#03

Zuha, apa kamu tidak mendengarkan perintah ibu?” Lanjut bu Ningsih yang kini fokus menatap kearah Zuha yang masih berjongkok di depan kaki Hans.

“Sedikit saja kamu beranjak maka kamu akan menanggung akibatnya!” Tegas Hans dengan suara tertahan.

“Huffff! Haisssh!” Gumam Adera kesal dan langsung berdiri dari kursinya.

“Apa yang sedang kamu lakukan? Duduk!” Titah Rendra.

“Sial!” Keluh Adera dengan rasa kecewa namun segera menuruti perintah dari Rendra.

“Zuha…” Ujar bu Ningsih.

“Haissshhhh!” Gumam Hans dan langsung bangkit dari kursinya lalu melangkah meninggalkan ruangan setelah lututnya dengan sengaja menyenggol tubuh Zuha hingga membuat Zuha terduduk di lantai.

“Hans…” Panggil bu Ningsih.

“Aku bolos pelajaran ibu.” Tegas Hans lalu menghilang dari balik pintu sana.

“Zuha kembali ke meja mu!” Pinta bu Ningsih.

“Baik bu…” Jawab Zuha lalu segera bangun dan lekas menuju meja miliknya yang berada di pojok belakang deretan paling ujung sana.

“Kamu baik-baik saja?” Tanya Ranum yang tidak lain adalah teman sebangkunya Zuha.

“Hmmmm.” Jawab Zuha dan segera membuka bukunya.

Jam pelajaran berlalu seperti biasanya, meski sang guru sibuk menjelaskan di papan sana, hanya beberapa persen dari para murid yang benar-benar mendengarkannya, selebihnya sibuk dengan diri mereka sendiri.

Bel berbunyi membuat seisi kelas menarik nafas lega bahkan ada beberapa yang berteriak penuh kemenangan karena akhirnya jam pulang tiba, semuanya langsung sibuk menyimpan buku dan alat tulis mereka lalu segera berlarian keluar dari kelas.

Sebuah tangan dengan kasar menarik Ranum agar bangun dari kursinya, Ranum pun segera bangun dengan membawa serta tasnya, dimenit berikutnya sosok Hans langsung mengisi kursi tersebut lalu tangannya dengan jahil menarik tas Zuha lalu melemparkannya begitu saja hingga membuat seluruh isi tas tersebut berhamburan di lantai.

“Aku akan membersihkannya.” Ucap Zuha yang segera berjongkok di dekat kaki Hans.

Perlahan tangan kanan Zuha berusaha menarik sisi ujung kanan jilbabnya lalu mengelap sepatu kiri dan sepatu kanan milik Hans.

‘Bruk’ Suara tas Zuha yang diletakkan dengan begitu kasar keatas meja tepat di hadapan Hans hingga membuat fokus Hans dan Zuha langsung teralih kearah pemilik tangan tersebut.

“Apa urusan mu sudah selesai?” Tanya Rendra dengan menatap dalam mata Hans.

“Waaaah! Kenapa? Apa kamu juga punya masalah sama si buruk rupa ini?” Tanya Hans dengan tatapan sinis.

“Apa aku boleh membawa dia?” Tanya Rendra yang masih terlihat berusaha bicara secara baik-baik dengan Hans.

“Aku lebih dulu, kamu harus tunggu sampai…” Ucapan Hans langsung di selip oleh Rendra.

“Jangan usik dia!” Tegas Rendra dengan tinju yang menghantam kuat meja hingga menimbulkan suara yang cukup keras.

“Jangan sok jadi pahlawan!” Gumam Hans yang mulai emosi dan langsung menyerang Rendra dengan tinju kekar miliknya.

“Haisssh!” Gumam Rendra dan hendak menyerang balik namun tangan Rendra langsung dihentikan oleh Arsakha yang tiba-tiba muncul entah dari arah mana.

“Apa yang terjadi?” Tanya Adera yang ikut datang bersama Arsakha.

“Jangan campuri urusan ku, bawa teman kalian dari sini!” Perintah Hans dengan mencoba menahan emosinya.

“Ayo, Ren!” Ajak Arsakha yang mencoba menarik lengan Rendra untuk ikut bersamanya.

“Zuha, ayo pergi!” Ajak Rendra dengan tangan yang mencoba menyentuh sosok Zuha yang sejak tadi hanya diam berdiri di sisi kiri Hans.

“Haissssh! Aku bilang urus urusan mu sendiri!” Tegas Hans yang hendak kembali menyerang Rendra namun langsung di tangkis cepat oleh Arsakha.

“Ren, jangan campuri urusan mereka. Ayo pergi, lagi pula dia tidak mengusik kita. Ayo!” Jelas Arsakha yang langsung menyeret paksa Rendra bersamanya.

“Ayo pergi!” Ujar Adera yang ikutan membantu Arsakha menyeret Rendra keluar dari kelas.

“Apa kamu kecewa karena mereka meninggalkan mu? Sadar diri! Sadar! di sini kamu hanya sampah, kamu mati sekalipun tidak ada yang akan peduli, dasar bodoh, miskin!” Cela Hans dengan senyuman penuh dengan ejekan dan hinaan.

Tangan Hans dengan kasar mendorong kepala Zuha hingga beberapa kali namun Zuha masih saja berdiri kokoh tanpa protes sama sekali.

“Besok beri aku uang, jika tidak maka akibatnya akan lebih parah dari hari ini.” Tegas Hans lalu pergi begitu saja.

Setelah Hans menghilang dari ruangan tersebut tubuh Zuha langsung ambruk di lantai, tatapannya kosong, wajahnya datar dan perasaan yang kacau balau, Zuha jelas terlihat sedang tidak baik-baik saja.

“Kenapa rasanya sakit banget, bahkan perlakuan Hans tidak membuat ku sekacau ini, lalu kenapa saat tau bahwa dia sama sekali tidak peduli pada ku, rasanya sesak banget, dia bahkan tidak tau nama ku, padahal hampir tiga tahun berada di kelas yang sama. Aku tau aku jauh dibandingkan dengan Dera, aku juga tidak berharap cinta ini dibalas olehnya, setidaknya dia tau nama aku saja itu sudah cukup, tapi kenyataannya dia bahkan tidak mengenali ku. Haaah, kenapa kamu harus jatuh cinta padanya sih? Kenapa tidak bisa beralih dari dia, sudah hampir tiga tahun memendam semua ini, tolong, aku mohon jangan lanjutkan lagi, jangan sakiti dirimu sendiri. Berhenti menatap kearah Arsakha, kamu hanya sampah sedangkan ia adalah seorang pangeran. Berhenti menambah masalah dalam hidup mu yang sudah penuh dengan masalah.” Gumam Zuha memarahi dirinya sendiri.

Perlahan tangannya mengambil tas miliknya lalu segera pulang.

________

"Apa kamu akan terus seperti itu?" Tanya Rendra.

Rendra bahkan melangkah mendekati Dera dan Arsakha yang hendak masuk kedalam mobil yang baru saja menjemput mereka berdua. Arsakha kembali menoleh pada Rendra sedangkan Adera pun segera bergegas mendekati kedua cowok yang terlihat jelas sedang menatap horor satu sama lain.

"Terus seperti ini? Apa maksud dari pertanyaan mu itu?" Tanya Arsakha.

"Membiarkan Hans terus berbuat sesuka hatinya, kamu masih Ar yang aku kenal sejak SMP dulu kan? Apa aku salah orang? Sejak kapan kamu menjadi manusia yang berhati dingin seperti ini?" Tanya Rendra dengan terus menatap sosok Arsakha dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Ren, Ar, ayo kita pulang!" Ujar Adera yang berusaha melerai keduanya, ia takut kalau perdebatan ini nantinya justru berakhir dengan adu otot.

"Inilah aku Ren, aku yang sekarang dalam wujud yang seperti ini? Dan Ar waktu itu sudah lama mati, dia tidak di sini lagi!" Tegas Arsakha.

Penjelasan Arsakha sontak membuat tinju Rendra melayang tepat mengenai wajah Arsakha hingga membuat sang empunya meringis kesakitan. Adera yang kaget sontak segera menarik Rendra agar menjauh dari Arsakha.

"Hentikan, aku mohon!" Pinta Adera dengan tatapan penuh permohonan pada Rendra.

"Tuan Muda, Tuan Rendra, sebaiknya kalian bicarakan secara baik-baik setiba di rumah nanti, ayok kita pulang!" Jelas Rahmat yang ikut melerai keduanya.

"Ayo pak kita pulang!" Ujar Arsakha yang langsung membuka pintu mobil membuat Rahmat segera masuk ke dalam mobil begitu juga dengan Adera.

"Apa karena Zuha tidak secantik Putri? Apa karena Zuha tidak semenarik maya?apa karena Zuha orang miskin makanya kamu tidak mengulurkan tangan mu seperti pada Putri dan Maya dulu? apa selama ini aku yang keliru tentang mu? Atau aku yang salah sejak dulu? Baiklah, jika kamu tidak ingin menolongnya, biar aku yang menjadi benteng untuknya." Tegas Rendra lalu segera kembali menaiki motornya dan lekas pergi meninggalkan Arsakha yang masih mematung di sana.

______

Terpopuler

Comments

Shanti Siti Nurhayati Nurhayati

Shanti Siti Nurhayati Nurhayati

masih belum ngerti jalan ceritanya,,,

2023-10-24

1

lihat semua
Episodes
1 {Season 1} #01
2 #02
3 #03
4 #04
5 #05
6 #06
7 #07
8 #08
9 #09
10 #10
11 #11
12 #12
13 #13
14 #14
15 #15
16 #16
17 #17
18 #18
19 #19
20 #20
21 #21
22 #22
23 #23
24 #24
25 {Season 2} #25
26 #26
27 #27
28 #28
29 #29
30 #30
31 #31
32 #32
33 #33
34 #34
35 #35
36 #36
37 #37
38 #38
39 #39
40 #40
41 #41
42 #42
43 #43
44 #44
45 #45
46 #46
47 #47
48 #48
49 #49
50 #50
51 #51
52 #52
53 #53
54 #54 {Season 3}
55 #55
56 #56
57 #57
58 #58
59 #59
60 #60
61 #61
62 #62
63 #63
64 #64
65 #65
66 #66
67 #67
68 #68
69 #69
70 #70
71 #71
72 #72
73 #73
74 #74
75 #75
76 #76
77 #77
78 #78
79 #79
80 #80
81 #81
82 #82
83 #83
84 #84
85 #85
86 #86
87 #87
88 #88
89 #89
90 #90
91 #91
92 #92
93 #93
94 #94
95 #95
96 #96
97 #97
98 #98
99 #99
100 #100
101 #101
102 #102
103 #103
104 #104
105 #105
106 #106
107 #107
108 #108
109 #109
110 #110
111 #111
112 #112
113 #113
114 #114
115 #115
116 #116
117 #117
118 #118
119 #119
120 #120
121 #121
122 #122
123 #123
124 #124
125 #125 {Season 4}_Zunan Armada Argrara
126 #126
127 #127
128 #128
129 #129
130 #130
131 #131
132 #132
133 #133
134 #134
135 #135
136 #136
Episodes

Updated 136 Episodes

1
{Season 1} #01
2
#02
3
#03
4
#04
5
#05
6
#06
7
#07
8
#08
9
#09
10
#10
11
#11
12
#12
13
#13
14
#14
15
#15
16
#16
17
#17
18
#18
19
#19
20
#20
21
#21
22
#22
23
#23
24
#24
25
{Season 2} #25
26
#26
27
#27
28
#28
29
#29
30
#30
31
#31
32
#32
33
#33
34
#34
35
#35
36
#36
37
#37
38
#38
39
#39
40
#40
41
#41
42
#42
43
#43
44
#44
45
#45
46
#46
47
#47
48
#48
49
#49
50
#50
51
#51
52
#52
53
#53
54
#54 {Season 3}
55
#55
56
#56
57
#57
58
#58
59
#59
60
#60
61
#61
62
#62
63
#63
64
#64
65
#65
66
#66
67
#67
68
#68
69
#69
70
#70
71
#71
72
#72
73
#73
74
#74
75
#75
76
#76
77
#77
78
#78
79
#79
80
#80
81
#81
82
#82
83
#83
84
#84
85
#85
86
#86
87
#87
88
#88
89
#89
90
#90
91
#91
92
#92
93
#93
94
#94
95
#95
96
#96
97
#97
98
#98
99
#99
100
#100
101
#101
102
#102
103
#103
104
#104
105
#105
106
#106
107
#107
108
#108
109
#109
110
#110
111
#111
112
#112
113
#113
114
#114
115
#115
116
#116
117
#117
118
#118
119
#119
120
#120
121
#121
122
#122
123
#123
124
#124
125
#125 {Season 4}_Zunan Armada Argrara
126
#126
127
#127
128
#128
129
#129
130
#130
131
#131
132
#132
133
#133
134
#134
135
#135
136
#136

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!