You Are My Love
"Aku hampir sampai, mungkin sekitar lima menit. Memang siapa sih orangnya sampai seisi kantor harus hadir lebih awal?”
Di ujung telepon itu Sandra, asisten Celia. Dia sungguh tahu cara membuat atasannya senewen di pagi hari dengan berulang kali menanyakan posisinya. Pasalnya, hari ini ada kepala tim baru yang akan diperkenalkan di kantor.
Pagi ini seharusnya menjadi pagi yang berjalan tenang dan damai seperti biasanya, sebelum mobil Celia menggores bodi samping mobil lain saat akan parkir. "Mimpi apa aku semalam sampai ada insiden seperti ini," gerutunya.
Sebuah kepala muncul dari jendela mobil di sampingnya. "Kalau belum bisa parkir, jangan bawa mobil!"
Celia tersenyum kecut saat melihat wajah si pemilik mobil. Dia Alexander atau biasa dipanggil Alex, pria paling tidak ramah sekantor.
"Maaf, aku kurang konsentrasi tadi. Tapi tenang saja, aku akan mengganti biaya perbaikannya."
"Tentu saja kamu harus ganti rugi. Ini kan salahmu."
"Apa kamu terluka?"
"Untung saja aku tidak terluka, kalau iya urusan kita bisa jadi lebih panjang."
Sopan sekali dia, sedikitpun tidak menanyakan keadaanku.
Alex keluar lalu memeriksa goresan di mobilnya. "Tagihannya kukirim setelah selesai diservis."
"Baiklah," jawab Celia, pasrah. Semoga saja tidak menguras kantong.
Alexander yang konon tidak pernah tersenyum itu tidak langsung berjalan ke lift setelah melemparkan kata-kata setajam pisau pada Celia, seolah sengaja menunggu wanita itu.
Celia tidak bisa menghindari pria itu karena mereka satu kantor dan jalan masuk dari basement ke lantai atas hanya menggunakan satu lift. Mereka berjalan dalam keheningan yang canggung dan itu sungguh tidak menyenangkan.
"Kamu sudah dengar kabar burung tentang ketua tim yang baru?"
"Aku bukan burung. Mana kutahu."
Celia kesal karena cara Alex menjawab dan menoleh padanya. Dulu dia tidak seperti ini, maksudku dulu dia ramah. Sebentar... atau dia hanya tidak ramah padaku**?
"Kalau sudah selesai menatapku, sebaiknya kamu masuk sekarang juga."
Alex hendak memencet tombol tutup padahal Celia masih berdiri di luar lift. Saat itu, Celia sempat melihat gelang Alex.
"Itu seperti gelang yang kupakai dulu waktu SMA."
Alex langsung menyembunyikan tangannya. "Memangnya gelangmu itu limited edition?"
"Bukan sih. Di mana kamu membelinya? Punyaku hilang, jadi aku ingin beli yang baru."
"Kamu ini berisik sekali. Kepalaku jadi sakit." Setelah berkata demikian Alex bergeser menjauh dari Celia.
*Makan apa sih dia, mengapa dari mulutnya hanya keluar kata-kata yang tidak menyenangkan. Dia bahkan bergeser, seolah aku ini virus berbahaya*.
Celia jelas tersinggung jadi dia tidak ingin berbicara lagi dengan Alex sampai pintu lift terbuka.
Kantor sudah dipenuhi banyak orang saat mereka sampai. Sandra, asisten Celia setengah berlari menghampiri mereka. "Untung bu Celia sudah datang, ketua tim baru sudah di ruangan pak bos. Sebentar lagi mereka keluar."
Sandra bahkan sempat menyapa Alex. "Selamat pagi, pak Alex."
Sapaan itu membuat Celia bergidik karena nadanya terlalu manis. Dia pasti diabaikan oleh Alex.
Di luar dugaan,
"Pagi juga, Sandra." Alex tidak tersenyum tapi jelas lebih ramah dibandingkan saat bersama Celia.
Aku salah apa sih padanya.
"Selamat pagi semuanya, hari ini kita akan berkenalan dengan ketua tim yang baru."
Suara pemilik perusahaan langsung menarik perhatian semua orang di ruangan. Di sampingnya berdiri sosok pria tampan bertubuh tinggi yang familiar di mata Celia.
"Kak Kevin?"
"Kamu mengenalnya?" tanya Alex. Dia penasaran setelah mendengar ucapan Celia.
"Kamu tidak ingat kakak kelas kita yang cerdas cemerlang itu? Ketua OSIS dan juara umum selama 3 tahun. Yang disukai para guru dan dipuja para siswi."
Dan juga cinta pertamaku.
Apakah ini takdir?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Eva Yᴜɴɪᴛa/ Gadis inisial E
bagus 🤗
2020-08-14
1
👑☘ɴͪᴏͦᴠᷤɪͭᴛͤᴀᷝ💣
sy baru mulai baca nih, tor... tp perasaan udh ngga enak nh. udh tercium hard broken heart nih hehehe....
2020-08-12
1
Priska Anita
Like dari Rona Cinta mendarat disini 💜
2020-08-04
1