Love In The Darkness
(Deana Sistina Pov)
Uhuk uhuk uhuk
Oek
Aku memuntahkan air dari dalam perutku. Hah gagal lagi.
Baru saja aku terjun dari tebing berharap hidup ku akan berakhir, tapi nyatanya aku masih hidup. Sial
Nama ku Deana Sistina umurku 18 tahun aku sering di panggil dengan Ana dan aku seorang gadis sebatang kara tak punya saudara apalagi orang tua.
Sedih, yah itulah hidup ku. Itulah mengapa aku selalu ingin mengakhiri hidup ku.
Aku tau ini tak benar, merenggut nyawa sendiri sebelum takdir menentukannya.
Tapi aku juga lelah hiks hiks.
Aku mencoba segala cara untuk menghabisi hidupku tapi? Hanya kegagalan yang kudapat.
"Aaaaaaaa mengapa seperti ini hiks hiks," teriak ku frustasi
Aku berdiri dengan badan basah kuyup, ini sudah malam sebaiknya aku pulang saja. Siapa tau besok aku akan mati dan aku menunggu itu.
Alasan ku selalu ingin mati karena aku sudah lelah. Lelah menghadapi penderitaan yang tak kunjung hilang malah semakin bertambah.
Setiap hari sebelum aku memulai kegiatanku aku selalu berharap kebahagian akan muncul di hari itu.
Jujur saja aku tak pernah tersenyum tulus kepada orang lain. Melainkan senyuman palsu agar aku terlihat baik-baik saja.
Walaupun aku tak baik-baik saja tak akan ada yang peduli juga hahaha.
Aku tak punya kekuatan apapun itu seperti mereka. Meski mereka hanya rakyat biasa mereka mempunyai kekuatan setidaknya satu elemen.
Tapi aku? Aku hanyalah mahluk tak berguna. Mereka selalu menjauhiku, bahkan para orang tua melarang anaknya untuk mendekatiku.
Aku bisa membuat obat untuk segala penyakit, dan hanya itu kelebihan ku. Namun aku tak menggunakan itu untuk orang lain karena trauma yang mendalam.
Suatu hari aku di minta oleh seorang saudagar kaya untuk mengobati anaknya yang terkena racun mematikan. Ia berbicara dengan nada ramah dan sopan membuat aku tidak ragu untuk menyetujuinya.
Setelah aku meracik obat dan berhasil menyembuhkan penyakit itu, sikap mereka berubah,berbanding terbalik dengan sikap yang tadi. Bahkan mereka melempar koin di depan wajah ku lalu mengusirku dari rumah mereka.
Dari situlah aku tak mau lagi mengobati orang lain. Banyak orang yang datang dengan ramah pada ku tapi aku tak menggubris mereka. Mereka mencap ku sebagai orang yang sombong dan berhati busuk karena tak mau menolong orang lain.
Tapi aku tak peduli!
Makanan? Aku tak membelinya karena aku tak punya uang. Jadi aku memilih mencarinya kehutan dan memakan apa saja yang bisa aku makan dan yang terpenting tidak beracun.
Tapi sebenarnya aku berharap makanan itu beracun agar aku cepat mati. Tapi entah mengapa tubuh ku menolak racun itu. Aku menjadi bingung.
Aku hidup di penampungan sewaktu aku kecil, ketika aku berumur 5 tahun mereka baru menyadari bahwa aku tak memiliki kekuatan apapun. Oleh sebab itu mereka mengusirku karena menganggap ku hanyalah sampah yang menyusahkan mereka saja dan tak memperdulikan tubuh kecil ku yang harus tidur dimana.
Setiap hari ku lewati dengan tinggal di hutan. Mencari gua-gua yang bisa di tempati untuk sementara.
Sampai aku bertemu dengan seorang nenek yang akhirnya mau menampungku. Tapi sekarang ia sudah tak ada lagi jadi aku tinggal sendirian di gubuk lusuh milik nenek itu.
Aku juga bisa melihat arwah yang berkeliaran, semuanya terlihat normal bagiku. Hanya saja ada satu arwah yang membuat ku risih, sesosok wanita dengan tampilan mengerikan selalu mengikuti ku.
Terkadang ia berubah menjadi arwah yang normal saat aku hanya ada di rumah dan tak melakukan apa-apa.
Namun saat aku melakukan aktivitas di luar ia berubah menjadi penampakan yang mengerikan seolah-olah mengatakan jangan keluar dari rumah mu.
Takut?
Kalau masalah takut, yah aku memang takut. Tapi mau bagaimana lagi dia tak mau pergi meski aku sudah mengusirnya.
Yah, seperti sekarang matanya melotot kearah ku dan hampir keluar, darah mengalir dari kedua matanya seolah-olah sedang menangis.
Tangan nya yang sudah tak utuh ditambah lagi dengan darah yang mengguyur tubuhnya.
Sangat mengerikan!
Aku memalingkan wajah ku dari tatapannya.
"Berhentilah menatap ku!" ucap ku kesal sekaligus takut.
Wanita ini muncul ketika aku berumur 10 tahun, meski sudah lama tapi aku masih saja takut karena wujudnya yang berubah-ubah dan itu sangat mengerikan.
"Aku bilang pergi jangan ganggu aku!" ucap ku berharap ia akan pergi.
Tapi bukannya pergi ia malah semakin mendekat dan melotot kearah ku.
Oh tuhan aku tak sanggup lagi hiks hiks.
Aku terus berjalan menghiraukan wanita itu yang terus mengikuti ku.
Hari belum lah terlalu malam sehingga masih banyak warga yang masih beraktivitas.
"Oh lihatlah perempuan itu, dia basah kuyup. Hahaha kau pasti mau mengakhiri hidup mu lagi kan? Tapi sayangnya gagal. Hahaha. Jangan kan kami alam sana saja tak mau menerima sampah masyarakat sepertimu," cemooh salah satu gadis desa itu.
"Kasihan sekali hahaha."
"Jual saja dirimu sana! Biar kau menjadi berguna hahahaha."
Aku tak terlalu memperdulikan mereka dan memilih untuk pergi kerumah saja.
Kata-kata seperti itu sudah sering aku dengar.
Aku melirik wanita yang mengikuti ku itu, ia tampaknya semakin mengerikan dengan darah yang keluar dari mulutnya.
Aku masuk kedalam gubuk ku, gubuk yang jika ada angin kuat pasti akan roboh.
Aku mengganti pakaian ku dengan pakaian yang bersih. Aku memilih membaringkan tubuhku di atas tempat tidur yang terbuat dari bambu.
Aku menatap atap gubuk ku yang terdapat lubang lubang kecil. Jika hujan pasti air akan masuk kedalam kamarku.
Prak
Benda di rumah ku terjatuh dan aku melihat benda apa yang terjatuh itu.
Aku melihat para arwah sudah berkeliaran dan berterbangan dengan wujud yang berbeda-beda dan yang pasti mengerikan.
Mereka melotot padaku, dan mulai mendekat bahkan ada yang sudah memegangi kaki ku.
Meski mereka arwah, aku tetap bisa merasakannya.
Tangan yang dingin dan menjijikan.
Aaaaaaaaaaa.
Bagaimana ini mereka semakin mendekat, sebaiknya aku tidur saja.
Aku pun berlari menuju tempat tidurku dan memilih menutup mataku.
Suara demi suara terdengar, mulai dari teriakan kesakitan, suara menangis, bahkan yang tertawa.
Ini seperti lagu tidur yang selalu mengiringi tidur ku setiap malam.
Lalu bagaimana dengan wanita yang mengikuti ku tadi?
Ia hanya duduk tersenyum di sudut kamar ku dengan wajah pucat dan mata hitam. Ia selalu saja seperti itu ketika aku di dalam rumah. Dan berubah menjadi mengerikan ketika aku keluar rumah.
Entah siapa dia??
Entah bagaimana?
Bagaimana dengan masa depan ku.
tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Vivian
jahat bgt🥲
2023-07-18
0
남성
😊
2022-07-20
0
Nurwana
takut Thor... mana nhe malam malam Jum'at.
2022-06-16
0