Bertengkar

Matahari sudah terbit menyaksikan dua insan yang masih terpejam karena kelelahan setelah sama-sama menuntaskan gairah. Dina mengerjapkan mata beberapa kali dan melihat seorang lelaki tidur disampingnya.

Lelaki itu begitu tampan bahkan Dina tak bisa menahan untuk tidak menyentuh wajah pria disampingnya. Terlihat pria itu memiliki alis yang tebal juga hidung mancung, setiap bagian dari wajah pria itu sudah Dina sentuh secara lembut agar tak membangunkannya.

Dina berusaha untuk bangun namun sekujur tubuhnya terasa sangat sakit apalagi bagian bawahnya. Selimut yang melorot memperlihatkan tubuh polosnya mengingatkan tentang kejadian tadi malam dimana Rey sudah__.

"Aaaaaaaaaaaargh dasar kau kurang ajar dasar mesum kau teterlaluan Rey". teriak Dina seraya memukulkan bantal ke tubuh juga wajah Rey membuat Rey bangun kesakitan.

"Aduh aduh hey sayang kenapa kau memukulku". ucapnya Rey sambil berusaha duduk dan menangkis pukulan bantal Dina.

" kenapa ? harusnya aku yang tanya kenapa kau melakukannya padaku ?". ucapnya dengan marah sambil memukul Rey dengan tangannya.

"kau lupa kan kau yang memintanya sayang ". ucapnya seraya tersenyum menggoda Dina.

" itu karena karena argh pokonya kau menyebalkan aku membencimu ". ucap Dina malu saat mengingat kejadian semalam sambil melangkahkan kaki ke kamar mandi. Sedangkan Rey hanya tersenyum melihat Dina yang marah dan malu, iapun melanjutkan tidurnya karena masih lelah dan mengantuk.

Dina memasak sarapan untuk mereka berdua dan sesekali gerakannya terhenti bahkan jalannya terlihat kesulitan. Rey duduk di meja makan setelah sebelumnya mandi dan melihat Dina yang jalannya kesusahan membuatnya penasaran.

" kakimu kenapa ?", tanya Rey saat Dina sudah ikut duduk di meja makan, pertanyaan Rey membuat Dina sebal dibuatnya.

"ini semua kan karena kau, karena it itu itu itumu ". Dina tergagap dan tak mampu melanjutkan kata-kata karena malu untuk menyebutkannya.

" karena ituku apa kamu sedang terkena penyakit gagap ya ?". ucap Rey bingung dengan perkataan Dina yang gagap dan tak jelas membuatnya menaikkan sebelah alisnya.

"karena itumu terlalu besar dan ganas, kau puas sekarang ?" jawab Dina dengan teriak dan marah karena Rey menyebutnya gagap.

Rey yang sedang meminum air terkejut dan menyemburkan air di mulutnya seketika Rey tertawa keras tak tertahankan mendengar ucapan Dina yang amat lucu ditelinganya. Sementara Dina yang melihat Rey tertawa terlihat wajah kekesalannya bahkan kini tangannya bersidekap didada juga memalingkan wajahnya.

"kau tidak bisa jalan karena punyaku yang terlalu besar dan ganas kau bilang ?". Rey sambil berusaha menghentikan tawanya namun bukannya berhenti malah semakin keras membuat Dina beranjak dari duduknya dan meninggalkan Rey yang masih tertawa.

" Hei tunggu sayang". Rey berhenti tertawa dan dan beranjak mengikuti Dina yang merajuk meninggalkanya dimeja makan.

"Hei kau jangan marah oke, aku minta maaf lain kali aku akan melakukannya dengan lembut oke". bujuk Rey lembut setelah berhasil menyusul Dina.

" Tidak ada lain kali, Rey apa kau sadar kalau kita ini belum menikah, tidak sepantasnya kita melakukannya Rey". Jawab Dina yang khawatir.

"Kau tenang saja kita akan menikah aku berjanji sekarang kau jangan marah lagi oke". pinta Rey lembut dan Dina sudah tak marah lagi, mereka kembali ke meja makan dan melanjutkan aktifitas hari libur mereka.

*********

Rey dan Dina kembali menjalani pekerjaannya dimana mereka akan berpura-pura tidak saling kenal dan tidak saling sapa. Dina sebagai Resepsionis dilantai paling bawah tidak pernah lagi naik kelantai tertinggi digedung untuk menemui Rey, tetapi jika Rey ada di lantai bawah mereka akan saling tersenyum memandang satu sama lain namun berusaha agar tak membuat curiga yang lain.

Dengan keadaan yang saling mencintai secara sembunyi membuat Dina khawatir jika Rey tidak akan menikahinya dan mereka tidak akan bisa bersatu apalagi setelah Dina dan Rey melakukan hubungan suami istri yang harusnya dijalani ketika sudah ada ikatan resmi.

Dina pulang dan terlebih dahulu mampir ke apotik untuk membeli pil kontrasepsi agar ia tidak mengandung anak Rey. Mempunyai anak dalam sebuah hubungan tanpa ikatan merupakan suatu kesalahan yang akan ditanggung oleh si anak.

Dina sudah sampai di apartemen dan langsung meminum pil kontrasepsi setelah itu segera ia kedapur untuk memasak makanan karena lagi-lagi Rey aka menginap.

Rey sudah pulang kerja dan terlihat wajah kusut juga lelah ia tampilkan. Rey mengecup kening Dina dan langsung kekamar Dina untuk mandi karena setelah kejadian mereka melakukan hubungan suami istri membuat Rey seolah melupakan batasan yang harus dijaga. Rey tidak lagi tidur diruangan terpisah dan akan tidur bersama Dina walaupun hanya sekedar berpelukan sambil tidur.

Rey meletakkan tasnya di meja kamar Dina dan ia terkejut dengan apa yang ia temukan yaitu sebuah tablet obat yang ia fikir adalah tablet kontrasepsi. Segera Rey menuju dapur menghampiri Dina yang sedang memasak sambil memegang tablet tersebut.

"Dina apa ini ?". tanya Rey ketika sudah sampai di depan Dina seraya menunjukkan tablet obat di tangannya.

" oh Itu pil kontrasepsi", jawab Dina dengan polosnya.

"Pil kontrasepsi, apa kau tidak mau punya anak dariku ? apa kau sudah tidak mencintaiku Din ?". ucap Rey seraya menekankan kata kontrasepsi dengan marahnya.

" Rey apa kau sadar kita belum menikah bagaimana bisa seorang anak hadir diantara kita, itu hanya akan menjadi beban untuknya". jawab Dina tak kalah emosi dengan airmata sudah ada diujung mata.

"bukankah aku sudah bilang jika aku akan menikahimu Din, atau apa kau tidak mau mengandung anakku agar suatu saat nanti kau bisa mudah berpaling dariku dan pergi meninggalkanku ?". ucap Rey masih marah.

" ya tapi kapan Rey bahkan tiada satu orangpun yang tau jika kita sekarang pacaran, sadarkah kau Rey kau membuatku sakit dengan ucapanmu". Dina sudah berlinangan airmata, bagaimana bisa Rey berfikir jika ia akan meninggalkan Rey padahal Rey tau Dina sangat mencintainya.

Rey pergi meninggalkan Dina yang berlinangan airmata dengan keadaan marah, bahkan ia membanting pintu apartemen sengan keras. ia marah sepanjang menyetir juga memukul kemudi sesekali saat membayangkan pertengkarannya dengan Dina.

Rey pergi ke club malam dengan tujuan untuk menghilangkan semua beban fikirannya. Rey memesan minuman dan entah sudah berapa banyak gelas yang ia teguk membuatnya setengah sadar. wanita yang bekerja di club mendekati Rey satu persatu namun di mata Rey ia melihat pada diri wanita yang menghampiri dan langsung memarahi mereka seperti memarahi Dina, ia melampiaskan kekesalannya ke wanita itu membuat yang ada disekitar tak berani mendekati Rey yang sedang mabuk.

Sementara Dina menangis dan kakinya seperti tak sanggup lagi menumpu badannya hingga ia jatuh terduduk di apartemen, mungkin ini adalah pertengkaran terbesar selama menjalani hubungan dengan Rey, tapi yang tak habis fikir bagaimana Rey menuduhnya akan berpaling dan pergi meninggalkannya.

Dina menangis sesenggukan sepanjang malam dan membuat matanya menjadi sembab. Dilihatnya hp tiada satupun panggilan atau pesan dari Rey membuat Dina khawatir dengan Rey juga hubungan mereka.

*******

**hai guys jangan lupa klik like, tambahkan favorit agar bisa dapat notif, komen dan kasih aku koin ya

see you next**

Terpopuler

Comments

eun 👧

eun 👧

fix baca ulang beberapa kali, sumpah ga ada bosen nya🤗🤗🤗🤗🤗🤗❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

2021-06-22

0

Sri Mulyati

Sri Mulyati

payah si rey,jadi cowo mo menang sendiri

2021-06-01

0

Micke Rouli Tua Sitompul

Micke Rouli Tua Sitompul

cepatlah menikah

2021-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Tak menyangka
2 Kekasih
3 Tak Tahan
4 Bertengkar
5 Mengerti
6 Cemburu
7 Backstreet
8 Trip Business
9 Trip Business #2
10 Crazy Rich
11 Membantah
12 Baikan
13 Bisikan Diatas Bantal
14 Pelangi Sebelum Badai
15 Sakit tapi tak berdarah
16 Penjelasan
17 Permohonan
18 Bagai Hantu
19 Salah Faham
20 Perfect Holiday
21 Perfect Holiday #2
22 Keputusan
23 Kabar
24 Burung Dalam Sangkar
25 Menyakiti Hati
26 2 Cincin
27 Hari Pertunangan
28 Tepat Waktu
29 Good Luck
30 Peresmian Perusahaan
31 Misscall
32 Face to face
33 Klarifikasi
34 Face to face #2
35 Pilihan
36 Andai
37 Terakhir Melihatmu
38 Info #2
39 S2-Malam Pengantin
40 S2-Berbohong
41 S2 - Anak
42 S2 - Anak Lagi
43 S2 - Lagi Lagi Anak
44 S2 - Jalan Alternatif
45 S2 - Coba Lagi
46 S2 - Anak Siapa
47 S2 - Kenangan Yang Kembali
48 S2 - Marga
49 S2 - Dimana Kamu
50 S2 - Berbeda
51 S2 - Andai Masih Milikku
52 S2 - Dinner
53 S2 - Hari Ibu Tiri
54 S2 - Melepas
55 S2 - Tidak Peduli
56 S2 - Kebenaran
57 S2 - Jangan Pergi
58 S2 - Maaf
59 S2 - Lebih Berani
60 S2 - Buktikan
61 S2 - Perjuangan Di Mulai
62 S2 - Berjuang Bersama
63 S2 - Kumat
64 S2 - Restu
65 S2 - Restu #2
66 S2 - Marry me
67 S2 - Bahagia
68 S2 - Bukan Andai Lagi
69 S2 - Hari Bahagia
70 S2 - Bukan Malam Pertama
71 S2 - Morning Kiss
72 S2 - Demi sang Jagoan
73 S2 - Reuni
74 S2 - Dahulu
75 S2 - Mengenang
76 S2 - Poor Excel
77 S2 - Membujuk
78 S2 - Rumah Baru
79 S2 - Lumayan
80 S2 - Tidur Bareng
81 S2 - Kompak
82 S2 - Rasa Iri
83 S2 -Demam
84 S2 - Kesiangan
85 S2 -Mengunjungi Kantor
86 S2 - Kebun Binatang
87 S2 - Yang Diharapkan
88 S2 - Rahasia
89 S2 - Pindah Rumah
90 S2 - Kucing & Anjing
91 S2 - Bunga Pengantin
92 S2 - Balada Bumil
93 S2 - Pasrah
94 S2 - Tidak Kuat Lagi
95 S2 - Kondisi Dina
96 S2 - Khawatir
97 S2 -Diterima
98 S2 - Nama
99 S2 - Papa Rey
100 S2 - Kecemburuan Excel
101 S2 - Baby Blues
102 S2 - Dimanakah Kamu
103 S2 - Pernikahan Rangga
104 S2 - Menjenguk Ratna
105 S2 - Dua Orang Asing
106 S2 - Kehamilan Kedua
107 S2 - Persalinan Kedua
108 S2 - Abel
109 S2 - Pawangnya Abel
110 S2 - Tak Ingin Percaya
111 S2 - Lamaran
112 S2 - Ice Cream
113 S2 - Cerita Jimmy
114 S2 - Menunda
115 S2 - Bintang Jatuh
116 S2 - Menjemput
117 S2 - Jangan Pergi Kak
118 S2 - Kesedihan Abel
119 S2 - Permohonan Abel
120 S2 - Datang
121 S2 - Yang Terlupakan
122 S2 - Kejutan
123 Terima Kasih
124 Promosi
125 Promosi #2
126 Promosi #3
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Tak menyangka
2
Kekasih
3
Tak Tahan
4
Bertengkar
5
Mengerti
6
Cemburu
7
Backstreet
8
Trip Business
9
Trip Business #2
10
Crazy Rich
11
Membantah
12
Baikan
13
Bisikan Diatas Bantal
14
Pelangi Sebelum Badai
15
Sakit tapi tak berdarah
16
Penjelasan
17
Permohonan
18
Bagai Hantu
19
Salah Faham
20
Perfect Holiday
21
Perfect Holiday #2
22
Keputusan
23
Kabar
24
Burung Dalam Sangkar
25
Menyakiti Hati
26
2 Cincin
27
Hari Pertunangan
28
Tepat Waktu
29
Good Luck
30
Peresmian Perusahaan
31
Misscall
32
Face to face
33
Klarifikasi
34
Face to face #2
35
Pilihan
36
Andai
37
Terakhir Melihatmu
38
Info #2
39
S2-Malam Pengantin
40
S2-Berbohong
41
S2 - Anak
42
S2 - Anak Lagi
43
S2 - Lagi Lagi Anak
44
S2 - Jalan Alternatif
45
S2 - Coba Lagi
46
S2 - Anak Siapa
47
S2 - Kenangan Yang Kembali
48
S2 - Marga
49
S2 - Dimana Kamu
50
S2 - Berbeda
51
S2 - Andai Masih Milikku
52
S2 - Dinner
53
S2 - Hari Ibu Tiri
54
S2 - Melepas
55
S2 - Tidak Peduli
56
S2 - Kebenaran
57
S2 - Jangan Pergi
58
S2 - Maaf
59
S2 - Lebih Berani
60
S2 - Buktikan
61
S2 - Perjuangan Di Mulai
62
S2 - Berjuang Bersama
63
S2 - Kumat
64
S2 - Restu
65
S2 - Restu #2
66
S2 - Marry me
67
S2 - Bahagia
68
S2 - Bukan Andai Lagi
69
S2 - Hari Bahagia
70
S2 - Bukan Malam Pertama
71
S2 - Morning Kiss
72
S2 - Demi sang Jagoan
73
S2 - Reuni
74
S2 - Dahulu
75
S2 - Mengenang
76
S2 - Poor Excel
77
S2 - Membujuk
78
S2 - Rumah Baru
79
S2 - Lumayan
80
S2 - Tidur Bareng
81
S2 - Kompak
82
S2 - Rasa Iri
83
S2 -Demam
84
S2 - Kesiangan
85
S2 -Mengunjungi Kantor
86
S2 - Kebun Binatang
87
S2 - Yang Diharapkan
88
S2 - Rahasia
89
S2 - Pindah Rumah
90
S2 - Kucing & Anjing
91
S2 - Bunga Pengantin
92
S2 - Balada Bumil
93
S2 - Pasrah
94
S2 - Tidak Kuat Lagi
95
S2 - Kondisi Dina
96
S2 - Khawatir
97
S2 -Diterima
98
S2 - Nama
99
S2 - Papa Rey
100
S2 - Kecemburuan Excel
101
S2 - Baby Blues
102
S2 - Dimanakah Kamu
103
S2 - Pernikahan Rangga
104
S2 - Menjenguk Ratna
105
S2 - Dua Orang Asing
106
S2 - Kehamilan Kedua
107
S2 - Persalinan Kedua
108
S2 - Abel
109
S2 - Pawangnya Abel
110
S2 - Tak Ingin Percaya
111
S2 - Lamaran
112
S2 - Ice Cream
113
S2 - Cerita Jimmy
114
S2 - Menunda
115
S2 - Bintang Jatuh
116
S2 - Menjemput
117
S2 - Jangan Pergi Kak
118
S2 - Kesedihan Abel
119
S2 - Permohonan Abel
120
S2 - Datang
121
S2 - Yang Terlupakan
122
S2 - Kejutan
123
Terima Kasih
124
Promosi
125
Promosi #2
126
Promosi #3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!