Jarak

Hari Senin telah tiba kembali aku bergegas berangkat ke sekolah karena akan ada pengumuman kelulusan , seperti biasanya sebelum berangkat aku sarapan pagi bersama keluarga ibu ayah dan adikku .

" Maya , sekarang pengumuman kelulusan ya " tanya ayahku padaku sembari meneguk kopi yang ibuku sediakan , aku menjawabnya dengan anggukkan kepala .

"Adit , kamu nanti SMA di almamater kak Maya saja ya " ucap ayahku pada Adit adikku .

"ayah aku mau masuk SMK saja boleh tidak aku mau fokus saja di satu bidang meskipun tentu nya sulit "jawab Adit pada ayahku , ayah ku melihat Adit sembari tersenyum .

" iya Adit , kamu bisa memilih apa yang kamu inginkan tapi kamu harus bertanggung jawab ya apalagi kamu laki laki , siapapun harus bertanggung jawab ya atas pilihannya" jelas ayah pada Adit membuat Adit tersipu malu dan aku sedikit merenung .

"Kaka , hati hati ya kalau kelulusan kalau kalau ikut pawai hati hati ya jangan terlalu berlebihan " ucap ibuku sambil mengelus rambut ku , aku menjawabnya dengan anggukan kepala .

"Sudah satu Minggu ini kak , kak galih tidak antar jemput kakak ada apa ? " tanya Adit padaku membuatku berhenti makan dan segera minum , sementara ayah ibuku seakan menanti jawaban dariku .

" iya , terus ? kan emang bukan keharusan emang siapa kak galih ? pacar juga bukan , kalau lagi antar jemput berarti dia lagi senggang " ucapku ketus pada Adit , sementara yang lain tertawa aku beranjak pergi ke kamar untuk membawa perlengkapan yang belum ku bawa tak sadar saat beranjak air mata menggenang dan saat tiba di kamar aku menangis .

"tok ... tok .. tok .. " suara pintu terdengar ibu masuk sambil memelukku aku segera menghapus air mata yang sudah cukup membanjiri pipi ini .

"Maya , kak Maya kamu punya ibu kalau mau cerita cerita aja ya jangan di pendam " ucap ibu sambil mengelus rambut ku .

" aku tidak apa apa Bu " ucapku sambil memeluk kembali tubuh ibuku , segera ibu pergi meninggalkanku untuk berkemas tak lupa ibu mencium keningku untuk sekedar penenang , aku hanya tahu ibuku pasti merasakan kegelisahan ini .

"hati hati ya " ucap Ayah ibuku saat aku beranjak pergi dan setelah mencium tangan ayah dan ibuku, tak lupa ayah ibuku selalu mencium keningku kemanapun aku hendak pergi aku menjawabnya dengan anggukan kepala dan senyuman tipis.

ketika hendak berangkat sekolah aku yang menggunakan motor melihat Kak Galih sedang berboncengan dengan Sheila sementara Sheila memeluk kak Galih dengan erat aku sengaja mendahului mereka agar kak galih melihat ku dan membunyikan klakson mengisyaratkan aku permisi , hatiku rasanya seperti ada yang menusuk tepat di depanku . tanpa penjelasan tanpa apa pun , tapi di sisi lain aku bisa apa Kak Galih bukan pacar ku , kak Galih pun belum pernah mengatakan ada perasaan untukku kenapa aku seperti di khianati ? Inikah Cinta ? Inikah cemburu ? , lagi lagi aku meneteskan air mataku .

saat tiba di sekolah aku disambut beberapa temanku yang sama sama baru parkir .

" Tina , kamu bawa motor gak hari ini buat pawai ? kalau tidak aku sama kamu ya kamu bawa motor aku " ucapku pada Tina sembari membuka helm yang menempel di kepalaku .

" kebetulan gak nih karena bakal tahu bakal banyak yang bawa motor , oke deh kalau begitu " jawab Tina padaku sembari tersenyum aku dan Tina serta beberapa teman lainnya berjalan menuju kelas masing masing untuk mendengarkan pengumuman kelulusan dan pembagian kertas nya juga .

" Maya itu Kak Galih mau masuk ke tempat latihan kayaknya ya buat kelas sebelas " ucap Tina padaku sontak aku melihat ke arah kak galih berjalan menuju nya karena kak galih tempat latihan di atas kelas dua belas IPA ada di bawah .

"Kak " ucap ku sambil tersenyum pada kak galih aku sangat kaget ketika kak galih hanya memberikan senyum kecil dan memalingkan mukanya , sementara setelah aku menunggu di pintu kelas kak galih menyapa Sheila seperti biasanya , iya seperti saat Kak Galih memperlakukanku seperti itu . hatiku hancur , sakit tak terbendung namun aku masih tetap bisa menahan air mata .

sementara menahan air mata Dani mengajak ku berbicara tentang rencana apa yang dia miliki di masa yang akan mendatang , sesaat kami sedang ngobrol di depan pintu Sheila lewat dengan tersenyum tipis padaku , seketika aku melihat kak galih jalan ke atas menuju tempat latihan pencak silat nya tak sengaja kak galih melihat ku ngobrol bersama Dani dan kak galih hanya memalingkan wajahnya tanpa ada senyuman di wajahnya .

" Maya , kenapa kak galih tiba tiba begitu ? " ucap Tina berbisik padaku , aku menggelengkan kepalaku sembari tersenyum .

" sudahlah " ucapku sambil menarik napas panjang dalam dalam sembari menahan air mata . hingga yang ada dalam benakku kenapa kenapa Berubah ? apa salahku ? .

Teman temanku berjalan serentak menuju kelas masing masing , ternyata Para Wali kelas Dua belas datang dan segera memberi pengumuman , aku , Dani , Tina pun ikut serta masuk kelas untuk menanti pengumuman tersebut sesekali aku melihat Sheila yang tersenyum bahagia saat melihat ku .

" Janganlah menjadi awan hitam diantara pelangi ku" tulisan di kertas itu tertera di bangku ku Tina melihat sementara aku segera menutupinya dengan cepat .

siapa ini ? Sheila ? aku menyesal tak bisa mengungkapan apa yang ku rasa kenapa ? harus dengan tiba tiba .

"Assalamualaikum" ucap Bu wali kelas mengagetkanku . "Wa'alaikumussalam " jawabku dan teman teman yang lainnya.

" anak anak ku kelas Dua belas IPA terima kasih sudah menjadi anak anak yang luar biasa menjadi teman ibu di sekolah nanti di luaran sana akan ada lagi jalan yang berliku kehidupan sesungguhnya akan dimulai jadi semangat ya " ucap Bu wali kelas di sambut meriah oleh para murid nya dengan sorak tepuk tangan dan gemuruh suara bergembira .

" Baik , Bismillahirrahmanirrahim ibu akan mengumumkan kelulusan secara keseluruhan ya , setelah ini setelah foto bersama kalian berkumpul di lapangan untuk mendengarkan sambutan dari Pak kepala sekolah ," ucap Bu wali kelas , aku dan teman lainnya terdiam hening mendengarkan kata per kata dari Bu wali kelas .

" Di Lihat lihat Insyaa Alloh kalian semua nya lulus " ucap Bu wali kelas dijawab oleh para murid dengan sorakan bergembira dan gemuruh tepuk tangan aku bahagia namun kenapa dengan air mata ini mengalir begitu deras diantara semua orang yang bersorak gembira sementara aku meneteskan air mata mengingat betapa menyenangkannya masa SMA ini apalagi dihiasi dengan kedekatan ku bersama kak galih tapi untuk akhir kisah aku dan kak galih berakhir dengan jarak .

jarak menjadi akhir bagi aku dan kak galih , tiba tiba sikapnya berubah dalam hitungan hari , apa yang telah terjadi , apa maksudnya aku masih tidak mengerti yang kini ku tahu Aku dan Kak Galih menjaga jarak tepatnya kak galih menjaga jarak .

" Maya " ucap Tina sambil memelukku aku kembali memeluk nya sambil menangis Tina pun begitu , tangisan kita sama tapi dengan arti yang berbeda .

terima kasih untuk hari ini kak galih aku cukup terluka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!