CEO Tampan Itu Pacarku Yang Posesif
Langkah anggun dari gadis berumur 20 tahun menghampiri seorang pria yang tengah sibuk dengan pekerjaannya. Wajah manis dan imutnya ia tekuk lantaran kesal karena merasa tidak diperhatikan.
Badannya yang mungil menelusup lewat lengan sang pria, perempuan itu duduk di pangkuan pria yang tengah sibuk dengan pekerjaannya. menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang pria.
"Kenapa, hm?" suara dengan bariton yang khas mengudara di ruang kerja milik pria itu.
"Mas Aldo lama!" suara manja perempuan dipangkuan laki-laki itu mendayu dengan lembut.
Aldo terkekeh kecil sembari menghentikan kegiatannya yang memeriksa beberapa berkas. Tangannya yang tadi sibuk mengetik kini berlaih mengelus lembut rambut panjang milik sang kekasih. Tangan kekarnya ikut melingkar di pinggang ramping milik kekasihnya yang tenggelam di pelukannya.
"Aku kerja, Atena." Aldo semakin mengeratkan pelukannya. Seakan melepas rindu kepada perempuan yang tadi ia sebut Atena.
Atena mendongak, menatap manik Aldo dalam kemudian perempuan tersenyum paksa. "Yaudah! Kalau Mas Aldo sibuk aku pulang aja. Tadi ngapain nyuruh aku datang kalau ternyata Mas Aldo sibuk sama kerjaannya!"
Atena memasang wajah masamnya, melirik sinis Aldo yang masih menatapnya lekat. Merasa tak nyaman dengan tatapan Aldo, Atena berusaha melepaskan belitan tangan Aldo di pinggangnya yang ramping.
"Awas! Aku mau turun." Atena berusaha melepaskan tangan Aldo. Tetapi, pria itu malah semakin mengencangkan rengkuhannya.
"Jangan kekanakan, sayang. Kamu tahu sendiri, aku kerja juga buat kamu, kan?" Aldo menyelipkan helaian rambut Atena.
Atena merasa tak terima disebut kekanakan. lagipula salah siapa Aldo malah memilihnya menjadi kekasih, padahal dia tahu umur Atena baru 20 tahun. Wajar saja jika dia masih kekanak-kanakan dan juga membutuhkan Aldo. Apalagi pria itu sendiri yang menyuruhnya datang ke apartemen, tetapi ketika Atena sudah sampai malah diangguri. Dan ketika Atena protes malah disebut kekanakan. Dasar pria dewasa yang selalu ingin dimengerti. Atena benci!
"Aku emang masih kekanakan. Kenapa?! Kamu nyesel pacaran sama aku!?" tanya Atena meninggikan suaranya. Emosinya merasa tersulut dengan pernyataan Aldo barusan.
"Kamu kenapa, baby? Tiba-tiba marah, hm?" Aldo bertanya dengan suara rendahnya. Terdengar tenang, tetapi sedikit membuat Atena merinding.
Karena masih tersulut emosi, Atena tidak mempedulikan Aldo yang sudah memasang tanduknya. Perempuan itu justru mendorong tubuh Aldo dan turun begitu saja dari pangkuan sang kekasih. "Berisik! Orang DEWASA kaya kamu mana paham sama bocah yang KEKANAKAN kaya aku!" jawab Atena menekankan kata dewasa dan juga kekanakan.
"Aku pulang!" Atena melengos begitu saja meninggalkan Aldo yang masih terdiam di tempatnya.
Pria itu masih terlihat santai melihat kekasihnya marah. Bukannya berusaha membujuk, Aldo melah tersenyum. Sebenarnya lebih pantas disebut seringai dibandingkan senyuman.
"Satu langkah kamu pergi dari apartemen aku tanpa persetujuan, kamu tahu sendiri konsekuensinya, sayang?" ujar Aldo membuat langkah Atena terhenti.
Perempuan yang menggunakan dress bunga-bunga itu berbalik, menatap Aldo sengit. Tetapi, ada ketakutan yang terselip ditatapannya yang sinis kepada Aldo.
"Come on baby girl," ujar Aldo menepuk pahanya. Menandakan ia menyuruh Atena kembali ke pangkuannya.
Kedua tangan Atena mengepal, menarik napasnya dalam kemudian berjalan lesuh ke arah Aldo yang tengah menyeringai menatap Atena yang patuh di bawah kendalinya.
"Jangan marah hanya karena hal sepele, sayang." Aldo berbisik ketika Atena baru saja duduk di pangkuannya.
"Paham, hm?" tanya Aldo penuh penekanan.
Atena yang pasrah hanya mengangguk tanda mengerti. Kemudian Aldo kembali memeluk Atena dan semakin mengeratkan pelukannya kepada sang kekasih.
"Jangan pernah pergi." Aldo berbisik lirih, kemudian menyembunyikan wajahnya diceruk leher Atena, menghirup dalam-dalam aroma tubuh Atena yang khas.
...
Aldo berjalan dengan angkuh di lorong menuju ruang kerjanya. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celana sembari mengangkat sedikit dagunya. Banyak karyawan yang menyapa dan menundukkan kepalanya kepada Aldi, tetapi pria itu tak membalas. Jangankan untuk membalas, menoleh saja tidak.
Raut wajah Aldo selalu datar tanpa ekspresi. Aura dingin dan juga sifatnya yang keras membuat ia disegani oleh semua karyawannya. Dan hal itu berbanding terbalik ketika bersama sang kekasih, Atena.
Kini Aldo memasuki ruangan yang di depan pintunya tertempel nama lengkapnya, Tarana Aldo Fabara. Pria berusia 27 tahun itu sering dipanggil Tara oleh rekan bisnis dan juga karyawannya, dan hanya Atena yang memanggilnya Aldo. Ia yakini itu adalah nama yang Atena buat untuknya secara spesial.
Aldo langsung duduk di kursi kebesarannya. Pria itu tidak langsung mengerjakan dokumen yang menumpuk di mejanya, justru pria itu menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi kemudian sedikit termenung membayangkan kehidupannya beberapa tahun silam, sebelum bertemu Atena.
Hidupnya yang sepi karena kesendirian dan juga menyedihkan karena harus bertahan sendiri di tengah-tengah kejamnya dunia. Hampir seluruh keluarganya telah tiada, termasuk orangtuanya ikut meninggalkan dirinya sendiri. Kebakaran rumah eyangnya yang melahap habis seluruh bangunan mewah tersebut beserta isi dan juga penghuninya.
Sejujurnya dari lubuk hati Aldo yang paling dalam ia merasakan kekecewaan kenapa hari itu ia memilih menginap di rumah temannya, karena sebenarnya mereka sedang berlibur di rumah eyangnya. Merasa senang bertemu teman lama, Aldo yang berumur 12 tahun izin menginap dan tanpa ia ketahui menyelamatkan dirinya sendiri dari insiden kebakaran hebat di rumah sang eyang.
Kejadian kebakaran tersebut terjadi dimalam hari, ketika semua orang sedang terlelap tidur. Api yang ganas melahap habis tanpa sisa, membuat Aldo sendirian mejalani hidupnya.
Hembusan napas Aldo terdengar sangat berat, pria itu kemudian menegakkan tubuhnya yang sempat menyender kepada kursi. Ia mencoba berhenti untuk memikirkan kejadian menyakitkan tersebut. Mencoba menguburnya dalam-dalam, dan memulai lemburan baru bersama sang kekasih. Meskipun selama tiga tahun terakhir ia memikirkan kenapa kejadian kebakaran tersebut bisa begitu kebetulan. Seluruh keluarganya dari pihak ibu maupun ayahnya sedang berkumpul dalam acara yang jarang sekali mereka lakukan.
Aldo cepat-cepat menggelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan prasangkanya. Saat ini yang harus dia lakukan adalah fokus kepada perusahaan besar milik keluarganya, dan fokus menata masa depan bersama Atena.
Mengingat nama Atena membuat Aldo merindukan perempuan umur 20 tahun tersebut. Tanpa sadar ujung bibirnya naik, kemudian tersenyum hangat ketika mengingat kekasihnya. Dan juga mungkin saja senyuman semanis itu hanya ia tampilkan kepada Atena saja.
Senyum Aldo perlahan menghilang, kemudian ia meraih handphone miliknya yang berada di saku jasnya. Mengetik pesan kepada Atena sebagai sapaan pagi. Padahal sebelum berangkat ke kantor Aldo sudah mengirimkan begitu banyak pesan kepada kekasihnya tersebut.
Me :
Darl, pulang dari kampus langsung ke kantor aku.
Aldo mengetukkan jarinya di meja, menunggu balasan dari Atena. Sebenarnya bisa saja sambil memeriksa berkas, tetapi rasanya kurang nyaman dan merasa gelisah karena Atena masih belum membalas pesannya padahal sudah 5 menit berlalu. Biasanya gadis itu akan cepat membalas pesan dari Aldo.
Kitten :
Oke, sayang.
Maaf aku balasnya lama, barusan ngobrol sama dosen dulu buat ngurus masalah seminar.
Aldo mendengus membaca chat dari Atena, kemudian ia mengetikkan balasannya.
Me :
Pria?
Kitten :
Iya, tapi gak berduaan kok. Aku ditemenin Alica.
Aldo berdecih membaca balasan dari kekasihnya. Bisa-bisanya Atena mengabaikan pesannya hanya karena mengobrol dengan dosen pria. Menyebalkan!
Me :
Oke.
Kitten :
Kamu gak marah?
Me :
No. Tapi hukuman menantimu, darl.
Aldo menyeringai, kemudian mematikan handphone-nya dan menyimpannya begitu saja di meja. Kembali berusaha fokus kepada pekerjaannya, berusaha agar cepat selesai agar nanti ketika Atena datang ia bisa segera memberikan hukuman kepada gadis kecilnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Uthie
coba dikeep dulu ya 🙏
2023-10-22
2