5

Go Han yang sebelumnya marah karena diinterupsi tiba-tiba melihat layar menjadi hitam dan menengok sekitar. Saat itulah dia menyadari bahwa dia berada di sebuah toko kecil yang tidak dikenal, dengan Weiwei dan kedua orang tuanya yang memandangnya dengan aneh.

Mata Go Han berkilat-kilat saat dia menanyakan dengan gembira, "Hahaha, aku tidak sadar sudah habis waktu permainannya. Bisakah aku menambah durasi permainan lagi?"

Pertanyaan ini membuat pemilik toko dengan senang hati menganggukkan kepala dan menerima beberapa kristal tambahan dari Go Han.

 Weiwei kemudian memberikan informasi tambahan, "Setiap pemain hanya bisa memainkan permainan selama 5 jam, dan waktu Anda tersisa hanya 4 jam lagi."

Go Han hanya tersenyum dan mengabaikan fakta bahwa dia berada di dunia nyata. Dia segera memasang kembali headset VR-nya, dan layar kembali aktif.

Sekarang, suasana berubah ketika Go Han bersama karakter gamenya bersiap-siap untuk melanjutkan permainan. Mereka memasuki adegan di dalam hutan, siap untuk menjalani petualangan selanjutnya.

Go Han adalah seorang cultivator dengan kemampuan di bawah rata-rata. Kehidupannya di dunia kultivasi selalu diwarnai dengan pelecehan dari para senior. Kael, karakter yang dia pilih, memiliki tubuh kuat dan tenaga yang kuat, tetapi di dunia game ini, Go Han harus bermain dengan tubuh manusia biasa tanpa tenaga spiritual.

Auuummm...

Tiba-tiba, mereka mendengar suara keras yang menggelegar dari kejauhan. Semua mata mereka beralih ke sumber suara itu, dan yang mereka temui adalah seekor harimau emas sebesar bukit.

Go Han tidak pernah menghadapi misi seberat ini sebelumnya di dunia asli.Hanya cultivator yang sudah mencapai syarat yang akan dikirim ke luar, untuk mengemban misi dari sekolah.

Jadi karena Go han minim pengalaman, dia merasa ketakutan dan hampir saja terkencing. Dia meminta bantuan dari karakter lain dalam timnya, dan Nara, karakter penyihir, melangkah maju untuk memberikan perlindungan kepada pemimpin mereka.

Namun, harimau emas itu terlihat sangat nyata dan menakutkan. Taring-taringnya yang tajam dan kuku-kukunya yang runcing membuat mereka merasa benar-benar terancam.

Go Han yang masih gemetaran di sudut memohon, "Tolong bantu aku mengusir harimau itu." Namun, tiga karakter yang lain tampak begitu sibuk berusaha melawan harimau emas itu.

Nara sang penyihirnya, segera membuat ilusi tapi sayangnya, harimau emas itu memiliki kulit tebal dan dia tidak terpengaruh oleh ilusi tersebut.

Hanya dengan satu lambaian saja Nara sang penyihir sudah terbaring di tanah tanpa nyawa.

Lalu penjaga hutan juga masuk ke area pertarungan dengan mengeluarkan sulur-sulur untuk mengikat harimau emas tapi bagi harimau emas itu hanyalah benang yang tipis.

sekali lagi prajurit kedua mati tanpa sebab di bawah kuku tajam harimau emas.

Go Han, sejak tiga prajuritnya masuk ke arena pertarungan Dia hanya bisa menutup matanya karena takut..

tapi teriakan dan Kauman tidak berhenti, pada saat itulah Go han menyadari jika prajurit terakhirnya juga sudah gugur.

Suasana semakin tegang karena pertarungan berlangsung dengan cepat.Ketika Go Han kembali membuka mata setelah beberapa saat, dia melihat karakter-karakter lain terbaring tak bernyawa di tanah.

Go Han yang masih ketakutan berteriak meminta pertolongan, tapi tidak ada yang merespons. Saat dia merasa sendirian dan terancam, dia memutuskan untuk berjuang sendiri.

Dia meraih pedangnya dan mencoba menggunakan jurus-jurus yang pernah dipelajarinya di sekolah kultivasi. Namun, energi angin yang biasa dia kuasai tidak berfungsi di dunia game ini.

"Sial, Kenapa ini tidak berfungsi sih"air matanya segera turun. jika ada seseorang di sini mungkin dia akan ditertawakan tapi, Go han tidak peduli sama sekali toh nyawanya lah yang terancam di sini.

Harimau emas itu semakin mendekat, dan Go Han yang histeris mencoba mencari jalan keluar. Dia merasa putus asa karena tidak bisa menggunakan kekuatan yang biasa dia miliki.

Sebelum harimau itu mencapainya, suatu hal yang aneh terjadi. Harimau emas itu mengayunkan tangannya dan dengan mudah meremas kepala Go Han menjadi bola daging.

Brak.

Darah mengalir dan mencapai menutupi semua pandangan Go Han.

Go Han berteriak ketakutan, tapi tiba-tiba dia membuka mata lagi dan menyadari bahwa dia masih berada di dalam toko kecil.

"Eh, aku masih hidup! Hahaha, aku masih hidup!" teriaknya dengan sukacita, sambil meraih kepalanya yang utuh. Namun, kedua orang tua Weiwei memandangnya dengan tatapan bingung.

Go Han tidak peduli dengan reaksi mereka, dia sangat bahagia karena dia masih hidup dan bernapas. Baginya, tidak ada yang lebih berharga daripada kehidupan itu sendiri.

Tiba-tiba, kegembiraan yang dirasakan oleh Go Han seperti disiram air dingin saat Weiwei menjelaskan, "Itu hanya sebuah permainan, dan kamu tidak akan mati di dalamnya."

Go Han tercengang. "Eh, maksudmu aku tidak akan mati di dalam dunia kecil itu? Tadi... tadi aku benar-benar merasa berhadapan dengan seekor harimau yang sangat besar. Giginya tajam dan kukunya begitu runcing. Aku... aku merasa seperti mati."

Weiwei, yang telah memainkan permainan ini berkali-kali sebelumnya, mengerti perasaan Go Han. Awalnya, dia juga merasakan sensasi yang sama, kegembiraan fantastis yang tercampur dengan ketakutan.

Go Han bertanya dengan semangat, "Tapi bisakah aku memainkannya lagi?"

Weiwei mengangguk dan menjawab, "Selama kamu membayar dan waktu bermainmu belum habis, kamu bisa terus memainkannya."

Go Han sangat senang. Dia menyadari bahwa di dalam permainan ini, dia tidak akan pernah benar-benar mati. Beberapa senior di sekolah kultivasi kadang-kadang tidak kembali setelah misi berbahaya. Go Han sangat takut akan hal itu, dan ketika dia tidak pernah dikirim dalam misi, dia juga tidak keberatan sama sekali.

Namun, sekarang dia menemukan bahwa di dalam toko kecil ini ada dunia kecil yang aneh, dan yang lebih penting, dia tidak akan pernah mati meskipun harus berhadapan dengan harimau emas yang menakutkan.

Ketika Go Han memulai permainannya lagi, dia sudah tahu bahwa dia akan menghadapi harimau emas lagi. Dia telah bersiap-siap untuk pertempuran yang akan datang.

Kali ini, dia tidak memberikan pengarahan yang ambigu pada tiga anggota timnya seperti yang dia lakukan sebelumnya. Sebaliknya, dia merencanakan strategi dengan jelas.

"Kita butuh kamu untuk menciptakan ilusi sehingga musuh tidak bisa melihat kita, Nara," kata Go Han dalam karakter Kael.

Nara, sang penyihir, menganggukkan kepala dengan penuh antusiasme.

Go Han juga memberikan tugas kepada karakter penjaga hutan, yaitu membuat jebakan dari akar pohon. Nantinya, ketika musuh datang, dia akan membuat harimau emas tersandung.

Go Han memastikan semuanya jelas, dan para anggota timnya dengan tegas menjawab, "Kami mengerti, ketua tim."

Karena dia tahu bahwa dia tidak akan benar-benar mati di dalam dunia game ini, Go Han tidak takut menghadapi harimau emas. Dia malah tidak sabar untuk melawan.

Ketika suara auman harimau emas terdengar, Go Han segera memerintahkan Nara untuk mengaktifkan efek ilusi. Namun, mereka tidak tahu bahwa harimau emas masih bisa mencium aroma tubuh manusia, bahkan jika mereka tidak bisa melihat mereka.

Ketika harimau emas datang menyerang, dia masih berhasil menyerang Go Han dalam sesi ini. Meskipun dia kalah lagi, Go Han tidak menyerah. Keuntungan utama bermain di dunia kecil ini adalah tidak pernah mati, tetapi yang menyebalkan adalah bahwa rasa sakit yang dialami pemain adalah nyata.

Go Han telah mati beberapa kali di tangan harimau emas. Kepalanya terasa sakit dan nyeri karena merasakan dirinya benar-benar mati. Bahkan rasa sakit dari pemotongan urat nadinya adalah pengalaman yang tidak bisa dia lupakan.

Meskipun dia terus mati, Go Han tetap bertekad untuk meraih kemenangan. Dia mengubah strateginya lagi dan lagi, mencoba berbagai cara untuk mengalahkan harimau emas yang menakutkan. Namun, setiap kali dia mati lagi, rasa sakit yang nyata membuatnya semakin marah dan frustrasi.

"Ahhh sakit!"

Mata Go Han menjadi merah karena marah. Jika itu di dunia asli dia sudah mati sejak awal. Tapi entah apa yang terjadi semakin karakter yang dia mainkan mati semakin Go Han ingin memainkannya lagi.

"Lagi!" teriaknya dengan semangat, siap untuk memulai permainan mistik RV 1 dari awal.

Ketika dia mendengar suara auman, Go Han tahu bahwa itu masih harimau yang sama. Nara masih menggunakan ilusi untuk menyembunyikan mereka dari pandangan harimau tersebut, dan penjaga hutan masih menggunakan tali dari sulur tanaman.

Tapi kali ini, Go Han, yang penuh emosi, langsung memerintahkan semua orang untuk menyerang tanpa pandang bulu. Harimau emas masih berjuang untuk melepaskan kakinya dari perangkap, tetapi Go Han menyergapnya dengan pedang yang tergenggam erat.

"Hiyaaaat..."

Sabet...

Harimau itu segera terluka oleh serangan pedang Go Han. Go Han hampir terbahak-bahak kegirangan karena ini adalah kali pertama dia berhasil melukai harimau emas. Sayangnya, kulit harimau itu terlalu tebal, dan cedera yang diberikan Go Han hanya tergores secara dangkal.

Namun, teriakan harimau emas yang menggelegar di hutan membuat seluruh tubuh Go Han merinding. Meskipun dia ingin menikmati kemenangan, dia tidak peduli dengan suara yang mengerikan itu dan terus menyerang.

Pada sabetan pedang terakhirnya, kaki harimau emas akhirnya terpotong, dan darah memancar seperti air mancur. Go Han berkata dengan semangat, "Bagus, sekarang giliranmu untuk mati."

Tapi tiba-tiba, layar menjadi hitam lagi, dan sebuah pesan muncul di benaknya, "Durasi permainan Anda sudah habis. Silakan kembali lagi besok."

Mata Go Han yang tadinya menatap harimau yang malang, kini kembali melihat toko kecil dengan komputer di depannya.

"Ahh, penjaga toko, aku ingin menambahkan durasi!" katanya dengan marah.

Dia hampir saja berhasil membunuh harimau emas itu, tetapi waktu bermainnya telah habis. Go Han adalah anak dari keluarga inti, jadi kekurangan kristal energi bukanlah masalah baginya. Dia segera melemparkan kristal energi itu di atas meja kasir. Namun, Weiwei menggelengkan kepala dengan pandangan prihatin.

"Maaf, toko kami hanya mengizinkan 5 jam waktu bermain untuk satu orang. Jika Anda suka, Anda dapat kembali besok untuk bermain lagi."

"Brak... Toko macam apa ini? Aku hampir saja membunuh harimau itu, tapi layarnya mati. Bagaimana jika aku membayar ekstra untuk 1 jam lagi?" kata Go Han dengan mata merah.

Weiwei tahu betapa bagusnya game ini, sehingga membuat pemainnya ketagihan. Namun, aturan waktu bermain telah diatur oleh sistem game online, dan dia hanya seorang penjaga toko yang tidak berdaya.

"Maaf," kata Weiwei dengan tegas.

"Huh, apa kau tahu siapa aku? Cepat, berikan aku 1 jam tambahan, atau aku akan menghancurkan toko ini menjadi berkeping-keping!" kata Go Han dengan emosi.

Weiwei hanya tersenyum dan menunjukkan tulisan kecil di papan tulis.

"Pembuat masalah di dalam toko akan masuk ke dalam daftar hitam dan tidak akan diizinkan bermain selamanya."

Go Han masih marah, tetapi melihat wajah lemah Weiwei, dia berubah pikiran. "Mungkinkah pemilik asli dari toko ini adalah seorang kultivator setingkat dewa abadi?" Berpikir seperti itu, Go Han memutuskan untuk tidak mengacaukan kesempatan bermainnya. Dia tidak punya pilihan selain keluar dan meninggalkan toko itu.

Melihat pelanggan pertamanya keluar dari toko, keluarga tiga orang saling pandang. Semua pendapatan yang diperoleh hari ini langsung diserap oleh sistem. Dalam 10 kristal energi inti, hanya ada satu yang tersisa untuk Weiwei sebagai penjaga toko.

"Ibu, pemilik mengatakan, dalam sepuluh kristal energi kita akan mendapatkan satu," kata Weiwei sambil menyerahkan kristal energi itu kepada ibunya, karena persediaan makanan mereka telah habis.

Sebenarnya, kristal energi bukan mata uang di dunia kultivasi. Ada perak dan emas juga. Namun, kristal energi adalah imbalan yang disukai oleh para kultivator. Ada tiga tipe kristal energi di sini.

Kristal energi putih yang diinginkan oleh toko game online adalah kristal yang sama sekali tidak berguna untuk kultivator tingkat lanjutan. Namun, bagi mereka yang tidak memiliki motivasi, satu kristal energi bisa ditukarkan di toko apa pun. Meskipun begitu, satu kristal energi putih hanya cukup untuk membeli setengah kilogram tepung saja.

Ibu Weiwei melihatnya dan tersenyum manis. Akhirnya, orang tua Weiwei pergi untuk berbelanja.

Sementara itu, Weiwei tinggal di toko dengan perasaan yang sulit dimengerti, tapi dia tetap penuh semangat.

Dia siap untuk menunggu pelanggan berikutnya.

Terpopuler

Comments

ciru

ciru

cakep

2023-10-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!