Rasa Nyaman

Hari demi hari aku lalui bersama dengannya , rasanya untuk memulai hubungan dengan orang lain aku tak bisa seakan rasaku berhenti di Kak Galih , sementara kak Galih sendiri tak mengatakan apapun tentang rasa nya atau bahkan tentang hubungan apa yang sebenarnya kita jalani .

Aku menjadi dekat dengannya tanpa sadar aku sudah sangat dekat dengannya , kak Galih memberikan kenyamanan padaku memberikan ketenangan padaku menjadi tempat curhatku , ah aku terlalu nyaman dengannya .

"Maya bagaimana menurut mu ?" tanya kak Galih kepadaku sambil menunjukan hasil fotonya , aku dan kak Galih berada di taman dekat rumahku .

"bagus sih kak , tapi kenapa hanya memotret bagian dahan yang jatuh saja ?" tanyaku padanya kak Galih tersenyum dan mengelus kepalaku .

"jangan salahkan dahan yang jatuh pula jangan salahkan angin yang berhembus" ucapnya sembari tersenyum dan mengambil dahan yang jatuh .

"ishh Kak Galih aku bertanya serius " ucapku pada kak Galih kesal yang menjawab pertanyaan ku dengan seribu kata kata yang dia miliki .

"aku benar menjawabnya Maya , dimana letak kesalahanku?" tanya kak Galih sambil mencubit pipiku karena kesal pipiku menyembul ke depan .

"sudahlah" singkat ku padanya karena mau bagaimana pun dia akan tetap menang dengan statement statement yang dia berikan .

"ayo" ucap nya sambil menarik tanganku , dia membawaku mengelilingi taman sembari mengayunkan tangan kami . aku tersenyum dia pun tersenyum sesekali aku pandangi wajahnya wajah yang hangat sekali wajah yang aku rindukan sejak dahulu , tanpa sadar dia pun melihat aku yang sedang memandanginya dan tersenyum padaku sementara matanya melihat ke atas .

aku tahu aku tak berhak atasnya aku hanya berhak atas perasaanku sendiri , bagaimana rasa nyaman ini membawanya , aku hanya merasakan perasaan yang sedikit berbeda dengan lelaki mana pun .

"Maya , kamu tak apa ?" tiba tiba saja Kak Galih berhenti dan bertanya padaku

"maksudnya? " tanyaku kembali karena memang aku tak tahu apa yang kak Galih ucapkan .

"tidak aku hanya bertanya , tidak apa apa jika kau baik baik saja , nanti kedepannya jika ada yang menganggu pikiranmu katakan padaku ya " jelasnya sembari kak Galih memetik bunga yang ada taman dan memberikannya padaku dan melepaskan tanganku sementara dia jalan terlebih dahulu dan menungguku di bangku taman kembali . perilaku nya membuatku tersenyum dan semakin merasa nyaman .

"bagaimana mungkin aku tak jatuh cinta padanya , ia memberikan kehangatan dalam setiap ucapannya , perilakunya , tingkahnya , semuanya . saat jauh dari nya aku rindu , saat dekat aku tak ingin berpisah . oh tuhan , bagaimana aku menjelaskan perasaan yang aku sendiri tak tahu inikah cinta atau sekedar rasa nyaman saja , seperti menikmati bintang meski bukan pemilik malamnya " lirihku melamun sambil berjalan dan menatap bunga yang di berikan kak Galih sesekali kak galih menengok kebelakang tersenyum hangat yang selalu dia berikan membuatku tersenyum kembali , dan menikmati waktu bersama nya melupakan rasa yang aku sendiri tak tahu bagaimana menjelaskannya .

aku hanya takut ketika rasa nyaman ini terus bertambah aku benar benar jatuh cinta sementara kak galih belum mengucapkan apapun tentang cinta atau perasaan yang dia miliki .

"Maya , aku lihat kamu melamun terus , apa yang kamu pikirkan ? aku sudah bilang jika tanya itu jawabnya ada pada yang bertanya , jika bukan pemilik malam kita hanya bisa melihat bintang saja . menikmati nya pun mungkin kita sering keliru , kamu bilang kamu punya kisah yang belum usai ? kamu masih memikirkan kisah yang lalu ? bagaimana kamu bisa lebih mudah melupakannya . tahu jawabannya karena kamu sudah mengetahui bahwa semua tak mesti kita memilikinya . sekarang apa yang kamu pikirkan Maya ?" ucap kak galih panjang lebar membuatku tertunduk rasanya ingin aku mengatakan apa yang aku rasakan dan bertanya tentang semua yang membelenggu ini .

" Kak Galih , aku tak memikirkan apapun . jika selintas mungkin aku masih teringat masa laluku . iya , saat tak mengingat nya aku memang tidak ingat namun ketika kakak bilang lagi seperti itu lagi aku jadi ingat bagaimana rasa yang terdahulu , jadi stop ya bicara tentang hal ini " ucapku sembari memegang tangan kak galih menatapnya sembari tersenyum padanya .

"sekarang giliran kak Galih menceritakan masa lalu nya , " ledekku padanya sambil memegang dagu ku dan menunggu dia bercerita .

" yang sudah berlalu biarlah . kenangan ini mesti kakak saja yang simpan " ucap kak galih sembari mengelus kepalaku dan beranjak mengalihkan wajahnya .

"terima kasih ya Maya sudah mau menerima ku , ketulusan mu sangat berarti kamu benar benar orang baik , kamu pantas mendapatkan yang paling terbaik . " ucap kak galih kembali padaku entah kenapa ucapan kak galih saat itu membuat ku meneteskan air mata .

"kenapa Maya , yah cengeng " ledeknya sambil menyeka air mataku .

"kenapa harus mendapatkan yang paling terbaik , menjadi sama sama belajar bersama menjadi yang terbaik bukankah lebih menyenangkan ?" ucapku sambil menangis karena aku pikir semua lelaki yang berkata seperti itu bukan hanya kak galih , Bayu misalnya ia mengatakan hal yang sama dan beberapa teman laki laki ku mengatakan yang serupa .

"harus nakal kah ? supaya aku ada yang menemani ku , ada yang mencintaiku dengan tulus ? " ucapku marah sementara kak galih hanya menatapku sembari tersenyum kecil .

"hei adik kecilku Maya , semua akan indah pada waktunya " ucapnya mengelus kepalaku dan memeluk seakan menenangkan ku saat menangis .

"adik ? adik ? aku cukup dewasa untuk dijadikan adiknya aku mendengar semua ceritanya kisahnya masih berpikir aku adik seperti yang lainnya ? " aku mengomel dalam hati ditambah aku menangis kencang , sialnya saat aku kesal kenapa aku nyaman dipeluknya .

Pelukannya tidak berlangsung lama aku dengan cepat melepaskan pelukannya sembari menyeka air mataku.

"Maya apa yang membuatmu menangis , aku membuatmu menangis ?" tanya kak galih padaku serius .

"tidak kak , aku hanya ingat luka ku , kenapa ya ? aku mudah sekali menangis untuk hal hal kecil , aku di abaikan saat terlalu baik aku di hina saat melakukan kesalahan " jelas ku pada kak galih sembari menarik napas dalam dalam .

"kenapa lagi aku menceritakan ini padanya ah sial , rasa nyaman ini" omel ku dalam hatiku rupa nya aku sudah terlalu nyaman dengannya hingga hal yang sebelumnya belum aku ceritakan aku ceritakan kepada kak galih , anehnya Kak Galih selalu tahu arah yang aku ceritakan kepada siapanya , entah emang memahami ku atau dia memang tahu hati seseorang . Kak Galih hanya tersenyum dan menarik tanganku .

"ayo kita pulang saja anak baik , dijalan aku belikan ice cream ya " sembari tersenyum kecil dan memegang tanganku sambil sesekali mengelus tanganku .

untungnya dia belum memiliki kekasih aku pun begitu jika tidak mungkin tidak akan seperti ini dan tidak akan sedekat ini .

aku tahu rasa nyaman hanya untuk rasa nyaman saja , tapi aku bingung ini cinta atau apa ? aku masih belum menemukan jawabannya.

Terpopuler

Comments

ARSLAMET

ARSLAMET

terima kasih kasih support terus ya

2023-10-10

1

Muriel

Muriel

Gue ngerasa kayak lagi masuk ke dunia dalam cerita ini, thor! Keren!

2023-10-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!