NovelToon NovelToon

Tamat

Balap Liar

Terlihat bendera sudah di kibarkan dan beberapa motor pun langsung melaju dengan kecepatan tinggi saling mendahului

"Go Maya.!! Go Maya.!! Go MAYA.!!" Teriakan para penonton pun semakin membuat ramai pertandingan.

Sedangkan di arena balap sebrang sana maya masih sibuk memacu motornya dengan kecepatan penuh

"May.. Inget taruhan kita' kalo lo kalah, malam ini lo turutin permintaan gua." ucap dimas yang datang menghampiri maya dari samping laju motornya

Setelah mengatakan itu dia melajukan kencang motor nya hingga berhasil menerobos melewati maya dengan motor ninjanya.

"Aaggghhh, Siiaaalll.!!! gua gak boleh kalah.!!!" teriak maya yang terlihat sangat geram.

Maya pun terus menambah kecepatan nya hingga power full dan berhasil melewati satu persatu lawannya.

Kini hanya tinggal diri nya dan Dimas lah peserta yang berada paling terdepan..

Saling selip pun terjadi tak bisa terelakan lagi bahkan saling terobos sana dan sini terus di gempurkan antara pembalap muda dan mudi itu.

Sekarang Maya sudah berada di posisi nomor dua Sedangkan Dimas berada tepat di depan nya.

hingga akhir nya..

Dimas berhasil menjauh dari Maya setelah persengitan panjang nya dan tak lama.

Nggennggg Brrruuuummmm...!!!! Motor Dimas melesat dengan sempurna dan langsung melewati garis Finish di depan nya

"Yes... MENANG.!" ucap dimas sambil mengacungkan jari tengahnya ke maya.

Sedang maya yang melihat hal itu seketika sangat kesal karena kekalahan nya.

"Shhiittt..!!!!" maya memukul mukul bagian depan motornya untuk meluapkan amarah nya.

Setelah nya dimas pun terlihat mulai turun dari motor nya dan datang menghampiri maya

"Sekarang lo ikut gua.!!" tanpa basa basi dimas pun langsung menarik tangan maya dengan paksa.

"Wiihh,, wihh,, sabar bro' ngebet banget jadi orang.!!" protes maya menangkis genggaman dimas

"No.. No.. Jangan bilang lo mau kabur dari gua.!" belum sempat maya membalas perkataan nya, dimas langsung menggendong maya paksa dan membawanya masuk ke dalam mobil yang terparkir tak jauh dari arena balap.

Brugh.. maya pun terbanting di jok mobil dengan kasar.

"Ahh, Sial.!! Sebenarnya lo mau bawa gua kemana si" gerutu maya sambil menahan sakit di lengan nya.

Dimas tak menjawab dia hanya diam seribu bahasa, dia malah langsung pindah ke kemudi stir lalu mulai menyalakan mesin kendaraan nya

Tak lama dia pun langsung melenggang pergi dengan mulut terkunci.

Sepanjang perjalanan dua insan itu diam membeku hanya ada suara musik keras yang menggema dan setelah beberapa saat sampailah dimas di tempat tujuan nya.

Terlihat dimas sudah berhenti di depan rumah mewah dengan arsitek cllasic khas orang barat dengan lima mobil berjajar rapi di ruang parkirnya.

"Lo ngapain bawa gua ke rumah lo.!!" ketus maya yang memang sudah tak asing dengan tempat ini.

Namun sayang.. dimas tetap diam' dia malah langsung menarik tangan maya untuk masuk kedalam rumahnya.

Tepat di ruang tamu terlihat laki laki tampan dengan wajah bule dan seorang wanita paruh baya yang sedang duduk di sofa sambil menyesap minuman nya, mereka berdua tak lain adalah orang tua dimas.

"Daddy.. Mom.. dimas mau ngomong sesuatu" dimas pun datang menghampiri

"Ngomong apa dim.?" jawab sang daddy sambil menatap anaknya yang tak lepas memegangi tangan maya dengan erat.

Dia tahu kalau maya adalah mantan pacar anaknya dan dia juga tahu bagaimana terobsesi nya dimas dengan maya walau pun mereka sudah putus.

"Aku mau menikahi maya pah." dengan sangat yakin dimas mengatakan itu sedang maya benar benar syockk mendengarnya.

maya melepas paksa genggaman dimas lalu langsung membungkukkan badan nya.

"Maaf om... Tante... ini gak benar, saya ijin pamit' selamat malam." setelah mengatakan nya maya bergegas pergi keluar rumah dengan wajah benar benar marah.

Dimas tak tinggal diam, dia segera berlari mengejarnya dan meninggalkan kedua orang tuanya yang tampak bingung dengan tingkah anak nya.

"May..!! Maya..!! Dengerin gua dulu." dimas mencoba meraih tangan maya tapi di tangkis kasar oleh maya.

"Bercanda lo keterlaluan Dim.!!! gua gak suka." kesal maya yang sudah meluap luap

"May gua serius,!! Gua pengen' lo jadi istri gua" dimas masih terus mengejar maya sampai di depan gerbang rumah nya.

terlihat maya menengok kiri dan kanan lalu langsung memberhentikan ojek yang kebetulan lewat.

maya hendak naik ke jok motor tapi dimas segera menahan nya namun maya lagi lagi menepis nya.

"May Pliiss... Terima permintaan gua." pinta Dimas dengan wajah memelas.

"Gila lo.!! Kita ini uda jadi mantan' lo dan gua uda gak ada hubungan apa apa lagi." maya mencoba memberikan penjelasan.

"Jalan pak." motor pun langsung berlalu pergi meninggalkan dimas yang mematung.

Sepanjang perjalanan.. maya terus menggerutu kesal karena bisa bisanya dimas berbuat seperti itu padahal dulu dia yang selingkuh dan pergi meninggalkannya lalu tiba tiba datang kembali mengajak nya menikah.

"Lo Salah dim.! Gak akan semudah itu memaafkan pengkhianatan lo.." lirih maya sambil memegang dada nya yang masih terasa sakit atas pengkhianatan nya.

Terlihat maya sudah kembali ke arena balap dia langsung mengambil motornya dan tancap gas berniat untuk pulang ke rumahnya.

Namun karena pikiran nya yang sedang kacau dan tak karuan maya jadi tak fokus berkendara.

Terlihat ada seorang laki laki yang berjalan menyebrang, dia sudah melambaikan tangan dan memberikan tanda agar pengendara berhenti.. Namun tak gubris, maya malah menabraknya kencang hingga terpental beberapa meter.

Brugh..

Brugh..

Korban seketika terlihat tak sadarkan diri, sontak maya pun kaget bukan maen.

Dia melihat kanan dan kiri Untungnya jalanan terlihat lenggang dan sepi terlebih waktu sudah menunjukan pukul 01.00 pagi.

"Mampuuss.!! Deh gua, jangan jangan mati tuh orang.!" maya bingung harus berbuat apa, di otaknya berniat ingin kabur.. Tapi dia masih punya hati nurani untuk tidak melakukan nya.

Dan di saat dia sedang berpikir' dari kejauhan terlihat ada taksi yang ingin melintas.

Segera maya menghadang ke jalanan dan  memberhentikan taksi nya lalu menggedor gedor kaca jendela sang sopir.

"pak.. Pak.. Tolong bantu saya bawa orang itu ke dalam, saya akan bayar berapapun bapak minta." sang supir belum menjawab tapi maya langsung menarik nya keluar lalu bersama sama menghampiri korban.

dan terlihat lah sudah banyak darah mengucur di bagian wajahnya.

"orang ini kenapa mba,?? apa dia masih hidup.??" tanya sang supir.

"Udah bapak jangan banyak tanya, sekarang antarkan saya ke alamat ini"

ucap maya panik sambil menyodorkan kartu nama miliknya yang terdapat alamat rumahnya

"Baik mba." mereka berdua pun langsung mengangkat korban itu masuk ke dalam mobil.

Dan kini maya duduk di bangku belakang kemudi sambil memangku kepala sang korban, maya menyempatkan memeriksa nadi dan jantung korban.

"Huftt syukurlah... pria ini masih hidup Sepertinya dia hanya pingsan saja' Lebih baik gua bawa pulang kerumah dulu mumpung papa sedang diluar kota." gumam maya.

Taksi mulai memasuki perumahan elit di ibukota dan berhenti tepat di pagar besi yang menjulang tinggi.

"pak karyo tolong bantu maya bawa orang itu ke ruang milik milo ya." pinta maya pada satpam rumahnya yang tengah berdiri di depan gerbang

"baik non.." tanpa bertanya apa apa, satpam dan sang sopir taksi langsung menggotong korban ke dalam rumah.

Sesampainya di dalam terdapat ruangan besar lengkap dengan peralatan medisnya, ruangan yang biasa digunakan kucing kesayangan nya ketika sedang sakit.

Ya.. maya adalah anak dari pengusaha sukses, terkenal dan kaya raya terlebih dia anak tunggal jadi tak heran untuk hewan peliharaan nya saja punya klinik pribadi di rumahnya.

"Sudah taruh di sini saja." pinta maya saat korban sudah terbaring di atas brankar.

"baik mba."

"oya ini ongkos nya pak dan lebih nya ambil buat bapak." maya membuka dompet nya dan memberikan puluhan lembar uang pada sang supir.

"Terima kasih banyak mba." ucap sang sopir

"Non ada yang bisa saya bantu lagi..?" tanya karyo

"Tidak ada.. kalian berdua boleh pergi."

Satpam dan sang sopir taksi segera keluar dan meninggalkan maya yang hanya berdua dengan si korban pria yang ia tabrak.

dia segera mengambil peralatan p3k yang ada di atas nakas lalu mulai mengobati si korban.

Dia mulai menuangkan alkohol, membersihkan luka dan mengoleskan obat di kepalanya perlahan lahan lalu membungkusnya dengan perban dan menutupi luka luka kecil nya lain nya dengan plester.

Setelahnya.. ia pandang baik baik pria itu dari atas hingga bawah' di sana terlihat banyak sobekan dan bekas darah pada pakaian pria itu.

Karena tak punya pilihan lain akhir nya maya mulai melucuti pakaian pria itu sampai benar benar

"POLOS"

lalu maya pun mengambil bak kecil yang sudah di isi air dan handuk kecil lalu memerasnya..

maya pun mulai membersihkan semua badan pria itu dengan hati hati dan tentunya dengan rasa gugup.

karena jelas terlihat tepat di depan matanya pria itu tengah bertelanjang bulat dan Terlebih dia sudah menyentuh semua nya.

Glleek..

Glleek..

maya menelan saliva nya berat dan matanya tak berkedip menatap sesuatu yang berharga milik sang pria.

"Shiittt.!!! kenapa jadi berdebar debar begini, tahan maya.. tahan..." racau nya menahan gemuruh di dadanya

Setelah beberapa saat kemudian maya menetralkan diri nya dan kembali fokus membersihkan diri si pria.

Tapi saat maya tengah membersihkan salah satu bagian paha korban tiba tiba ada gerakan pada pria itu.

Lalu tak lama ia mulai tersadar dari pingsan nya dan menatap sekeliling...

Dan saat matanya menatap ke bawah ia langsung terlonjak kaget.

"Aaaaaggghhhhhhh.!!!!"

pria itu berteriak Histeris, betapa terkejut dan paniknya pria itu melihat badannya sudah telanjang bulat, Terlebih ada wanita yang sedang mengusap ngusap pahanya dengan handuk.

Pria itu langsung berjingkrak lari menghindar dan mengambil selimut lalu dengan sigap menutupi tubuh polosnya

"Siapa Kamu.!!! Apa Yang Kamu Lakukan.!! Kemana Pakaian Ku.!! Kenapa aku bisa di sini!!"

Pria itu histeris dengan rentetan pertanyaan sambil menatap sengit maya.

"Baguslah kau sadar..!" singkat maya Setelah itu dia terlihat santai 'Cuek' dan enggan menjawab.

"Heeii.!! Kenapa diam.!! Jawab pertanyaanku..!! dan tolong Kembalikan bajuku.!" mendengar ucapan itu maya langsung bangkit keluar ruangan tanpa bersuara.

Setelah beberapa saat dia pun kembali lagi dengan membawa satu stel pakaian, lengkap dengan dalaman nya.

"Pakailah... semua itu baru' aku mengambilnya di lemari papaku." ucap maya dingin

Dengan keadaannya yang seperti sekarang, pria itu tidak punya pilihan lain selain menerimanya.

"di mana kamar mandi nya" tanya pria itu singkat, maya pun menunjukkan kamar mandinya menggunakan telunjuk nya.

"Tunggu di sini, aku perlu bicara"

ucap si pria sambil bergegas ke kamar mandi.

Di Lamar

Kini mereka berdua sudah berada di ruang tamu..

Pria itu pun sudah rapi dengan pakaian lengkapnya dan tengah duduk bersebrangan' saling menatap satu sama lain..

tapi tak lama pria itu tersadar dan menundukan pandanganya "Astagfirullah.."

Mendengar hal itu membuat maya tersenyum smirk pada sang pria.

"Kenapa berucap seperti itu bukankah gua sudah melihat semua bahkan menyentuhnya." sindir maya dengan mata sengit nya dan seketika pria itu langsung melebarkan matanya.

"Kau..!! Kenapa Lancang Sekali Menyentuhku.! Bagaimana bisa seorang wanita berani menyentuh pria yang bukan mahram nya.!" Si pria terlihat begitu emosi

"Hahaha... Kalau begitu tadi' gua tinggalin lo aja di jalan, Paling Gak lama lo jadi mayat." kesal maya

Pria itu baru saja ingin menjawab ocehan maya Tapi tiba tiba..

"Auww.!! kepalaku sakit sekali.. sebenarnya apa yang terjadi' sampai tubuhku banyak luka seperti ini." Rintih sang pria sambil terus berpikir dan mengingat ngingat kejadian sebelumnya..

"Seingatku.. tadi aku ingin menyebrang menuju masjid tapi tiba tiba ada motor yang menabrakku."

"Jangan jangan.. Pengendara motor itu Kamu.!!" Sengit pria itu.

"iya.." jawab maya singkat dan dingin

"Terus kenapa sampai menelanjangiku..?" tanya si pria yang tak habis pikir dengan ulah perempuan di depan nya.

"Yaa membersihkan luka lah... di kira gua mau Perkosa lo gitu.!! Ciihh.. ke geer'an lo.!" ketus maya.

"Kenapa tidak menyuruh orang laki laki saja yang melakukannya.." sela sang pria.

"Huuffftt..." maya sudah habis kesabaran karena merasa perdebatan nya sia sia dan tidak akan ada habis nya, maya pun memutuskan beranjak pergi meninggalkan pria itu.

Namun baru saja kaki nya beberapa kali melangkah sang Pria sudah memanggilnya..

"Tunggu dulu.! Kau harus bertanggung jawab..!!" Cegat pria itu dan seketika maya menghentikan langkahnya.

"Berapa uang yang lo mau..? Sebut aja.! gua akan kasih." ucap maya remeh.

"Bukan itu yang saya minta.!!" tegas si pria.

"Lalu apa..???" tanya maya bingung

Pria itu langsung berjalan menghampiri maya dan berdiri tepat di hadapan nya.

"NIKAHIN Saya.!!" pinta sang pria dengan lantang

"APPPAAA..!!!!!" maya terlonjak kaget bukan main.

Seketika dia memundurkan langkahnya dan diam mematung' dia masih mencerna ucapan sang pria yang sungguh tak masuk akal itu.

"IYA.. Kamu Harus Bertanggung Jawab Karena Sudah Berani Melihat Bahkan Menyentuh Tubuhku.!! dan Aku tak Mau Berdosa Membiarkan Hal Itu Terjadi Karena Hanya Mahram Ku Lah yang Berhak Atas Diriku." ucap si pria penuh penekanan

Sedangkan maya terlihat menggeleng gelengkan kepala tanda tak setuju dengan wajah shock nya.

"GILA.!!! Otak lo benar benar gak Waras.!" maya kesal bukan main, dia pun langsung pergi meninggalkan pria itu sambil membanting pintu dengan sangat keras.

GUBBRRAKK..!!!

"Astagfirrullah.." ucap pria itu sambil mengelus dada

Setelah kejadian itu...

maya tak mau ambil pusing' dia lebih memilih pergi menghilangkan penat nya.

terlihat kini dia sudah duduk manis di dalam mobilnya dan bersiap menghabiskan malam nya untuk bersenang senang seperti biasa.

Namun sebelum melajukan mobil nya maya terlihat menghampiri satpam rumah.

"Pak Karyo tolong antarkan pria di dalam pulang ke rumahnya dan tolong berikan uang ini padanya." pinta maya

"baik non."

setelah nya maya pun langsung tancap gas meluncurkan mobil sport nya.

Dia menyanyi dan berjingkrak jingkrak riang dengan suara musik yang menggema.

We’ll carry on.!! We’ll carry on.!! And though you’re dead and gone believe me.!! (The Black Parade)

maya terus bernyanyi sambil terus menambah kecepatan nya hingga melesat seperti rocket dan tidak memperdulikan hal lain.

hingga tanpa terasa beberapa menit berlalu' kini ia terlihat sudah berada di parkiran Club Malam ternama ibu kota.

Tok..!!

Tok..!!

Tok..!!

ketukan terdengar dari jendela mobil nya' seketika maya mematikan musiknya dan menoleh ke arah sumber suara.

"Woyyy.. Kemana ja lo.!! gua tungguin dari tadi, malah baru Nongol.!!" ketus ayu

Ya.. ayu adalah sahabat karib maya, mereka berdua bagai 'pinang di bagi dua' bukan hanya wajahnya yang mirip tapi sifat nya pun sama.. Urakan, bebas dan tak suka di atur' mungkin karena itu mereka sangat cocok berteman.

maya tak menjawab dia langsung keluar dari mobilnya dan langsung berjalan masuk kedalam club malam dengan wajah super dingin nya.

sedang Ayu terus mengikuti nya dari belakang karena dia tahu sang sohib sedang tidak baik baik saja.

Tak lama terdengar suara hiruk pikuk keramaian di dalam ruangan yang menggema..

Terlihat sang Dj pun sedang asyik memainkan turntable untuk mengatur irama musik Sedangkan yang lain nya menari dan berjingkrak bersama..

Jedag..

Jedug..

Jedag..

Jedug..

maya langsung ikut membaur di antara kerumunan dan mulai menunjukkan keahlian nya..

Dia menari begitu sensual sambil meliuk liukan tubuh nya begitu lihai terlebih dengan pakaian minim bahan nya semakin bertambah sexy maya di lihat..

Dan itulah cara ia melepaskan penat nya.

"May lo kenapa si,!! Tuh Muka lecek banget begitu.!!" tanya ayu yang juga tengah asyik berjoget disebelahnya.

"Semua cowo tuh BANGSA*.!!!" teriak maya kesal.

"Hahaha.. lo kan uda tiap hari ngomong gitu may.!" Jawab ayu.

lalu tak lama dia berjalan pergi menuju meja bar memesan beberapa botol minuman beralkohol dan kembali menghampiri sang Sohib yang sedang gundah Gulana.

"Nih buat lo may.!! Gak usah pusing pusing lagi.. Kita pesta malam ini.!!!" teriak ayu sambil memberi minuman nya pada maya

mereka pun menenggaknya bersama sama dan menghabiskan malam nya..

"Haha.. Haha.."

waktu sudah menunjukan pukul 04.00

maya sudah puas bersenang senang dan berniat pulang ke rumahnya.

Dia berjalan sempoyongan tak tentu arah menuju mobilnya tapi tiba tiba dia terhuyung kedepan karena kurangnya keseimbangan

Bruugghhh...

"Aaauuuww... Sakit.!!!" teriak maya sambil memegangi kepala nya yang terbentur aspal.

Namun tak lama terdengar suara lelaki di samping tubuhnya tengah berjongkok.

"Astagfirullah.. kehidupan macam apa yang kamu jalani ini." tanya si pria.

mendengar perkataan itu maya langsung mendongak dan melihat wajah pria itu, Dia mengucek ngucek mata dan mempertegas penglihatannya lalu tersenyum lebar..

"Ehhh,, si cowo Bugil.' Ngapain lo di sini ha.!"

Pria itu melotot lebar dan kesal mendengar penuturan maya yang tidak senonoh.

"Jangan sembarangan kamu bicara.! Panggil saya Fatih.. Fatih Al Malik." tegas nya.

"Tolong Berikan kunci mobilmu." pinta fatih

"Buat apa.? jangan jangan lo mau bawa kabur mobil gua.!" ketus maya dengan setengah kesadaran nya.

"Astagfirullah.. Saya hanya ingin mengantarmu pulang." Fatih sudah habis kesabaran bicara dengan maya, dia lebih memilih mencari kunci mobilnya nya sendiri.

Dia melihat ke sana kemari dan sekeliling maya.. hingga terlihat lah kuncinya yang tergeletak tak jauh darinya lalu dia sigap mengambil dan menekan alarm mobil.

Tiit.. Tit.. Tit..

"Ternyata di sana mobil nya." Setelah itu fatih pun berdiri meminta bantuan kepada seorang wanita yang lewat untuk memapah maya ke dalam mobil dan mendudukinya di samping kemudi stir

Di dalam maya terus meracau tak jelas.. Fatih tak mempedulikanya bahkan tak menoleh sama sekali.

dia hanya fokus menyetir..

Namun di tengah perjalanan maya mendadak merasakan gejolak di dalam perutnya yang tak tertahan lagi dan..

Byyyuuurrrr.....

maya mengeluarkan semua isi perut nya tepat menghadap kemudi dan seketika fatih pun terlonjak kaget..

"Arrrgghhhh... Apa yang kamu lakukan." teriak fatih sambil terus mengkibaskan baju yang terkena muntahan dengan tangannya.

Sedangkan maya tanpa berdosanya.. dia malah langsung meringkuk di atas jok mobil lalu tertidur tanpa mau tahu keadaan fatih.

"Astagfirullah... beri hamba mu ini kesabaran ya Allah." gumam nya

Lalu fatih melanjutkan perjalanan hanya dengan kaus putih ********** karena kemeja luarnya sudah ia buang sebelumnya.

setelah beberapa saat...

Kini mereka telah sampai di dalam rumah maya tapi sebelumnya Fatih telah meminta satpam rumah maya untuk memanggil karyawan wanita yang ada di rumah nya untuk memapah Maya ke dalam kamar.

Setelahnya fatih pun kembali menuju pos satpam

"Maaf pak.. apa boleh saya menunggu perempuan tadi di sini karena ada yang ingin saya bicarakan dengam nya." ucap fatih pada satpam rumah maya.

"baik silahkan mas.. biasanya non maya akan keluar pukul 7 pagi untuk ke kampus." jelas karyo

"ohh.. namanya Maya." gumam fatih

"terima kasih pak.. maaf, apa boleh saya tau' kemana orang tua Maya.? kenapa sampai pulang sepagi ini tidak ada yang mencarinya."

Fatih mencoba mencari tahu tentang maya..

Di Kejar Kejar

Fatih terlihat masih berada di dalam ruangan satpam, ia ingin mencari tahu tentang wanita yang sudah berani merebut 'hak istri' nya kelak.

"kalo ibu sudah meninggal beberapa tahun yang lalu mas sedangkan bapak sedang berada di luar kota jadi non maya tinggal hanya di temani saya dan tiga asisten rumah tangga mas." ujar karyo sang satpam

"Ohh seperti itu pak, lalu apakah maya sudah menikah pak.?" fatih bertanya harap harap cemas, dia takut kalau maya sudah bersuami.

"belum mas.. non maya masih gadis' dia baru berusia 26 tahun kuliahnya pun baru semester 7 tapi mas jangan tanya pacarnya ada berapa ya karena saya saja sampai lupa saking seringnya non maya gonta ganti hehe." ucap karyo sambil menyesap kopinya.

"terima kasih informasinya, pak Karyo apa boleh sambil menunggu' saya melaksanakan solat subuh di sini.?"

"tentu saja boleh mas, itu di sana ada tempat berwudhu dan tempat solatnya." pak karyo menunjuk ke arah salah satu ruangan

"Terima kasih pak."

Dan tak lama fatih pun segera berjalan menuju ruangan yang di maksud untuk melaksanakan ibadah solat subuh.

Beruntung muntahan maya tadi hanya mengenai kemeja luarnya saja jadi dia masih bisa menggunakan kaus lengan pendek dalaman nya untuk solat.

Setelah beberapa saat fatih pun selesai beribadah lalu tak lama terdengar dering hp fatih berbunyi dan nama sang ibu lah yang tertera di panggilan masuknya

"Halo nak kamu dimana, apa terjadi sesuatu sama kamu.?? bukanya tadi kamu hanya ijin solat malam di masjid kenapa lama sekali nak.??" tanya ibu cemas yang melihat anak nya tak kunjung pulang.

"Alhamdulillah.. fatih baik baik saja' ibu tidak usah khawatir sebentar lagi pulang sekarang masih ada sedikit urusan." jelas fatih

"Syukurlah nak.. kalau kamu baik baik saja, Oya hari ini kamu tidak berangkat mengajar..?" Tanya sang ibu

"kebetulan hari ini libur bu."

"ya sudah kamu hati hati ya assalamualaikum."

"Iya baik bu waalaikum salam." fatih pun mengakhiri panggilan nya.

Sedangkan di dalam kamarnya..

maya terlihat sudah membuka matanya dan mulai tersadar sambil terus memegangi kepalanya yang terasa berat.

"Arrggh.. pusiingg." rintih maya

"kenapa gua ada di kamar..??? perasaan semalam..." tanya maya bingung saat dia menyadari diri nya sudah berada di dalam kamar.

dia pun mencoba mengingat ingat kembali kejadian yang terjadi sebelum nya dan beberapa detik kemudian...

"Siiaall.!! si cowok bugil itu.! Dia yang nganterin gua balik, Argghh.. mau ngapain lagi si dia." histeris maya sambil mengacak acak rambut nya gusar namun di tengah kekacauan nya tiba tiba alarm jam berbunyi Tit.. Tit.. Tit..

"Ahh, gua harus ke kampus sekarang.!"

mendengar itu maya segera bangkit ke kamar mandi dan bersiap siap..

Kini maya telah rapi untuk berangkat ke kampus' dia terlihat memakai kaus hitam ketat, celana jins navi, accecories kalung dilehernya dengan Rambut hitam tergerai dan tak lupa tas branded yang di selempangkan,

maya Terlihat Sungguh Sempurna.

sambil bersiul maya melenggak lenggok berjalan keluar rumah menuju mobil kesayangan nya..

Tapi dari jauh dia sudah melihat sosok pria yang tidak asing baginya, dia pun sedang berjalan menghampiri maya.

"Bisa kita bicara sebentar." pinta fatih

"Mau ngomong apalagi si.! gua gak ada waktu." jawab maya dengan raut wajah terlihat masam.

"ini saya kembalikan duit yang kamu titipin ke pak karyo." fatih menyerahkan amplop coklat tebal.

"Udah, itu doang.! kalo gitu minggir gua mau pergi." ketus maya

"Tunggu.! Lalu bagaimana permintaan saya semalam.?" tanya fatih

"permintaan apa.!?" maya pura pura tidak paham.

"Tentang menikahi saya.!"

"tentu saja T.I.D.A.K.!!." marah maya

Mendengar hal itu fatih langsung mengeluarkan kotak kecil lalu membuka isinya.

"maya tolong Menikahlah dengan saya." fatih memberikan cincin kepada maya.

JEEDDERR.. seperti suara petir di siang bolong, ia dilamar seorang pria yang baru semalam ia kenal. maya diam membeku tak berkutik dengan mulut ternganga bahkan Jantungnya tiba tiba bergemuruh..

DEG..

DEG..

Bukannya menjawab, maya malah berlari masuk kedalam mobil dan langsung pergi meninggalkan fatih yang masih berdiri seorang diri.

"SHITT.!! SHITT.!! Bener bener Gila tuh cowo.! Ngebet banget minta di Kawinin.!!" maya memukul mukul stir meluapkan amarahnya lalu memegang dadanya.

"Tapi kenapa' jantung gua berdebar debar gini ya.." maya merasakan degup jantung nya yang semakin tak karuan.

Padahal sebelumnya ia sudah mati rasa karena perselingkuhan papanya dan pengkhianatan dimas dan Semenjak itu pula, maya tak mempercayai yang namanya Pria Apalagi Cinta

DiKampus..

Dari jarak jauh ayu sudah melihat maya turun dari mobilnya tapi anehnya tatapan nya kosong, Kaki nya pun juga tak mau bergerak' dia diam mematung dengan pikiran yang entah kemana.

Tiiinn..

Tinnnn...

suara klakson terdengar di telinga maya lalu dia menengok ke sumber suara..

"May..!!! Minggir.!! Ngapain lo di tengah jalan gitu." teriak ayu dari dalam mobil Setelahnya ia langsung turun dan menghampiri maya.

"Are you okey may..??" tanya ayu sambil merangkul pundak nya

"Aahhh,, gapapa qo' yu," maya menepuk nepuk pipinya untuk menyadarkan lamunan nya.

"Lo sebenarnya kenapa si' may dari kemarin keliatan aneh banget.!" curiga ayu

lalu dengan cepat Ayu menarik tangan maya ke dalam kelas dan sesampainya di ruangan ia mendudukinya di bangku

"Cerita sekarang.! ke gua." perintah ayu dan akhir nya maya pun membuka suara nya.

"Hufftt, Jadi begini..." maya pun langsung menceritakan semua yang terjadi kemarin secara detail dan jelas namun bukan memberikan solusi' ayu malah habis habis meledek sahabatnya.

"Hahaha... Hebat lo may dalam sehari ada dua cowo ngelamar lo sekaligus.! Yang satu maksa banget lagi minta di kawinin lagi.!! Tapi ngomong ngomong gantengan mana sama si dimas.."

"Terus barangnya gimana, Gede gak.." ledek maya sambil menaik turunkan alisnya.

maya yang mendengar ocehan sang sohib nya dengan segera melemparkan tas nya ke muka ayu

"emang temen Lucnuk lo.!! tuh otak mesum mulu isinya.!" omel maya

"Sumpah dah yu' tuh cowo kolot bgt.! baru gua gerepe gerepiin aja uda maksa minta di kawinin..!!" jelas maya

"Yaudah si' kalo ganteng lo terima aja sisanya yaa gimana entar aja gampang kan.??" cetus ayu

"Yeee, ngomong doank mah enak' gua gak selera sama yang alim begitu, Yang ada ntar gua di Ceramahin gak kelar kelar sampe Tujuh turunan.!!"

Lalu mereka saling bersitatap dan Tertawa bersama sama

"Haha.. haha.."

Sore hari nya...

kelas kuliah baru saja selesai kini maya sedang duduk seorang diri di taman kampusnya sambil membaca buku.

Dia harus belajar extra karena sebentar lagi sudah mulai membuat skripsi.

Diam diam dari kejauhan ada seorang yang memperhatikannya, berdiri mematung dalam diam hanya sorot matanya yang sekilas melirik maya lalu menundukan pandangan.

Ya.. dia adalah fatih' pria yang masih bersikeras meluluhkan maya untuk menikahinya.

setelah kemarin dia meminta alamat club malam yang di datangi maya Kini dia pun meminta alamat kampusnya, Tentu semua itu dia dapat dari Karyo sang satpam.

maya menutup bukunya lalu berjalan menuju parkiran Tapi tiba tiba ada yang membekap mulutnya dari belakang

"Aaargghh tolong.!!" teriak maya

"Toooo....lllooo...." dan selanjutnya suara maya tak terdengar lagi dan dirinya pun sudah hilang kesadaran.

Di ruangan gelap gulita

mulut di bekap

tangan di ikat

maya terlihat mulai tersadar dan membuka matanya lalu tak lama menatap sekitar.

"Di mana ini Tolloongg.!! Toollloonng.!!" Sayangnya maya hanya bisa mengatakan itu dalam Hati.

Lalu..

Seberkas cahaya datang seiring dengan pintu yang terbuka lebar Dan tampaklah seorang lelaki yang tidak asing baginya.

"DIIMMAASS...."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!