Hamil
31
31. Rara - Jiaah, Si Abang Ngilang
32
32. Rara - Menyusun Strategi
33
33. Djorghi - Eh, Dia Lagi...
34
34. Djorghi - Mimi Saat Ini
35
35. Rara - Telepon dari Abang? Diangkat Gak Ya?
36
36. Djorghi - Mati Gaya Dirumah Sendiri
37
37. Djorghi - Melepas Stres
38
38. Djorghi - Kemping Dengan Terry
39
39. Djorghi - Berbalas Whatsapp
40
40. Rara - Abang ke Apartemen
41
41. Djorghi - Memperbaiki Komunikasi
42
42. Djorghi - Ke Kantor Ayah
43
43. Rara - Menikmati Makanan Lezat
44
44. Djorghi - Ke Rumah Ayah
45
45. Djorghi - Diskusi dengan Om Darell
46
46. Djorghi - Membahas Bisnis
47
47. Djorghi - Raraku Sayang Raraku Manja
48
48. Djorghi
49
49. Rara
50
50. Rara - Rencana Untuk Sisi
51
51. Djorghi
52
52. Djorghi - Aku dan David
53
53. Rara - Mimi Itu....
54
54. Djorghi - Lika-liku Kehidupan
55
55. Rara - Makan Malam Bersama
56
56. Djorghi - Mengubah Pemimpin Perusahaan
57
57. Djorghi - Akhirnya Brojol
58
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!