Maaf, Aku Harus Pergi

Maaf, Aku Harus Pergi

Izin

Suara kicauan burung terdengar dari jendela kamar Jemima, seorang Ibu muda yang usianya genap 30 tahun di bulan kemarin. Jemima baru saja membangunkan sang suami yang harus bekerja pagi ini. Dia adalah Agam, usianya hanya beda 5 bulan lebih tua dari Jemima. Mereka dulu satu almamater di salah satu perguruan tinggi di kota mereka. Jemima dan Agam sudah menikah kurang lebih 8 tahun lamanya dan dikaruniai seorang putra yang saat ini sudah mengenyam pendidikan di sekolah dasar. Putra yang begitu menggemaskan dan sangat tampan. Perpaduan wajah antara Jemima dan juga Agam. Putra kecil yang mereka beri nama Carel yang memiliki arti kuat sama seperti nama Agam itu sendiri. Agam ingin anaknya tumbuh menjadi anak yang kuat di tengah terpaan hidup yang tidak akan selalu mulus.

“Pa…sarapannya sudah siap” Jemima kembali membangunkan suaminya yang sepertinya begitu kelelahan. Maklum, Agam bekerja sebagai asisten pribadi seorang pengusaha sukses. Kalau bukan karena Galih (nama boss Agam) sangat berjasa selama ini pada Agam, sudah dari lama Agam ingin mengundurkan diri. Menjadi asisten pribadi Galih begitu melelahkan dan menguras emosi. Selain tukang perintah, istri dari Galih sangat cemburuan dan itu membuat tugas Agam semakin sulit karena setiap saat harus laporan pada istri bossnya tersebut.

“Ya.. sebentar lagi” Agam menjawab dengan gumaman.

Jemima membuka jendela kamarnya agar Agam semakin terusik. Apalagi suara kicauan burung semakin keras terdengar. Belum lagi suara hilir mudik motor yang melintas di depan rumah mereka. Tentu akan membuat Agam lebih terganggu tidurnya.

Dan benar saja, tak butuh waktu lama Agam pun terpaksa bangun karena suara motor yang cukup mengganggu.

Jemima sendiri sudah kembali ke dapur. Selain menjadi Ibu rumah tangga, Jemima juga aktif di sosial media. Dia gemar membagikan tips seputar parenting dan sekarang perbekalan anak. Dia juga gemar membuat konten kecantikan. Walau tidak terlalu terkenal tapi setidaknya Jemima sudah menghasilkan cukup uang dari kegiatannya tersebut. Dia juga banyak mendapat endorse produk kecantikan, alat masak dan lain-lain.

Setiap menyiapkan bekal untuk anaknya, kamera atau handphone pasti sudah standby mengambil gambar kegiatan Jemima. Walau sibuk dengan kegiatannya, tapi Jemima tidak pernah sekalipun melupakan tanggung jawabnya sebagai seorang istri dan juga Ibu yang baik.

“Ma… bekal aku sudah?” tanya Carel yang saat ini sudah duduk di meja makan seorang diri.

“Sebentar lagi sayang” sahut Jemima dengan mempercepat gerakannya. Dalam sekejap dia sudah menyulap bahan makanan menjadi bekal makan siang yang begitu cantik.

“Ini dia bekal anak ganteng sudah jadi” ucap Jemima sambil memasukkan kotak makanan tersebut ke dalam tas putranya.

“Thanks Ma” sahut Carel.

“Sama-sama sayang”.

Jemima lalu menuangkan susu ke gelas dan menyerahkannya pada sang putra. Dia sudah menyiapkan sarapan sesuai pesanan Carel kemarin. Spaghetti dengan tambahan bacon yang banyak.

Berbeda dengan Agam yang seleranya sangat Indonesia sekali. Dia terbiasa sarapan dengan nasi hingga setiap harinya Jemima akan memasakkan nasi goreng atau aneka makanan khas Indonesia lainnya. Dan pagi ini Jemima membuatkan Agam tumis labu siam, Ikan goreng sambal tomat dan tambahan potongan buah semangka. Jemima tidak membawakan Agam bekal karena biasanya dia akan makan siang bersama Galih.

Tak berapa lama Agam pun ikut bergabung. Seperti biasa penampilannya akan selalu terlihat tampan.

“Morning Pa” Sapa Carel saat Agam sudah duduk disebelahnya.

“Morning. Buku-buku sudah siap semua kan?” seperti biasa Agam akan memastikan kelengkapan anaknya.

“Sudah pa, mama yang siapkan” jawab Carel. Agam pun menganggukkan kepala.

Mereka pun sekeluarga sarapan dengan sesekali bercerita. Tidak ada yang salah dalam keluarga mereka. Semuanya normal seperti keluarga kebanyakan.

Carel sudah naik ke dalam mobil sedangkan Agam masih berdiri di luar mobil karena saat ini Jemima mengajaknya berbicara.

“Pa…nanti siang aku akan titip Carel di rumah Oma ya sepulang sekolah. Aku mau bertemu teman-teman” ucap Jemima meminta izin.

“Iya, ingat waktu saja” sahut Agam.

Jemima menganggukkan kepala kemudian mencium punggung tangan suaminya.

“Aku kerja dulu” pamit Agam dan segera masuk ke dalam mobil.

“Hati-hati ya, Carel semangat ya belajarnya” ucap Jemima sambil melambai pada mobil Agam yang mulai bergerak.

“Bye Bye Mama, jangan telat jemput Aku” sahut Carel yang ikut melambaikan tangan.

“Iya sayang”balas Jemima. Jemima tersenyum sambil memperhatikan bayangan mobil suaminya yang mulai menghilang lalu masuk ke dalam rumah.

….

Selesai dari mengantar putranya ke sekolah, Agam bergegas menuju kediaman Galih. Sudah menjadi kewajiban Agam harus menjemput Agam di rumahnya. Kalau tidak, Mili (istri Galih) akan marah-marah dan mengira kalau Galih sengaja pergi sendiri agar bisa keluyuran mencari wanita idaman lain. Bukan tanpa alasan Mili bisa sampai cemburuan seperti itu. Pernikahannya dengan Galih bukanlah atas dasar cinta sama-sama cinta melainkan karena perjodohan. Apalagi Galih pernah berkata sendiri kalau sebenarnya dulu dia mempunyai wanita yang begitu dicintai. Itu yang membuat Mili sangat posesif, dia takut kalau Galih berpaling dan mencari wanita itu.

“Akhirnya kamu datang juga. Kepalaku sudah pusing mendengar ocehan mili” keluh Galih saat melihat kedatangan Agam.

Agam tidak menjawab karena sudah setiap harinya begitu.

“Jalan sekarang boss?” tanya Agam.

“Iya, ayo sebelum Mili berulah” jawab Galih lalu bergegas masuk ke dalam mobil. Agam pun ikut masuk ke dalam mobil. Sudah menjadi sarapan sehari-hari baginya melihat kejadian ini jadi dia menganggapnya angin lalu saja. Menurutnya Galih tidak tegas dan Mili terlalu posesif.

Tiga puluh menit saja berkendara akhirnya mereka tiba di perusahaan. Disana sudah ada Inez, sekretaris sekaligus teman kuliah Agam dulu. Mereka bertiga ini sebenarnya berteman sejak di bangku SMA hingga sekarang. Galih melihat kemampuan dari teman-temannya yang memang sudah tidak perlu diragukan lagi sehingga saat dia meneruskan usaha keluarga, dia langsung menawarkan pekerjaan tersebut pada kedua temannya.

Inez selain pintar juga sangat cantik. Sayangnya walau cantik tapi percintaannya tidak pernah mulus. Beberapa kali diselingkuhi dan ditinggal begitu saja membuat Inez trauma dan hingga kini betah hidup sendirian padahal usianya sudah menginjak kepala tiga.

Itu juga yang membuat Mili kerap cemburu karena Galih mempunyai sekretaris yang begitu cantik. Tapi sebenarnya bukan hanya Mili yang cemburu pada Inez, melainkan Jemima pun sama demikian. Hanya saja Jemima tidak seperti Mili yang bisa mengungkapkan apa saja keluh kesahnya. Jemima lebih banyak menyimpan semua rasa cemburu dan ketakutannya karena tidak ingin Agam menjadi marah dan meninggalkannya.Karena sejak awal memang Jemima lah yang lebih dulu mencintai dan mengejar-ngejar Agam hingga Agam pun akhirnya memilih Jemima sebagai istrinya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

ria

ria

hadir

2023-09-27

1

Lavender

Lavender

semangat updatenya ya thor

2023-09-21

1

Suyadi Yadi

Suyadi Yadi

ceritanya bagus semoga update tiap hari

2023-09-21

2

lihat semua
Episodes
1 Izin
2 Reuni
3 Ingin Dengar
4 Alasan
5 Tawaran
6 Kurang?
7 Bekerja
8 Mulai Khawatir
9 Kencan
10 Musibah
11 Ragu
12 Curiga
13 Tak Ingin Tersulut Emosi
14 Bertemu Inez
15 Kecewa
16 Kejutan
17 Cinta Pertama Agam
18 Pertama
19 Konser
20 Berbicara
21 Perhatian
22 Salting
23 Melawan Gengsi
24 Kencan?
25 Usaha
26 Perkenalan
27 Rendah diri
28 Nikah Yuk?
29 Enggak Pacaran Tapi Nikah?
30 Manis Pernikahan
31 Kenyamanan
32 Tawaran
33 Jengkel
34 Ide Galih
35 Anak Siapa?
36 Bukan Agam
37 Kamu Dimana?
38 Aku Pergi
39 Terus Mencarimu
40 Pingsan
41 Menjelaskan
42 Bodoh
43 Salah Orang
44 Macam Orang Bodoh
45 Justice For Inez
46 Menunggu Itikad Baik
47 Ayo Pulang
48 Jangan Pergi
49 Makan Malam Hangat
50 Permohonan Maaf
51 Tak Segampang Itu
52 Manusia Biasa
53 Jessica?
54 Sama-Sama Dewasa
55 Sadarlah
56 Jangan Sampai
57 Maaf
58 Tak Tertandingi
59 Penyesalan Inez
60 Melupakan
61 Apa Kamu Marah?
62 Orang Baik
63 Masalah Baru
64 Memang Iya?
65 Undangan
66 Bertemu Ibu
67 Pesta Ulang Tahun
68 Pulang
69 Malu
70 Tidak Tahu Malu
71 Waktu Cepat Berlalu
72 Pesta Pernikahan
73 Salah Paham
74 Masa Lalu
75 Kecewa
76 Pendonor
77 Kesepian
78 Bertemu Yura
79 Maaf
80 Putri Kian
81 End Of Story
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Izin
2
Reuni
3
Ingin Dengar
4
Alasan
5
Tawaran
6
Kurang?
7
Bekerja
8
Mulai Khawatir
9
Kencan
10
Musibah
11
Ragu
12
Curiga
13
Tak Ingin Tersulut Emosi
14
Bertemu Inez
15
Kecewa
16
Kejutan
17
Cinta Pertama Agam
18
Pertama
19
Konser
20
Berbicara
21
Perhatian
22
Salting
23
Melawan Gengsi
24
Kencan?
25
Usaha
26
Perkenalan
27
Rendah diri
28
Nikah Yuk?
29
Enggak Pacaran Tapi Nikah?
30
Manis Pernikahan
31
Kenyamanan
32
Tawaran
33
Jengkel
34
Ide Galih
35
Anak Siapa?
36
Bukan Agam
37
Kamu Dimana?
38
Aku Pergi
39
Terus Mencarimu
40
Pingsan
41
Menjelaskan
42
Bodoh
43
Salah Orang
44
Macam Orang Bodoh
45
Justice For Inez
46
Menunggu Itikad Baik
47
Ayo Pulang
48
Jangan Pergi
49
Makan Malam Hangat
50
Permohonan Maaf
51
Tak Segampang Itu
52
Manusia Biasa
53
Jessica?
54
Sama-Sama Dewasa
55
Sadarlah
56
Jangan Sampai
57
Maaf
58
Tak Tertandingi
59
Penyesalan Inez
60
Melupakan
61
Apa Kamu Marah?
62
Orang Baik
63
Masalah Baru
64
Memang Iya?
65
Undangan
66
Bertemu Ibu
67
Pesta Ulang Tahun
68
Pulang
69
Malu
70
Tidak Tahu Malu
71
Waktu Cepat Berlalu
72
Pesta Pernikahan
73
Salah Paham
74
Masa Lalu
75
Kecewa
76
Pendonor
77
Kesepian
78
Bertemu Yura
79
Maaf
80
Putri Kian
81
End Of Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!