setelah pengumuman selesai Kami berfoto dengan Bu wali kelas sembari membagikan surat kelulusan , sesi foto berakhir Kami dan Bu wali kelas segera memasuki lapangan untuk mendengar wejangan dari pak kepala sekolah Kami berjalan dengan bergembira .
Semua tampak bahagia , aku bahagia namun menyimpan luka haruskah aku mengejar pernyataan haruskah aku mengejar penjelasan , lagi lagi kak galih melewati ku begitu saja tanpa mengucapkan selamat atau apapun Dia Berjalan angkuh seakan tak melihatku , kata orang orang Kak Galih sebentar lagi di Lantik menjadi guru olahraga bukan lagi jadi pelatih pencak silat rasanya ingin mengucapkan selamat tapi apalah daya Dia bahkan tak ingin melihatku . kenapa ? aku pun tak tahu , kesal ? iya aku sangat kesal tiba tiba Sikap kak galih berubah begitu saja tanpa alasan yang jelas .
"Assalamualaikum murid murid angkatan terbaik tahun ini " ucap pak kepala sekolah pada kami muridnya yang berdiri di lapang dengan rapih .
"wa'alaikumsalam " jawab kami muridnya secara kompak , aku tertunduk bukan karena sinar matahari yang menyorot kepada mataku melainkan apa yang harus dilakukan kembali untukku kedepannya bukankah harus menjadi awal yang begitu penuh semangat .
"anak anakku sekalian Selamat atas kelulusan kalian , selamat datang di dunia yang sebenarnya , jika ada yang lanjut masuk universitas semangat belajar kembali , semangat membara semoga selalu bersinar , jika ada yang memilih untuk bekerja semangat berjuang semangat membara semoga selalu bersinar , jangan lupakan sekolah ini sekolah tempat kalian duduk di bangku SMA kenangan bersama teman dan guru jangan pernah melupakannya , pesan bapak jangan putus asa , siap ? " ucap dan tanya pak kepala sekolah dijawab dengan sorakan dan teriakan semangat " siap " kata kami murid murid di sambut dengan tepuk tangan pak kepala sekolah dan guru guru .
"Baik , tenang anak anak jangan lupa datang di pentas seni kelulusan kalian Minggu depan ya , oh iya lupa pulang dari sini kalian pawai ?" ucap dan tanya guru , serentak kami murid muridnya menjawab " iya " dengan kompak nya .
"Kalau Begitu hati hati jaga diri kalian , jangan tawuran bersenang senanglah pulang ke rumah dengan selamat , Sekian dari bapak Assalamualaikum " ucap bapak kepala sekolah kepada kami murid muridnya dan beranjak pergi dari podium , sementara para murid mulai berhamburan berfoto dan bersiap pergi pawai .
"Maya sini foto" ucap Dani menarik tanganku untuk segera bergabung dengan yang lainnya aku terkejut dan tersenyum setelah berfoto aku kaget ketika Tina menyemprotkan Pilok ke baju putih ku sambil tertawa disusul teman teman yang lainnya membuatku ikut tertawa .
aku dan teman lainnya bermain sebentar menulis tanda tangan kami di baju masing masing menggunakan spidol hitam dan mencoret dengan Pilok rambut ku yang terurai segera aku ikat karena takut terkena Pilok .
"maaf ya Maya " ucap Dani padaku sambil mencium kening ku membuat aku kaget sementara yang lain ramai bersorak bahagia dan tertawa sementara Dani lari ke tempat parkiran membawa motor nya untuk bersiap pawai .
" gak apa apalah Maya , bercanda kan lagi kelulusan " ucap Tina pada ku yang melihat wajahku kesal sambil mengelap bekas ciuman Dani di kening ku , aku menjawabnya dengan bibir di sungging kan dan mata yang menggeliat .
aku menarik tangan Tina untuk segera pergi pawai sembari kesal , yang lain mulai bersiap untuk pawai dengan gembiranya , sedangkan Tina masih senang menertawakan sikap ku .
Tina menarik ku seakanmenutupi mataku agar tak melihat sesuatu . aku mengangkat daguku dan mengerutkan kedua alisku .
" kita lewat depan saja yu , lewat belakang terlalu ramai " ucap Tina padaku sembari menarik tanganku secara cepat .
" ada apa ?" tanyaku penasaran karena sikapnya seperti menutupi sesuatu , ternyata benar Tina tak ingin aku melihat Kak Galih dengan Sheila sedang berfoto sambil kak galih memeluk Sheila , nampak di wajah Tina kecewa karena dia gagal menutupi hal yang tak ingin aku melihatnya .
" Ayolah tak apa Tina , aku benar tidak ada apa apa dengan kak galih " ucapku menenangkan Tina aku merangkul nya dan berjalan menuju pintu belakang untuk membuktikan aku tidak apa apa .
sesaat melewati mereka aku bersikap cuek dan bersikap sewajarnya menyapa Sheila dan teman yang lainnya mengucapkan selamat tapi tidak dengan kak galih yang ada di sana , aku melewati nya sembari bersalaman dengan Sheila Sontak membuat kak galih melihat ku dengan tatapan nya yang tajam .
"ayo teman teman kita pawai nanti kumpulnya di restoran dekat alun alun kota ya sambil ngopi udah di booking kan , jangan lupa pakai helm " ucapku sambil meninggalkan mereka dan mereka menjawab dengan senyuman lebar dan anggukan kepala sementara Sheila dengan geliat mata nya sambil memegang tangan kak galih .
"Maya are you okay ?" tanya Tina padaku sambil berjalan menuju motor yang sudah terlihat keberadaan nya .
"I'm okay Tina " jawabku pada Tina sambil merangkul pundaknya sementara tangan yang satu nya memberikan kunci motor ku untuk dibawa Tina .
"Bismillahirrahmanirrahim , semoga pawai kita menyenangkan , hati hati kita bertemu di restoran dekat alun alun semua tinggal makan ya " ucap Dani selaku ketua angkatan kami suara gemuruh mesin motor saling bersautan suara klakson motor saling bersautan .
"Maya gak apa apa kan ngebut ?" tanya Tina
"biar seru" lanjut Tina aku menganggukkan kepala mungkin Tina melihat nya di kaca spion motor sehingga melajukan motor dengan ngebut nya .
" Ya Alloh " ucapku berteriak sambil menangis kencang entah kenapa aku menangis , aku menjadi asing seketika seperti tak saling mengenal bahkan seperti musuh yang tak ingin bertemu satu sama lain .
"aku terluka Tina " ucapku sambil berteriak dan mengangkat tangan ku sembari menangis dengan kencang sementara Tina tersenyum dan teman lainnya menyemprotkan Pilok ke udara hingga udara berwarna warni . aku berteriak sekencang kencangnya menangis sejadi jadinya , apa yang harus aku lakukan dengan luka ini sebabnya apa ? kenapa kak galih menyebabkan luka tanpa sebab , jika memang ada hubungannya dengan Sheila kenapa harus menjadi musuh antara aku dan kak galih . kenapa luka ini di buat oleh orang yang belum pernah terbayangkan dia akan memberikan luka .
Kami berkeliling sekitar satu jam lebih hingga akhirnya kami berkumpul di restoran dekat alun alun air mataku sudah kering yang tersisa hanya sembab Dimata bekas menangis, sesekali aku melihat keseluruhan untuk memastikan adakah Sheila ? ternyata ada dengan yang lainnya aku melihatnya membawa jaket kulit punya kak galih ia pakai untuk pawai , lagi lagi air mata ku rembes .
Inikah awal baruku dimulai dari luka yang dia berikan kepastian yang tak diberikan kenyamanan yang diberikan , cukup menjelaskan aku pun akan menjauh jika memang itu keinginan pasangan nya jika begini aku terluka , cukup melihat diri nya melihat kak Galih aku sudah bahagia sebagai kenalan pun tak apa asal tidak menjadi asing yang menyebabkan luka
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments