Setelah mendapatkan jawaban dari sang penghuni ruangan, seseorang muncul dari balik pintu. Parasnya memang sangat menawan dengan postur tubuhnya yang tinggi serta pembawaannya yang maskulin kira-kira umurnya sekitar 27 tahun. Laura sempat memperhatikan penampilan pak Arya dari atas sampai bawah, setelah sepersekian detik ia tersadarkan kemudian kembali memfokuskan pandangannya.
"Maaf Laura sudah mengganggu pekerjaanmu sebentar, saya kemari akan memberikan berkas-berkas ini untukmu, pihak atasan memintamu untuk merekap semua data pengeluaran bulanan. Karena karyawan yang sebelumnya sudah resign sebelum data itu dibuat maka atasan memintamu untuk mengerjakannya." Jelasnya panjang lebar sembari menyerahkan beberapa tumpukan berkas kearah meja kerja Laura. Laura yang melihatnya sudah dibuat pusing sendiri, bagaimana tidak ini adalah hari pertamanya bekerja sedangkan tugas pertamanya belum selesai sudah ditambah lagi tugas yang baru.
"Apa semua ini harus selesai hari ini pak?" Tanya Laura.
"Tidak juga, tetapi Tuan Arthur memintanya untuk segera mengerjakan secepatnya sebelum pergantian bulan. Oh ya, jika sudah selesai kamu bisa langsung mengantarkannya ke ruangan beliau." Jawab Arya.
Laura yang mendengarnya hanya menganggukkan kepalanya, dalam hatinya berkata "siapa lagi itu tuan Arthur? Apa dia bos atasan, atau dia pemilik perusahaan atau dia ayahnya pak Arya?" Ia hanya bingung mengira-ngira siapa sosok yang disebutkan oleh Arya.
"Kalau begitu apakah ada yang akan ditanyakan lagi?"
Beberapa detik Laura hanya terdiam kemudian memberikan suaranya. "Apakah saya bisa meminta berkas laporan yang bulan kemarin untuk saya pelajari lebih?" Tanyanya dengan nada yang sesopan mungkin.
"Emm.. baik, nanti saya akan meminta Bella untuk mengantarkannya." Jawabnya kemudian memperhatikan sejenak penampilan Laura, jelas Dimata semua lelaki Laura terlihat sangat cantik, dia memiliki paras yang anggun dengan hidung yang mancung serta senyum yang manis dari bibirnya yang sedikit tipis dibagian atasnya. Tingginya memang tidak terlalu, tetapi bodynya cukup ideal dengan dadanya yang sintal dan bokong yang cukup membuat mata lelaki fokus menatap kearahnya.
Laura sejenak terfikir apa yang sedang dilakukan lelaki didepannya ini, sehingga membuatnya sedikit salah tingkah setelah ditatapnya seperti ini.
"Em, kalau begitu saya tunggu kedatangan Bella diruangan saya pak." Ucapnya membuyarkan fokus Arya, seketika Arya tersadar dari lamunannya, dia nampak sedikit kikuk lalu menganggukkan kepalanya dan berjalan menuju arah pintu keluar.
Kemudian Laura melanjutkan pekerjaannya, ia masih akan mengerjakan pekerjaan pertamanya sebelum berfikir untuk mengerjakan tugas yang diberikan Arya.
Setelah hampir setengah jam suara ketukan pintu kembali terdengar, kemudian Laura mempersilahkannya masuk. Sesuai apa yang ia duga Bella datang dengan membawa berkas-berkas yang ia minta tadi kepada Arya.
"Hai Laura, ini aku membawakan data-data yang kamu minta tadi."
"Em, iya terimakasih bu bela."
Bella nampak sedikit mengernyitkan dahinya setelah mendengar panggilan Laura tersebut.
"Hei kau jangan memanggilku Bu, panggil saja aku Bella. Aku belum mempunyai anak apalagi menikah, sepertinya umur kita tidak jauh beda."
"Aku rasa menyebut nama saja itu terdengar kurang sopan."
"Ah tidak apa, aku biasa dipanggil Bella."
"Em.. iya kalau begitu terimakasih Bella. Oh iya satu lagi ada yang ingin aku tanyakan."
"Apa itu, tanyakan saja selagi aku mampu menjawab."
"Kalau boleh aku tahu siapa nama pimpinan perusahaan ini."
"Oh dia itu Tuan Arthur, dia CEO diperusahaan ini. Nanti kamu pasti akan tahu orangnya karena pekerjaan kamu ini akan memungkin untuk sering bertemu dengannya." Jelasnya yang membuat Laura sedikit mendapat jawaban dari rasa penasarannya tadi.
"Oh iya,.."
"Apa ada lagi yang ingin ditanyakan?"
"Aku rasa cukup."
"Baik kalau begitu aku tinggal. Oh ya, satu lagi tolong kamu lakukan yang terbaik ya, lakukan pekerjaanmu dengan baik supaya tuan Arthur puas dengan usahamu."
Laura membalasnya dengan anggukan kepala. Bella menghilang dari balik pintu tersebut dan Laura melanjutkan pekerjaannya.
Jam istirahat pun tiba, Laura segera menutup pekerjaannya dilayar monitor dan menutup berkas yang ia kerjakan saat ini, diambilnya telepon genggam dan dimasukan kedalam sakunya. Ia segera berjalan keluar ruangan untuk mencari tempat makan, ia sempat bingung kemanakah langkah kakinya harus berjalan, gedung ini terlalu luas ia tidak tahu dimana letak kantin dikantor ini. Saat ia akan berjalan menuju lift ada seseorang yang tidak sengaja menabraknya dari arah belakang, dia adalah Sofia dari bagian pemasaran.
"Eh, sorry.. sorry.. aku tidak sengaja." Ucapnya sambil mengusap lengan tangan Laura yang ia tabrak tadi.
"Eh iya aku tidak papa." Kemudian keduanya segera masuk kedalam lift. Saat jam istirahat seperti ini banyak orang untuk hilir kesana kemari mencari tempat untuk melepaskan rasa laparnya, seperti yang ada didalam lift sekarang ini ada beberapa orang yang akan pergi kekantin ada restoran dekat kantor ini seperti Laura yang masih terlihat bingung.
"Hei kau akan mencari makan dimana?" Sofia membuka percakapannya dengan Laura. Laura sendiri bingung mau menjawab apa, sejenak ia terdiam kemudian menjawabnya. "Aku tidak tahu dimana ada makanan yang enak disekitar sini."
Sofia mulai memahami kalimat yang diucapkan Laura.
"Hei apa kau karyawan baru bagian keuangan yang baru saja direkrut? Aku sepertinya asing dengan wajahmu."
Laura menjawabnya dengan anggukan.
"Oh kalau begitu kenalkan aku Sofia, dari bagian pemasaran." Ucapnya sembari mengulurkan tangannya.
Kemudian Laura membalas uluran tangan tersebut. "Aku Laura."
Setelah mendengar nama yang disebutkan Laura keduanya nampak saling melempar senyum.
"Kalau kau mau kau boleh ikut aku, aku biasa makan diresto diseberang kantor sana."
"Kalau begitu aku ikut kamu saja." Ucapnya sambil menampikan senyum manisnya.
Setelah sampai pada lantai dasar, keduanya keluar dari dalam lift tersebut. Kedua bercakap-cakap sebentar sebelum masuk kedalam mobil Sofia.
Mobil tersebut melaju dengan kecepatan rendah setelah beberapa menit kemudian sampai didepan restoran tersebut.
"Disini menu makanannya banyak, semua makanannya enak-enak. Kamu pasti suka." Ucap Sofia kemudian keduanya keluar dari dalam mobil tersebut, dan masuk kedalam restoran untuk mencari tempat duduk ternyaman. Mereka memilih bangku yang berada disudut ruangan, karena letaknya yang sedikit jauh dari pelanggan lainnya membuat mereka merasa nyaman untuk saling mengobrol lebih lanjut.
Kemudian seorang waiters datang membawakan buku menu makanan, keduanya memilih makanannya masing-masing.
"Oh ya Laura kalau boleh tau sebelumnya kamu bekerja dimana?" Tanya Sofia untuk membuka percakapan diantara mereka.
"Sebenarnya ini aku pengalaman pertama bekerja si."
"Oh ya, aku sempet kaget si kamu diterima dibagian ini."
"Aku juga tidak menyangka bisa bakal diterima."
"Sebenarnya kualifikasinya tidak harus yang experience, mungkin karena kamu masih fresh graduate jadi mereka bisa mastiin kalo motivasi kamu bekerja masih tinggi."
"Iya mungkin, tapi aku masih sambil belajar-belajar si."
"Aku juga dulu begitu kok, waktu masih pertama kali bekerja awalnya masih bingung. Tapi yang terpenting kalau ada yang menurut kita membingungkan sebaiknya tanyakan saja kepada yang lebih paham." Tukasnya yang kemudian Laura hanya menganggukan kepalanya.
"Kalau kamu nanti bisa ditanyakan saja kepada pak Arya, dia orangnya baik, enak kok kalau ada hal yang kita tidak mengerti dia pasti bakalan menjelaskan dengan telaten."
"Em.. sepertinya dia masih muda."
"Iya umurnya masih 27 tidak terlalu jauh lah sama kita."
"Kalau Bella orangnya gimana sih?" Tanya Laura dengan rasa penasaran yang ia sembunyikan dengan sedemikian rupa.
"Bella bagian personalia ya, kalau dia orangnya juga baik kok. Cuma aku tidak terlalu begitu akrab dengannya."
"Aku pikir dia orang yang humble, cerdas, dan memiliki relasi bekerja yang tinggi."
"Iya dia memang seperti itu."
Mereka berdua masih melanjutkan percakapannya sebelum akhirnya makanan yang dipesan oleh mereka berdua datang. Kemudian mereka menikmati hidangan kesukaannya masing-masing.
Setelah beberapa saat waktu istirahat akan segera berakhir mereka berdua kembali kekantor untuk melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing.
"Oh iya kalau kau mau nanti kita bisa pulang bareng." Ucap Sofia disela-sela perjalanan mereka untuk masuk keruang kerja masing-masing.
"Memangnya kita satu arah?"
"Tidak apa, sekalian aku pengen tahu dimana rumahmu. Bagaimana?"
"Boleh saja."
Setelah akhirnya Sofia sampai terlebih dahulu didepan pintu ruangan bekerjanya.
"Eh aku sudah sampai, selamat bekerja Laura. Sampai bertemu nanti sore." Serunya mengakhiri berjumpaan mereka siang ini.
"Kau juga selamat bekerja, dan juga terimakasih atas tumpangannya tadi." Balasnya sambil melambaikan tangan didepan pintu kerja Sofia, saat ia akan membalikan badan tiba-tiba Laura terkejut karena didepannya ada sosok yang akan masuk kedalam ruangan Sofia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Kaizar Kaizar
ceritanya bagus
2023-10-08
0