Dendam Rasa Membarah

Dendam Rasa Membarah

Kebencian Andre

Sebelum memulai cerita marilah author menunjukkan siapa saja pemain yang ada di novel ini biar yang baca tambah semangat.

Rubby: Cantik, manis, baik hati, tidak sombong, adik tirinya Andre

Andre:Ganteng, tinggi, CEO, jahat sama Rubby, kakak tirinya Rubby.

Dimas:Ganteng, manis, murah senyum, tinggi, Dokter+pemilik rumah sakit, Baik sama Rubby.

Celine: cantik, jahat, suka sama Andre

Andre jaga adik mu salama papa dan mama mu berada di luar negeri jangan sekali sekali kau membuatnya menangis"

Seorang bocah laki-laki di perkirakan usianya 13 tahun memanyunkan bibirnya masih menatap benci seorang bocah perempuan di sampingnya.

"Tidak! dia bukan mama! dan dia juga bukan adikku!"

"Andre! jaga sikap kamu! bagaimana pun mama Rindi adalah mama kamu juga dan dia sudah menjadi adik kamu sekarang!" Pak Burhan berbicara tegas kepada Andre.

"Sudahlah mas jangan begitu kepada Andre mungkin anak seusianya belum cukup untuk menerima kehadiran aku dan juga Rubby mungkin suatu hari nanti dia akan menerima kami" Rindi merangkul tangan suaminya kemudian tersenyum lembut kepada Andre.

"Rubby sayang kamu jangan nakal yah, tenang ibu tidak akan lama, ibu akan kembali dan akan membawakan boneka Barbie untuk mu"

"ibu serius, yeayyyy kalau begitu cepat lah kembali yah bu aku sudah tidak sabar ingin main boneka Barbie"

"Aku benci kalian semua!" Hardik Andre seraya menghentakkan kakinya ke lantai.

"Sudah biarkan saja anak nakal itu dan sekarang ayo kita berangkat sekarang" Titah Burhan pada istri barunya.

Rubby kecil maju selangkah memeluk pinggang sang ibu. "Hati hati yah Bu, tenang aku tidak akan nakal kok"

"Iya ibu tau putri kecil ibu tidak akan nakal. suster tolong jaga Rubby selama kita pergi yah"

"Baik nyonya, saya akan menjaga Rubby serta menyayanginya seperti anak sendiri"

"Oke terimakasih kalau begitu sayang, ibu sama papa berangkat dulu yah"

Rubby kecil melambaikan tanganya di saat

sedan hitam itu sudah berjalan menjauhi halaman rumah.

"Dadah ibu...dah papa...."

"Ayo Non Rubby kita masuk ke dalam rumah"

"Iya suster"

****************

"Arrrggghhh...sakittt...!!" teriak Rubby kesakitan sembari memegang lengannya yang seperti terkena lemparkan sesuatu.

"Astaga Den Andre.Hentikan Den kamu tidak boleh begitu kepada Non Rubby"Sahut suster sembari melindungi tubuh Rubby dari serangan tembakan pistol mainan Andre.

" Dorrr.. dorr... dorr... Sus... menyingkirlah biarkan aku menembak bocah itu!"

"Tidak Den, Aden tidak boleh melakukannya lagi kasihan Non Rubby Den dia kesakitan"

"Dasar! dia saja yang cengeng! lagian ini hanya pistol mainan.".,

"Suster... ini terasa sakit" Rubby kecil mulai merengek ia menangis sembari bersembunyi di balik pelukan suster Ana.

"Yasudah kita main ke kamar saja yah" Suster membungkuk mengendong tubuh kecil Rubby menaiki tangga atas.

"Lihat lah aku akan membuat hidup mu tidak tenang berada di rumah ini, aku akan mengusir mu sekaligus mengusir ibu mu!"

****************

Malam pun tiba seperti biasa suster Ana selalu mengelus-elus kepala Rubby di atas pangkuan nya.

"Suster apa ibu dan papa sudah sampai di jepang?"

"Sus rasa belum Non kan perjalanan dari Indonesia ke Jepang pasti sangat lama mungkin besok pagi, sekarang Non tidur yah kalau nanti ibu sama papa sudah sampai nanti bakal sus sampaikan"

TV di ruang tamu masih menyalah menampilkan acara robot dan juga monster yang saling berperang. Karena bosan dengan acara itu pada akhirnya Andre mengganti channel tvnya.

"Yah malah acara berita!"

Bib!

Andre begitu kesal karena remot TV yang error sehingga tidak bisa di gerakan namun ada sebuah berita kecelakaan yang terjadi tepat nya malam ini, awalnya Andre tidak btertarik.

*Kita kembali lagi ke New TV telah terjadi kecelakaan pesawat tujuan Indonesia Jepang Zj60 di sebuah pulau yang menyebabkan seluruh penumpangnya di nyatakan meninggal dunia dan tidak ada satupun selamat karena pesawat di duga meledak di udara,berikut nam-nama korban yang meninggal dunia adalah. Paradika,Malik, Sekarputri, Amelia, dan lebih terkejut nya lagi salah satu korban yang meninggal itu adalah seorang presdir Burhan Perwira pemilik hotel Doofan dan juga istri barunya Rindi Haryati...

"Tidakk....papaa.....!!!"

******************

"Dasar pembunuh!'

Bug!!

Dengan kejam Andre kecil mendorong Rubby hingga terjatuh bahkan lagi lagi Rubby menangis karena prilaku kasar Andre.

''Kak kenapa kakak jahat sekali sama aku hiks hiks...

"Diam!! aku bukan kakak kamu..ayo kamu pergi dari rumah ini aku tidak sudih tinggal bersama anak pembunuh seperti mu" Andre menarik lengan Rubby menyuruhnya untuk pergi.Andre sudah menyeret tubuh mungil itu hingga sampai di pintu luar.

"Den, lepaskan Non rubby den, kasian dia dia juga masih sedih karena kehilangan ibunya den" Ucap suster Ana menasehati Andre.

"Sus jangan macam-macam aku bisa saja memecat suster juga jika suster masih saja membela anak pembunuh ini"

"Tunggu! Tuan Andre tidak bisa mengusir Non Rubby begitu saja. ingat Den dia juga punya hak atas rumah ini" Ucap Om Dewa orang kepercayaan papa.

"Apa maksud mu om?" Tanya Andre.

****************

"Jadi sebelum pak Burhan meninggal beliau pernah memberikan 70%harta warisannya kepada Non Rubby dan Den Andre hanya kebagian 30% saja jadi intinya Den Andre tidak bisa mengusir Non Rubby begitu saja"

Sementara Suster Ana merasa lega karena Rubby masih punya hak atas rumah ini itu berarti Andre tidak mempunyai hak apapun untuk mengusir Rubby.

"Itu tidak adil om! harusnya bocah itu pergi saja dari rumah ini karena ibunya lah yang menyebabkan mama dan juga papa meninggal!"

"Den Non Rubby masih terlalu kecil dia masih polos dan tidak tau apa-apa atas masalah yang menimpa mama dan papa Den yah karena itu semua adalah kesalahan ibunya"

 

12 tahun kemudian....

Berkaca mata tebal serta rambut bewarna hitam pekat yang selalu di kuncir dua itu lah julukan yang pantas untuk Rubby seorang gadis yang selalu di kenal pendiam dan tidak banyak bicara seperti cupu pada umumnya.

Serta sekarang hal yang biasa di lakukan oleh Rubby adalah duduk mendiam di dalam ruang kerjanya meski yang lain sudah berusaha membujuk dirinya untuk makan di kantin akan tetapi Rubby tetap teguh dengan pendiriannya membaca buku.

Getaran di ponsel pun mulai mengusik hatinya itu pertanda ada sebuah pesan,akan tetapi Rubby mengabaikannya ia tau betul yang mengirim pesan tersebut adalah Andre kakak tirinya yang kerap kali selalu menyiksa batin dan pikirannya. Kini bukan lagi pesan melainkan telepon, yaps Andre menelponnya kali ini.

Kali ini Rubby tak bisa mengabaikannya lagi sekilas ia melihat isi pesan yang tertera di layar ponsel. *Angkat telepon ku atau akan ku suruh kau untuk tidur di luar*

Rubby memejamkan mata sekaligus menarik nafas panjang sebelum menerima telepon dari Andre.

[Ha-hallo kak...]Ucapnya dengan suara gemetar.

[Aku kira kau sudah mati sehingga tak bisa mengangkat telepon dari ku]

Rubby sedikit menjauh kan ponselnya dari telinga tersaat mendengar kata mati dari sang kakak.

[Ma-maaf kak]

[Malam ini ada tamu tamu penting yang akan melakukan pesta kecil di rumah ini aku berharap setelah pulang kerja nanti kau harus pergi ke supermarket untuk berbelanja makanan serta minuman yang mahal]

[Baiklah kak akan aku lakukan nanti]

[Bagus.jam 17.00 kau sudah harus berada di rumah kalau kau sampai telat aku  benar-benar akan menyiksa mu lagi malam ini , ingat itu Rubby karena aku tak akan pernah main main dengan kata-kata ku]

[t-tapi kak bagaimana mungkin...

[Aku tidak ingin mendengarkan apa itu alasan mu itu dan apapun yang terjadi aku ingin kau sampai di rumah pada tepat seperti apa yang aku harapkan, kau mengerti kan]

Bib!

Andre memandangi ponselnya seraya menarik sudut bibirnya.

"Adik tiri yang malang andai saja waktu itu ibumu tak mengusik kehidupan ku maka sudah aku pastikan hidupmu akan tenang"

***************

Sebuah kecelakaan terjadi di jalanan ini sehingga banyak dari kendaraan lainya berhenti di tenga jalan yang menyebabkan kemacetan.

Rubby di dalam taxi luar biasa paniknya terlebih ia hanya membutuhkan waktu 30 menit lagi untuk sampai di rumah.

"Pak apakah tidak ada jalan lain, maksud saya jalan pintas gitu?"

"Maaf mbak mobil saya ini berada di tenga tenga kendaraan lainya jadi tak ada celah untuk putar balik mencari jalan pintas, bersabarlah mbak jam segini memang sering rawan kemacetan"

"Pak saya sedang terburu buru sekarang kalau begitu saya berhenti di sini saja yah"

"Loh apakah tidak bisa menunggu lagi mbak?"..

" Tidak pak, tidak masalah nanti di sana saya akan cari ojek kalau begitu ini uang taxinya"

"oh yaudah mbak terimakasih"

****************

Kini Rubby telah sampai tepat di pagar rumah Andre, ia terburu-buru turun lalu membayar uang ojek kepada mas ojeknya.

"Pak, tolong bukain pagarnya ini aku Rubby"

"Eh non Rubby tumben pulang kerjanya kesorean" Ucap pak Agam seraya membuka kan pintu pagar.

"Kak Andre suruh aku belanja dulu pak makanya lama,"

Pak Agam menatap jenuh belanjaan di kedua tangan Rubby ada rasa kasihan saat melihat gadis ini.

"Sini belanjaannya biar saya yang bantu bawain non"

"Tidak perlu pak, ini tidak terlalu berat kok aku bisa sendiri. kalau begitu aku masuk dulu yah pak permisi"

****************

"17.20 hebat kau telat 20 menit Rubby!"

Reflek Rubby menjatuhkan kedua kresek Belanjaanya ke lantai tersaat ia tau Andre telah menunggunya di samping pintu yang baru saja ia lewati.

"Masih ingat apa yang aku ucapkan di telepon tadi. yah malam ini tidur lah di luar, tidur lah di luar bersama nyamuk-nyamuk yang kelaparan" Andre menyunggingkan senyum jahat berjalan ke arah lain dan melewati Rubby dengan menabrak bahunya membuat Rubby terhuyung ke samping.

Rupanya tamu penting yang di bicarakan Andre semua adalah kebohongan, bahkan pria itu sengaja melakukan kebohongan itu hanya untuk mengerjai Rubby saja. dengan langkah berat Rubby berjalan menuju pintu luar tidak lupa ia menyiapkan semua peralatan penting saat ia akan tidur di luar terutama body lotion anti nyamuk, bantal dan juga selimut, dan sebotol air minum. Akan tetapi saat di pertengahan jalan lagi lagi Andre mencegahnya.

"Kamu bukan pergi piknik jadi kamu tak mesti membawa peralatan selengkap itu."

"Tapi kak aku butuh semuanya bantal dan selimut, di luar dingin kak aku tidak bisa tidur tanpa selimut"

"Hahaha jangan konyol aku tau kamu dan ibumu dulu adalah gelandangan terbiasa tidur tanpa itu semua jadi anggaplah jika kamu masih seperti dulu menjadi gelandangan"

"Kak kenapa kakak selalu membahas tentang hal itu" Rubby sedikit mengeluh seraya membenarkan posisi kaca mata tebalnya yang agak miring.

"Bagaimana aku bisa lupa tentang keburukkan ibumu saat di masalalu, semua keburukan tentang ibu mu aku masih sangat hafal, bagaimana ia datang kerumah ini lalu berselingkuh berselingkuh dengan papa ku hm"

"Aku meminta maaf atas nama ibu ku kak, aku mohon maafkan lah beliau karena sangat tidak baik jika kita membenci seseorang yang telah tiada" Ucap Rubby sembari menyatukan kedua tangannya di depan dada.

"Ck.Rubby Rubby ayolah kamu sangat sering mengatakan hal itu tapi buktinya aku tetap pada pendirian ku. Membenci ibu mu hingga akhir hayat!"

"Lihatlah kau membuang waktu ku saja kalau begitu tunggu apa lagi tidur lah di luar tanpa, teaharus membawa semua itu"

"Setidaknya izinkan aku untuk membawa selimut" Rubby memohon belas kasian pada Andre.

"Tidak akan ada keringanan untuk hukuman yang telah ku tetapkan!" Tatapan tajam Andre sukses membuat Rubby terdiam hingga dengan berat hati gadis itu meletakan semua apa yang ia bawa ke lantai.

****************

Udara di luar memang cukup dingin terlebih Rubby baru tau jika di luar terdapat banyak nyamuk beterbangan mencari santapan. Perlahan ia pun terduduk sembari memeluk lututnya serta menyenderkan bahunya di dinding samping pintu.

Kehadiran Rubby yang berada di luar memancing perhatian pak Agam yang sedang berjaga di malam hari hingga tanpa ragu pria yang berusia lebih dari 40 tahun itu menghampirinya.

"Non Rubby kok ada di luar?"

"Ini hukuman dari kak Andre pak" Ucap Rubby dengan seulas senyum menyedihkan.

"Astaga tega sekali yah tuan Andre, tapi non saran saya kenapa sih non gak pergi saja dari rumah ini dari pada di siksa tuan Andre terus"

"Iya sih pak aku memang sudah dari dulu untuk berpikir pergi dari rumah ini tapi ada alasan lain kenapa aku harus bertahan"

"Tapi non tuan Andre itu memang sudah kelewat batas, non saya sudah 10 tahun bekerja di sini bahkan dari dulu hingga sekarang tuan Andre masih saja benci sama Non"

****************

Di dalam kamarnya Andre meminum sekaleng wine sembari mengawasi video yang ada laptopnya. dan tidak membutuhkan waktu yang lama Andre pun mengambil ponselnya untuk menelpon seseorang.

[Pak Agam, bapak sudah 10 tahun bekerja rumah saya dan tentunya sudah menjadi kepercayaan saya dan tidak mungkin hanya masalah sepele saya memecat bapak karena telah ikut campur pada urusan saya. sekarang enyalah dari sana dan kembali lah bekerja!]

"Pak tidak apa-apa lebih baik bapak kembali bekerja saja lagi pula aku akan baik baik saja"

"Maafkan saya yah Non, saya tidak bisa berbuat apa-apa untuk bantuin Non Rubby"

Pada akhirnya pak Agam telah kembali lagi ke pos penjaga meninggalkan Rubby yang masih duduk termenung sendirian.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!