berkultivasi dengan game

berkultivasi dengan game

1

Tubuh Weiwei yang kurus seperti bayangan bergerak pelan di bawah terik matahari, langkah kakinya yang gemetar mengarahkan langkahnya menuju pinggiran gunung yang jauh. Keinginan untuk mengisi perutnya yang kosong sudah menjadi mantra dalam dirinya selama beberapa hari.

Hingga akhirnya, dia melihat sebatang pohon yang jenisnya tidak diketahui. yang jelas ada beberapa untaian buah di ujung nya

"Ada buah?"pikir Weiwei yang langsung menelan air liurnya sendiri.

Sebuah pohon, satu-satunya makhluk hidup yang tampak begitu hidup di padang tandus ini. Pohon itu seperti anugerah, dahan-dahannya yang ramping beralun seperti tangan yang mengundang. Di ujungnya tergantung beberapa buah yang menggoda.

"tinggi banget" katanya ketika dia mencoba menggapai ke arah pohon tersebut. Jika saja Weiwei memiliki sedikit kekuatan dia tidak perlu menggapai seperti ini.

Tapi maaf, Weiwei sudah beberapa hari tidak menemukan sesuatu untuk masuk ke dalam perutnya.

Weiwei memaksakan dirinya untuk menggapai buah itu, namun tubuhnya yang sudah terlalu lemah akhirnya menyerah. Dia jatuh dengan berat badan sendiri, segera dia berguling-guling di tanah yang keras.

Bruk...

 Kepalanya dengan kasar menabrak batu besar, menghasilkan bunyi seperti dentingan besi yang patah.

"Akhhhh...!"

Semuanya menjadi gelap. Weiwei terkapar tak berdaya, pingsan di bawah bayang-bayang pohon yang dia impikan tadi.

Weiwei yang pingsan tiba-tiba mendapati dirinya dalam keadaan yang aneh. Matanya perlahan terbuka, dan dia menemukan dirinya terbaring di tengah ruangan gelap yang hanya diterangi oleh sebuah layar besar yang tergantung di depannya. Layar itu, tanpa identitas asalnya, memancarkan cahaya biru yang memancar dengan intensitas. Weiwei merasa terperangah, bingung, dan rasa ketakutan mulai merayap di dalam dirinya.

"Ada seseorang di sini?!" teriaknya dengan suara gemetar, mencoba mencari jawaban dalam kegelapan. Tapi tak ada jawaban, kecuali gema hampa yang memantul kembali padanya.

Weiwei meraih kepala yang terasa berdenyut akibat benturan tadi, dan pandangannya kembali tertuju pada layar biru yang menyala di depannya. Pikirannya dipenuhi dengan kebingungan, dan dia merasa terjebak dalam situasi yang tak masuk akal. "Siapa kau? Kenapa aku di sini?" desisnya, wajahnya pucat dan matanya penuh dengan kepanikan.

Namun, layar itu tetap bisu, tidak memberikan tanda-tanda keberadaan manusia atau kejelasan apapun. Weiwei merasa sendirian dalam ketidakpastian, ketakutan nya semakin memuncak.

 Dalam kegelapan yang mencekam, dia terus bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya, dihadapkan pada rasa ketakutan yang tumbuh di dalam dirinya seperti cahaya biru yang tak berujung di hadapannya.

**[NAMA LENGKAP]**

Weiwei Chen

Usia 16 thn.

"Akar spiritual... 0

"Akar qi.. 0

**[NAMA ORANG TUA]**

Ayah: Xiaohui Chen

Ibu: Mingyu Fang

**[TEMPAT LAHIR DAN DOMISILI]**

Tempat Lahir: Xingling, Kota kecil di tepi perbukitan Yinshan

Domisili: Xingling, Kota Xingling yang terpencil

**[RIWAYAT HIDUP]**

Weiwei Chen lahir pada tanggal [TANGGAL LAHIR] di Xingling, sebuah kota yang berada jauh dari pusat peradaban, dikenal sebagai tempat tinggal para petani. Namun, keluarganya adalah salah satu dari sedikit yang terlibat dalam dunia kultivasi yang keras di tengah lingkungan yang sebagian besar terpencil ini. Kehidupan Weiwei, bersama orang tuanya, Xiaohui dan Mingyu Chen, dipenuhi dengan tantangan.

Lahir dalam lingkungan kultivasi, Weiwei terlahir tanpa akar spiritual, demikian juga ayah dan ibunya.Tidak ada akar spiritual yang memadai. Kelemahan ini membuat mereka menjadi sasaran intimidasi tidak hanya dari masyarakat umum, tetapi juga dari beberapa anggota keluarga mereka sendiri.

Sebulan yang lalu, mereka diusir dengan cara yang memalukan dari keluarga kelahiran mereka. Mereka diminta untuk menjalani kehidupan mandiri tanpa hak untuk membawa embel-embel nama keluarga yang pernah mereka miliki. Tanpa akar spiritual yang memadai, mereka terjebak dalam lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian.

Terdengar suara gema yang bergema di dalam ruangan yang gelap dan misterius ini setelah Weiwei berteriak, tetapi tak ada jawaban yang datang. Layar biru yang menerangi ruangan hanya menampilkan informasi tentang dirinya, tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaan manusia atau identitas pemilik layar tersebut.

Weiwei, dengan hati yang berdebar, merasa ketakutan tapi juga bertekad untuk menjaga keberaniannya. Dia mencoba lagi, kali ini dengan suara yang lebih mantap, "Siapa kalian? Kenapa kalian tahu semua ini tentangku?"

"Halo, tolong tunjukkan diri kalian!" teriak Weiwei lagi, suaranya terdengar bergetar di dalam ruangan yang sepi.

Namun, ruangan tetap sunyi, dan ketidakpastian yang menggelayuti Weiwei semakin mendalam. Dia merasa seperti sedang diuji, tetapi dia tidak akan menyerah begitu saja. .

Setelah menunggu lama dalam keheningan, Weiwei merasa lelah untuk terus berteriak. Putus asa hampir merayap pada dirinya, tetapi tiba-tiba telinganya menangkap sebuah informasi yang muncul di layar di depannya.

"Sistem game online, Weiwei bersedia menjadi tuan rumah dengan mengikat diri pada sistem game online?"

Tulisan itu berkedip-kedip beberapa kali, tanpa ada gerakan atau suara lain selain dari pesan di layar tersebut. Weiwei merasa heran dan tidak yakin apa yang harus dia lakukan. Namun, dia merasa bahwa layar ini ingin mendapatkan jawaban darinya.

Tanpa keraguan, Weiwei bertanya, "Apakah kamu merupakan bagian dari perkumpulan gelap yang akan memaksa aku melakukan hal-hal yang tidak baik?"

Tiba-tiba, layar berubah lagi dengan cepat, "Tidak."

"Siapa tuanmu?" tanya Weiwei lagi.

"Kamu tidak memiliki tuan, sistem game online ini mandiri," begitu yang tertera di layar.

Weiwei merasa tidak percaya dengan jawaban itu, tetapi rasa ingin tahunya tidak bisa dibendung. "Jika aku ingin bergabung denganmu, apa yang kamu inginkan sebagai ganti ritual ini?"

Layar berubah lagi, dan tulisan yang baru muncul: "Kristal energi."

Weiwei terkejut. Kristal energi bukanlah mata uang biasa. Ini adalah sumber kekuatan untuk orang-orang yang memiliki akar spiritual, untuk memperkuat kemampuan mereka. Mendapatkan kristal energi bukanlah tugas yang mudah, bahkan bagi orang yang berkultivasi, apalagi Weiwei yang jelas-jelas tidak memiliki akar spiritual.

Namun, Weiwei segera sadar diri dan berkata, "Maaf, kau mencari orang yang salah. Tolong keluarkan aku dari sini dan temukan orang yang cocok."

Suasana sejenak menjadi hening, dan layar berkedip-kedip lagi, tetapi tidak ada perubahan yang signifikan. Weiwei merasa terjebak, tidak bisa keluar dari tempat ini kecuali dengan menunggu layar memberikan jawaban atau petunjuk lebih lanjut.

Lebih dari satu jam berlalu sejak Weiwei pertama kali berinteraksi dengan layar misterius tersebut, dan akhirnya, tiba-tiba layar berubah dengan sebuah tulisan yang baru. Bahkan kali ini ada sebuah suara yang sedikit aneh.

"Sistem game online sudah meneliti dan anda memiliki kecocokan sebanyak 98%. Silakan menerima sistem dan dapatkan keuntungannya."

Weiwei tidak pernah mendapatkan penawaran semacam ini sebelumnya, tetapi saat ini, sebagai seseorang yang lemah dan tidak memiliki cara untuk mengisi perutnya yang kosong, dia merasa harus mempertimbangkan tawaran ini. Apalagi jika ada potensi negosiasi yang bisa dia lakukan.

"Oke, jelaskan dulu keuntungan apa yang akan kau beri jika aku bersedia mengikat diri denganmu!" tanya Weiwei dengan penuh pertimbangan.

Kali ini, sistem memberikan jawaban dengan cepat, "Dapatkan keuntungan 10% setiap kali mendapatkan kristal energi. Dapatkan juga beberapa keuntungan perolehan resmi sebagai tuan rumah."

Weiwei hampir tersedak mendengar keuntungan 10%, tetapi masalahnya adalah bagaimana dia bisa mendapatkan kristal energi tersebut. Dia tidak mungkin berjalan keluar dengan perut kosong hanya untuk mencari kristal energi.

"Demi Tuhan, aku tidak mampu mendapatkan kristal energi itu untukmu. Aku terlalu lemah," keluh Weiwei.

Namun, sistem menjawab lagi dengan mantap, "Cukup buka sebuah toko permainan game, sistem akan mengurusnya untuk tuan rumah agar semuanya masuk akal, termasuk tempat tinggal dan makanan."

Dalam daftar subsidi yang diberikan kepada tuan rumah, di antara banyak hal lainnya, rumah dan makanan menarik perhatian Weiwei. Tetapi demi keselamatan dirinya dan keluarganya, Weiwei masih merasa perlu bertanya lebih lanjut, "Apakah benar kamu tidak akan menghisap darahku sampai habis atau memintaku melakukan hal-hal yang tidak masuk akal?"

"Tidak, tapi akan ada tugas dari waktu ke waktu," jawaban layar bergulir dengan cepat.

Terpesona oleh potensi keuntungan dan imbalan, Weiwei akhirnya membuat keputusan tegas, "Oke, aku siap mengikat diri dengan sistem game online."

Tiba-tiba, sistem mengeluarkan suara renyah, "Sistem segera mengikat diri dengan hitungan mundur: 3, 2, 1, pengikatan diri selesai."

Weiwei merasa adrenalinnya berlari liar. Dia tidak tahu apa yang menantinya, tetapi dia tahu bahwa pilihan ini telah membuka pintu menuju dunia yang baru, bahkan jika itu adalah dunia yang penuh dengan misteri.

Terpopuler

Comments

Gabutdramon

Gabutdramon

kenapa ada akar qi dan spiritual 😒

2024-02-08

0

Gabutdramon

Gabutdramon

penggambaran orang kurus lebih cocok ke bambu dari pada bayangan, karena bayangan tidak memiliki wujud tetap

2024-02-08

0

Gustri Cah Jutex

Gustri Cah Jutex

cerita nya bagus banget

2023-11-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!