tak ingin jauh .

Waktu perpisahan kelas akan segera terlaksana hingga saat itu mungkin aku masih bisa bertemu dengan kak galih , kak galih adalah pelatih pencak silat ekstrakurikuler di sekolah ku , aku hanya dekat dengannya dan mulai merasakan kenyamanan padanya rasa nya bagaimana aku sendiri pun tidak tahu .

aku mulai dekat dengannya mungkin saat kelas sebelas , karena kelas dua belas jarang ikut kelas aku bertemu dengannya diluar jam sekolah entahlah mungkin karena di jantan dia selalu datang ke rumahku .

tak sengaja aku melihat di jendela kak galih sedang berjalan bersama Sheila teman sekelas ku , tertawa bersama , dan aku baru tahu bahwa mereka sedekat itu .

cemburu tidak mungkin aku justru bahagia melihat kak galih tertawa bahagia seperti itu .

"Maya itu kak Galih sama Sheila " ledek Dani teman sekelas ku yang lain . aku membalasnya dengan tersenyum dan kembali ke bangku untuk menulis .

"Lagu ini aku persembahkan untuk Maya teman kita " ucap Dani sembari duduk di depan bangku ku dan yang lain bersorak tepuk tangan .

"Biarkan waktu teruslah berputar

Mencintai kamu penuh rasa sabar

Meski sakit hati ini kau tinggalkan

Ku ikhlas tuk bertahan

Cintaku padamu begitu besar

Namun kau tak pernah bisa merasakan

Meski sakit hati ini kau tinggalkan

Ku ikhlas tuk bertahan

Kau meninggalkanku tanpa perasaan

Hingga ku jatuhkan air mata

Kekecewaan ku sungguh tak berarah

Biarkan ku harus bertahan

Jangan pernah kau coba untuk berubah

Tak relakan yang indah hilanglah sudah

Jangan pernah kau coba untuk berubah

Tak relakan yang indah hilanglah sudah" Dani menyanyi sambil memetik gitar yang ada di kelas Dani bernyanyi lagu ST12 yang berjudul jangan pernah berubah aku yang tadi nya duduk tegap berpura pura tidur di bangku sementara tak sadar air mata mengalir seakan lirik itu adalah ungkapan hatiku .

"sudahlah Maya tak usah menangis biar aku yang bilang ke kak galih ya , jangan selingkuh gitu ya " ucap Dani meledek sambil tertawa .

"Dani , siapa juga yang pacaran sama kak galih aku hanya berteman biasa sudahlah jangan menyebar berita yang tidak tidak , sana kembali lagi ke bangku mu " ucapku marah pada Dani , Dani pergi meninggalkanku dan menuju bangku nya sementara dia memberikan air minum kepadaku dan menepuk pundak ku

"kenapa aku harus menangis mendengar lagu itu , kenapa aku harus marah pada Dani seakan mengiyakan bahwa aku memang cemburu pada Sheila karena dekat dengan Kak Galih " lirih ku dalam hati , sementara saat melamun datang ke kelas sembari tersenyum manis sesekali melirik padaku , menyunggingkan bibirnya , dan lantas berbincang dengan teman yang lainnya sambil tertawa terbahak bahak . aku semakin penasaran kenapa harus tertawa sambil sesekali melihatku .

saat hendak pergi dan menanyakan sikap nya tanganku di tarik Dani dan Dani menggelengkan kepalanya dan menyuruhku untuk duduk .

"sudah Maya tak usah ke sana , yang perlu kamu tanya kak galih , tapi untuk apa bertanya juga biarkan lah kamu pantas bahagia " ucap Dani seakan paham apa yang ada di benakku , mendengar ucapan Dani tak terasa air mataku menetes bahkan mungkin aku menangis Dani menyimpan jari telunjuk nya di mulutnya untuk mengisyaratkan tidak terlalu keras , lantas Dani menutup kepala ku dengan jaket yang ia pakai agar tak terlihat oleh orang lain , Dani meninggalkan ku sendiri , ia pergi ke bangku para laki laki sedang bernyanyi .

Sepulang sekolah aku mampir ke tempat biasa kak galih ada , kak Galih menghampiri ku dan seperti biasa mengelus kepalaku .

"kenapa Maya kok cemberut ? " tanya kak galih , aku baru menyadarinya sebenarnya tak perlu aku bersikap seperti itu , aku menggelengkan kepala dan tersenyum .

"aku duluan ya kak Galih , aku di tunggu ibuku katanya mau pergi ke rumah nenekku " ucapku pada kak galih sembari tersenyum padanya .

"Baiklah , hati hati dijalan adik " ucap Kak Galih anehnya kenapa dia tidak menawariku untuk di antar ? bahkan akhir akhir ini saja dia memanggilku adik , aku hanya membalasnya dengan tersenyum dan kak galih melihat aku pulang sembari melambaikan tangannya .

"apa ini , ini terasa canggung sekali aku tak ingin mulai jauh dari kak galih biarkan sebatas kakak adik saja asal jangan terasa menjauh " lirih ku dalam hati sembari memukul kepalaku ,

"Maya ayo pulang " bunyi motor Dani mengagetkan ku aku tidak butuh lama aku naik ke motor Dani agar cepat cepat pulang dari pada harus menunggu ojek online menyita waktu yang cukup lama .

"Sudah sampai ya Maya " ucap Dani kepadaku , aku tak menyadari nya segera aku turun dari motornya dan tak sengaja aku terjatuh saat hendak turun .

"terima kasih Dani untuk hari ini " ucapku pada Dani sembari tersenyum Dani mengacungkan jempolnya dan beranjak pergi dari rumah .

"salam ke ibu , ayahmu ya " ucapnya sembari pergi aku menjawabnya dengan anggukan kepala dan tersenyum .

"Assalamualaikum" ucapku masuk ke rumah tapi Ayah , ibu dan adikku sedang packing untuk persiapan ke rumah nenekku menghabiskan weekend bersama nenekku .

"wa'alaikumsalam" ucap mereka berbarengan sementara masih sibuk dengan kegiatan yang ada.

aku bergegas mandi dan ganti baju agar tidak terlalu malam sampai rumah nenekku . aku baru ingat perjalanan ke rumah nenekku melewati rumah Kak Galih lagi lagi aku tersenyum mengingat kembali kak galih .

"Kaka ini kak Galih telpon , " teriak adikku aku kaget karena baru sadar handphone ku tidak ada di saku ku dan bergegas mengambil handphone di ruang Keluarga , sementara adikku menggeliatkan matanya sambil bibirnya tersungging , aku membalas nya dengan senyum tiga jari .

"iya kak ada apa ?" tanyaku langsung saat mengangkat telpon dari kak galih .

"Hati hati ya di jalannya , berapa hari ?" tanya kak galih padaku membuatku berbunga kembali dan lupa bahwa kak galih mulai dekat dengan Sheila .

"Minggu malam pulang lagi kak , iya siap Terima kasih " ucapku sambil menggigit jari telunjukku .

"ya sudah , " ucap kak galih terhenti .

" jangan berubah ya kak " Ucapku memotong ucapan kak galih , dan seketika menetes lah air mataku .

"jangan menjauh pula " lirihku pada kak Galih terdengar suara senyum kecil dari kak galih .

"iya" lirih nya " sudah tutup dulu ya , ada kegiatan lain nih " ucapnya aku menjawabnya nya dengan suara mulut saja .

lagi lagi aku melamun seharusnya tak ku ucapkan kata seperti itu , itu akan membuatnya risih . aku mengacak acak rambutku dan menghentakkan kaki ke lantai .

" ayo , kak siap belum " ucap adikku mengagetkan ku , aku menjawab nya dengan anggukan kepalanya dan mengisyaratkan untuk segera pergi dulu keluar .

Aku hanya takut akan ada jarak nantinya , bukan lagi tentang perasaan namun Rasa itu sendiri , aku hanya ingin bersikap seperti biasanya tetap merasakan kenyamanan , dan. ketenangan . aku menunggu nya mengungkapkan rasanya , namun sepertinya bukan rasa yang didapati melainkan jarak yang akan di dapat , hanya tak ingin menjauh dengan siapapun .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!