Ku Kira Ini Cinta
Aku duduk termenung ditepi pantai angin pantai berhembus begitu indah , dengan suara ombak yang tenang yang menemaniku .
" Maya ." Teriak Kak Galih padaku sontak aku terkejut , Kak Galih menghampiriku sambil membawa sebotol minum air putih untuk ku minum dan sekantong plastik kecil makanan ringan untuk kami santap bersama . Kak Galih Kakak kelas ku dahulu dan kami berhubungan baik tanpa ada hubungan spesial apapun .
"lama sekali sih kak , aku sudah haus dan lapar " ucap ku sambil tersenyum menggoda kak Galih , Kak Galih pun mencubit pipiku dengan gemas nya dan selalu menjadi kebiasaan dengan mengelus kepalaku .
ah siapa yang tidak berdebar diperlakukan seperti itu , tapi masa iya aku dahulu yang mengatakan bahwa aku berdebar lucunya aku sangat nyaman dengan hubungan tanpa status ini menikmati setiap momen tanpa ada yang harus begini begitu .
" Maya , kamu senang di bawa ke sini sama Kaka " ucap kak Galih menatapku sembari tersenyum aku mengangguk sambil meminum air dari nya , tiba tiba saja kak Galih merangkul pundak ku yang tentu saja membuatku tersedak , dan Kami hanya bisa bertatap dalam hitungan detik karena aku langsung memalingkan wajahku .
dering telpon berbunyi ternyata dari ibu ku
"Assalamualaikum" kata ibu "Wa'alaikumsalam"jawabku
"Maya masih dimana ? masih bersama kak Galih ?" tanya ibu ku "iya Bu, kenapa ?" jawabku dan tanyaku kembali pada ibuku
"tidak Maya jangan terlalu sore ya hati hati" jelas ibu . "ya sudah ya ibu tutup dulu Assalamualaikum Maya anakku" lanjut ibu tak menunggu jawaban dariku ibuku mematikan nya dan aku menjawabnya sembari menutup telpon nya .
tanpa sadar ada kak Galih yang selalu menatapku saat aku menerima telpon dari ibuku aku pun tersenyum malu dan berpura pura membersihkan sisa makanan yang tadi kami makan .
" aduh calon istri yang baik ini mah" ucap kak Galih aku menjawabnya dengan senyuman saja karena jujur aku tersipu malu , tak hanya diam kak Galih pun ikut serta membantu ku merapikan semua nya .
"pulang saja ya ibumu pasti khawatir" ucap kak Galih
"iya kak " jawabku sambil berdiri yang di bantu oleh kak Galih hingga tangan nya tak dilepas ia memegang tanganku dengan lembutnya aku melepas nya karena tak tahu bagaimana jika ada yang marah .
" Dasar " ucap kak Galih melihatku jalan didepannya aku sungguh berdebar aku nyaman bersamanya .
kami pulang bersama menggunakan motor aku di suruh nya untuk memegang nya karena takut jatuh aku tak menanggapi nya aku hanya berpegangan pada paha ku saja .
sesampainya di rumah kak Galih menyempatkan dulu untuk datang ke rumah hanya untuk sekedar berpamitan saja .
"Assalamualaikum" ucap kami berbarengan ternyata ada ibu ayahku dan juga adikku sedang memakan buah apel sambil ngobrol asyik .
"Wa'alaikumsalam" jawab mereka
"cie" celoteh Akbar adikku sambil menghampiri dan mencium tangan kak Galih dan aku . kak Galih pun mencubit perut nya sesekali dan aku hanya menarik tangannya .
" Sini dulu Galih ngopi dulu " ucap Ayah pada kak Galih .
" Tidak om terima kasih mau nganterin Maya saja , aku pamit ya om , Tante . " ucap kak Galih sambil mencium Tangan Ibu dan Ayahku dan berpamitan dengan ku hanya dengan tersenyum .
"Hati hati ya kak " ucapku meskipun malu mengucapkan nya di depan orang tua dan adikku yang usil tapi setidaknya untuk basa basi saja , Ia pun menjawab hanya dengan mengacungkan jempolnya saja dan tersenyum sambil menundukkan kepalanya .
"aku ganti pakaian dulu ya sudah dari luar " ucapku sambil masuk dan ibu ayahku menjawab dengan anggukan kepalanya saja .
Pertama kalinya Kak Galih dan aku menjadi dekat karena saat dahulu saat aku mengikuti ekstrakurikuler pencak silat ia menuliskan beberapa kata di beberapa lembar buku yang ku bawa di tempat latihan ,
"Menatap bintang meski bukan pemilik malam "
"Jawab dari tanya itu ada pada yang bertanya"
" rindu bukan berarti pertemuan bisa saja menjadi pilu"
Aku pun tak mengerti maksudnya bagaimana saat aku membacanya di kamar , hingga ada niatan untuk coba aku tanya saja padanya langsung malu malu pun tanya saja maksudnya apa menulis dibuku ku padahal banyak anak anak lain juga .
keesokan harinya aku berusaha untuk menanyakannya namun lagi lagi dia menghindar dan hanya meninggalkan sepucuk surat , entahlah aku tak menyebutnya surat cinta .
"jangan mengejar apa yang memang bukan milikmu , biarkan semua berjalan semestinya cerita itu indah dengan porosnya masing masing" katanya padahal aku tak mengejarnya atau apa aku masih tidak mengerti . biarlah ku anggap dia hanya iseng takutnya aku seperti mengejar ngejar lelaki .
semakin hari aku membaca aku semakin berdebar melihat tulisannya semakin penasaran , sialannya dia semakin cuek .
tapi dua Minggu kemudian dia menghalangi jalanku pulang setelah ekstrakurikuler pencak silat dan mengambil buku Serta menyuruhku duduk sebentar aku tak duduk aku hanya berdiri dan menunggu buku ku di kembalikan .
"hei jangan cuek , siapa namamu ? " tanya Kak Galih .
"Namaku Maya kak , Nama Kaka siapa ? " jawabku ia pun melihat dengan tatapan yang dalam dan tersenyum padaku sementara aku tertunduk .
"Namaku Galih Maya " jawabnya sambil tersenyum
aku kaget dia tiba tiba saja mencubit pipiku
"ih gemes " katanya , secara spontan aku menyingkirkan tangannya dan memukul tangannya sembari tersenyum , Di sana lah aku mulai dekat , komunikasi kita terus berjalan melalui telpon bahkan saat masih mengikuti ekstrakurikuler dia masih suka menulis hal hal yang dia inginkan . aku mengijinkannya selama bukan yang aneh aneh .
"kamu Bahagia ? kalau ada apa apa bilang ya " ucapnya , aku penasaran kenapa Galih ini . sudah cinta kah ? kenapa tidak mengungkapkannya ? ah dasar lelaki .
Dengan Galih aku merasa nyaman aman tenang , tapi suatu hari ada perempuan datang menghampiriku .
"Neng pacarnya Galih ?" tanya perempuan tersebut . tentu saja aku menjawab bukan .
"oh bukan ya sudah kirain pacarnya soalnya dekat banget , kenalin ya aku udah dianggap adiknya , Ria " Ucap Ria sambil mengulurkan tangannya
" aku Maya aku adik kelas nya saja atau apa ya dia pelatih pencak silat saja " ucapku membalas uluran tangan Ria sembari tersenyum .
" Oke , Maya terima kasih banyak ya . " ucap nya sambil menepuk tanganku , dan pergi meninggalkanku sendiri .
entah apa yang aku rasa , dia memiliki seseorang yang dianggap nya adik dan itupun seorang perempuan . ah berarti kak Galih ke semua orang sama , memperlakukannya sama dengan sikap dan cara yang sama kenapa aku harus merasa berdebar dan bertanya apakah dia memiliki perasaan bodohnya aku .
"kenapa Maya ? " ucap Kak Galih bertanya padaku sambil mengelus kepalaku , aku menjawabnya cukup menggelengkan kepala saja sambil tersenyum .
Kak Galih menengok wajahku untuk memastikan bahwa memang aku baik baik saja , aku memalingkan wajahku dan menampar kecil pipi nya karena sikapnya cukup membuat ku tersipu malu , dan suasana pun berubah menjadi tawa canda .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Amelia
semangat aku mampir Thor ❤️👍
2024-07-25
1