You'Re My Happily Ever After

You'Re My Happily Ever After

Bad Mood

🌸🌸🌸**Hallo para readers setia Mameeethor 🤗 Mameeethor menyapa kembali dengan karya baru. Basic cerita mungkin sama dengan novel yang pernah para readers baca, tapi mudahnya Nama dan Karakter cast nya bisa menjadi pembeda yaaa🌸🌸🌸

So happy reading 🤗🤗🤗🤗**

"Kau yakin tidak ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri sayang?" tanya seorang ayah pada anak gadisnya, saat sedang sarapan bersama.

"Tidak, di Indonesia juga banyak universitas bagus Pah" jawab gadis itu.

"Tapi di luar negeri jauh lebih bagus"

"Lebih bagus belum tentu itu baik untuk Syila" sahutnya.

"Jika kau kuliah di luar negeri, kau bisa bersama dengan Keenan" ucap Papa nya sengaja menyebutkan nama sahabat anaknya.

"Dan meninggalkan Papa seorang diri? wah bagus sekali" sinis Syila. "Atau jangan-jangan Papa sengaja nyuruh Syila ke luar negeri agar Papa bisa menikah lagi? begitu?" tuduh Syila pada Papa nya.

"Ck, kau ini malah melantur. Papa ini hanya akan menjadi suami mendiang ibumu"

"Bagus"

"Jadi kau bersedia kuliah di luar negeri?"

"Tidak Tuan Abyan" geram Syila. "Kan Syila sudah pernah mengatakan jika Syila akan kuliah di sini, keputusan Syila sudah mutlak dan tidak dapat di ganggu gugat" tegas Syila tetap pada pendiriannya.

"Ya baiklah jika itu sudah menjadi keputusan mu, Papa hanya mengingatkan jika ada tempat yang lebih baik untuk menuntut ilmu tapi..."

"Papa berhenti membahas ini atau..." kalimat Syila terputus karena suara klakson mobil.

Tin....tin....tin....

Tin....tin...tin...

"Ck, anak itu" kesalnya. "Syila berangkat dulu, Assalamualaikum" pamit Syila pada Papa nya.

Cup...

Papa Abyan mencuri ciuman di pipi putrinya, dan membuat gadis itu cemberut.

"Papa hanya mengambil hak Papa untuk menyayangimu, sebelum yang paling berhak itu datang" ucap Papa Abyan sebelum Syila melayangkan protes.

"Siapa yang lebih berhak?"

"Ya suamimu, memang siapa lagi?"

"Astaga Papa, Syila masih 18 tahun" gadis itu meninggalkan meja makan. "Bagaimana bisa pikiran sejauh itu astaga" gerutu Syila menghampiri mobil yang menjemput nya.

"Kenapa lam...."

Brakkkkkkkkkk

Syila membanting pintu mobil itu dengan kasar hingga menimbulkan bunyi nyaring.

"Astagaaa kenapa Lo?" tanya Keenan, sahabatnya.

"Gak usah banyak tanya, cepat jalan" perintahnya dengan nada bossy.

Keenan yang memang sudah paham dengan tabiat sahabat nya itu langsung mengemudikan mobilnya menuju sekolah.

Ya mereka masih duduk di bangku sekolah, dan hari ini adalah hari ujian pertama mereka setelah hampir tiga tahun mengenyam pendidikan di Global High School, sebuah sekolah SMA swasta yang berisikan murid orang-orang kaya dan pintar.

Orang tua Syila adalah pemilik Alva konveksi yang sudah memiliki brand terkenal di pasaran yaitu AA Collection, yang juga menjadi salah satu brand paling di cari di Ananta Boutique, yaitu sebuah butik yang di dirikan oleh mendiang ibunya.

Sedangkan orang tua Keenan adalah pemilik PT. Millard Tbk, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang ritel. Atau yang di kenal dengan Millard Mart, sebuah supermarket yang sudah tersebar di seluruh wilayah tanah air.

🌸🌸🌸

"Sayang" teriak seorang gadis pada Keenan. Dia adalah Amanda Putri, kekasih Keenan selama dua tahun terakhir ini, juga teman sekelas Syila dan Keenan.

"Ck" decak Syila pergi meninggalkan Keenan.

"Hai beb" sapa Keenan, pada Amanda.

"Syila kenapa?" Amanda melihat wajah kusut Syila.

"Gak tahu, mungkin lagi PMS" jawab Keenan asal, karena ia juga tidak tahu ada apa dengan sahabatnya itu.

"Masa sih? perasaan jadwal datang bulan gue sama Syila beda sehari deh" ucap Amanda.

"Ya ampun Manda, kenapa jadi bahas jadwal datang bulan?" Keenan heran.

"Biasa aja sayang, ayo ke kelas" ajak Amanda menggandeng tangan Keenan.

"Wuihhh udah kayak truk aja gandengan" ucap seseorang sengaja melepaskan gandengan tangan Keenan dan Amanda.

"Alex ihhhh ngeselin deh" rengek Amanda lalu pergi duluan ke kelas.

"Lo juga kesel sama gue Ken?" tanya Alex.

"Gue biasa aja" jawab Keenan melangkah kan kaki menuju ruang ujiannya.

"Lo jadi kuliah di London?" tanya Alex.

"Ya, sekalian jagain Manda"

"Dasar bucin"

"Jomblo emang suka gitu" sahut Keenan.

"Gak seru Lo"

"Lo gak sekalian kuliah di London? biar kita bisa bareng-bareng" ajak Keenan.

"Gue kan anak negeri yang cinta ibu Pertiwi, so gak mungkin gue ninggalin tanah air tercinta ini"

"Sok puitis, sok nasionalisme Lo, sekolah aja banyak bolosnya" cibir Keenan.

"Lo kebangetan jadi sahabat, gak bisa apa Lo kasih kata-katanya positif yang membangun jiwa semangat belajar gue gitu?" Alex memelas.

"Sayangnya gue lebih suka menghancurkan dari pada membangun hahaaa" Keenan tertawa puas melihat wajah pais sahabatnya.

"Anjim bener sahabat gue ini" ucap Alex berjalan lebih dulu memasuki ruang ujian.

"Yahhh dia ngambek hahaaaa" Keenan menyusul Alex masuk dalam ruang ujiannya.

🌸🌸🌸

Disebuah ruangan kerja, tampak dua orang sahabat tengah berbicara, orang itu adalah Abyan Alvarez ayah dari Arsyila Alvarez dan Emran Millard ayah dari Keenan Millard.

"Jadi putrimu tetap tidak mau kuliah di luar negeri, Abyan" tanyanya

"Tidak, dia sangat keras kepala seperti Hasna" jawab Papa Abyan, menyamakan karakter putrinya dengan mendiang istrinya yaitu Hasna Ananta.

"Kau juga sama keras kepalanya" ucap ayah Emran.

"Kau juga keras kepala Emran" cibir Papa Abyan, lalu keduanya tertawa bersama.

"Ya kita semua memang keras kepala" ucap ayah Emran.

"Kau benar" sahut papa Abyan.

"Aku tidak yakin bisa melepaskannya Keenan ke London seorang diri" ayah Emran berat berpisah dengan putra sulung nya.

"Mau bagaimana lagi Em? anak-anak sudah beranjak dewasa, sudah saatnya kita melepaskan mereka untuk menjemput takdir hidupnya" ucap Papa Abyan.

"Kau benar Abyan, kita sudah tua ternyata"

"Aku juga tidak menyadari jika Hasna meninggalkan ku dan Syila secepat ini. Bahkan sekarang aku takut jika tiba-tiba jodoh Syila datang dan membawa nya pergi dariku" keluh Papa Abyan yang terlalu over thinking.

"Kau berpikir terlalu berlebih Abyan, Syila itu masih 18 tahun, paling tidak lima atau sepuluh tahun lagi dia baru akan menikah" ucap ayah Emran.

"Aku ingin nya juga begitu, tapi perkara jodoh siapa yang tahu?" kata Papa Abyan.

"Sudahlah jangan terlalu memikirkan itu, kepalaku rasanya mau meledak membayangkan nya" ucap ayah Emran.

"Baiklah kalau begitu, aku akan kembali ke tempat konveksi ku" pamit Papa Abyan.

"Jangan lupa, minggu depan kita adakan makan bersama sebagai ucapan syukur berakhirnya ujian anak-anak"

"Aku tidak akan lupa. Aku pergi dulu" ucapnya meninggalkan ruangan ayah Emran.

Papa Abyan dan ayah Emran sudah bersahabat dari bangku sekolah dasar, meskipun dulu sering bertengkar namun persahabatan itu tetap awet terjaga. Kedua sahabat itu bertemu dengan masing-masing istrinya saat duduk di bangku menengah atas.

Saat itu mama Hasna adalah murid yang sangat pintar namun pemalu, sedangkan bunda Zahra yang tak lain adalah istri ayah Emran adalah gadis cantik yang sangat populer di sekolah pada masa itu. Entah kebetulan atau bagaimana Mama Hasna dan Bunda Zahra adalah teman baik.

Masing-masing dari mereka jatuh cinta dan menjalani hubungan hingga saat ini, namun sayang mama Hasna sudah berpulang beberapa tahun yang lalu. Namun makin mereka bersahabat dan anak-anak mereka juga bersahabat, tidak pernah ada rencana perjodohan sejak bayi hingga saat ini. Bagi mereka anak-anak punya takdir hidup yang harus mereka jalani tanpa campur tangan orang tua. Sebagai orang tua mereka hanya mensupport dan mengingat jika sang anak salah jalan.

🌸

🌸

🌸

🌸

🌸

TBC 🌺

Terpopuler

Comments

Agustin Amisih

Agustin Amisih

🤗

2023-11-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!