Berkat ide Sandra, Celia bisa berpesta dengan Kevin malam ini. Seluruh karyawan kantor diundang dan itu termasuk Alex. Sebenarnya setelah insiden mobil pagi tadi, Celia enggan jika harus satu ruangan lagi dengannya.
Tapi aku datang demi kak Kevin, abaikan saja si Alex.
Malam Harinya
Pesta diadakan di sebuah resto barbekyu bernuansa outdoor. Banyak karyawan kantor yang sudah memenuhi area, termasuk Celia. Dia tampak cantik dengan gaun pink model halter neck dan rambut ikal bergelombang yang diurai.
"You look pretty tonight. Thanks for coming, Celia," sapa Kevin.
Tidak sia-sia aku berdandan hampir dua jam.
"Kakak sendiri terlihat tampan dan bersinar," puji Celia.
Oh God, mengapa aku harus bilang bersinar? Tapi memang demikian faktanya, kemeja putihnya yang ketat terlihat super seksi di tubuh kekarnya.
Kevin tersenyum senang. "Mau kutemani mencicipi minuman andalan resto ini?"
Celia tidak akan mungkin menolak dan mereka berjalan menuju mini bar - yang dikelilingi beberapa orang dan salah satunya adalah Alex - di salah satu sudut area. Padahal aku ingin berduaan saja dengan kak Kevin.
Alex memulai pembicaraan. "Kukira kamu tidak akan datang, setelah insiden tadi pagi."
Celia ingin mengunci mulut Alex yang ember. Dia berbisik pelan. "Memang apa hubungannya? Lagipula mobilmu hanya tergores dan aku sudah bertanggung jawab. Jadi jangan diungkit lagi!"
Alex balas berbisik. "Nanti kamu menggores mobil lainnya di sini."
Shit. Dia kira aku tidak bisa parkir dengan benar? Tadi pagi itu karena aku sedikit kurang konsentrasi.
"Insiden apa?" tanya Kevin yang mulai penasaran.
Celia sigap memotong jawaban Alex. "Urusan pekerjaan."
Kevin mengerutkan dahinya saat melihat ke arah Alex. "Kamu alumni SMA X? Aku seperti pernah melihatmu."
"Benar."
"Siapa namamu?"
"Alex."
Celia berharap ada seseorang yang akan membawa Alex pergi menjauh sehingga dia bisa leluasa mengobrol dengan Kak Kevin.
"What a coincidence! Kita bertiga bekerja di kantor yang sama."
"Cheers?" ajak Celia.
Ting. Ting. Suara gelas Celia beradu dengan milik Kevin dan Alex.
Alex menyesap minumannya sembari melirik Celia dari balik gelas. Wanita itu tampak cantik dan banyak pria mencuri pandang ke arahnya. "Apa kamu tidak kedinginan berpakaian terbuka seperti itu? Tidak takut digigit nyamuk atau kejatuhan ulat bulu?"
Celia mendelik pada Alex. "Ha ha ha. Tidak takut." Memangnya kamu siapa sampai berhak mengomentari penampilanku.
Untung Sandra datang dan menyela dengan niat meminjam Kevin untuk menyampaikan pidato singkat. Berbicara mengenai penampilan, Sandra jauh lebih mengumbar kulitnya. Malah seperti mau ke klub malam**.
"Maaf, kutinggal dulu. Enjoy the party." Senyum Kevin membuat Celia sedikit lupa dengan Alex yang menyebalkan.
"Kamu tidak ingin mengomentari penampilan orang lain? Sandra misalnya?"
Alex bahkan tidak sekalipun menatap ke arah Sandra. "Untuk apa? Memangnya aku kurang kerjaan."
What? "Barusan kamu mengomentari penampilanku."
"Aku hanya berkata jujur padamu, demi kebaikanmu," balas Alex.
Dia memang suka mencari masalah denganku.
"Terserah kamu saja." Celia meninggalkan gelasnya di meja bar dan beranjak menuju parkiran. Dia lupa mengambil hadiah untuk Kevin dan itu alasan yang sangat tepat untuk menghindar dari pria yang suka mencari masalah dengannya.
Di Parkiran
"Aduh," jerit Celia. Salah satu ujung heelsnya tersangkut di lubang penutup saluran air. Dia berusaha menarik kakinya tapi belum berhasil lepas.
"Lepas sepatumu, nanti kubantu tarik."
Celia mengenali pemilik suara itu dan merasa kesialan datang menimpanya bertubi-tubi. "Aku bisa sendiri. Silakan lewat dan abaikan aku."
Secepat kilat, Alex sudah berjongkok di depan Celia. "Dasar keras kepala, padahal aku berbaik hati mau menolong."
Siapa juga yang meminta tolong padamu.
"Kamu sedang apa di parkiran, apa kamu mengikutiku?"
Alex tidak menjawab pertanyaan Celia. "Cepat lepas sepatumu. Kamu mau terjebak disini sampai besok?"
"Tidak perlu dilepas! Lagipula aku bisa sendiri!"
Alex tidak sabar dan melepas sendiri sepatu itu dari kaki Celia. Hanya butuh beberapa detik dan sepatu Celia terbebas. "See?"
Celia enggan berterima kasih meski Alex sudah menolongnya. Tiba-tiba sebelah tangannya ditarik dan ditumpukan ke bahu Alex. "Bertumpu padaku, aku bantu pasang sepatumu."
Jika dia bukan Alex yang menyebalkan, Celia sudah pasti lumer dengan aksi gentle itu. Tadi dia mengomentari penampilanku, sekarang dia menolongku, sebentar jahat, sebentar baik, apa dia punya kepribadian ganda?
"Aku mau ambil laptop di mobil, bukan mengikutimu. Jangan terlalu percaya diri." Setelah berkata demikian, Alex langsung pergi sementara Celia masih terpaku, memikirkan soal kemungkinan kepribadian ganda yang diderita Alex.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Eva Yᴜɴɪᴛa/ Gadis inisial E
baperr ka bikin penasaran.
2020-08-14
2
Hamla
Tom and Jerry 🙊🙊
2020-07-25
1
Farah Filza Emaris
sampai sini masi belum tau pemeran priax siapa
2020-06-21
3