Episode 5

Deana Sistina Pov

Hari ini aku pergi ke hutan Viona untuk mencari bahan-bahan yang di perlukan untuk membuat obat penawar untuk gadis itu.

Yah gadis itu terkena racun mawar hitam yang mengakibatkan luka pada jantungnya yang setiap waktu akan membesar dan membuat si tubuh menjadi lemah dan akhirnya mati.

Obat nya sangatlah mudah tapi jarang orang yang tahu akan itu.

Kalau racunnya terbuat dari mawar hitam maka obatnya juga terbuat dari bahan yang sama. Racun dilawan dengan racun!

Aku mulai memasuki hutan itu mencari bunga mawar hitam yang langkah kata mereka sih. Tapi kataku mawar hitam itu sangatlah mudah untuk di temui.

Jangan lupa wanita yang selalu mengikuti ku. Ia berada di sampingku mengikuti ku dari sejak aku bangun tidur tadi.

Entah mengapa rasanya aku mulai terbiasa dan nyaman akan kehadirannya. Aku tersenyum padanya dan ia juga membalas senyuman ku.

Sesampainya di hutan aku mulai mencari bunga itu, ketika itu aku melihat sebuah rombongan sepertinya itu dari kerajaan.

Aku belum pernah melihat anggota kerajaan dalam hidup ku. Sepertinya mereka sedang mencari sesuatu!

Lebih baik aku tak berurusan dengan mereka kalau tak mau ada masalah yang besar terjadi.

Aku mulai memetik bunga mawar hitam itu yang menimbulkan suara kresek kresek semak.

Sepertinya mereka mendengarnya karena terdengar suara langkah kaki mereka yang mendekat.

"Siapa kau?" Tanya salah seorang pria yang memakai topeng di ikuti dengan pria yang lainnya.

Aku menjadi bingung! Apa yang harus aku jawab.

"Apa kau tak bisa berbicara?" Tanya pria yang lain yang terlihat agak tua.

"Bisa!" Ucap ku, lebih baik menyelesaikan langsung masalah dari pada membuat nya semakin runyam.

"Siapa kau?" Tanya mereka.

"Aku hanya penduduk disini yang sedang mencari obat-obatan dan makanan!" Jawab ku sejujurnya.

"Apa kau pernah melihat seorang gadis di sini?" Tanya mereka.

Seorang gadis?

Hmmm apa mungkin gadis itu?

Tapi jika aku memberitahu, gadis itu tak bisa di selamatkan karena aku tak mau mengobatinya bila ada orang lain yang mengetahuinya.

Sebaiknya aku berbohong saja! Nanti jika gadis itu sudah sembuh ia bisa pulang sendiri.

"Tidak!" Ucap ku berbohong.

"Oh, baiklah terimakasih" Ucap salah satu pria yang terlihat tua dengan wajah yang sedih.

Apa dia ayah nya? Hmmm aku jadi bingung.

Setelah menanya mereka langsung pergi meninggalkan ku.

Aku kembali fokus pada bahan-bahan obatan ku.

Setelah semuanya lengkap aku bergegas untuk pulang.

Di pertengahan perjalanan ada sekelompok gadis-gadis desa yang sedang berbincang-bincang.

Aku hanya melewati mereka saja tanpa melirik mereka.

"Hai Ana!" Panggil salah satu gadis itu tapi aku tak memperdulikan nya.

"Cih, gadis miskin tak tau diri. Sudah di sapa tapi tak membalas, dasar wanita tak berpendidikan!"

"Iya dasar sampah masyarakat!"

Aku tak memperdulikan semua kata-kata mereka karena aku sudah kebal dengan itu semua.

Aku melanjutkan perjalanan ku dengan tenang.

Sesampainya di rumah, aku langsung meracik obat-obatan itu, semoga berhasil!

Setelah selesai meracik, aku langsung memberikan ramuan itu pada si gadis, aku memasukkan ramuan itu ke mulut si gadis.

Aku berusaha memasukkan nya agar obat itu tak tumpah dan masuk secara sempurna.

Sudah!

Akhirnya obat itu sudah masuk! Aku membiarkannya terlebih dahulu menunggu reaksi obat itu. Aku melihat gadis itu dari bawah sampai atas.

Cantik! gadis itu sangat cantik, sepertinya usia kami sama. Kulit yang halus, baju yang bagus, tubuh yang terawat. Sungguh aku sangat iri.

Sepertinya obat itu sudah bereaksi terlihat dari tubuh si gadis yang memerah yang menandakan darah sudah mulai mengalir lancar.

Author POV

Ana menunggu reaksi obat itu dan ia tersenyum puas melihat tubuh gadis itu mulai memerah.

Tubuh gadis itu gemetar hebat. Gadis itu membuka matanya dan langsung terduduk.

Ia memuntahkan gumpalan darah hitam yang menjijikan, Ana pergi mengambil air dan kain lap.

Ana menyodorkan air pada gadis itu, gadis itu langsung mengambil air nya dan mencuci mulutnya.

"Kau sudah merasa baik?" Tanya Ana.

"Sudah! Siapa kau?" Tanya gadis itu.

"Baguslah! Nama ku Ana!"Ucap Ana tersenyum.

"Kalau kau?"

"Nama ku Cassia, biasa di panggil Cia!"

"Apa yang terjadi padaku?"Tanya Cia.

"Kau ada di hutan dalam keadaan pingsan jadi aku membawa mu kemari dan melihat kalau kau sepertinya terkena racun. Jadi aku membuatkan penawar pada mu, dan itulah yang terjadi. Darah-darah itu adalah racun yang sudah lama bersarang di tubuh mu dan kau sudah bersih dari racun itu, hanya butuh istirahat dan perawatan lebih saja!" Jelas Ana.

"Kau mengobati ku! Apa aku sudah sembuh?"

"Yah, kau sudah sembuh hanya butuh beberapa hari saja untuk memulihkan energi mu!" Ucap Ana.

"Terimakasih hiks hiks" Ucap Cia menangis.

Ia juga merasakan sekarang tubuhnya menjadi lebih sehat dan kuat.

"Tak masalah!"

"Oh yah apa kau dari kerajaan?"

"Yah, aku putri Cassia anak dari adiknya raja Diamond"

Benarkah? Hah sangat kebetulan.

"Sepertinya keluarga mu sangat khawatir! Lebih baik kau pulang karena mereka pasti mengharap kan itu"

"Pulang! Tapi aku tak tahu jalan, seumur hidup ku ini adalah pertama kalinya aku keluar istana!"

"Oh, benarkah? Pasti karena penyakit mu!"

"Yah, apa aku bisa minta tolong pada mu lagi?"

"Apa itu?"

"Kakak ku juga mempunyai penyakit yang sama apa kau bisa membantu mengobatinya, aku akan membayar berapapun pada mu!"

"Tidak! Aku sudah mengobati mu dan itu yang terakhir."

"Kakak ku adalah putra mahkota, kau harus membantunya. Kau tahu apa yang akan terjadi bila permintaan keluarga kerajaan tak di turuti?" Ucap Cia.

"Aku tahu, tapi aku tak peduli. Segera lah pulang dan keluar dari sini. Aku tak butuh uang mu atau apapun itu, dan aku juga tak takut mati!" Ucap Ana tegas.

"Bukan begitu maksud ku!" Ucap Cia tak enak hati.

"Sudahlah sekarang pergi, kau sudah cukup kuat untuk berjalan dan bertanya pada masyarakat lainnya. Karena aku juga tak tahu jalan menuju istana!" Usir Ana.

"Baiklah! Maaf kan aku, dan terimakasih" Ucap Cia pergi dari gubuk Ana.

Entah mengapa Ana menjadi menyesal telah mengobati Cia, ini adalah yang terakhir!.

Cia pergi bertanya pada warga-warga di situ jalan ke arah istana. Mereka mengatakan lebih baik Cia menaiki kereta karena jaraknya yang cukup jauh.

Sedangkan di istana.

Duka meliputi semua keluarga kerajaan, kini mereka kini tengah berkumpul melakukan acara berkabum.

"Hiks hiks Ciaaaa!" Teriak frustasi Lucy.

"Sayang maafkan aku!" Ucap Vian memeluk Lucy.

"Ya yang mulia!"Panggil salah satu prajurit.

Nathan menjadi marah, bisa-bisanya ada orang yang menggangu disaat seperti ini.

"Ada apa" Tanya Nathan geram.

"I itu yang mulia, Putri Cassia ada di depan" Ucap prajurit itu membuat semua orang terkejut!

Cassia sudah pulang?

tbc

Terpopuler

Comments

Nanik Lestari

Nanik Lestari

egois dan Oon

2023-01-26

0

akun nonaktifkan

akun nonaktifkan

5 like dulu ya😚🎶

Mampir karyaku sekalian like backnya🥺

Pasti aku selalu mampir karyamu loh!😆

2020-07-24

3

Alfauzia(puput)

Alfauzia(puput)

Lanjut thor

2020-07-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!