Tamat

Tamat

Balap Liar

Terlihat bendera sudah di kibarkan dan beberapa motor pun langsung melaju dengan kecepatan tinggi saling mendahului

"Go Maya.!! Go Maya.!! Go MAYA.!!" Teriakan para penonton pun semakin membuat ramai pertandingan.

Sedangkan di arena balap sebrang sana maya masih sibuk memacu motornya dengan kecepatan penuh

"May.. Inget taruhan kita' kalo lo kalah, malam ini lo turutin permintaan gua." ucap dimas yang datang menghampiri maya dari samping laju motornya

Setelah mengatakan itu dia melajukan kencang motor nya hingga berhasil menerobos melewati maya dengan motor ninjanya.

"Aaggghhh, Siiaaalll.!!! gua gak boleh kalah.!!!" teriak maya yang terlihat sangat geram.

Maya pun terus menambah kecepatan nya hingga power full dan berhasil melewati satu persatu lawannya.

Kini hanya tinggal diri nya dan Dimas lah peserta yang berada paling terdepan..

Saling selip pun terjadi tak bisa terelakan lagi bahkan saling terobos sana dan sini terus di gempurkan antara pembalap muda dan mudi itu.

Sekarang Maya sudah berada di posisi nomor dua Sedangkan Dimas berada tepat di depan nya.

hingga akhir nya..

Dimas berhasil menjauh dari Maya setelah persengitan panjang nya dan tak lama.

Nggennggg Brrruuuummmm...!!!! Motor Dimas melesat dengan sempurna dan langsung melewati garis Finish di depan nya

"Yes... MENANG.!" ucap dimas sambil mengacungkan jari tengahnya ke maya.

Sedang maya yang melihat hal itu seketika sangat kesal karena kekalahan nya.

"Shhiittt..!!!!" maya memukul mukul bagian depan motornya untuk meluapkan amarah nya.

Setelah nya dimas pun terlihat mulai turun dari motor nya dan datang menghampiri maya

"Sekarang lo ikut gua.!!" tanpa basa basi dimas pun langsung menarik tangan maya dengan paksa.

"Wiihh,, wihh,, sabar bro' ngebet banget jadi orang.!!" protes maya menangkis genggaman dimas

"No.. No.. Jangan bilang lo mau kabur dari gua.!" belum sempat maya membalas perkataan nya, dimas langsung menggendong maya paksa dan membawanya masuk ke dalam mobil yang terparkir tak jauh dari arena balap.

Brugh.. maya pun terbanting di jok mobil dengan kasar.

"Ahh, Sial.!! Sebenarnya lo mau bawa gua kemana si" gerutu maya sambil menahan sakit di lengan nya.

Dimas tak menjawab dia hanya diam seribu bahasa, dia malah langsung pindah ke kemudi stir lalu mulai menyalakan mesin kendaraan nya

Tak lama dia pun langsung melenggang pergi dengan mulut terkunci.

Sepanjang perjalanan dua insan itu diam membeku hanya ada suara musik keras yang menggema dan setelah beberapa saat sampailah dimas di tempat tujuan nya.

Terlihat dimas sudah berhenti di depan rumah mewah dengan arsitek cllasic khas orang barat dengan lima mobil berjajar rapi di ruang parkirnya.

"Lo ngapain bawa gua ke rumah lo.!!" ketus maya yang memang sudah tak asing dengan tempat ini.

Namun sayang.. dimas tetap diam' dia malah langsung menarik tangan maya untuk masuk kedalam rumahnya.

Tepat di ruang tamu terlihat laki laki tampan dengan wajah bule dan seorang wanita paruh baya yang sedang duduk di sofa sambil menyesap minuman nya, mereka berdua tak lain adalah orang tua dimas.

"Daddy.. Mom.. dimas mau ngomong sesuatu" dimas pun datang menghampiri

"Ngomong apa dim.?" jawab sang daddy sambil menatap anaknya yang tak lepas memegangi tangan maya dengan erat.

Dia tahu kalau maya adalah mantan pacar anaknya dan dia juga tahu bagaimana terobsesi nya dimas dengan maya walau pun mereka sudah putus.

"Aku mau menikahi maya pah." dengan sangat yakin dimas mengatakan itu sedang maya benar benar syockk mendengarnya.

maya melepas paksa genggaman dimas lalu langsung membungkukkan badan nya.

"Maaf om... Tante... ini gak benar, saya ijin pamit' selamat malam." setelah mengatakan nya maya bergegas pergi keluar rumah dengan wajah benar benar marah.

Dimas tak tinggal diam, dia segera berlari mengejarnya dan meninggalkan kedua orang tuanya yang tampak bingung dengan tingkah anak nya.

"May..!! Maya..!! Dengerin gua dulu." dimas mencoba meraih tangan maya tapi di tangkis kasar oleh maya.

"Bercanda lo keterlaluan Dim.!!! gua gak suka." kesal maya yang sudah meluap luap

"May gua serius,!! Gua pengen' lo jadi istri gua" dimas masih terus mengejar maya sampai di depan gerbang rumah nya.

terlihat maya menengok kiri dan kanan lalu langsung memberhentikan ojek yang kebetulan lewat.

maya hendak naik ke jok motor tapi dimas segera menahan nya namun maya lagi lagi menepis nya.

"May Pliiss... Terima permintaan gua." pinta Dimas dengan wajah memelas.

"Gila lo.!! Kita ini uda jadi mantan' lo dan gua uda gak ada hubungan apa apa lagi." maya mencoba memberikan penjelasan.

"Jalan pak." motor pun langsung berlalu pergi meninggalkan dimas yang mematung.

Sepanjang perjalanan.. maya terus menggerutu kesal karena bisa bisanya dimas berbuat seperti itu padahal dulu dia yang selingkuh dan pergi meninggalkannya lalu tiba tiba datang kembali mengajak nya menikah.

"Lo Salah dim.! Gak akan semudah itu memaafkan pengkhianatan lo.." lirih maya sambil memegang dada nya yang masih terasa sakit atas pengkhianatan nya.

Terlihat maya sudah kembali ke arena balap dia langsung mengambil motornya dan tancap gas berniat untuk pulang ke rumahnya.

Namun karena pikiran nya yang sedang kacau dan tak karuan maya jadi tak fokus berkendara.

Terlihat ada seorang laki laki yang berjalan menyebrang, dia sudah melambaikan tangan dan memberikan tanda agar pengendara berhenti.. Namun tak gubris, maya malah menabraknya kencang hingga terpental beberapa meter.

Brugh..

Brugh..

Korban seketika terlihat tak sadarkan diri, sontak maya pun kaget bukan maen.

Dia melihat kanan dan kiri Untungnya jalanan terlihat lenggang dan sepi terlebih waktu sudah menunjukan pukul 01.00 pagi.

"Mampuuss.!! Deh gua, jangan jangan mati tuh orang.!" maya bingung harus berbuat apa, di otaknya berniat ingin kabur.. Tapi dia masih punya hati nurani untuk tidak melakukan nya.

Dan di saat dia sedang berpikir' dari kejauhan terlihat ada taksi yang ingin melintas.

Segera maya menghadang ke jalanan dan  memberhentikan taksi nya lalu menggedor gedor kaca jendela sang sopir.

"pak.. Pak.. Tolong bantu saya bawa orang itu ke dalam, saya akan bayar berapapun bapak minta." sang supir belum menjawab tapi maya langsung menarik nya keluar lalu bersama sama menghampiri korban.

dan terlihat lah sudah banyak darah mengucur di bagian wajahnya.

"orang ini kenapa mba,?? apa dia masih hidup.??" tanya sang supir.

"Udah bapak jangan banyak tanya, sekarang antarkan saya ke alamat ini"

ucap maya panik sambil menyodorkan kartu nama miliknya yang terdapat alamat rumahnya

"Baik mba." mereka berdua pun langsung mengangkat korban itu masuk ke dalam mobil.

Dan kini maya duduk di bangku belakang kemudi sambil memangku kepala sang korban, maya menyempatkan memeriksa nadi dan jantung korban.

"Huftt syukurlah... pria ini masih hidup Sepertinya dia hanya pingsan saja' Lebih baik gua bawa pulang kerumah dulu mumpung papa sedang diluar kota." gumam maya.

Taksi mulai memasuki perumahan elit di ibukota dan berhenti tepat di pagar besi yang menjulang tinggi.

"pak karyo tolong bantu maya bawa orang itu ke ruang milik milo ya." pinta maya pada satpam rumahnya yang tengah berdiri di depan gerbang

"baik non.." tanpa bertanya apa apa, satpam dan sang sopir taksi langsung menggotong korban ke dalam rumah.

Sesampainya di dalam terdapat ruangan besar lengkap dengan peralatan medisnya, ruangan yang biasa digunakan kucing kesayangan nya ketika sedang sakit.

Ya.. maya adalah anak dari pengusaha sukses, terkenal dan kaya raya terlebih dia anak tunggal jadi tak heran untuk hewan peliharaan nya saja punya klinik pribadi di rumahnya.

"Sudah taruh di sini saja." pinta maya saat korban sudah terbaring di atas brankar.

"baik mba."

"oya ini ongkos nya pak dan lebih nya ambil buat bapak." maya membuka dompet nya dan memberikan puluhan lembar uang pada sang supir.

"Terima kasih banyak mba." ucap sang sopir

"Non ada yang bisa saya bantu lagi..?" tanya karyo

"Tidak ada.. kalian berdua boleh pergi."

Satpam dan sang sopir taksi segera keluar dan meninggalkan maya yang hanya berdua dengan si korban pria yang ia tabrak.

dia segera mengambil peralatan p3k yang ada di atas nakas lalu mulai mengobati si korban.

Dia mulai menuangkan alkohol, membersihkan luka dan mengoleskan obat di kepalanya perlahan lahan lalu membungkusnya dengan perban dan menutupi luka luka kecil nya lain nya dengan plester.

Setelahnya.. ia pandang baik baik pria itu dari atas hingga bawah' di sana terlihat banyak sobekan dan bekas darah pada pakaian pria itu.

Karena tak punya pilihan lain akhir nya maya mulai melucuti pakaian pria itu sampai benar benar

"POLOS"

lalu maya pun mengambil bak kecil yang sudah di isi air dan handuk kecil lalu memerasnya..

maya pun mulai membersihkan semua badan pria itu dengan hati hati dan tentunya dengan rasa gugup.

karena jelas terlihat tepat di depan matanya pria itu tengah bertelanjang bulat dan Terlebih dia sudah menyentuh semua nya.

Glleek..

Glleek..

maya menelan saliva nya berat dan matanya tak berkedip menatap sesuatu yang berharga milik sang pria.

"Shiittt.!!! kenapa jadi berdebar debar begini, tahan maya.. tahan..." racau nya menahan gemuruh di dadanya

Setelah beberapa saat kemudian maya menetralkan diri nya dan kembali fokus membersihkan diri si pria.

Tapi saat maya tengah membersihkan salah satu bagian paha korban tiba tiba ada gerakan pada pria itu.

Lalu tak lama ia mulai tersadar dari pingsan nya dan menatap sekeliling...

Dan saat matanya menatap ke bawah ia langsung terlonjak kaget.

"Aaaaaggghhhhhhh.!!!!"

pria itu berteriak Histeris, betapa terkejut dan paniknya pria itu melihat badannya sudah telanjang bulat, Terlebih ada wanita yang sedang mengusap ngusap pahanya dengan handuk.

Pria itu langsung berjingkrak lari menghindar dan mengambil selimut lalu dengan sigap menutupi tubuh polosnya

"Siapa Kamu.!!! Apa Yang Kamu Lakukan.!! Kemana Pakaian Ku.!! Kenapa aku bisa di sini!!"

Pria itu histeris dengan rentetan pertanyaan sambil menatap sengit maya.

"Baguslah kau sadar..!" singkat maya Setelah itu dia terlihat santai 'Cuek' dan enggan menjawab.

"Heeii.!! Kenapa diam.!! Jawab pertanyaanku..!! dan tolong Kembalikan bajuku.!" mendengar ucapan itu maya langsung bangkit keluar ruangan tanpa bersuara.

Setelah beberapa saat dia pun kembali lagi dengan membawa satu stel pakaian, lengkap dengan dalaman nya.

"Pakailah... semua itu baru' aku mengambilnya di lemari papaku." ucap maya dingin

Dengan keadaannya yang seperti sekarang, pria itu tidak punya pilihan lain selain menerimanya.

"di mana kamar mandi nya" tanya pria itu singkat, maya pun menunjukkan kamar mandinya menggunakan telunjuk nya.

"Tunggu di sini, aku perlu bicara"

ucap si pria sambil bergegas ke kamar mandi.

Terpopuler

Comments

Silvi Aulia

Silvi Aulia

hallo Thor ,aku mampir nih buat beri dukungan 🤗🙏

jangan lupa mampir juga ya Thor di novel ku untuk saling dukung karya nya 🙏

2023-10-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!