Hasrat Liar Sang Mafia
Manhattan, New York, Amerika Serikat.
"Namanya Laura Anna Louise, model kenamaan yang tengah melambung kepermukaan berkat penampilan nya yang anggun melenggang di catwalk beberapa ajang modeling." Papar Ernest kepada pria didepannya yang tengah duduk melamati selembar foto cantik seorang wanita yang berbusana begitu minim.
"Menarik!" Balasnya menyunggingkan senyum smirk yang mengandung banyak arti. Bagaimana tidak, disaat semua orang tidak berani mengambil resiko untuk berurusan dengannya, seorang wanita yang baru saja ia ketahui identitas nya telah berhasil membobol data pribadi perusahaan nya.
"Apa lagi yang kau dapatkan?" Lanjutnya.
"Wanita itu akan menyamar sebagai seorang pelayan hotel saat anda akan bermalam di The Langham nanti malam!" Jelasnya.
"Ok. Cukup, aku tidak mau kau membocorkan dulu semua rencana gadis malang ini, aku ingin seolah-olah tidak tahu supaya aku bisa lebih lama lagi bermain-main dengan nya." Ucapnya seraya mengusap dagu tegasnya dengan senyum yang tak bisa diartikan.
Tak usah bertanya bagaimana Ernest bisa mengetahui semua hal yang akan dilakukan wanita ini, Ernest tak hanya sahabat baik dari CEO tampan nan arrogant Dominic Ixander Maxwell, pria ini juga asisten pribadi yang sangat cekatan dan cerdik menangani banyak kasus Tuan nya.
...****************...
The Langham, Manhattan, New York.
Saat acara bisnisnya berjalan dengan baik dan lancar, semua orang yang berasal dari berbagai kalangan pengusaha dan pebisnis berkumpul menikmati jamuan, suara alunan musik terdengar mengalun merdu mengiringi pesta malam ini, suara dentingan gelas terdengar saling bersulang diudara.
"Aku akan langsung beristirahat malam ini, karena besok aku harus bangun sangat pagi sebelum bersiap kembali ke Jakarta." Ungkap Dominic kepada sang asisten.
"Baik, Tuan. Oh iya, ini kuncinya." Sambil mengulurkan sebuah kunci.
"Jika ada yang menanyakan atau mencariku kau urus saja semuanya, aku sedang tidak mau diganggu." Ucapnya lalu menepuk pelan pundak rekannya dan menjauhi keramaian itu.
Ia berjalan menyusuri lorong hotel dengan penerangan yang temaram, mengurut sedikit pelipisnya, melangkahkan kakinya dengan langkah lebar ia berharap agar segera menemui kasur empuk serta bantal dan guling, sungguh bertemu dengan orang banyak seharian nyatanya membuat ia cukup pening.
Ceklek!
Ia membuka pelan pintu kamar itu melepaskan jasnya, lalu meraih sebuah handuk dan membawanya masuk kedalam kamar mandi.
Namun tak berselang lama ia mengguyur seluruh tubuhnya sebuah ketukan pintu terdengar menggema hingga kedalam.
"Oh ****! Siapa yang mengganggu ku!" Gumamnya lalu mengguyur cepat rambutnya yang masih dipenuhi busa.
Ia buru-buru melilitkan handuk putih itu menutup setengah tubuhnya, berjalan keluar dari kamar mandi dan mendekati pintu kamar.
"Room service!" Teriak sebuah suara dari luar.
Ceklek!
Begitu pintu itu terbuka, Dominic langsung dihadapkan dengan seorang wanita berseragam pelayan, sebuah celemek hitam terlihat terikat dipinggang nya. Rambut dengan gaya Cepol serta kacamata bulat bertengger menutup dua manik bola mata nya.
'tak ada yang menarik! Apa tidak salah wanita yang dimaksud Ernest ini seorang model?' gumam Dominic mengamati tubuh yang berdiri didepannya saat ia berfikir wanita ini adalah targetnya.
"Bolehkah saya masuk?" Serunya seraya menunjuk sebuah baki berisi gelas dan minuman yang dibawanya.
Dominic pun mengangguk mempersilahkan wanita ini masuk dan meletakkan nampan itu diatas meja.
Sejenak ia melamati tubuh tegap pria disebelahnya, mencuri pandang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Jeane Wuner
hahaha.....berani juga dia, mau coba keberuntungan kali yeee....
2023-10-07
1