Pernikahan Dengan MR Aroggant
"Shasha, cepat bersihkan, Tuan Aidan akan segera datang."Tintah Amel teman 1 kerjaan Shasha.
"Iya, iya." Balas Quinsha yang dengan cepat mengelap meja dan merapikan barang barang itu dengan rapi.
"Sudah belum?." Tanya Amel yang sudah menunggu di luar pintu, Quinsha pun mengiyakan dan lekas akan meninggalkan ruangan itu, namun baru saja akan melangkahkan kaki keluar dari ruangan itu, kaki Quinsha terhenti ketika ia mengingat kalau ia melupakan ponsel nya yang ia letakan di atas meja. Sementara Amel sudah berjalan lebih dulu mengira Quinsha ada di belakangnya.
Quinsha pun menoleh dan benar saja, ia melihat ponsel nya masih terletak di atas meja. Dengan segera ia bergegas masuk kembali untuk mengambil ponsel nya tanpa menghiraukan peringatan Amel kalau Tuan Aidan yang sudah akan sampai di ruangan itu.
Benar saja, saat Quinsha mendapatkan ponsel nya dan tersenyum, Ia membalikan tubuh nya untuk pergi, namun terkejut saat ia tidak sengaja menabrak Aidan yang sedang berdiri di belakang nya.
Senyum Quinsha yang tadi mekar saat mendapatkan ponsel nya pun memudar menjadi rasa khawatir dan takut. Ia melihat tuan Aidan dan Asisten nya Ken menatap diri nya. Dengan segera ia menundukkan kepala nya, Ucapan kata maaf pun dengan mudah keluar dari mulut nya, meski ia tidak merasa berbuat salah.
"Ma-maaf Tuan."Ucap Quinsha tanpa berani mengangkat wajah nya.
"Untuk apa kau disini?." Pertanyaan itu tajam, Quinsha tak berani mengangkat wajah nya, ia sudah bisa membayangkan bagaimana sorotan Mata Tajam Aidan pada nya.
"Saya baru saja membersihkan ruangan anda Tuan."Balas Quinsha gugup, rasanya kaki dan tangan nya panas dingin.
"Apa kau tidak baca peraturan kalau aku tidak mau melihat orang menjijikan seperti mu ada di ruangan ku."Ucap Aidan.
Yah, Aidan sangat terkenal tidak menyukai orang miskin seperti diri nya. Namun orang seperti Quinsha hanya bisa menunduk tanpa berani membuka suara untuk melawan. meski ingin rasanya ia bertanya "memang ada apa dengan orang miskin seperti diri nya, bukan kah kami juga manusia seperti dirimu."Namun pertanyaan itu hanya bisa ia telan di dalam hati nya.
Bagi Quinsha cacian dan hinaan seperti itu sudah biasa ia terima, bahkan di keluarga nya sendiri pun ia masih menerima hinaan setiap hari nya.
Aidan mengunakan tangan nya menyapu bagian dimana Quinsha tanpa sengaja menabrak nya, seperti sedang menyapu kotoran yang sangat kotor hingga harus segera ia bersihkan. lagi lagi Quinsha hanya bisa menelan rasa sakit hati nya dalam dalam. Apa dia sekotor itu hingga diperlakukan seperti itu.
"Untuk apa kau masih diam disini. Cepat Keluar!." bentak Aidan membuat Quinsha sangat terkejut dan lekas meninggalkan ruangan itu dengan tergesa gesa.
Quinsha yang di marahi oleh Tuan Aidan pun menjadi perbincangan di kantor. Karena pagi pagi Quinsha sudah membuat Aidan marah.
Pagi itu juga Quinsha merasa sangat tidak bersemangat melakukan pekerjaan apa pun.
"Udah kali mulut nya. bete gitu. Kamu kan da Tahu Kalau Tuan Aidan tidak suka kalau kita masih di ruangan nya saat kita datang."Ucap Amel.
"Memang nya apa salah kita Mel, sampai kita semenjijikan itu bagi dia, sampai dia tidak mau melihat kita orang miskin di ruangan nya."Ucap Quinsha.
"Bukan nya sudah biasa ya kita di gitukan orang kaya, Orang kaya kan memang seenaknya sama kita, jadi sudah tidak heran kan."Balas Amel.
"Kenapa ya Mel, Nasib kita gak adil banget, kenapa harus ada perbedaan orang kaya dan Miskin di dunia ini."Ucap Quinsha yang merasa kehidupan nya sangat miris menjadi orang kaya, Ingin ia menyalahkan Tuhan Karena memposisikan diri nya menjadi orang yang tidak berdaya dan hanya bisa di tindas.
"Yah, kalau orang di dunia ini kaya semua, lalu siapa yang bersihkan meja berdebu, buat kopi."Ucap Amel sembari membuat kopi untuk para Staf.
Mendengar ucapan Amel Quinsha pun tertawa. Amel pun tersenyum saat ia melihat Sahabat nya itu tertawa.
"Nah, gitu baru bisa semangat kerja, Selama sebulan kau bekerja disini, kamu belum pernah mengantarkan kopi untuk para Staf kan, sekarang giliran mu, biar nanti kalau aku tidak bekerja kau bisa melakukan nya." Ujar Amel. Quinsha pun mengangguk dengan semangat, mengiyakan untuk melakukan tugas baru untuk nya.
Quinsha memang baru bekerja sebulan di perusahaan ini sebagai Office girl, namun ia baru sekedar melakukan pekerjaan bersih bersih, Quinsha pun dengan senang hati melakukan tugas baru yang di berikan Amel pada nya.
"Semua ini aku antar?." Tanya Quinsha.
"Iya, kecuali yang ini milik Tuan Aidan aku yang akan mengantar nya."Ucap Amel.
Quinsha sendiri tahu Amel memang di tugaskan oleh Asisten Tuan Aidan untuk membuat Kopi susu setiap hari untuk atasan nya itu dan Rasa pun tidak boleh berubah harus seperti takaran seperti biasa.
Quinsha pun mulai mengantarkan kopi di ikuti oleh Amel. Dengan hati hati Quinsha belajar.
"Ini Ruangan Tuan Jesen sepupu Tuan Aidan."Ucap Amel sembari mengetuk pintu.
Kedua nya pun masuk setelah mengetuk pintu.
"Pagi pak Jesen."
"Pagi."Balas laki laki itu dengan ramah.
Quinsha yang melihat laki laki itu pun sempat terpesona, laki laki itu memang memiliki wajah yang sangat tampan, bahkan lebih tampan dari Aidan yang memang terkenal sebagai bos yang tampan, namun juga terkenal Arogan.
Berbeda dengan sambutan Aidan pada diri nya, Sosok Jesen sangat lah lembut dan ramah, ia tersenyum melihat Quinsha saat wanita itu menaruh kopi di atas meja nya.
"Siapa Nama mu?."
"Quinsha Tuan."
"Boleh kita berkenalan?." tanya Jesen penuh pesona. dengan ragu Quinsha mengangguk pelan dan menyambut tangan Jesen yang lebih dulu ia ulurkan pada diri nya.
"Jesen."
"Quinsha."
"Nama yang indah."
"Makasih Tuan."
Amel yang berdiri di depan meja pun hanya diam melihat bagaimana Jesen yang tebar pesona pada Quinsha.
"Amel."
"Iya Tuan."
"Aku ingin dia yang membuat teh ku setiap hari. Mulai besok."Ucap Jesen.
"Baik Tuan."
"Saya permisi dulu Tuan."Ucap Quinsha. Jesen pun mengangguk sembari tersenyum melihat wanita itu pergi meninggalkan ruangan nya.
Jesen merasa sangat jarang menemukan wanita office Girl yang cantik dan manis seperti Quinsha. Meski pun tanpa riasan namun Quinsha masih terlihat cantik.
Jesen tersenyum, menyandarkan tubuh nya saat mengingat Quinsha.
"Hati hati dengan Tuan Jesen. Dia itu terkenal Playboy, pacarnya banyak dimana mana."Ucap Amel mengingatkan sahabat nya. karena melihat Jesen seperti nya akan mengincar sahabat nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Sukinem mami
iseng mampir,trnyata alur ceritanya bagus Thor😘
2023-11-01
2
🤩😘wiexelsvan😘🤩
mampir hadir absen mo ikutan ngehalu bareng author donk 😁😘😘
2023-09-22
1
MandaNya Boy Arbeto❤️
bbagus nie ceritanya
2023-09-22
0