Mengerti

Rey berangkat kekantor dengan marah apalagi tadi saat ia lewat meja Resepsionis tak terlihat Dina disana, ini sudah dua hari Dina tak berangkat kerja dan dilihat HP-nya tiada satupun panggilan dan juga pesan dari gadis itu. Rey mengangkat telepon menghubungi sekertarisnya.

"Bawakan aku laporan keuangan bulan ini, juga suruh tim marketing untuk merevisi ulang yang kemarin". Dia marah-marah kepada semua karyawan membuat semua yang ada menjadi takut akan kemarahan sang atasan, tak terkecuali para Resepsionis yang diminta lebih disiplin dengan kerjaannya.

Para Resepsionis sangat ketakutan apalagi salah satu dari Resepsionis yaitu Dina teman mereka tidak berangkat, dalam hati semua karyawan kantor berdoa agar kemarahan sang CEO semoga cepat reda.

Rey bekerja dengan marah dan sama sekali tak konsen, dilihatnya HP dan masih sama tak ada kabar dari Dina dan bahkan ia sudah menghubungi Dina sejak pagi namun tak dijawab, akhirnya Rey menghubungi orang IT kepercayaannya.

" Aku punya tugas untukmu, segera cari tau sekarang dimana lokasi seseorang lewat HP, akan kukirimkan nomornya ", Ucap Rey tanpa menunggu balasan dari orang yang ditelepon dan langsung menutup teleponnya juga mengirimkan nomor HP Dina.

" Hallo tuan sudah ketemu dia sekarang ada di panti asuhan kasih sayang ". Rey menerima kabar keberadaan Dina dan langsung menuju parkiran tanpa menghiraukan panggilan dari asistennya, dilajukannya mobil dengan kecepatan tinggi membelah jalanan sambil berfikir untuk apa Dina pergi ketempat itu.

Sampailah Rey di panti asuhan itu, ia disambut pemandangan anak-anak yang berlarian, dan bermain kesana kemari. Diperhatikannya semua tempat namun yang dicari tak ada, tiba-tiba ia ditabrak oleh seorang anak laki-laki yang berlari, tubuh Rey yang tinggi dan besar sama sekali tak bergeser dari tempatnya sementara anak lelaki itu jatuh.

" maafkan aku tuan aku sama sekali tak sengaja, sekali lagi maaf". kata anak itu yang masih terduduk di tanah.

"jangan khawatir aku baik-baik saja, siapa namamu ?". Rey mengulurkan tangan hendak membantu anak itu untuk berdiri.

" namaku Deni" ucapnya saat sudah berdiri tegak.

"mengapa kau bisa ada ditempat ini Deni, apa kau tidak punya orang tua ?" tanya Rey melihat Deni yang terlihat seperti anak berumur 8 tahun tapi sangat kurus.

"kata tante aku sebenarnya masih punya ayah tapi ia tak mau menikahi ibuku juga tak mengakuiku, akhirnya ibukku bunuh diri karena melihat ayahku menikah dengan wanita lain, lalu aku diasuh tante tapi ia sekarang tante sudah meninggal karena sakit, jadi sekarang aku tinggal disini". ucap Deni dengan sedih.

" apa kau sudah pernah bertemu ayahmu ?" tanya Rey

"sudah waktu itu ibu membawaku menemuinya saat aku berumur 6 tahun, ibu bilang jika aku anaknya tapi ayah tetap tidak menikahi ibuku dan bilang jika aku bukan anaknya". ucapnya sambil berusaha menahan air matanya.

" maaf aku tak bermangsud membuatmu sedih". Ucap Rey sambil mengelus kepala Deni

"tidak apa-apa paman, aku permisi dulu". ucap Deni sambil sedikit membukukkan badannya.

" Hm". Jawab Rey sambil melihat Deni yang sudah pergi menjauh, tak disadari oleh Rey jika percakapannya dilihat oleh seorang wanita paruh baya dan wanita itu mendekat kearah Rey.

"halo tuan saya Yuli panggil saja bu Yuli saya adalah pengurus panti ini, dari tadi saya melihat anda sepertinya akrab dengan Deni, apakah anda ingin mengangkat Deni sebagai anak ?" tanyanya kepada Rey.

"aku tidak sedang ingin mengangkat anak, aku tadi berbicara dengan Deni karena penasaran bagaimana ia bisa disini". ucap Rey sambil melihat Deni yang bermain dengan temannya.

" Yah Deni dan lainnya kurang lebih sama, mereka disini karena terlahir diluar pernikahan sehingga para orang tua memberikan anaknya ke sini karena tidak bisa merawat anaknya dengan segala cacian dan makian orang". ucap bu Yuli

"kalau tidak mau punya anak seharusnya jangan membuat anak, banyak dari para orang tua yang tak tau jika apa yang mereka lakukan akan berdampak pada anak yang tak tau apapun tapi menanggung kesalahan mereka". lanjutnya dengan menatap Rey.

Rey seolah tercubit hatinya mendengar Deni juga bu Yuli yang seakan menyindirnya dan sekarang ia tau apa yang dimangsud Dina dan ia ingin sekali menemui Dina untuk meminta maaf.

" sebenarnya aku kesini sedang mencari kekasihku namanya Dina, aku mendengar kabar jika ia disini". ucap Rey pada bu Yuli.

"oh Dina adalah kekasihmu, ia adalah gadis baik yang kadang menyumbang dana juga tenaga ke panti ini, kami semua sangat senang dengan keberadaan Dina apalagi anak-anak, mari saya antar ke nak Dina". ucap bu Yuli sambil menunjukkan arah jalan.

Rey melihat sepanjang jalan terdapat banyak sekali anak dan juga bayi yang masih belum bisa berjalan terlihat menggemaskan, langkah bu Yuli terhenti dan Rey melihat kearah depan ternyata ia sudah sampai di tempat Dina yang sedang mengajak bermain seorang bayi dan pemandangan itu terlihat begitu teduh di mata Rey sampai tak sadar jika bu Yuli sudah pergi.

" Anak kita pasti akan selucu itu nantinya". suara Rey yang keras menyadarkan Dina dan sepontan mencari keberadaan sumber suara.

"Rey kau disini ?" tanya Dina dengan sedikit takut, sungguh dalam hati Dina belum siap bertemu Rey mengingat kejadian kemarin.

"Aku minta maaf, aku mengerti sekarang apa yang kau mangsud dan tentu saja aku akan menikahimu baru kita punya anak". ucap Rey seraya berjalan mendekat kearah Dina.

Dina meletakkan bayi yang ada digendonganya kedalam box bayi, lalu melihat Rey yang sudah ada di sebelahnya menatapnya dengan tatapan sendu.

" Apakah kau mau memafkanku ?". tanya Rey kala Dina menatapnya.

"tentu saja aku memafkanmu, berarti kita tidak akan melakukannya sebelum menikahkan ?" tanya Dina sambil terus menatap Rey.

"em kalau itu aku tidak bisa menjamin ataupun berjanji, apalagi jika adik kecilku ingin mengunjungi gua kesukaannya". ucap Rey sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

" hih kau dasar mesum". ucap Dina sambil memukuli dada Rey dan dengan cepat Rey menarik tangan Dina hingga kini Dina ada dipelukan Rey, kemudian Rey mencium bibir Dina dan disambut baik oleh gadis itu.

Kala itu Dina dan Rey sudah berbaikan, mereka berdua bahkan menghabiskan sepanjang hari di panti asuhan dengan Rey bermain bola bersama para anak lelaki sedangkan Dina dengan beberapa bayi yang menggemaskan. Rey dan Dina pamit tapi sebelumnya Rey sudah mendonasikan dana yang cukup banyak untuk panti asuhan itu bahkan ia sudah menjadi donatur tetap.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

*****Hai guys jangan lupa klik like, komen, tambahkan favorit juga tip buat aku ya.

Aku punya novel lain judulnya "janjimu padaku" dan "hidup kembali" **jangan lupa baca ya***

see you next and happy reading

cahaya_bintang****

Terpopuler

Comments

saya cantikkj

saya cantikkj

Dina mengajarkan Rey ,,.

2021-03-16

0

yuni utami

yuni utami

dina jgn mau sama rey dulu sebelum dinikahi...biar urusanny tdk makin rumit.
apapun itu selalu perempuan yg dirugikan pada akhirnya.

2021-03-08

0

Elina💞

Elina💞

ya iyalah mana tahan lama lama aa lg udah pernah ngerasaiin masuk gua😂😂

2021-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Tak menyangka
2 Kekasih
3 Tak Tahan
4 Bertengkar
5 Mengerti
6 Cemburu
7 Backstreet
8 Trip Business
9 Trip Business #2
10 Crazy Rich
11 Membantah
12 Baikan
13 Bisikan Diatas Bantal
14 Pelangi Sebelum Badai
15 Sakit tapi tak berdarah
16 Penjelasan
17 Permohonan
18 Bagai Hantu
19 Salah Faham
20 Perfect Holiday
21 Perfect Holiday #2
22 Keputusan
23 Kabar
24 Burung Dalam Sangkar
25 Menyakiti Hati
26 2 Cincin
27 Hari Pertunangan
28 Tepat Waktu
29 Good Luck
30 Peresmian Perusahaan
31 Misscall
32 Face to face
33 Klarifikasi
34 Face to face #2
35 Pilihan
36 Andai
37 Terakhir Melihatmu
38 Info #2
39 S2-Malam Pengantin
40 S2-Berbohong
41 S2 - Anak
42 S2 - Anak Lagi
43 S2 - Lagi Lagi Anak
44 S2 - Jalan Alternatif
45 S2 - Coba Lagi
46 S2 - Anak Siapa
47 S2 - Kenangan Yang Kembali
48 S2 - Marga
49 S2 - Dimana Kamu
50 S2 - Berbeda
51 S2 - Andai Masih Milikku
52 S2 - Dinner
53 S2 - Hari Ibu Tiri
54 S2 - Melepas
55 S2 - Tidak Peduli
56 S2 - Kebenaran
57 S2 - Jangan Pergi
58 S2 - Maaf
59 S2 - Lebih Berani
60 S2 - Buktikan
61 S2 - Perjuangan Di Mulai
62 S2 - Berjuang Bersama
63 S2 - Kumat
64 S2 - Restu
65 S2 - Restu #2
66 S2 - Marry me
67 S2 - Bahagia
68 S2 - Bukan Andai Lagi
69 S2 - Hari Bahagia
70 S2 - Bukan Malam Pertama
71 S2 - Morning Kiss
72 S2 - Demi sang Jagoan
73 S2 - Reuni
74 S2 - Dahulu
75 S2 - Mengenang
76 S2 - Poor Excel
77 S2 - Membujuk
78 S2 - Rumah Baru
79 S2 - Lumayan
80 S2 - Tidur Bareng
81 S2 - Kompak
82 S2 - Rasa Iri
83 S2 -Demam
84 S2 - Kesiangan
85 S2 -Mengunjungi Kantor
86 S2 - Kebun Binatang
87 S2 - Yang Diharapkan
88 S2 - Rahasia
89 S2 - Pindah Rumah
90 S2 - Kucing & Anjing
91 S2 - Bunga Pengantin
92 S2 - Balada Bumil
93 S2 - Pasrah
94 S2 - Tidak Kuat Lagi
95 S2 - Kondisi Dina
96 S2 - Khawatir
97 S2 -Diterima
98 S2 - Nama
99 S2 - Papa Rey
100 S2 - Kecemburuan Excel
101 S2 - Baby Blues
102 S2 - Dimanakah Kamu
103 S2 - Pernikahan Rangga
104 S2 - Menjenguk Ratna
105 S2 - Dua Orang Asing
106 S2 - Kehamilan Kedua
107 S2 - Persalinan Kedua
108 S2 - Abel
109 S2 - Pawangnya Abel
110 S2 - Tak Ingin Percaya
111 S2 - Lamaran
112 S2 - Ice Cream
113 S2 - Cerita Jimmy
114 S2 - Menunda
115 S2 - Bintang Jatuh
116 S2 - Menjemput
117 S2 - Jangan Pergi Kak
118 S2 - Kesedihan Abel
119 S2 - Permohonan Abel
120 S2 - Datang
121 S2 - Yang Terlupakan
122 S2 - Kejutan
123 Terima Kasih
124 Promosi
125 Promosi #2
126 Promosi #3
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Tak menyangka
2
Kekasih
3
Tak Tahan
4
Bertengkar
5
Mengerti
6
Cemburu
7
Backstreet
8
Trip Business
9
Trip Business #2
10
Crazy Rich
11
Membantah
12
Baikan
13
Bisikan Diatas Bantal
14
Pelangi Sebelum Badai
15
Sakit tapi tak berdarah
16
Penjelasan
17
Permohonan
18
Bagai Hantu
19
Salah Faham
20
Perfect Holiday
21
Perfect Holiday #2
22
Keputusan
23
Kabar
24
Burung Dalam Sangkar
25
Menyakiti Hati
26
2 Cincin
27
Hari Pertunangan
28
Tepat Waktu
29
Good Luck
30
Peresmian Perusahaan
31
Misscall
32
Face to face
33
Klarifikasi
34
Face to face #2
35
Pilihan
36
Andai
37
Terakhir Melihatmu
38
Info #2
39
S2-Malam Pengantin
40
S2-Berbohong
41
S2 - Anak
42
S2 - Anak Lagi
43
S2 - Lagi Lagi Anak
44
S2 - Jalan Alternatif
45
S2 - Coba Lagi
46
S2 - Anak Siapa
47
S2 - Kenangan Yang Kembali
48
S2 - Marga
49
S2 - Dimana Kamu
50
S2 - Berbeda
51
S2 - Andai Masih Milikku
52
S2 - Dinner
53
S2 - Hari Ibu Tiri
54
S2 - Melepas
55
S2 - Tidak Peduli
56
S2 - Kebenaran
57
S2 - Jangan Pergi
58
S2 - Maaf
59
S2 - Lebih Berani
60
S2 - Buktikan
61
S2 - Perjuangan Di Mulai
62
S2 - Berjuang Bersama
63
S2 - Kumat
64
S2 - Restu
65
S2 - Restu #2
66
S2 - Marry me
67
S2 - Bahagia
68
S2 - Bukan Andai Lagi
69
S2 - Hari Bahagia
70
S2 - Bukan Malam Pertama
71
S2 - Morning Kiss
72
S2 - Demi sang Jagoan
73
S2 - Reuni
74
S2 - Dahulu
75
S2 - Mengenang
76
S2 - Poor Excel
77
S2 - Membujuk
78
S2 - Rumah Baru
79
S2 - Lumayan
80
S2 - Tidur Bareng
81
S2 - Kompak
82
S2 - Rasa Iri
83
S2 -Demam
84
S2 - Kesiangan
85
S2 -Mengunjungi Kantor
86
S2 - Kebun Binatang
87
S2 - Yang Diharapkan
88
S2 - Rahasia
89
S2 - Pindah Rumah
90
S2 - Kucing & Anjing
91
S2 - Bunga Pengantin
92
S2 - Balada Bumil
93
S2 - Pasrah
94
S2 - Tidak Kuat Lagi
95
S2 - Kondisi Dina
96
S2 - Khawatir
97
S2 -Diterima
98
S2 - Nama
99
S2 - Papa Rey
100
S2 - Kecemburuan Excel
101
S2 - Baby Blues
102
S2 - Dimanakah Kamu
103
S2 - Pernikahan Rangga
104
S2 - Menjenguk Ratna
105
S2 - Dua Orang Asing
106
S2 - Kehamilan Kedua
107
S2 - Persalinan Kedua
108
S2 - Abel
109
S2 - Pawangnya Abel
110
S2 - Tak Ingin Percaya
111
S2 - Lamaran
112
S2 - Ice Cream
113
S2 - Cerita Jimmy
114
S2 - Menunda
115
S2 - Bintang Jatuh
116
S2 - Menjemput
117
S2 - Jangan Pergi Kak
118
S2 - Kesedihan Abel
119
S2 - Permohonan Abel
120
S2 - Datang
121
S2 - Yang Terlupakan
122
S2 - Kejutan
123
Terima Kasih
124
Promosi
125
Promosi #2
126
Promosi #3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!