"Hati hati dengan Tuan Jesen. Dia itu terkenal Playboy, pacarnya banyak dimana mana."Ucap Amel mengingatkan sahabat nya. karena melihat Jesen seperti nya akan mengincar sahabat nya itu.
"Memang nya dia mau pada orang orang macam kita?." Tanya Quinsha. Karena jika itu sepupu Aidan, harus nya mereka memiliki karakter yang sama, tidak menyukai wanita miskin seperti diri nya.
"Aku pun tidak tahu, tapi yang ku tahu, Semua kekasih Tuan Jesen itu cantik cantik dan penampilan elegant. Tidak seperti kita. "tutur nya.
"Bagaimana kau tahu?."
"Ya, kekasih nya sering datang dan wanita nya selalu Gonta ganti setiap Minggu nya."Ucap Amel. Quinsha pun mengangguk mengerti.
•••
Saat Quinsha sedang bekerja membersihkan sampah yang berserakan di lantai, ia di kejutkan Jesen yang datang menghampiri nya.
"Hi Quinsha" Sapa Jesen.
"Panggil saja Shasha Tuan."
Mengetahui seperti apa sifat Jesen dan tujuan laki laki itu, Quinsha tak begitu menghiraukan nya, hanya membalas nya layak nya bawahan dan atasan.
"Baiklah, tapi nama kamu terlalu indah untuk di ubah."
"Terima kasih Tuan."
"Kamu belum pulang?." Tanya Jesen.
"Sebentar lagi Tuan, ada yang bisa saya bantu Tuan?." Tanya Quinsha yang merasa risih, namun ia mencoba untuk biasa saja.
Kamu pulang dengan..." Belum selesai Jesen menyelesaikan kalimat nya, tiba Tiba Aidan datang menghampiri nya.
"Apa selera mu sudah berubah sekarang, kau tidak mengincar wanita highclass lagi?." Ucap Aidan.
"Kau belum pulang Aidan?."
"Baru akan pulang."
"Kalau begitu, ayo kita keluar bersama."Ajak Jesen. Aidan pun jalan mengiyakan dengan anggukan kecil.
"Quinsha, aku pulang dulu ya, kamu hati hati pulang nya."Ucap Jesen dengan lembut.
"Baik Tuan."Balas Quinsha tanpa berani mengangkat kepala nya saat ia tahu ada Aidan bersama dengan mereka.
Aidan menatap tajam Quinsha yang tertunduk. Ia seperti melihat sampah yang menjijikan saat ia melihat Quinsha.
"Kau mendekati nya?." Tanya Aidan saat kedua nya masuk ke dalam lif di ikuti Ken.
"Memang nya kenapa, dia cantik dan manis. yang terpenting bukan milik orang lain."Ucap Jesen tersenyum percaya diri.
"Kau masih saja membenci orang seperti mereka, Nanti kau jatuh hati pada nya kau baru rasakan."Ucap Jesen.
"Diam lah."
Jesen pun hanya bisa diam ketika nada tegas dari sang kakak sepupu nya itu keluar.
Saat baru saja melangkah keluar dari kantor. Sebuah mobil berhenti di hadapan Ketiga laki laki itu. turun seorang wanita cantik dan seksi menghampiri Aidan.
"Sayang."
"Untuk apa kamu kesini?."
"Aku ingin mengajakmu makan malam, Aku kangen sama kamu Aidan."Ucap Joana.
Joana adalah kekasih Aidan, kedua nya sudah berencana untuk menikah dalam waktu dekat, Bahkan kedua nya sudah mempersiapkan semua nya.
"Aku sedang tidak ingin keluar, makan di rumah saja."Ucap Aidan.
"Tapi sayang.."
Aidan tak mempedulikan ucapan Joana dan masuk ke dalam mobil, Joana yang sangat lebih ingin makan di luar pun hanya bisa menelan keinginan nya bulat bulat, karena ia sendiri takut pada Aidan. Ia tahu laki laki itu tidak suka mengatakan kalimat yang sama dua kali dan Joana tidak berani membuat Aidan marah.
Joana pun masuk ke dalam mobil ikut dengan Aidan menuju ke rumah keluarga Aidan.
Sementara Jesen dengan mobil yang lain pun meninggalkan perusahaan itu.
•••
Quinsha yang lelah bekerja turun dari bis dan berjalan kaki pulang sampai ke rumah, karena bus nya hanya sampai di halte.
Saat sampai di rumah, ia mendengar pertengkaran Paman dan Bibi nya yang sudah seperti makanan hari hari untuk nya.
"Aku pulang."Ucap Quinsha sejenak menghentikan pertengkaran kedua orang itu.
"Kamu kenapa sekarang sering pulang malam terus?." Tanya Bibi Sonia.
"Lembur Bi."
"Lembur terus. Kerja cuman jadi tukang bersih bersih saja sok lembur, seperti kerja kantor saja."Ucap Bibi Sonia.
Bibi Sonia yang suasana hati nya sedang tidak baik baik saja pun meluapkan kekesalan nya pada Quinsha yang baru saja pulang bekerja.
"Sudah di bilang jangan bekerja, masih saja mau bekerja. Kerja bikin malu keluarga saja, bukan nya bikin bangga."Ucap Bibi Sonia.
"Biarkan saja dia bekerja, bukan urusan kamu."Balas Paman Jons yang membela nya.
Sejak kecil Quinsha tinggal bersama Paman dan Bibi nya, Setelah sang nenek yang dulu mengangkat nya dari panti asuhan meninggal dunia. Dunia Quinsha sangat hancur saat orang yang menyayangi nya tiada. Setiap hari Quinsha membantu pekerjaan rumah layaknya seorang pembantu, ia harus menyelesaikan pekerjaan nya sebelum berangkat sekolah dan hal ini masih berlanjut hingga ia beranjak dewasa.
Namun Quinsha merasa bersyukur meski ia di perlakukan layak nya pembantu, namun ia masih di berikan hidup yang layak dan tidak dikembalikan ke panti asuhan yang ia rasa sangat tidak nyaman untuk nya, ia pun di sekolahkan walau hanya sampai SMA. Ia tidak pernah mendapatkan perlakukan fisik kasar dari paman atau bibi nya, hanya saja hina setiap hari Quinsha dengar.
Quinsha merasa ia hidup di kelilingi oleh orang orang yang hanya bisa menghina diri nya. Sungguh miris hidup nya.
Seperti hal nya sekarang, Bibi nya menghina nya tapi ada Paman Jons yang selalu melindungi nya, Paman Jons sangat sayang pada nya, namun Ia tidak bisa menunjukkan nya di saat ada Bibi Sonia di antara mereka, karena Bibi Sonia akan marah dan membuat kedua nya jadi bertengkar.
Entah apa yang menjadi sumber pertengkaran kedua nya, namun hari ini, Quinsha mendengar kalau Bibi Sonia menunduh Paman Jons berselingkuh diluar sana.
Meski ia tidak percaya Paman Jons melakukan hal itu, namun mungkin saja Paman Jons melakukan nya untuk mendapatkan kenyamanan di luar sana. terlebih Bibi Sonia yang galak dan suka marah marah, membuat suasana di rumah menjadi tidak nyaman.
Tak ingin mendengar pertengkaran mereka, Quinsha pun masuk ke dalam kamar nya dan membersihkan diri nya. Ia tidak mau ikut campur urusan paman dan bibi nya, karena Ia pernah di larang dan akan di usir jika berani ikut campur.
Quinsha mengambil earphone dan memasangnya di telinga nya, hanya suara musik yang dapat menenangkan telinga nya dari kebisingan.
Kedua mata nya menatap kelangit langit kamar dan membayangkan wajah nenek nya yang tidak pernah ia lupakan sama sekali dalam ingatan nya.
"Nek, Quinsha lelah."Air mata tanpa sadar mengalir membasahi pipi wanita itu. Hingga mata nya tepenjam dan lelah nya pun mengantarnya untuk tidur.
•••
Hallo para pembaca setia, terima kasih sudah mampir membaca karya baru aku, Bantu tinggalkan like ya teman teman setelah membaca. Terima kasih :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Ella Fatur Rohman
ceritanya bagus lanjuuuuttt
2023-12-13
1
Zieya🖤
❤️❤️❤️
2023-12-04
0
🤩😘wiexelsvan😘🤩
terus semangatttt dan jangan pernah lelah shasha 💪😁
2023-09-22
3