ARSAKHA
Perkenalkan, nama aku Adera Lestari, tahun ini kelas 3 SMA. Sejak kecil selalu saja kemana-mana bersama sahabat yang tinggal lima langkah dari rumah ku, yah tepatnya rumah kami saling berhadapan, selalu masuk sekolah yang sama dan ajaibnya kamu juga terus menerus berada di kelas yang sama. Tentang aku? Sang Putri tunggal dari pasangan yang ekonominya tergolong menengah keatas, papa yang merupakan seorang pengusaha sukses dan mama yang bekerja sebagai seorang desainer, kesibukan mereka membuat aku banyak menghabiskan waktu di rumah sahabat ku, sampai-sampai banyak dari teman-teman di sekolah berpikir bahwa kami ini adalah pasangan kekasih. Aku adalah gadis yang selalu mendapatkan apa yang aku inginkan tanpa harus usaha sama sekali, untuk pengetahuan aku juga beruntung karena mewarisi kecerdasan papa, yah aku selalu masuk sepuluh besar begitu juga dengan sahabat ku. (Adera)
Dan aku, nama ku Arsakha Maleek. Benar, aku lah orangnya, orang yang baru saja dibicarakan oleh gadis ceroboh barusan, aku adalah sahabatnya sejak TK. Karena selalu bersama sampai semua kebiasaan, kelebihan bahkan kelemahannya sudah aku hafal dengan jelas, dia yang takut serangga dan juga phobia ketinggian, jago matematika tapi bodoh urusan cinta, yah aku tau persis apa yang sedang ia pikirkan bahkan hanya dengan melihat raut wajahnya saja. Tentang aku? Okay, aku akan sedikit memberikan kalian informasi tentang aku…(Arsakha)
Penasaran dengan siapa sebenarnya sahabat aku? Udah tenang aja aku bakal perkenalkan dia pada kalian semua, dia Arsakha Maleek, kerap di panggil Ar, postur tubuhnya benar-benar bak pria idaman, tinggi menjulang, badan kekar, kulit putih bersih, jago bela diri, otak encer, pemain skateboard, pokoknya dia punya segudang keahlian yang kerap kali membuat aku iri padanya. tentang keluarga???? (Adera)
Aku anak tunggal, ah sama persis seperti Dera, papanya merupakan seorang pengusaha sedang papa ku adalah seorang jaksa dan mama adalah pekerja sosial, pekerjaan keduanya menyita begitu banyak waktu mereka untuk diluar sehingga membuat kami jarang bisa kumpul bersama hal tersebutlah yang membuat aku dan Dera kerap bermain dan menghabiskan waktu bersama dan tumbuh bersama. (Arsakha)
Arsakha terlihat sibuk mengikat tali sepatunya, dia duduk di kursi yang ada di teras rumah dengan kaki yang silih berganti ia angkat agar bisa menyelesaikan pekerjaannya saat ini dengan mudah. Setelah selesai bergulat dengan tali sepatu, Arsakha langsung mengambil ransel miliknya lalu menggunakannya dan lekas menuju mobil yang sejak tadi menunggu dirinya. Sang sopir langsung membuka pintu mobil saat Arsakha tiba di dekat mobil, ia segera masuk bersamaan dengan Adera yang masuk dari pintu kiri.
“Katanya hari ini nggak bisa bareng? Kenapa tiba-tiba nongol?” Tanya Arsakha setelah sejenak memperhatikan sahabatnya yang terlihat sibuk menguncir rambutnya.
“Lagi pengen nebeng aja, ayo pak Rahmat, jalan!” Jelas Dera lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran jok mobil lalu perlahan menutup mata dan mengatur pernafasan.
“Baik non.” Jawab Rahmat patuh dan langsung menjalankan mobilnya menuju SMA dimana Adera dan Arsakha sekolah.
Selama di dalam perjalanan keduanya hanya terdiam karena ternyata Adera telah tertidur lelap dan Arsakha sama sekali tidak ingin mengganggunya. Setelah menempuh perjalanan salama 15 menit akhirnya mobil sedan tersebut berhenti tepat di depan gerbang sekolah.
“Kita sudah sampai tuan muda, non Dera…” Jelas Rahmat.
“Terima kasih pak Rahmat.” Ucap Arsakha yang langsung beralih kearah Adera yang ternyata masih tertidur lelap.
“Sama-sama tuan muda.” Ucap Rahmat.
“Dera, bangun! Kita udah sampai, ayo buruan sebelum gerbang di tutup.” Jelas Arsakha dengan tangan yang langsung menarik lengan Adera agar segera bangun.
“Aku masih ngantuk banget, 15 lagi aja, please!” Rengek Adera tanpa membuka matanya sedikitpun.
“Dera, buruan atau aku tinggal!” Tegas Arsakha yang kali ini bahkan langsung keluar dari mobil.
Arsakha segera beralih ke sisi kiri mobil dan langsung membuka pintu mobil lalu langsung menyeret Adera keluar dari mobil, aksi Arsakha membuat Rahmat ikut keluar dari mobil.
“Nggak apa-apa pak, biar aku aja yang urus bocah ini, bapak langsung pulang aja!” Jelas Arsakha dengan tangan yang terus menggenggam erat lengan kanan Adera.
“Beneran tuan muda?” Tanya Rahmat memastikan.
“Iya beneran pak.” Jawab Arsakha pasti.
“Kalau begitu bapak pamit pulang tuan muda.” Ujar Rahmat mohon pamit dan langsung kembali ke dalam mobil dan lekas pulang.
“Dera buka mata mu! Atau aku bakal ninggalin kamu disini!” Ancam Arsakha.
“Cieeee, romantic bener!!” Goda Rendra yang baru saja tiba dengan motor kesayangannya dan langsung berhenti di dekat Adera dan Arsakha.
“Romantis? Nggak lihat apa orang lagi nanggung beban dunia!” Cetus Arsakha.
“Woiii! Dera, bangun!” Teriak Rendra menggelegar di udara membuat Adera segera membuka matanya.
“Stop bermanja-manja, buruan ke kelas ada PR yang harus aku salin dari kalian berdua, buruan gih!” Jelas Rendra yang bahkan langsung menarik tas Adera agar sang empunya naik keatas motor miliknya.
“Ciiih! Mending aku jalan kaki aja!” Tegas Adera dan segera berlari memasuki area sekolah.
“Ayyo!” Ajak Rendra sambil menatap kearah Arsakha.
“Ogah!” Tegas Arsakha yang hendak tancap gas meninggalkan Rendra.
Namun langkah kaki Arsakha langsung terhenti saat motor milik Rendra berhenti bersamaan dengan jeritan seorang gadis yang terjatuh tepat di depan motor Rendra.
“Awww!” Jerit siswi tersebut namun ia segera berusaha untuk bangun, cepat-cepat membersihkan roknya yang kotor karena terjatuh ke jalan barusan.
“Maaf, maaf aku nggak sengaja!” Pinta siswi tersebut sambil menundukkan kepalanya.
“Kamu baik-baik saja?” Tanya Rendra yang segera turun dari motornya dan Arsakha yang kembali melangkah mendekati sahabatnya.
“Hmmm, aku baik-baik saja. Lalu, hmmm, apa motor mu lecet? Apa aku harus ganti rugi?” Tanya siswa tersebut dengan kedua tangan yang perlahan memeluk erat tas miliknya yang terlihat jelas begitu lusuh.
“Zuha, yang salah adalah aku, kenapa jadi kamu yang harus ganti rugi? Harusnya aku yang bertanggung jawab karena sudah membuat mu terjatuh dan kotor.” Jelas Rendra yang begitu merasa bersalah karena ia baru saja menyadari bahwa orang yang hampir ia tabrak adalah Zuha Andiana, siswi peringkat 3 di kelasnya.
“Aku baik-baik saja, kalau begitu aku permisi…” Jelas Zuha dan segera berlari menuju ruang kelasnya.
“Apa dia si pendiam di kelas kita? Apa kamu dekat sama dia? Bukannya dia adalah siswi aneh yang di kucilkan oleh semua kelas?” Tanya Arsakha yang terlihat jelas begitu kaget saat mendengar Rendra menyebut nama siswi tersebut, karena selama ini semua siswa dan siswi memanggilnya dengan panggilan ‘CUMIA’ yang merupakan singkatan dari CUpu MIskin Aneh.
“Sudah tiga tahun sekelas terus sama dia masa iya nggak ingat sama namanya. Aku memang tidak dekat sama dia, tapi bukan berarti aku tidak tau nama dia yang sebenarnya.” Jelas Rendra.
“Ya aneh aja, baru kali ini aku mendengar ada orang yang memanggilnya dengan nama aslinya selain para guru.” Jelas Arsakha.
“Aku, nah kan bel! Ayo buruan!” Jelas Rendra saat suara bel menggema di seluruh penjuru sekolah.
“Haisssh!” Gumam Arsakha yang segera berlari menuju kelas karena di tinggal begitu saja oleh Rendra.
~~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Safwati Saff88
sering tertipu dengan cover si author yg 1 ni, cover@ trlhat romantis isi dalam@ action, perjuangan, berksus, plotwis banget bnget pokok@ antar alur SMA cover, jd jgn trtipu ya😁🤭 suka bnget sama crita@, semangat🤗🤗
2024-03-28
2
Efvi Ulyaniek
nyimak.... kayanya menarik nih
2023-10-26
1
Mukmini Salasiyanti
semangat, Arsakha!!!!
semangat, thor!!!! 😊
2023-10-24
2