Jodoh Ideal Sang Tuan Muda Genius
Sudah 12 jam lebih sejak diluncurkannya aplikasi pencarian pasangan ideal, tapi hingga kini masih belum ada hasil yang menunjukkan akan adanya kandidat yang cocok dengan kriteria sang tuan muda. Tidak mudah memang mencari pasangan untuk melanjutkan garis keturunan Anderson ini. Disaat semua syarat terpenuhi sebagai pria tertampan, terkaya, tergenius justru harus mati-matian dalam menemukan jodoh.
Diusianya yang memasuki kepala dua justru makin membuatnya kalang kabut, bagaimana tidak dilihat dari kisah sang kakek buyut, kakek, ayah yang semuanya harus menikah diusia senja dikarenakan sulitnya menemukan pasangan yang sesuai fisik keturunan keluarganya. Sejak ayahnya meninggal sepuluh tahun lalu yang memaksa Al untuk naik tahta dalam bisnis juga dunia bawah juga kesedihan sang ibunda membuatnya bertekad untuk segera menemukan pasangannya kelak. Tidak ingin kisah ayahnya terulang pada dirinya yang memiliki anak diusia senja tepatnya 64 tahun. Al yang masih sepuluh tahun saat itu dipaksa menerima kenyataan bahwa dirinya memiliki kelainan genetik yang membuatnya sulit untuk memiliki keturunan jika tidak pada pasangan yang tepat. Yah, pasangan yang tepat baik dari segi genetik, usia, kecerdasan juga penampilan yang akan menjadi nyonya Al dimasa depan. Kelainan genetik dari generasi ke generasi keluarga Anderson inilah yang membuat para keturunan harus bekerja ekstra keras dalam melanjutkan garis keluarga.
Disudut ruangan tepat didepan jendela berdiri sosok tampan tak tertandingi dengan bulu mata yang panjang, alis yang lebat, hidung mancung juga bibir merahnya yang seksi layaknya penguasa sedang menatap keluar sambil memasukkan tangan kedalam kantong celana hitamnya. Tatapan matanya yang nyaris tidak berkedip selama dua menit membuat Gery sang asisten ragu untuk maju.
"Tuan muda... sebaiknya menunggu diruang tunggu atau dikantor karna...karna ini dipastikan masih lama" dengan gugup Gery sang asisten memaksakan diri untuk bicara.
"Gery sudah berapa jumlah peserta yang diseleksi?" bukannya menjawab, Al malah bertanya balik.
"Tuan Muda sejauh ini sudah memasuki jutaan daftar wanita yang berusia 14 hingga 20 tahun yang diseleksi dan masih berlanjut"
"Pastikan jangan ada yang terlewatkan"
"Baik tuan muda"
Setelah memberikan instruksi Al meninggalkan gedung pencakar langit itu kembali ke mansion keluarga Anderson.
Sampainya di mansion Al disambut oleh barisan pelayan juga pengawal yang setia mengabdi dikeluarga konglomerat itu.
"Tuan muda makan malam sudah siap" Paman Mo, kepala pelayan segera maju untuk menyiratkan Al segera makan malam. Paman Mo yang berusia kepala empat itu sagat menyayangi Al layaknya putra sendiri. Paman Mo sudah mengabdikan diri dikeluarga Anderson sedari usia remaja hingga saat ini. Al juga sangat menghormati Paman Mo yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri.
"Hmm..."
"Silahkan tuan muda"
Setelah makan malam Al kembali kekamarnya untuk membersihkan diri dilanjut dengan istirahat. Hari ini yang merupakan awal perjuangannya setelah peluncuran aplikasi buatannya sendiri sudah sangat membuatnya lelah. Sudah sepuluh tahun Al berjuang menciptakan aplikasi yang mana bisa menyelidiki genetik seseorang melalui data pendaftaran KK (kartu keluarga). Berharap segera membuahkan hasil yang akurat.
Disuatu tempat seorang gadis remaja sedang berjibaku dengan segala jenis piring kotor untuk dicuci disebuah restoran. Dia adala Luvia Aresta yang sering dipanggil Via gadis yang baru berusia 15 tahun duduk dibangku kelas 2 sekolah menengah atas. Ya, ia mengikuti kelas akselerasi sehingga dia bisa lompat kelas, dengan IQ yang diatas rata-rata bukanlah hal sulit bagi Via untuk mengikuti pelajaran disekolah elit kalangan atas tersebut.
"Via, cepetan cuci piringnya didepan udah banyak menumpuk" salah satu pelayan senior mengingatkan Via lagi dan lagi. Gimana tidak restoran segede itu hanya satu orang yang tukang cuci piringnya. Awalnya Via melamar jadi pelayan tapi dikarnakan masih dibawah umur ya beginilah jadinya hanya bisa bekerja dibelakang layar alias tukang cuci piring.
"Iah mbak Lilis tunggu ya, biar kelar dulu yang ini baru nambah" sambil menyelipkan sedikit rambut panjangnya yang jatuh akibat pergerakan yang intens. "aturlah Vi gimana, yang penting nih para piring cepet-cepet move on taulah klo meneger Irfan liat bisa-bisa kena omel kita sepanjang jalan kenanga," lilis agak ngeri ngebayangin klo diomelin sang manager yang rada-rada gemulai itu.
"Hei, ini kenapa pesanan meja 12 belum diantar?" salah satu koki memanggil.
"Iya iya ini mo antar," lilis buru buru meninggalkan Via untuk melakukan tugasnya.
"Semangat mbak!" dengan lincahnya Via mengepalkan tangan keatas untuk mendukung lilis, padahal tangan nya pada banyak busanya. Lilis hanya menganggukkan kepala seraya berlari kecil kearah koki. Disini hanya lilis yang dekat dengan via karna via hanya berada dibelakang sedangkan lilis dengan jiwa penggosipnya selalu datang nunjukin muka sekalian nyetor info terkini seputar pekerjaan juga teman teman sesama karyawan.
Setelah mencuci semua piring sudah menunjukkan pukul 21.30 Wib, via segera bersiap pulang. Jadwalnya sebenarnya dari pukul 15.00 Wib hingga 21.00 Wib tapi kadang kala pelanggan banyak tentu saja piring kotor pun banyak seperti hari ini. Via melajukan sepeda motor matik keluaran lama satu satunya harta warisan ayahnya yang sudah tiada. Yah ayahnya meninggal 6 bulan lalu akibat sakit jantung, sejak saat itu Via resmi menyandang status yatim piatu. Ibunya lebih dulu meninggalkannya sewaktu dia berusia 5 tahun. Sekarang via hanya tinggal sendiri dikamar kos kos an yang seukuran 4x5 tidak jauh dari sekolahnya. Lumayanlah biayanya agak murah sikit meskipun masuk gang gang kecil.
Sesampainya dirumah sudah hampir jam sebelas malam via langsung bersih bersih lalu istirahat. Jangan tanya soal makan malam, direstoran sudah disediakan makan satu kali buat karyawan baik shif pagi atau siang. Inilah salah satu alasan Via bertahan kerja direstoran paling tidak untuk makan malam terjamin beres. Setiap harinya via harus bangun pukul 04.00 subuh untuk mengerjakan PR nya sebelum kesekolah. Dengan makan roti selai 2 lembar Via berangkat kesekolah dengan sepeda motor kesayangan. Ketika sedang memarkirkan sepeda motornya, via dipanggil oleh salah satu teman sekelasnya.
"Via, tugas Pak Musin uda siap belum,?"tanya Leni.
"Ia kenapa? Jangan bilang mo nyontek, ogah ya" Via mendelik gak suka jika ditanya soal tugas yang ujung ujungnya minta dicontek.
"Jan pelit dong Vi, kita kan besti" dengan gaya centilnya Leni mencoba membujuk Via.
"Gak ya, klo soal tugas kita bukan siapa siapa diluar itu boleh nawar" Via bergegas jalan meninggalkan Lena yang sudah cemberut tidak dikasi nyontek.
Dikelas sudah banyak teman teman yang udah pada datang.
"Pagi Via, hari ini kan ada ulangan Bu Mesti bagi kisi kisinya dong.." Miya teman sebangku Via mencoba peruntungan siapa tau berhasil. Tapi...
"Eh oneng,,ini ulangan dah mau dimulai kok malah sekarang minta kisi kisi?"
"Via sayang,,,masih sempet kok sebutin aja gue tampung"
"Dikira air pake tampung segala"
"Ayola mumpung belum masuk Bu Mestinya"
"Iya iya bentar,,,nih anak disitu mo perang disitupula cari golok"
"Golok apaan, jangan ngadi ngadi ya, udah cepetan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
PANJUL MAN
baru ada cerita pemerannya gadis umur 15 tahun ini baru beda , biasanya pemerannya umur 18 sampe 30 tahun apalagi tentang otak yg encer, ini sangat menarik .
2024-03-13
0
Bene Panggabean
suka dengan ceritanya
2023-10-15
1
Bene Panggabean
jodoh nya siapa ya?penasaran
2023-10-15
2