Meskipun ada sedikit keraguan di dalam hatinya, Weiwei harus bergantung pada sehelai benang ketika dirinya akan tenggelam.
Setelah mengikat diri dengan sistem, seketika Weiwei membuka matanya dan melihat bahwa dia masih berada di tempat yang sama ketika dia jatuh sebelumnya.
"Oh, rupanya aku sedang bermimpi?" gumam Weiwei dalam hatinya. Namun, segera dia menyadari bahwa ini bukanlah mimpi. Ini adalah kenyataan yang baru ditemukan. Weiwei adalah gadis yang tidak memiliki harapan lain, dan tiba-tiba, dia menemukan secercah harapan. Jadi, ini bukanlah sekadar mimpi dalam tidurnya; ini adalah kenyataan yang tiba-tiba muncul di hadapannya.
"Sistem? Apakah kau ada?" bisik Weiwei, hampir tidak yakin apakah dia sedang berbicara pada dirinya sendiri atau pada entitas misterius yang telah menghubunginya.
Tiba-tiba, suara itu terdengar lagi, "Ya." Jawaban singkat itu cukup untuk merilekskan hati Weiwei. "Ah, syukurlah, kau nyata," katanya dengan senyum di wajahnya.
Segera, sejumlah informasi mulai mengalir ke dalam benaknya. Informasi-informasi itu jelas berasal dari sistem, termasuk alamat yang telah didedikasikan untuk dirinya sendiri. Alamat itu terletak di kota terdekat, meskipun untuk mencapainya tanpa kekuatan spiritual mereka harus berjalan cukup jauh.
Orang yang memiliki kemampuan berkultivasi dapat berjalan dengan cepat berkat kemampuan spiritual mereka. Mereka yang berduit bisa pergi dengan kuda, dan yang lebih kaya akan menggunakan kapal terbang yang memanfaatkan suntikan spiritual sebagai bahan bakarnya. Tetapi Weiwei tidak masuk dalam salah satu kategori itu. Satu-satunya pilihan yang dia miliki adalah berjalan kaki.
Weiwei bertanya pada sistem apakah ada celah atau jalan pintas untuk mencapai tujuannya, tetapi sistem tetap diam. Ini adalah tanda bahwa jalan terdekat adalah satu-satunya opsi yang dia miliki.
Dia menarik nafas panjang dan memulai perjalanan panjangnya menuju kota, dengan satu tujuan dalam pikirannya: menemukan orang tuanya.
Setelah diusir dari keluarga mereka, tidak ada tempat yang dapat mereka panggil rumah lagi. Mereka juga tidak memiliki keluarga yang bersedia menerima mereka sebagai pekerja atau budak. Mereka yang tidak memiliki akar spiritual dianggap sebagai sampah, bahkan lebih rendah daripada sampah.
Kini, satu-satunya tempat yang menjadi tempat perlindungan bagi keluarga tiga orang ini adalah sebuah lorong kecil yang sederhana.
Setelah berjalan lebih dari satu jam dengan perut yang kosong dan kaki yang letih, Weiwei akhirnya tiba di lorong kecil tempat kedua orang tuanya berbaring dengan lemah. Mereka berdua juga kelaparan, dan wajah mereka mencerminkan penderitaan yang mendalam.
Weiwei hampir saja menitipkan air matanya melihat kondisi kedua orang tuanya yang begitu mengenaskan. Namun, dia menyadari bahwa sekarang dia memiliki harapan baru, berkat sistem yang telah dia ikat.
Meskipun belum ada kejelasan mengenai masa depan, Weiwei berusaha untuk tetap kuat. Dia tahu bahwa mereka harus terus bergerak menuju kota, untuk melihat apakah benar-benar ada tempat yang dapat mereka jadikan sebagai rumah setelah ini.
Orang tuanya, meskipun lemah, menyambutnya dengan senyuman lembut.
Mereka tidak melihat putrinya membawa makanan di tangan tapi mereka juga tidak bisa memaksa Gadis ini meminta makanan dengan menadah tangan pada orang asing. jadi jangan tanyakan Weiwei tentang makanan lagi.
Ibu Weiwei, dengan tatapan penuh kekhawatiran, bertanya, "Bagaimana perasaanmu, Weiwei? Apakah kau merasa baik-baik saja?"
Weiwei mencoba tersenyum, meskipun dirinya merasa lapar dan lelah. "Aku baik, Ibu. Aku ada di sini, dan kita akan segera pergi ke kota untuk mencari tempat yang lebih baik."
Ayah Weiwei, yang duduk di sampingnya, meletakkan tangan hangat di pundak Putri nya,Weiwei. "Kamu sangat berani, anakku. Kami berdua yang sudah membuatku menderita, tapi Kami sangat beruntung memilikimu nak."
Weiwei menggenggam tangan ibunya dengan lembut. "Kalian berdua adalah segalanya bagiku. Kita akan melalui ini bersama-sama."
Ibu Weiwei mencoba menyembunyikan air mata dalam matanya, tetapi rasa terharu yang mendalam tidak bisa disembunyikan. "Kami tahu ini tidak mudah bagimu, Weiwei, terutama setelah kehilangan segalanya."
Weiwei menggelengkan kepala. "Yang terpenting sekarang adalah kita bertiga bersama. Kita akan menemukan tempat yang aman untuk tinggal dan membangun hidup baru. Kita tidak akan pernah terpisahkan."
Ayah Weiwei mengangguk setuju. "Kita adalah keluarga, dan keluarga selalu bersama dalam kesulitan. Kami akan melalui ini bersama-sama."
Mereka bertiga tersenyum satu sama lain, menguatkan satu sama lain dengan perut lapar.
Weiwei memegang tangan ibunya dengan lembut dan berkata dengan penuh kasih sayang, "Kita akan baik-baik saja, ibu. Aku akan melakukan yang terbaik untuk kita semua."
Ibu Weiwei dengan hati-hati mengeluarkan sebuah cincin dari balik sakunya. "Hanya ini yang bisa aku selamatkan dari mahar pernikahanku dulu," kata ibunya, suaranya lemah. "Weiwei, pergilah mencari makanan dengan menjual ini," lanjutnya.
Weiwei menatap cincin giok murni itu dengan rasa hormat. Ia tahu betapa berharga cincin itu bagi ibunya. Meskipun mereka berada dalam situasi yang sulit, ibunya masih memikirkan keberlanjutan hidup Weiwei.
"Ayah, ibu," kata Weiwei dengan lembut, "aku bertemu dengan kenalan dan dia berkata ada rumah kosong di kota. Kita bisa tinggal di sana untuk sementara waktu, bagaimana jika cincin ini digunakan sebagai biaya untuk kita pergi ke kota dulu?"
Ayah Weiwei mengenal putrinya dengan baik. Meskipun ia belum pernah mendengar tentang teman yang baru ditemui oleh Weiwei, ia tahu bahwa putrinya adalah gadis yang jujur dan tulus. Sekarang, mereka tidak memiliki harapan lagi; tidak hanya makanan yang sulit ditemukan, bahkan tempat untuk berteduh pun tidak ada. Mereka merasa hampa, terbuang, dan ini adalah saat-saat terburuk dalam hidup mereka. Tidak ada apa-apa bagi mereka sebagai orang tua, tetapi Weiwei masih seorang gadis yang belum menemukan pasangan hidupnya. Akan sangat memalukan jika seseorang mengetahui bahwa mereka tinggal di lorong kecil tanpa atap ini.
Percaya atau tidak, mereka harus mencoba. Ayah Weiwei mengangguk, mengelus rambut putrinya yang telah menjadi keras dan kering akibat kesulitan yang mereka hadapi. "Pergilah, lakukan apa yang kau pikir baik," katanya dengan nada penuh dorongan.
Weiwei merasa bersemangat mendengar jawaban dari orang tuanya. Meskipun perutnya masih kosong, ia merasa bersemangat untuk mencari solusi. Ia buru-buru meninggalkan tempat itu, berusaha menemukan sekelompok orang yang akan bepergian dengan kuda ke kota.
Orang-orang ini biasanya adalah para pedagang di kota. Di dunia kultivasi ini, mereka tidak akan melihat gerobak yang mengangkut barang, karena segala sesuatunya bisa diatasi dengan tas Qiankun, yang lebih dikenal sebagai "tas ruang angkasa." Semakin mahal tas tersebut, semakin luas ruang di dalamnya.
Namun, meskipun memiliki tas Qiankun, pedagang juga harus menggunakan kuda untuk perjalanan dari kota ke kota. Ini adalah kenyataan di dunia mereka.
Weiwei melihat dari kejauhan seseorang yang wajahnya sudah beberapa kali dia lihat di pasar. Orang itu adalah pemimpin kelompok pedagang yang sering bepergian di wilayah ini. Meskipun ini adalah dunia kultivasi, perampokan dan penjarahan adalah hal yang biasa terjadi. Oleh karena itu, beberapa pedagang perlu melindungi diri mereka dengan membayar sekelompok orang sebagai pengawal setia.
Dengan hati-hati, Weiwei mendekati pemimpin kelompok pedagang tersebut. Ketika ia sampai di dekatnya, pemimpin tersebut mengenali Weiwei dan menyambutnya dengan senyuman ramah. "Hei, Weiwei, apa yang membawa kamu ke sini?"
Weiwei menjawab dengan suara lembut, "Saya tahu bahwa Anda dan kelompok Anda akan pergi ke kota. Saya sangat membutuhkan bantuan untuk sampai ke sana bersama keluarga saya. Saya bersedia membayar dengan cincin giok ini sebagai imbalan."
Pemimpin pedagang itu mengangguk, memperhatikan cincin giok yang Weiwei tawarkan. "Cincin ini sangat berharga. Apakah kamu yakin ingin menggunakannya sebagai pembayaran?"
Weiwei mengangguk dengan mantap. "Ini adalah satu-satunya cara bagi kami untuk pergi ke kota dan mencari tempat yang lebih baik untuk tinggal. Saya sangat berterima kasih jika Anda bersedia membantu kami."
Pemimpin kelompok pedagang itu menimbang-nimbang dan akhirnya mengatakan, "Baiklah, Weiwei. Karena kita sudah beberapa kali bertemu, saya akan membantu kamu dan keluargamu. Mari bergabung dengan kelompok kami, dan saya akan memastikan kalian selamat sampai di kota."
Weiwei merasa lega dan berterima kasih. "Terima kasih banyak, Pak. Kami sangat berhutang budi pada Anda."
Pemimpin pedagang itu tersenyum. "Keluarga adalah hal yang penting, Weiwei. Kita harus saling membantu dalam saat-saat sulit. Sekarang, ayo bergabung dengan kelompok kami. Kami akan segera berangkat menuju kota."
Dengan persetujuan ketua pedagang, Weiwei segera menjemput kedua orang tuanya untuk bergabung dalam kelompok pedagang tersebut.
Meskipun tampak tua dan lemah akibat kesulitan hidup, ayah dan ibu Weiwei masih memancarkan antusiasme dan senyuman ketika mendengar kabar bahwa mereka akan segera berangkat menuju kota bersama putri mereka.
"Ayah Weiwei, Ayo pergi, tidak baik menunda orang lain"
"Oke, kita pergi "kata ayah Weiwei yang masih melirik ke jalan yang dia kenal. Walaupun dia sudah terusir tapi di sini lah tempat dia dilahirkan dan dibesarkan.
Ada perasaan yang mengiris di dalam hatinya, Padahal dia juga memiliki darah keluarga itu tapi kenapa dirinya memiliki perbedaan yang cukup besar.
Semua saudara memiliki akar spiritual tapi dia lahir tanpa itu, ini membuat keluarganya selalu di ejek karena nya.
di jalan ini juga dia merasakan, kesedihan ketika melihat anak dan istrinya diintimidasi oleh orang-orang sekitar.
Karena itu tidak ada lagi alasan untuk mereka tinggal di sini, selamat tinggal Tanah kelahiranku selamat tinggal kerabat.
Pada akhirnya,Keluarga tiga orang ini dengan hati-hati bergabung dalam kelompok pedagang. Mereka tahu bahwa kehadiran mereka mungkin akan menyusahkan yang lain, jadi mereka memilih untuk tidak banyak berbicara selama perjalanan, hanya menahan diri dan berharap bahwa semuanya akan berjalan dengan baik.
Perjalanan menuju kota memakan waktu satu hari penuh. Sebelum meninggalkan karavan, ketua pedagang dengan baik hati memberikan mereka sekeranjang roti kukus sebagai bekal perjalanan. Weiwei dan kedua orang tuanya sangat bersyukur atas kebaikan dan keramahan yang mereka terima dari kelompok pedagang ini.
Saat matahari terbenam, kelompok pedagang tiba di gerbang kota yang ramai. Jalan jalan yang lebar dengan rumah rumah yang berderetan rapi,membuat Weiwei, ayah, dan ibu merasa seperti mereka telah tiba di dunia yang baru. Kota itu begitu hidup dan penuh dengan harapan.
Ketua pedagang itu menghampiri Weiwei dengan senyum ramah. "Kami telah sampai di kota, Weiwei. Selamat datang di tempat baru ini. Saya tidak bisa membantu kalian menemukan tempat tinggal sementara karena ada kesibukan lain."
"tidak apa-apa Tuhan, kami juga punya kenalan yang memberikan tempat tinggal sementara "kata Weiwei.
"Oh syukurlah jika begitu, ayo Weiwei,kami pergi dulu "kata pedagang itu dengan ramah.
Weiwei mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada ketua pedagang dan kelompoknya. Tanpa kelompok ini mereka tidak akan pernah sampai ke kota.
Dalam kota yang ramai itu, keluarga Weiwei dan kelompok pedagang mereka berpisah, tetapi dengan saling mengucapkan harapan terbaik.
Ada juga sekeranjang roti yang ditinggalkan oleh pedagang, ini bisa membuat keluarga 3 orang ini bertahan untuk beberapa hari.
"Weiwei, Ke mana kita pergi nak?"tanya ibu nya .
karena tidak memiliki akar spiritual keluarga 3 orang ini tidak pernah keluar dari lingkungannya. Tidak ada perjalanan yang mendebarkan seperti yang terjadi pada orang-orang yang belajar kultivasi.
Ini adalah pengalaman pertama mereka jauh dari tempat kelahiran. Tentu saja akan ada rasa tidak nyaman dan perasaannya sedikit aneh.
Weiwei sebenarnya juga tidak tahu harus pergi ke mana, tapi dia memiliki sistem untuk memandu nya.
"Ibu mari pergi ke timur dulu" kata Weiwei setelah mendapatkan pengarahan dari sistem.
Ayah dan ibu weiwei segera mengganggu dan mereka berjalan kaki dengan tujuan yang tidak pasti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
🌸nofa🌸
keren kak
2023-11-03
0
ciru
cakeep. lanjuut up up up
2023-10-03
1