Derap langkah kaki nya berjalan pelan menuju pintu dengan nomor 365, ia berhenti didepannya memegangi knop pintu tanpa ragu lagi lalu membukanya tanpa permisi.
Ceklek!
Ia melirik sekilas kebagian dalam kamar, lalu melangkahkan kakinya masuk dan menutup kembali pintu itu rapat.
Pria itu terhenyak seketika melihat pemandangan didepannya, sungguh menakjubkan pose tubuh Laura yang tengah berdiri membelakangi nya membuat ia bisa menatap jelas lekuk tubuh belakang itu lebih dekat. Tanpa mengetahui kedatangan Dominic Laura mengangkat kedua lengannya mengikat rambut panjangnya yang tergerai indah, namun apa yang ia lakukan justru membuat Dominic semakin menatap liar. Leher putih nan jenjangnya terlihat sangat menggodai dengan helaian anak rambut yang tak terikat.
"Sicil, kau sudah kembali?" Seru Laura tanpa berbalik masih dengan membetulkan ikatan rambut nya, ia tak menghiraukan suara pintu itu sebab ia berfikir jika itu adalah Sicilia sebab dimana pun kepergian nya mereka berdua tak pernah pisah kamar.
Gaun malam pendek yang dikenakan nya pun sedikit tersingkap keatas menampilkan tungkai atas yang begitu mulus. Sungguh, pria itu tak bisa bernafas dengan lega saat ini, fikiran liarnya terus membayangkan bagaimana bentuk indah tubuh itu jika tanpa berbalut apapun.
Sedetik kemudian selesai dengan rambutnya, Laura mulai melepaskan kaitan gaun yang dikenakannya. Oh apa yang ia lakukan semakin membuat darah tubuh pria yang bersender menatapnya didepan pintu itu semakin berdesir menghangat berpusat pada satu titik tempat dimana berkumpul nya jutaan syaraf. Semakin lama semakin dalam ia menghayalkan gadis didepannya cukup membuat Dominic hampir gila, lidahnya terasa kelu, fikirannya kacau.
Pelan-pelan kait gaun itu terbuka dan menampilkan punggung putih nan mulus yang sejak tadi berada dalam hayalan seorang Dominic, gaun itu mulai terlepas dari tubuh itu, jatuh melewati dua lengan dan saat ini Dominic sudah bisa melihat dengan jelas bentuk tubuh yang setengah telanjang itu walaupun dari belakang, pelan-pelan gaun itu pun terlepas ke bawah melewati tungkainya dan berakhir terkulai dibawah kaki.
Oh, sungguh. Pria itu harus menahan nafasnya, menelan dengan kasar ludahnya saat melihat pemandangan erotis didepannya.
Ia sudah merasa sangat sesak dibagian bawah, entah sejak kapan miliknya ini mulai mengeras tapi yang jelas ia sangat menginginkan nya menginginkan gadis yang baru saja diketahuinya.
'****! Bagaimana bisa hanya melihat seperti ini aku sudah turn on!' ia menggeram menahan dirinya yang tak bisa diajak berkompromi. Ya, ini terlalu cepat ia masih ingin bermain-main dengan nya.
Tubuh yang sudah hampir telanjang itu belum mengetahui keberadaan Dominic dikamarnya, ia masih percaya diri mengambil seonggok gaun nya yang terjatuh dilantai, berjongkok dan menampilkan bentuk indah bongkahan tubuhnya yang berbalut sehelai kain tipis. Laura meletakkan gaun itu diatas ranjang lalu berbalik dan hendak menyapa Sicilia yang sejak tadi hanya terdiam.
Namun begitu ia memutar tubuhnya, matanya pun langsung membelalak, dan refleks mengumpati pria itu.
"What the f*ck?!" Pekiknya menyilangkan kedua lengannya menutup tubuhnya yang hampir terekspos.
Ia pun bergerak meraih sebuah selimut untuk menutup nya.
"Dominic!" Serunya dengan nada yang tercekat.
"Bagaimana bisa kau berada dikamar ku?!" Ucapnya.
Ups, ia melupakan satu hal. Ia sudah lupa menyebut nama pria ini saat ia menyamarkan dirinya setelah menggangg
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments