Ditembak (part2)

....

"Oke, selanjutnya............."

__seminggu_yang_lalu___

"Hehehe, sorry. Eh skateboard mu tadi kamu taruh mana?" tanya Fifi lagi.

"Nih lho kamu mau pakek?"

"Ngak kok." jawab Fifi sambil cengengesan.

"Gue bener-bener minta maaf ya, Fi. Gue tadi gak sengaja. Gue pikir ni taman sepi, soalnya masih siang." ucap pemuda tadi dengan nada penuh penyesalan.

"Iya gak papa, gue udah maafin kok. Lain kali hati-hati ya." ucap Fifi dengan nada sok bijaknya, "eh... Tunggu dulu, lu kenal gue?" ucap Fifi, saat menyadari kalo pemuda tadi memangil namanya.

"Iya Fifi cantik, aku kenal kamu kok. Kamu juga kenal aku lho." ucap pemuda lagi.

"Eh, gue gak tau lu sapa, coba lu buka slayer lu dari muka lu thu," kata Fifi.

"Kalo ngomong sopan dikit dong neng, ni abang buka ni slayer." ucap pemuda tadi sambil membuka slayer yang menutupi sebagian wajahnya, dan tersenyum menggoda kearah Fifi.

"Kamu.... E....e...ega kan?" tebak Fifi masih dengan ekspresi terkejut.

"Iya ini gua Fifi, Ega kelas 10ipa1 dulu, dulu se TK kan kita?"

"Eh jadi bener ya. Kamu Ega lama gak ketemu Ga, gua pikir lu lupa ama gua," ucap Fifi langsung memeluk Ega. Mungkin dia tak sadar kalo dia memeluk Ega, soalnya itu reflek aja.

Rupanya Ega juga membalas pelukan dari Fifo, entah itu sadar atau tidak.

"Gak mungkin lah gue melupakan kamu, kamukan tercantik." ucap Ega, dan tersenyum penuh arti.

"Makasih," ucap Fifi. Lalu dia tersadar kalo dia meluk Ega dan langsung saja dia melepas pelukannya dari Ega, demikian juga Ega. Fifi mencoba menenangkan degup jantungnya yang berpacu hebat. "Em. Eh sorry. Tadi reflek aja." kata Fifi dengan rona merah yang menghiasi pipinya karena malu.

"Em. Ya gua juga minta maaf." lalu Ega mengalihkan pembicaraan dari pelukan tadi. "Em, bagaimana kalo kita beli ice cream. Nanti aku traktir, sebagai ganti ice mu tadi yang jatuh, mau gak?" tawar Ega.

"Eh yang bener, tentu aja aku mau. Apa lagi gratis." jawab Fifi dengan antusiasnya.

Mereka berjalan perlahan menuju tempat jual ice criem. Mereka memesan satu ice cream jumbo untuk mereka makan ditempat dan berdua. Mereka duduk di bangku dekat penjual ice tadi. Mereka asik sekali makan ice criem sambil bercanda ria.

Kadang juga mengerjai satu sama lainya. Suap-suapan. Lalu berebut menyendok dll. Rupanya makan berdua lebih asik daripada sendiri. Itu menurutku lho. Karena kan kalo sendiri kan makannya dalam diam. Kalo ama orang lain kan kita bisa menikmati.

Setelah membayar ice-nya ega mengajak Fifi ke bagian bunga-bunga di taman kota ini.

"Kamu suka bunga apa, Fi?" tanya Ega.

"Kalo aku suka bunga mawar pinky," jawab Fifi jujur.

"Kamu suka pinky?" tanya Ega ragu.

"..." Fifi hanya menjawab dengan anggukan saja.

"Emang kamu gak suka bunga tulip, atau sakura, atau malah dandelion?" tanya Ega.

"No.no. aku suka mawar pinky," jawab Fifi seperti anak kecil yang bersikeras tetap pada pilihannya.

"Ok. Kalo gitu kamu balik kanan, terus tutup mata," ucap Ega.

"Tutup mata, untuk apa?" tanya Fifi dengan alis mata kirinya dinaikkan.

"Ikutin aja perintahku ini, Fi,"

"Oke, deh." ucap Fifi sambil mengacungkan jempolnya. Dan mengikuti perintah Ega.

Empat menit kemudian.

"Fi?" ucap Ega.

"Hmm," guman Fifi.

"Kamu balik kanan terus buka mata kamu deh." ujar Ega lagi.

"..." lalu Fifi melakukan perintah Ega tanpa suara.

Tiba-tiba saat ia sudah selesai berbalik kanan san membuka matanya. Dia melihat Ega sedang berjongkok. Lalu Ega menengadahkan kepalanya sehingga ia dan Fifi bisa bertatapan.

"Fi, maukah loe jadi pacar gue, emang gue naif, rasanya baru kenal. Tapi saat ada loe gue rasa seneng banget, kalo loe terima gue jadi pacar loe, gue mohon terima bunga mawar ini." ucap Ega singkat nan jelas. Sambil mengeluarkan bunga mawar pinky nya dari balik punggungnya.

"Em... Gue....gue....gue...." ucap Fifi masih gugup.

"..." Ega masih menunggu dengan tenang, dan masih menatap lekat Fifi. Meskipun hatinya was-was banget.

"Dari mana kamu dapat bunga itu," bukannya njawab malah tanya balik thu orang. Pakek adegan melirik bunga itu segala lagi. Hufff.

"Aku metik di bagian utara sana Fi. Kumohon jawab Fi?" ujar Ega lagi.

Fifi takut mau menjawab. Apa jawabannya bisa tepat? Semoga saja.

"Sorry ya, Ga." ucap Fifi dengan wajah lesu. Dan itu juga membuat Ega lesu dan menunndukan kepalanya ke arah tanah. "Maksud gue, sorry, gue gak bisa nolak loe." ucap Fifi lanjut. Dan menyambar bunga mawar pinky nya dari tangan Ega.

"Au.." teriak Fifi, rupanya dia menyambar bunga tadi pada saat yang tidak tepat. Al hasil jari telunjuk kanannya tekena duri.

Ega langsung aja reflek. Dia mensejajarkan tinggi badanya dan meraih tangan nya yang luka tadi dan mengecupnya pelan.

"Apa sakit masihan?" tanya Ega

"Gak kok, thanks." ucap Fifi.

"Jadi artinya?" tanya Ega.

"Jadi artinya..." kata Fifi menirukan ucapan Ega.

"Kamu nerima aku jadi pacarmu gak?" tanya Ega lagi memastikan.

"Emmm." guman Fifi.

"...." Ega hanya menunggu jawaban dari Fifi harap-harap-cemas gitu.

"Iya." ucap Fifi lagi sambil menganggukkan kepalanya.

"Yang benar?" tanya Ega memastikan.

"Iya," jawab Fifi lagi. Dan disambut pelukan oleg Ega. Dan Fifi pun membalas pelukan itu.

"Thank, Fi." ucap Ega masih memeluk Fifi.

"Ya, Ga. Tapi bisa gak, lepasin pelukannya, lama-lama sesakni." ucap Fifi lagi memohon.

"Eh, sorry-sorry." kata Ega sambil garuk-garuk kepalanya yang tak gatal. "Em, jadi Fi. Mulai hari ini kita jadian ya?" tanya Ega lagi.

"..." hanya anggukan kepala dari Fifi yang menjawabnya.

_________________________

"Nah, gitu Mi ceritanya." kata Fifi mengakhiri ceritanya.

"..." Nami masih diam dan bengong.

"Mi, mi," ucap Fifi sambil mengayunkan tangannya didepan muka Nami, supaya sahabatnya ini sadar.

"Eh, iya.ya.ya." kata Nami, karena terkejut dan baru tersadar dari lamunannya.

"Gimana menurul lu, Ega romantis gak?" tanya Fifi lagi.

"Kalo menurut gue ni......" sambil memasang ekspresi berfikirnya. "ROMANTIS BANGET......." teriak Nami lagi deng histeris. Dan membuat seisi kelas langsung menoleh padanya.

"Eh.... Sorry-sorry." ucap Nami lagi. And than teman-temannya langsung kembali ke kesibukan masing-masing.

"Makanya jangam tereak-tereak segala." kata Fifi.

"Hehehe, kan aku kagum banget ama Ega, dia bisa banget ya romantis gitu," ucap Nami lagi, dengan cengengesan. "Tapi kok lo main langsung terima aja sih fi?" lanjutnya.

"Aku juga suka dia udah lama og" balas fifi deng senyumannya.

Tettttttttttttttttttttttttttttttttttt.........

Tettttttttttttttttttttttttttttttttt.....

Tetttttttttttttttttttttttttttttttt.....

Bunyi bel, membuat kelas ricuh. Dan persiap untuk pulang. Karena bel panjang tiga kali itu tanda pulang sekolah.

"Padahal baru jam satu kurang sepuluh menit," ucap Nami lesu.

"Kan ini hari pertama masuk, ayo gih pulang." ucap Fifi.

"Ayo,"

Lalu murid-murid pulang kerumah masing-masing.

Saat ditengak perjalanan mau ke tempat parkit, Fifi bertemu dengan Ega. Mereka berhenti dan bertatapan cukup lama, membuat Nami bingung.

Apa yang akan Ega katakan pada Fifi??

Tunggu part selanjutnya.

Terpopuler

Comments

Dhina ♑

Dhina ♑

UwU
so sweet, teman TK ???
amazing, ketemu teman TK
masih inget dan masih saling mengenal
jadi pengen ketemu teman TK ku 🤗🤗😊😊👍👍

2021-01-03

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!