Author POV
Alex menatap sosok yang ada di depannya.
Kemudian ia melepaskan genggaman nya.
"Siapa kau?" tanya Alex waspada. Sepertinya dia berhadapan bukan dengan manusia.
Perempuan itu hanya tersenyum lalu kabut hitam kembali muncul menutupi hutan tersebut membuat penglihatan Alex terganggu.
"KALIAN TELAH MENGGANGGU KU. DI ANTARA KALIAN HARUS ADA YANG TINGGAL UNTUK MENEMANIKU HAHAHAHA! !!!!" suara wanita yang menggema di penjuru hutan membuat orang-orang merinding dalam selimutan kabut hitam.
"Siapa kau!" teriak Alex tapi tak ada jawaban.
Kabut hitam itu sudah menghilang, sunyi! Yah itulah yang terasa di hutan itu. Hutan itu kembali ke keadaan semula tenang dengan tiupan angin sepoi-sepoi.
Cia?
Alex mulai mencari keberadaan adiknya yang tiba-tiba menghilang.
Ia mengerahkan para prajurit untuk berpencar mencari keberadaan Cia.
Lama mereka mencari, tapi tak ada tanda-tanda keberadaan Cia.
Alex mengingat kata-kata wanita tadi bahwa harus ada yang tinggal menemani nya karena mereka telah mengganggu ketenangan nya.
Apa mungkin??
Tidak!! Jangan sampai Cia hilang. Ia harus mencarinya. Karena ia sudah berjanji untuk menjaga Cia. Ia tak mau kehilangan lagi untuk kedua kalinya.
"Ciaaaa!!!" teriak Alex yang terus mencari keberadaan Cia.
"CIAAAA!!!!!!"
*****
Hari sudah malam, namun Alex belum kunjung menemukan Cia. Ia sangat frustasi karena tak mendapatkan satupun jejak adiknya itu.
Apa yang harus ia katakan pada ibu nya Cia. Ia sudah berjanji untuk menjaga Cia tapi, sekarang Cia menghilang tanpa jejak.
Sementara itu di kerajaan Diamond. Semua orang panik karena Alex dan Cassia belum juga pulang. Padahal hari sudah malam.
"Kakak mengapa mereka belum pulang juga. Apa sudah terjadi sesuatu?" Tanya Lucy cemas.
"Tenanglah Lucy. Mereka semua pasti baik-baik saja" Ucap Nathan.
"Nathan sebaiknya kau mencari mereka bersama Vian. Karena ayah khawatir" Perintah Ronald.
"Baiklah ayah. Kalian tunggu saja disini. Dan beristirahat lah jika kami pulang terlalu lama"
"Baiklah, hati-hati!" Ucap Zania yang khawatir.
Nathan dan Vian beserta beberapa prajurit pergi menuju hutan Viona.
Jarak hutan itu dengan istana memanglah sedikit jauh. Butuh beberapa jam untuk menempuh perjalanan ke hutan itu.
Sesampainya di sana, mereka mulai turun dari kuda masing-masing dan melihat beberapa kereta kuda yang tadi di pakai oleh Alex dan rombongan nya terparkir di pinggir hutan.
Mereka mulai memasuki hutan dengan penerangan obor.
"Alex!!!"
"Ciaaaa!!" Panggil Nathan. Namun tak ada jawaban, hanya ada suara hewan-hewan malam saja yang menyapa.
"Alex!!! Ciaaaa!!"
Kresek kresek. Suara sesemak yang bergoyang membuat mereka waspada.
"Ayah!!" Ucap Alex yang keluar dari semak-semak itu.
"Alex!!" Nathan langsung memeluk Alex. Vian melihat sekitaran Alex. Mengapa Alex hanya sendiri saja? Dimana Cia? Dimana yang lainnya?.
"Alex dimana yang lainnya. Cia??" Tanya Vian khawatir.
Alex diam sejenak. Apa yang harus ia katakan. Dengan menyesal Alex akhirnya mengatakan yang sejujurnya.
"Paman! Maaf kan Alex! " Ucap Alex sendu.
"Apa maksudmu?"
"Semua prajurit sudah tewas dan Cia!!! Dia menghilang!" Ucap Alex sesal.
Vian yang mendengar itu terkejut bukan main.
"Bagaimana bisa Alex?" Tanya Nathan marah, sedangkan Vian hanya terdiam.
"Sewaktu kami di ladang bunga itu, tiba-tiba kabut hitam datang ayah. Aku sudah menggenggam tangan Cia sekuat mungkin. Dan aku yakin aku tak melepaskannya.
Tapi ketika kabut itu menghilang, Cia sudah tak ada lagi dan tangan yang ku genggam bukanlah tangan Cia. Melainkan seorang wanita yang mengerikan. Ia juga mengatakan harus ada yang tinggal di sini menemaninya karena kami telah mengganggu nya." Jelas Alex.
"Sudahlah ayo kita cari. Siapa tahu Cia masih ada di sini!" Ucap Vian.
"Maafkan Alex paman" Ucap Alex sesal.
"Sudah lah Alex, ini bukan kesalahan mu."
Mereka langsung mencari keberadaan Cia dalam kegelapan. Mencari kesana-kemari tapi hasilnya nihil.
Mereka melihat ada pemukiman penduduk tak jauh dari hutan itu. Siapa tahu Cia berada di sana.
"Permisi tuan, apa kau melihat seorang wanita yang keluar dari hutan itu?" Tanya Alex.
"Siapa kalian, dan wanita mana yang kau maksud?" Tanya balik pria paruh baya itu.
"Kami anggota dari kerajaan Diamond. Dan yang baru saja bertanya pada mu itu adalah Putra mahkota kerajaan Diamond." Ucap salah satu prajurit.
"A apa?" Ucap pria itu gugup.
"Sa salam yang mulia!" Ucapnya menunduk hormat.
"Kau belum menjawab pertanyaan kami tuan" Tukas Nathan.
"Pertanyaan yang mana yang mulia. Maaf bila saya kurang mengingat."
"Apa kau melihat seorang wanita yang keluar dari hutan itu?" Tanya Vian tak sabaran.
"Saya berdagang di daerah sini tuan, tapi saya belum pernah melihat satu orang pun keluar dari hutan itu hari ini kecuali yang mulia dan yang lainnya"
"Apa kau yakin?"
"Ya yang mulia. Saya yakin"
"Bagaimana dengan cerita wanita yang ada di hutan itu? apa kau tahu." Tanya Alex penasaran.
"Oh, itu.!! Nama hutan ini adalah viona karena dulu ada seorang wanita yang tinggal di hutan itu bernama Viona. Karena ia mengalami kekerasan seksual, ia memilih mengakhiri dirinya di hutan itu dan arwahnya berkeliaran tak tenang.
Konon katanya jika ketenangan nya di usik oleh seseorang yang berkunjung di situ untuk melihat hamparan bunga langkah di situ. Salah satu diantara mereka harus ada yang tinggal. Lebih kurang seperti itu lah ceritanya Karena saya pendatang baru di sini jadi tidak terlalu tau" Ucap pria itu.
Tubuh Alex menegang. Tidak mungkin?
"Ayah??"
"Sebaiknya kita kembali ke istana dulu dan kita lanjutkan besok. Akan mudah mencarinya jika di siang hari" Ucap Nathan.
"Tenanglah Vian, Cia pasti baik-baik saja" Ucap Nathan menenangkan Vian.
Mereka akhirnya memilih untuk pulang saja dan melanjutkan pencarian besok. Semoga besok Cia dapat di temukan.
Sesampainya di istana.
"Kakak!!! Bagaimana?" Tanya Lucy berlari menuju mereka.
"Suamiku bagaimana? Apa mereka sudah di temukan?"
Tak ada jawaban. Ia melihat sekitar dan ada Alex di situ!
"Alex!! Kau baik-baik saja. Dimana Adik mu?" Tanya Lucy khawatir sambil celingak celinguk.
"Bunda maaf kan aku!" Ucap Alex sesal.
"Apa maksud mu?"
"Cia menghilang!!" Ucap Vian menyela.
Lucy begitu terkejut begitu juga dengan yang lainnya.
"Ba bagaimana bisa"Tanya Lucy dalam tangisnya.
Alex memeluk Lucy dengan erat. Ia begitu menyesal. Seandainya waktu itu ia tak mau menuruti permintaan Cia.
Ia mengingat perkataan Cia yang mengatakan ini adalah permintaan terakhir nya.
"Maafkan Alex bunda!!Alex tak bisa menjaga Cia dengan baik" Ucap Alex sendu.
Maaf, maaf kan aku yang tak bisa menjaga kedua adik ku hingga aku harus kehilangan mereka.
Cia semoga kau baik-baik saja!!
****
Yup lanjut kagak yah??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Cipsy Jung
ternyataaa ini semacam squel dari cerita averange Princess yaaa thorrrr wkwkwkwkw, pas dipart dia aku ngeeh kok kayaknya gak asing cerita pangeran mahkota yang kehidupan adik perempuan kandungnya karna racun eh ternyata oh ternyataaa wkwkwkwkwkww
2021-01-09
4
Yoni Hartati
lanjut semangat
2020-07-12
1