Kerinduan Arsyla

Arsyila Alvarez adalah putri tunggal dari pasangan Abyan Alvarez dan Hasna Ananta. Menjadi anak tunggal tidak membuat Syila memiliki sifat manja dan semena-mena, Syila adalah sosok yang pendiam, tenang, dan mandiri. Syila juga tidak memiliki banyak teman bahkan satu-satu sahabat yang ia miliki hanyalah Keenan, itu juga kerena orang tuanya dan orang tua Keenan bersahabat, jika tidak, Syila juga tidak akan bersahabat dekat dengan Keenan.

Syila sebenarnya sosok gadis yang baik, namun pembawaannya yang tidak ramah maka banyak orang yang mengira dirinya gadis yang sombong terlebih jarang ada senyum di wajahnya, hal itu semakin menambah persepsi negatif dari orang-orang yang belum mengenalnya dengan baik.

"Syila.... Syila...." teriak Keenan memasuki rumah sahabatnya.

"Ck...ck.... orang kalau bertamu itu yang sopan, ucap salam kek, apa gitu, malah teriak-teriak kayak tarzan" cibir Syila menuruni anak tangga.

"Hehehehe, Lo kayak baru kenal gue aja" sahut Keenan santai.

"Ngapain Lo kesini?"

"Ehhh buset...Lo gak nawarin gue duduk atau minum gitu?"

"Gak ada, gue mau pergi. Kalau Lo mau minum minta sama mbok Lis di dapur" ucap Syila seraya melangkahkan kaki melewati Keenan.

"Lo mau kemana? cakep bener?" Keenan menelisik penampilan sahabatnya itu. Syila mengenakan rok mini berwarna navi yang tinggi di atas lutut dan square top crop lengan panjang berwarna putih, rambut panjangnya di biarkan tergerai namun sedikit curly, dengan Sling bag kecil dan sneaker putih membungkus kakinya, Visual Syila benar-benar cantik khas anak remaja.

"Suka-suka gue mau kemana, minggir Lo" Syila berlalu tapi kembali di tahan oleh Keenan.

"Eiitttsss, tunggu dulu, tidak semudah itu Nona"

"Lo mau apa sih Ken?" kesal Syila, beginilah kalau ada Keenan, Syila tidak bisa bebas pergi kemana-mana.

"Gue tanya Lo mau kemana? Dan lihat pakaian Lo" Keenan menatap Syila dari ujung kaki hingga kepala.

"Penampilan Lo itu bisa buat cowok yang liat Lo berpikir liar Syila" geram Keenan.

"Ckk, Lo berlebihan Ken. Lo lupa kalau Amanda juga sering pakai pakaian kayak gini" cibir Syila.

"Amanda itu beda, dia bisa jaga diri, dan kadang ada gue menemaninya" elak Keenan.

"Maksud Lo, gue gak bisa jaga diri?" Syila menatap tajam Keenan.

"Bukan gitu juga"

"Alah, minggir Lo. Basi tahu nggak" kesal Syila mendorong kasar tubuh Keenan hingga terjengkang di sofa.

"Syila, berhenti gue bilang, Syila....." teriak Keenan, tapi Syila tetap pergi dan masuk kedalam mobilnya.

"Who cares" ucap Syila, jengah dengan kelakuan sahabatnya itu.

"Sial, kemana perginya tuh anak" kesal Keenan menatap mobil yang di kendarai Syila semakin jauh.

"Gue harus ingetin Alex bener-bener ini, siapa lagi yang bakal jagain Syila kalau gue nanti udah ke London?" gumam Keenan, menitipkan Syila pada Alex untuk di jaga.

🌸🌸🌸

Keenan mendatangi rumah Alex, ia benar-benar tidak tenang meninggalkan Syila ke London. Tapi Keenan juga harus tetap pergi ke London untuk kuliah sekaligus menjaga kekasih nya.

"Lex" panggilan Keenan, melihat sahabatnya itu duduk di ruang tamu.

"Lo gak ada sopan santun ya jadi orang" cibir Alex.

"Ckk, Lo pada hari ini kenapa sih? kayak baru kenal gue aja" kesal Keenan mendapat cibiran dari Alex.

"Lo pada? siapa? gue di sini sendirian Bambang" sahut Alex kembali fokus pada game online nya.

"Lex, gue mau ngomong serius ini"

"Ya ngomong aja kali, emang ada larangan Lo ngomong?"

"Gue serius Alexander Rusdianto" geram Keenan.

"Ah, gak asik Lo pake bawa-bawa nama panjang gue" kesal Alex terpaksa mengakhiri permainan nya.

"Lagian Lo mau ngomongin apa sih?" Alex sudah meletakkan ponselnya di meja.

"Gue titip Syila sama Lo ya, jagain Syila bener-bener. Jangan sampai ada cowok yang modusin tuh anak"

"Gue gak ngerti" bingung Alex.

"Maksud gue, gue kan mau ke London, dan otomatis gue gak bisa jagain Syila, jadi gue titip sama Lo" jelas Keenan.

"Syila udah gede kali Ken, gak perlu di jagain. Tapi kalau Syila mau terima gue jadi pacarnya, gue pas...."

Bugh.....

Sebuah bantal yang ada di sofa mendarat di wajah Alex sebelum ia menyelesaikan kalimatnya.

"Anjim, Lo apa-apaan sih Ken" kesal Alex terkejut.

"Awas Lo berani macem-macem sama Syila" Keenan menatap tajam Alex.

"Gue gak macem-macem, sebab satu macem aja belum tentu..." Alex melirik Keenan.

"Lagian kalau gue macem-macem sama Syila kenapa sih Ken? kalau Syila nya mau juga gak apa-apa kali, emang Lo siapa nya Syila?"

"Gue sahabatnya, dan gue gak rela kalau sahabat gue di modusin cowok modelan Lo"

"Ckck, Lo sahabat tapi posesif nya udah melebihi pacar. Perasaan Lo sama Manda gak seposesif ini, jangan-jangan Lo cintanya sama Syila, bukan sama Manda" tuduh Alex.

"Ngaco Lo Lex, sembarangan aja kalau ngomong" Keenan tidak terima tuduhan Alex.

"Pokoknya kalau sampai terjadi apa-apa sama Syila selama gue gak ada, awas Lo" kini Keenan bukan lagi memperingatkan Alex, tapi mengancamnya.

"Kenapa malah nambahin gue beban" gumam Alex menatap kepergian Keenan dari rumahnya.

🌸🌸🌸

Syila memasuki sebuah ruko besar dan ramai tempat dimana Ananta Boutique itu berada, seperti biasa hari ini ia datang untuk melihat data penjualan atau membuat desain baru yang akan ia pasarkan.

"Selamat datang Nona" sambut sang Manager butik, seorang wanita dewasa.

"Ramai mbak Dewi?" tanya Syila melihat banyaknya pengunjung butik.

"Ya, seperti yang Nona lihat" jawab Dewi.

"Aku ke atas ya mbak" pamit Syila langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya.

"Ckk, anak itu selalu begitu" ucap Dewi manatap Syila yang mulai menaiki anak tangga. Ya begitu Syila, hanya bicara jika ada sesuatu yang penting, tanpa ada basa-basi apa lagi senyum ramah.

"Syila rindu Mama" gumam Syila memasuki ruangan dimana dulu adalah ruangan favorit Mama Hasna. Dulu Syila tidak sekaku ini, meskipun Syila bukan gadis yang ceria, tapi dulu ia tidak tertutup seperti sekarang. Jika sekarang, jangankan orang lain, Abyan sebagai Papa nya pun tidak bisa mengerti arah pemikiran Syila. Hanya Syila dan Tuhan lah yang tahu apa yang ada di dalam hati dan otaknya, semua terjadi setelah kepergian Hasna Ananta, sang Mama.

"Apakah Mama bisa mendengar kan Syila? Mah, Syila kesepian, Syila rindu di peluk Mama, kenapa Mama tega ninggalin Syila? Syila masih sangat membutuhkan Mama" gadis remaja itu mulai menangis mengenang setiap momen yang pernah ia lewati bersama mendiang Mama nya.

"Maafkan Syila jika masih menangis saat mengingat Mama, ikhlas ini sedang Syila usahakan Mah, Syila sangat berusaha meskipun berat" ucap Syila tubuhnya bergetar hebat tak mampu menahan tangisnya.

🌸

🌸

🌸

🌸

🌸

TBC 🌺

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!