Cinta Tulus Mantan Preman

Cinta Tulus Mantan Preman

1. Ajakan menikah

Apa kah ini tidak salah pria ini mengajak ku menikah, ahhh aku bahkan tidak mengenalnya secara baik, tapi... Kenapa aku meminta pertolongan pada nya, ah.. aku memamg bodoh, seharusnya aku mendatangi Dimas, bukan nya malah meminta bantuan pria ini." Batin wanita itu.

"Dek..., Dek Rena" pria itu menepuk bahu Rena pelan.

"Ah.. iya, ada apa tadi." Tanya wanita itu yang ternyata bernama Renata

"Ah.... Tidak lupakan saja." Riki kemudian meneguk teh hangat yang sedari tadi di buatnya. Mata Rena menatap pria di depan nya itu intens sejenak dia tersenyum.

"Dia pria yang baik, aku yakin tuhan menggerakkan hati ku ke arah nya, mungkin memang dia adalah jodohku, ah.. kalaupun kami tidak berjodoh aku bisa memintanya bercerai nanti setidaknya aku bisa terbebas dengan rumah neraka itu." Batin Renata

"Yah.. aku bersedia menikah dengan mu, jika kau serius kau bisa melamar ku pada ibuku."

Ukhuk... Riki kesedak oleh air teh yang sedang di minum nya, tak percaya dengan jawaban wanita itu. Padahal Riki tak berharap pada jawaban iya, dia hanya mencoba mencari solusi untuk masalah wanita hitam manis itu.

"Kenapa...., Kenapa kau kaget aku pikir kau serius dengan tawaran mu menikah, ternyata kau hanya iseng, baik lah lupakan." Renata menggigit roti gabin tawar yang di sediakan Riki, ia bangun dan berdiri di depan gudang penyimpanan bahan bangunan itu sambil melihat beberapa pekerja mulai lalu lalang ke dalam gudang untuk mengangkut semen dan besi yang di simpan di dalam sana.

"Wah.. ada cewek.., istrinya Riki yah dek." Tanya bapak bapak yang sedang mengangkat semen ke lori.

"Calon istri mang asep, belum jadi istri" Jawab Riki dari dalam gudang.. mendengar jawaban Riki membuat Rena sedikit tersenyum.

"Jadi dia serius." Gumam Rena sambil tersenyum di sudut bibirnya.

****

Flashback on

Awal mula

Renata dan Riki adalah dua orang asing yang tak sengaja berkenalan karena sms nyasar di hp wanita itu. Saat itu ayah tiri Rena yaitu pak Agus (gendeng), itu adalah julukan untuk ayah tiri Renata membelikan sebuah ponsel bekas untuk anak tirinya itu.

"Fi.... Fira,? Teriak Pak Agus mencari putri bungsunya, yang satu satunya anak kandung nya dengan buk Fatma

"Apa pak" Jawab gadis cilik bernama Safira itu.

"Ini tadi bapak dapat bonus dari bos, bapak belikan Hp untuk kalian, berikan hp ini pada Kak Rena" Ucap Agus pada putri kesayanganya itu.

"Hp, abang beli hp duit dari mana?" Tanya buk Fatma yang baru saja datang dari dapur.

"Kebetukan seminggu ini aku lembur sampe malam, dan bos ku memberikan gaji lemburnya Ma, aku pikir lebih baik aku belikan hp buat Rena kasian dia kadang kalau mo menghubungi bos nya harus ke wartel dulu." Pak Agus meneguk air putih yang di bawakan buk Fatma hingga tandas.

"Terima kasih ya bang, kau perhatian sekali pada Rena dan Rani" Buk susi terharu hingga menitikkan air mata.

"Eh.. kau jangan seperti itu, aku tau aku ini bajingan, tapi aku tetap seorang ayah dan aku akan melakukan apa pun untuk membahagiakan kalian."

Uwekkk.. Rena yang tak sengaja mendengar pun merasa mual dengan kalimat bapak tirinya itu.

"Penipu ulung" gumam gadis itu. Entah kenapa semenjak tinggal bersama ibu dan ayah tirinya Rena tak pernah menyukai ayah tirinya itu, walau ayah nya tidak pernah berbuat jahat padanya.

"Kak Rena, aku mencari kakak dari tadi, ini bapak membelikan kita hp, tapi kata bapak kakak yang pegang, karena kakak yang lebih butuh." Ucap Fira senang.

"Baik lah terima kasih, " Rena menarik tangan Fira untuk ke kamar nya, dan mereka pun mencoba coba ponsel seken bermerek kokia tipe jadul itu,

Saat mereka mengoperasikan ponsel tersebut tiba tiba seorang gadis berusia kira kira 17 tahun masuk ke kamar dan berbaring di samping Rena

"Dari mana kau" Tanya Renapada adiknya itu.

"Dari rumah teman ku" Gadis itu menatap pada ponsel milik sang kakak.

"Wih... Beli hp nih" Ucap nya sambil ikut melihat kegiatan sang kakak yang menekan nekan setiap tombol di hp itu.

"Ini hp di beliin bapak untuk kita bertiga, tapi kata bapak yang pegang kak Rena saja, karena kak Rena butuh buat menghubungi teman kerjanya." Ucapan polos Fira di sambut wajah masam Rani sambil memonyongkan bibirnya.

"Pilih kasih." Gumam Rani dan kemudian menarik hp dari tangan Rima.

"Is.. kau ini tidak sopan" Rena menepuk tangan adiknya itu, Rani cuek sambil memainkan ponsel itu.

"Rani kau lihat kak Dimas gak" Tanya Rena pada adek nya itu.

"Ada , tadi kulihat dia nongkrong di rumah mas Gilang" Ucap Rani tetap fokus memainkan game ular di ponsel nya.

"Antarin kakak le rumah mas Gilang yah" Rayu Rena

"Ogah, makanya belajar bawa motor, lagian repot amat, bukannya nanti malam itu malam minggu yah, mas Dimas pasti kesini tuh, bawa martabak atau sate padang kesukaan Fira" Ucap Rani lagi.

"Tidak, dia sedang marah padaku sudah tiga hari ini dia tak pernah mengantar kan ku ke tempat kerja, aku temui di rumah Sri dia juga menghindar, aku hanya ingin minta maaf padanya." Rena mulai berkaca kaca.

"Kak, kamu itu jadi perempuan kok bego amat yah, masih pacaran aja udah mau di injak injak, jika dia gak mau nemuin kamu, ya udah gak perlu kamu temui, nanti aku kenalkan sama teman ku, banyak yang ganteng dan keren." Rani sampai membentak Rena saking kesal sama kelakuan bodoh kakak nya itu.

"Tapi.. kakak gak bisa Rani, kakak sangat mencintai mas Dimas, lagi pula keluarga mas Dimas juga menerima kakak apa adanya, dia gak pernah mempermasalahkan adal usul keluarga kita yang hanya dari keluarga miskin." Lirih Rena.

"Tapi ibu tidak menyukai mas Dimas kak, " Rena menatap tajam Rani seolah mencari kebenaran ucapan Rani

"Kau tau dari mana?" Rima mulai merasa khawatir tentang hubungan nya dan Dimas.

"Apa kakak tidak menyadari, setiap mas Dimas datang, bapak pasti akan selalu mengawasi gerak gerik kalian dari jauh."

Deg.... Rena terpaku seolah mengingat moment dimana Dimas datang untuk sekedar ngobrol malam minggu.

" Ah.. iya, aku ingat sekarang, kadang bapak berpura pura menyapu di bawah batang mangga, kadang bapak mengajak temannya main domino di bawah batang mangga, iya aku ingat ada beberapa kejadian yang mencurigakan, bahkan kadang bapak sengaja mematikan lampu rumah seolah menyuruh kita masuk dan tidur." Rena ternganga menyadari kegilaan ayah tirinya itu.

"Apa maksud tua bangka itu, dia sengaja mengawasi ku selama ini." Gumam Rena.

"Aku juga tidak tau, tapi yang aku dengar dari ibuk, kata bapak, bapak gak suka kakak berhubungan dengan mas Dimas, karena mas Dimas itu bajingan." Ucap Rani berbisik.

"Bajingan kok teriak bajingan" sinis Rena.

********

Hai hai .... Semua, salam kenal dengan ku, yang pemula belajar menulis ini, semoga suka dan terhibur...

Terpopuler

Comments

Dream Sky

Dream Sky

Awal yg bagus/Kiss/

2024-02-10

0

R.F

R.F

semangat kak

2024-01-11

0

Irda farahdiba

Irda farahdiba

novel baru, cerita nya menarik. Mau jg dong kak, tiba2 ad yg ngajak nikah?
Jgn lupa mampir di novel trbaru aq y ka✌

2024-01-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!