cinta dalam luka part 1

cinta dalam luka part 1

bab 1

Tak.. Tak.. Tak..

seorang wanita tengah berlari di bawah hujan deras. terlihat wanita itu seperti sedang terburu buru tanpa menghiraukan hujan yang terus menimpanya.

"ibu. Tunggu aku. "ucap gadis itu seraya terus berlari dengan dress putih yang sudah basah.

gadis itu terus berlari hingga sampai di sebuah rumah sakit. Dengan cepat iya memasuki rumah sakit itu dengan keadaan basah kuyup.

Huh..huh..

Gadis itu menarik nafasnya yang tidak beraturan. Iya berdiri tepat di depan resepsionis rumah sakit.

"sus. Ini uang untuk biaya pengobatan ibu ku. Tolong siapkan operasinya" ucap gadis itu seraya menyerahkan setumpuk uang di meja kasir.

"baik. kami akan segera melakukannya." ucap perawat itu.

gadis itu bernama Arsya radella. Iya bekerja sebagai seorang dokter setelah kelulusannya. Iya bekerja di salah satu rumah sakit yang cukup besar.

namun baru saja mendapatkan promosi di rumah sakitnya bekerja iya mendapat kabar buruk. Bahwa ibunya masuk rumah sakit karena jantungnya yang tidak sehat dan kembali memburuk dan sekarang harus segera di operasi.

Arsya berasal dari keluarga sederhana. Iya harus membayar uang operasi serta biaya pengobatan yang jumlah nya mencapai ratusan juta.

Jika hanya mengandalkan gajinya yang sekarang itu tidaklah cukup. Walau iya seorang dokter dengan lulusan terbaik dahulu namun iya masih seorang dokter biasa.

Bahkan demi pengobatan ibunya iya harus berhutang dengan jumlah yang tidak sedikit. Sekarang iya juga harus membayar hutang dan pengobatan ibunya.

"ma. Aku mohon bertahanlah demi aku" ucap Arsya seraya duduk di sebuah lorong rumah sakit.

Terlihat Arsya tengah menangis seraya menatap sebuah ruangan yang bertuliskan RUANG OPERASI. tubuhnya bergetar dengan tubuh yang masih basah.

Whushh.

Tiba-tiba saja seseorang menyelimuti tubuhnya dengan sebuah jas putih seorang dokter.

"kau begitu jelek saat menangis" ucap sebuah suara.

"arkha" ucap Arsya yang mengenali pria di depannya.

"sejak kapan Arsya yang kuat dan berani menjadi lemah di depan sebuah ruangan seperti ini." ucap pria itu berusaha menghibur Arsya.

Arsya menghapus air mata yang ada di sudut matanya. Lalu berusaha untuk tersenyum menandakan dia baik baik saja.

"hmm. aku baik baik saja kok. kau tidak perlu menghibur ku" ucap arsya.

"sya. kau tenang saja ibumu pasti kuat. aku juga ada di sini buat membantu dan menemanimu." ucap pria itu

"terimakasih kha. aku sangat berhutang banyak padamu. Jika bukan karena bantuan mu. Aku gak tau apa yang akan terjadi dengan ibuku" ucap Arsya dengan wajah yang tertunduk.

"aku senang jika bisa membantu mu sya. tapi jika kau mau membayar hutang mu. kau bisa melakukannya dengan menjadi dokter hebat seperti keinginan mu." ucap arkha menghibur Arsya.

"hm. iya kha. aku pasti bakal jadi dokter yang hebat. " ucap Arsya seraya memandang ruangan yang ada di tempat itu.

Kali ini hati Arsya terasa sakit. Demi mendapatkan uang untuk biaya pengobatan ibunya Arsya harus rela menjual dirinya sendiri pada seorang pria kaya yang tidak dikenalnya. Iya harus menikah dan hidup dengannya.

Arsya bekerja di rumah sakit ini juga. sudah dua tahun iya mengabdikan dirinya di rumah sakit ini. Sementara ibunya sudah tiga bulan berada di rumah sakit ini. Semua tabungannya habis untuk biaya pengobatan ibunya. Sebelum di rawat arkha slalu membantu Arsya untuk biaya pengobatan ibunya.

Arsya tidak ingin terus berhutang Budi dan merepotkan arkha. Maka itu iya berusaha mencari uang sendiri. Hingga akhirnya iya di tawarkan untuk menjadi seorang istri pria kaya dan mendapat imbalan 100 juta perbulan.

karena penyakit ibunya yang sudah tidak bisa bertahan dan harus dioperasi tanpa pikir panjang Arsya menerima tawaran itu.

"Arsya. Makan dlu nih" ucap arkha yang masuk tiba tiba keruangan perawatan ibu Arsya.

"terimakasih. Tapi aku gak lapar" ucap Arsya seraya memegang erat tangan ibunya.

"kau harus makan sya. Kau sudah seharian menjaga ibumu. Jika kau sakit siapa yang akan menjaga ibu mu nanti" ucap arkha menasehati Arsya.

"tapi\_"

"makan sya" paksa arkha dengan lembut

"arkha. Maaf tapi aku sungguh tidak lapar. "

"hmm..itu tolong bantu aku jaga mama ya. aku harus pergi sekarang " ucap Arsya seraya berdiri dari kursinya.

"kau mau kemana. Bukankah yang harusnya menjaga ibumu adalah kau" ucap arkha penasaran.

"enggak kha. Tolong bantu aku kali ini. Untuk biaya kedepannya juga tidak perlu khawatir. aku sudah mendapatkannya. Terimakasih atas bantuan mu selama ini." ucap Arsya berjalan keluar.

arkha menarik tangan Arsya untuk meminta kejelasan namun Arsya hanya diam dan melepaskan tangan arkha dari tangannya.

"terimakasih arkha " ucap Arsya lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

Arsya duduk di sebuah sofa di dalam kamar yang di siapkan oleh seorang pelayan. Iya telah di hias dengan gaun pengantin putih dan di dandan dengan cantik.

tangannya terlihat gemetar jantung nya berdetak kencang. Iya merasa sangat takut dengan pria yang telah menjadi suaminya. Entah seperti apa dia.

Krakkk

Pintu kamar tiba tiba terbuka. Arsya melihat kearah pintu yang terbuka. Terlihat seorang pria dengan jas hitam lengkap membuka pintu kamarnya.

Betapa terkejutnya Arsya melihat pria di depannya. Pria itu bukanlah orang asing melainkan iya adalah mantan pacarnya sendiri tiga tahun yang lalu.

"elvano" Arsya tiba tiba menyebut nama pria itu tanpa sadar.

pria itu masuk kedalam ruangan itu dan mengunci pintu kamarnya. Iya berjalan melangkah mendekat ke arah Arsya.

"mengapa wajahmu seperti itu..apa kau senang bisa melihat ku lagi." ucap elvano mendekatkan wajahnya ke wajah Arsya.

"kau.. Mengapa kau.._"

"apa. kau tidak senang. Tenang saja. Aku bukan pria miskin seperti yang kau katakan waktu itu. Kau tidak sangka bukan kau akan jatuh kembali ke tangan ku." ucap elvano seraya menyentuh dagu Arsya.

Arsya hanya menatap tidak percaya dengan pria yang ada di depannya. bagaimana bisa mantan kekasihnya yang sudah lama tidak bertemu kini menjadi suaminya.

"mengapa hanya diam. Apa kau begitu kesulitan berbicara setelah berpisah begitu lama dengan orang miskin ini" ucap elvano dengan mencengkram wajah Arsya.

"akh" Arsya merasa sakit di bagian pipi dan rahang nya saat elvano mencengkram nya dengan kasar.

"dimana keberanian mu saat itu. Lakukanlah saat ini seperti yang kau lakukan Waktu itu"

"gak.. aku_"

"apa. Kalau begitu biar aku yang membantu mu mengembalikan penghinaan yang kau berikan padaku waktu itu." ucap elvano dengan tatapan mengerikan.

Elvano menarik tangan Arsya dengan kasar lalu membantingnya di atas kasur.

Tatapan elvano terlihat sangat mengerikan. iya seperti akan menguliti arsya hidup hidup.

"setelah malam ini jangan harap kau bakal dapat ketenangan" ucap elvano seraya melepaskan jas dan aksesoris yang ada di tubuhnya.

"kau.. Kau mau apa. kau tidak bisa macam macam dengan ku" ucap Arsya dengan wajah yang sudah ketakutan.

"syuutttt... kau tenang saja. Sekarang aku adalah suami mu dan kau istri ku. kau harusnya tau apa yang akan dilakukan suami istri bukan." ucap elvano dengan senyum menyeringai...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!