Topeng Suami Buruk Rupa

Topeng Suami Buruk Rupa

Bab 1. Ditinggalkan

"Pengantin pria tidak datang. Pengantin wanita berdiri lama menunggunya di altar. Sungguh memalukan, aku dengar-dengar dia merebut kekasih sepupunya. Pantas untuk dipermalukan."

"Apa mungkin kecelakaan terjadi?"

"Mungkin saja pengantin prianya melarikan diri."

Wajah tanpa ekspresi, gaun panjang berwarna putih dengan buket bunga mawar merah yang indah. Menunggu dan percaya? Itulah yang dilakukan Claudia. Pria yang melamarnya akan datang. Kakinya sudah terlalu pegal untuk berdiri di depan altar.

Begitu juga dengan pendeta yang memimpin acara. Hingga satu persatu orang yang hadir di gereja meninggalkan mempelai wanita seorang diri. Bahkan pendeta pun berjalan mendekati Claudia.

"Nak, sebaiknya kamu pulang dulu. Temui kekasihmu, jika dapat diatur ulang. Besok sumpah pernikahannya dapat diadakan lagi." Ucap sang pendeta menepuk bahunya.

Pengantin wanita dengan wajah tertutup kain putih itu ditinggalkan sendiri di altar. Pada akhirnya air matanya mengalir, mengapa segalanya dapat seperti ini?

Entahlah, buket bunga mawar merah terjatuh di atas karpet dengan warna senada. Bersamaan dengan hujan turun, dirinya hanya dapat menangis dalam gereja yang sepi. Kakinya terasa lemas, terjatuh dalam isak tangisannya. Mengetahui dimana mempelai pria saat ini.

Mempelai pria sejatinya tidak pernah mencintainya. Cinta sepihak dimana dirinya mencintai pria rupawan itu. Namun, pria itu mencintai sepupunya.

*

Malam telah larut kala dirinya kembali ke dalam rumah besar miliknya. Terdiam tanpa ekspresi kala beberapa pelayan mencibir dirinya.

Tidak tahu malu, perusak hubungan orang lain, segalanya mereka katakan. Pelayan yang sama sekali tidak menghormati majikan mereka.

Ada penyebab khusus mengapa semua ini terjadi. Batas waktunya untuk mendapatkan warisan almarhum kedua orang tuanya tinggal sebulan lagi. Jika tidak menikah pada usianya yang kini telah menginjak 33 tahun. Maka warisan akan jatuh ke tangan pamannya.

Apakah karena itu sepupu dan calon suaminya menipunya? Mengatakan mereka sudah berpisah, hingga dirinya dapat memiliki pria rupawan yang dicintainya?

Menaiki anak tangga menuju kamar miliknya. Suara menjijikkan itu terdengar samar.

Suara tepukan sepasang kulit yang bertemu, suara rintihan kenikmatan dari sepasang orang menjijikkan.

Kala pintu dibuka olehnya. Kedua orang itu berada dalam kamarnya. Kamar utama di kediaman ini.

Penyatuan menjijikkan yang terlepas. Untuk pertama kalinya dirinya membenci Evan, pria yang dicintainya diam-diam selama beberapa tahun ini.

"Claudia..." Ucap Evan menutupi tubuhnya dengan selimut. Ada siluet perasaan bersalah disana pada sahabat yang tiga bulan ini dijadikannya kekasih.

"Kalian kembali bersama di hari pernikahanku?" Tanya Claudia tersenyum dengan air mata mengalir. Seperti orang gila rasanya, ditinggalkan di hari pernikahannya.

Evan tertunduk sejenak menghela napas kasar."Aku minta maaf, yang aku cintai adalah Erlina. Dia hanya tidak enak padamu. Makanya memutuskanku dan ingin agar kamu bahagia. Tapi aku tidak bisa, aku tidak bisa menahan perasaanku."

"Kami saling mencintai. Maaf kakak..." Ucap Erlina (sepupu Claudia) terlihat sedih. Namun, senyuman diam-diam menyungging di bibirnya.

Claudia berjalan mendekat, wajahnya tersenyum.

Plak!

Satu tamparan mendarat di wajah sepupunya. Ada perasaan kepuasan tersendiri, tapi tetap menyakitkan. Menatap tanda keunguan di setiap jengkal tubuh sepupunya.

"Claudia! Erlina sudah berbaik hati padamu!" Bentak Evan padanya.

Wanita yang hanya tertawa, berjalan mundur selangkah."Mungkin bagimu aku hanya sahabat, merangkap atasanmu di perusahaan. Dan wanita ini begitu manis, malaikat baik hati, calon istri idaman, pandai memasak yang tidak dapat menyakiti orang lain."

"Tapi... Taukah kamu wajah wanita ini yang sebenarnya. Dia mendekatimu karena mengetahui aku menyukaimu... hah...! Sudahlah! Apapun yang aku katakan kamu hanya akan menganggapnya sebagai omong kosong. Seperti sebelumnya." Mati rasa, itulah yang dialami Claudia.

Menunggu seorang pria yang telah menjadi sahabatnya dari masa SMU. Hingga bekerja di perusahaan keluarganya, semua atas dukungan diam-diam darinya.

Tapi pria itu malah jatuh cinta pada sepupunya. Dirinya sudah berusaha melepaskan perasaannya. Sudah berusaha untuk melupakannya. Namun, pria itu datang tiga bulan yang lalu menangis di hadapannya, mengatakan dirinya telah berpisah dengan Erlina. Dan akan berusaha menerima cintanya.

Gila! Dengan gilanya dirinya berharap. Penuh harap, tapi pria ini hanya boneka tali bagi Erlina, untuk mendapatkan warisan miliknya.

"A...apa maksudmu!? Erlina yang kamu tampar dan---" Kalimat dari pria yang mendekap Erlina itu disela.

"Tampar? Bagaimana jika perasaanku ini adalah perasaanmu? Bagaimana jika kamu menunggu bertahun-tahun hanya untuk mencintai seseorang. Diberikan harapan, lalu ditinggalkan di altar sendirian. Bukankah menyakitkan?" Claudia mengernyitkan keningnya, namun wajahnya terlihat tersenyum. Kebas, ini terlalu menyakitkan hingga bagaikan perasaan mati.

"Clau... Claudia kita---" Kalimat Evan terhenti kala Erlina menangis lebih kencang lagi dalam dekapannya.

"A...aku minta maaf tidak dapat menahan perasaanku." Dustanya dengan akting mempuni.

"Kamu tidak salah, tidak ada yang salah dengan perasaan kita." Kalimat dari Evan untuk menenangkan Erlina yang tengah menangis, mendekap tubuhnya semakin erat.

Inilah kenyataannya tikaman terakhir untuk Claudia."Aku memang wanita idiot yang mencintai pria bodoh. Pria lebih cenderung lebih menyukai wanita yang bersandar tidak berdaya, berlindung padanya. Daripada wanita yang dapat diandalkan."

Claudia menghela napas kasar pada akhirnya ini dikatakan olehnya."Kamu mengenal Erlina selama satu tahun. Tapi mengenalku selama lebih dari 15 tahun. Mulai sekarang, kita bukan teman lagi, melainkan hanya atasan dan bawahan. Keluar dari kamarku!"

"Ayah bilang ini adalah kamarku mulai dari sekarang. Barang-barangmu sudah dipindahkan ke villa. Kakak perlu berlibur setelah semuanya. Semua orang peduli padamu." Kalimat yang diucapkan Erlina dengan wajah tidak berdosa.

"Aku memang butuh liburan..." Senyuman menyungging di bibir Claudia. Tinggal di villa, itu artinya dalam satu bulan ini dirinya dapat memiliki pasangan tanpa diketahui paman dan sepupunya, membalikkan keadaan.

Wanita yang pada akhirnya mengambil dompet dan buku tabungannya, dalam salah satu laci yang terkunci.

"Claudia aku harap kamu bisa mengerti. Dan persahabatan kita dapat kembali seperti sebelumnya." Kalimat yang diucapkan oleh Evan.

"Pernahkah kamu melihat gelas yang sudah pecah direkatkan kembali. Itu tidak dapat dilakukan, bahkan jika tangan berlumuran darah pun gelas tidak akan kembali seperti semula." Kalimat terakhir yang diucapkan Claudia menbuat Evan tertegun."Lanjutkan lah! Hubungan kalian, menanam jagung di tanah yang sudah longgar."

Tawa aneh terdengar dari bibirnya. Keluar dari pintu kamar, wanita yang menepuk-nepuk dadanya. Terasa benar-benar sesak, dirinya hanya ingin hidup tenang dengan warisan kedua orang tuanya.

Karena itu mungkin ada pria yang akan sesuai dengan kriterianya. Sebuah pernikahan hanya untuk mendapatkan warisan.

Jika bisa, tidak tampan dan tidak kaya. Agar dapat diceraikan dengan mudah. Jujur saja dirinya sudah muak dengan yang namanya cinta.

Suami miskin yang akan diberikannya kompensasi saat bercerai nanti. Hanya itulah kriterianya saat ini. Mengapa? Karena telah lelah mengejar cinta Evan selama ini.

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

mampir,,, biasa walaupun dah tamat tetep gregetan mau komen hehe

Evan suatu saat nanti akan sangat menyesal

2024-10-04

0

Eka suci

Eka suci

Evan dungu🙄

2024-07-24

0

Meriana Erna

Meriana Erna

sy mampir kk,smg cerita ny menarik mk

2023-12-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ditinggalkan
2 Bab 2. Pangeran Menunggang Kerbau
3 Bab 3. Harta, Wajah, Kekuasaan
4 Bab 4. Guna-guna
5 Bab 5. Tidak Merestui
6 Bab 6. Never
7 Bab 7. Just Dream
8 Bab 8. Wedding
9 Bab 9. Kenalan
10 Bab 10. Super Hero
11 Bab 11. Terlalu Penurut
12 Bab 12. Godaan
13 Bab 13. Membantu
14 Bab 14. Pengalaman
15 Bab 15. Cemburu
16 Bab 16. Mendengarkan Suara Bayi
17 Bab 17. Monogami
18 Bab 18. Terlalu Cemas
19 Bab 19. Ketagihan
20 Bab 20. Wonder Woman
21 Bab 21. Palsu
22 Bab 22. Tidak Akan Diceraikan
23 Bab 23. Siapa
24 Bab 24. Lelah
25 Bab 25. Merindukan Hujan
26 Bab 26. Yakin?
27 Bab 27. Cara Memakan Biskuit
28 Bab 28. Pria Rahasia
29 Bab 29. Secret
30 Bab 30. Seperti Pangeran
31 Bab 31. Singgah
32 Bab 32. Red Flag
33 Bab 33. Obsesif
34 Bab 34. Mata-mata
35 Bab 35. Perubahan
36 Bab 36. If
37 Bab 37. Rumus Tidak Masuk Akal
38 Bab 38. Protect
39 Bab 39. Perselingkuhan
40 Bab 40. Aku Bangga
41 Bab 41. Bagaimana Jika
42 Bab 42. Ant
43 Bab 43. Kebutuhan Biologis
44 Bab 44. Tidak Dapat Dipercaya
45 Bab 45. Real Red Flag
46 Bab 46. Mungkin
47 Bab 47. Penyakit
48 Bab 48. Paksaan
49 Bab 49. Cara Merayu Playboy
50 Bab 50. Hanya Milikku
51 Bab 51. Akan Bercerai
52 Bab 52. Saling Mengikat
53 Bab 53. Bendera Merah Berkibar
54 Bab 54. Player
55 Bab 55. Antara, Aku, Kamu, Dia, dan Mereka
56 Bab 56. Hate Me
57 Bab 57. Meet
58 Bab 58. Lagi?
59 Bab 59. Tergoda
60 Bab 60. Bintang
61 Bab 61. Dipecat
62 Bab 62. Tidak Lucu
63 Bab 63. Makian
64 Bab 64. Berselingkuh
65 Bab 65. Ingatan
66 Bab 66. Terlalu Malu
67 Bab 67. Satu RT
68 Bab 68. Derita Istri
69 Bab 69. Hajar
70 Bab 70. Kwalitas
71 Bab 71. Yakin?
72 Bab 72. Anggota Keluarga
73 Bab 73. Riuh
74 Bab 74. Hak Milik
75 Bab 75. Menikah
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1. Ditinggalkan
2
Bab 2. Pangeran Menunggang Kerbau
3
Bab 3. Harta, Wajah, Kekuasaan
4
Bab 4. Guna-guna
5
Bab 5. Tidak Merestui
6
Bab 6. Never
7
Bab 7. Just Dream
8
Bab 8. Wedding
9
Bab 9. Kenalan
10
Bab 10. Super Hero
11
Bab 11. Terlalu Penurut
12
Bab 12. Godaan
13
Bab 13. Membantu
14
Bab 14. Pengalaman
15
Bab 15. Cemburu
16
Bab 16. Mendengarkan Suara Bayi
17
Bab 17. Monogami
18
Bab 18. Terlalu Cemas
19
Bab 19. Ketagihan
20
Bab 20. Wonder Woman
21
Bab 21. Palsu
22
Bab 22. Tidak Akan Diceraikan
23
Bab 23. Siapa
24
Bab 24. Lelah
25
Bab 25. Merindukan Hujan
26
Bab 26. Yakin?
27
Bab 27. Cara Memakan Biskuit
28
Bab 28. Pria Rahasia
29
Bab 29. Secret
30
Bab 30. Seperti Pangeran
31
Bab 31. Singgah
32
Bab 32. Red Flag
33
Bab 33. Obsesif
34
Bab 34. Mata-mata
35
Bab 35. Perubahan
36
Bab 36. If
37
Bab 37. Rumus Tidak Masuk Akal
38
Bab 38. Protect
39
Bab 39. Perselingkuhan
40
Bab 40. Aku Bangga
41
Bab 41. Bagaimana Jika
42
Bab 42. Ant
43
Bab 43. Kebutuhan Biologis
44
Bab 44. Tidak Dapat Dipercaya
45
Bab 45. Real Red Flag
46
Bab 46. Mungkin
47
Bab 47. Penyakit
48
Bab 48. Paksaan
49
Bab 49. Cara Merayu Playboy
50
Bab 50. Hanya Milikku
51
Bab 51. Akan Bercerai
52
Bab 52. Saling Mengikat
53
Bab 53. Bendera Merah Berkibar
54
Bab 54. Player
55
Bab 55. Antara, Aku, Kamu, Dia, dan Mereka
56
Bab 56. Hate Me
57
Bab 57. Meet
58
Bab 58. Lagi?
59
Bab 59. Tergoda
60
Bab 60. Bintang
61
Bab 61. Dipecat
62
Bab 62. Tidak Lucu
63
Bab 63. Makian
64
Bab 64. Berselingkuh
65
Bab 65. Ingatan
66
Bab 66. Terlalu Malu
67
Bab 67. Satu RT
68
Bab 68. Derita Istri
69
Bab 69. Hajar
70
Bab 70. Kwalitas
71
Bab 71. Yakin?
72
Bab 72. Anggota Keluarga
73
Bab 73. Riuh
74
Bab 74. Hak Milik
75
Bab 75. Menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!