Takdir Cinta Yang Kupilih

Takdir Cinta Yang Kupilih

Bab 1

Beberapa bulan menjalai hidup normal sebagai pasangan suami istri. Rama dan Ayra hidup bahagia tanpa ada masalah.

"Uueek ... ueekk!" Ayra merasa mual.

Rama yg masih terbaring ditempat tidur, langsung terbangun saat mendengar istinya muntah-muntah. "Sayang ... kamu kenapa?" tanya Rama sembari menghampiri Rea ke dalam kamar mandi.

"Nggak tahu, Mas. Perutku mual dan tenggorokanku juga terasa pahit," lirih Ayra sambil memegang kepalanya yang juga terasa berputar-putar.

"Jangan-jangan kamu ...." Rama menghentikan ucapannya lalu merangkul Rea untuk membantunya kembali ke kamar.

"Kenapa?" tanya Ayra.

"Nggak. Gapapa, Sayang." Rama tak ingin menduga-duga karna dia tak ingin kecewa.

"Mas, aku mau es kelapa muda," lirih Ayra.

"Sayang, ini masih pagi. Mana ada yg jualan es kelapa muda." Ahir-ahir ini Ayra memang selalu meminta yang aneh-aneh.

"Aku mau es kelapa muda, sekarang!" ucap Ayra dengan sedikit mengeraskan suaranya.

Rama menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Iya-iya, aku beliin sekarang ya!" Raka mulai berjalan ke luar kamar dengan menggenggam dompet dan kunci mobilnya.

Setelah Rama pergi, Ayra menunggu Rama di kamar, tetapi sudah beberapa jam menunggu Rama belum kembali juga.

"Duh, kok kepalaku pusing," lirih Ayra sambil bejalan sempoyongan. Saat itu dia hendak ke luar untuk menunggu sang suami di depan rumahnya.

Bruk!

Tiba-tiba Ayra terjatuh kelantai dan kini dia tergeletak tak sadarkan diri di atas lantai.

Para pelayan yang melihatnya segera berlari menghampiri Rea.

"Nyonya ... nyonya!" seru si pelayan yang saat itu sudah memeluk Ayra agar tidak terjaring di lantai.

"Ayo cepat bawa kerumah sakit!" ucap Jhon panik. Jhon segera menghubungi Raka dan mengabarkan bahwa Rea pingsan dan akan segera dilarikan ke rumah sakit.

*******

Dirumah sakit. Di depan ruangan pemeriksaan, para pelayan dan bodyguard sedang menunggu kabar dari dokter.

Rama berlari menghampiri ruangan tempat Ayra ditangani oleh dokter.

"Jhon ... gimana keadaan istriku?" Tanya Rama penuh kekhawatiran.

Belum sempat Jhon menjawab, seorang dokter yang menangani Rea keluar dari ruangan itu.

"Dokter, bagaimana keadaan istri saya, apa dia baik-baik saja?" tanya Rama pada dokter. Raka yang panik dan khawatir langsung menyerang dokter itu dengan pertanyaan.

"Istri, Anda baik-baik saja Pak. Selamat ya, istri Anda sedang mengandung 4 minggu," jelas dokter.

Rama sangat bahagia dengan kabar ini. Dia segera menemui Rea yang masih terbaring lemas. Raut bahagia juga terpancar diwajah para playan dan bodyguar tak trkecuali Jhon.

"Sayang ... jaga baik-baik kandunganmu ya," ucap Raka sembari mengelus perut datar milik Ayra.

"Apa ... aku ... aku hamil, Mas?" tanya Ayra tak prcaya.

Rama tersenyum, lalu mengelus pucuk kepala Ayra dengan lembut. "Iya. Sayang,"

"Alhamdulillah." Ayra menangis bahagia, "terimakasih, ya Allah," sambung Ayra.

Rama memangku Rea yg masih lemas menuju mobil, dia tak ingin istri tercintanya kenapa-napa.

*******

Setibanya di rumah, Rama langsung bersiap untuk pergi ke kantor karena hari ini ada meeting penting bersama kliennya.

"Mas, mau kemana?" tanya Ayra manja.

"Ke kantor, Sayang," jawab Rama sambil memakai dasinya.

Grep!

Ayra memeluk Rama. "Jangan. Disini aja temenin aku," ucap Ayra sembari membenamkan wajahnya di punggung Rama.

"Tapi .... "

"Nggak. Mas, gak boleh kekantor. Aku kangen sama suamiku," ucap Ayra. Aneh memang setiap hari Rama di rumah tapi Ayra merasa rindu pada Rama.

Wanita hamil memang suka meminta yang aneh-aneh dan kadang diluar dugaan, seperti yang terjadi pada Ayra saat ini yang merasa rindu padahal setiap hari hidup bersama.

Dari pagi sampai siang Ayra terus bersikap manja pada suaminya. Entah kenapa dia selalu ingin dekat-dekat dengan Rama.

Cup!

Ayra mengecup pipi Rama lembut.

"I love you! selamanya," bisik Ayra ditelinga sang suami.

Rama tersenyum manis pada Ayra. "Aku juga. Aku janji, aku akan mencintaimu selamanya."

"Janji yang terucap dari mulut kamu, akan jadi janjiku juga," ucap Ayra, "Mas, aku bosan di rumah. Kita ke taman belakang yuk! liat kupu-kupu!" ajak Ayra.

Rama menurut saja pada istrinya karna mau menolak pun Ayra pasti akan memaksanya. Mereka pun berjalan menuju taman yang ada di area rumahnya.

Di taman belakang rumah mereka, terdapat berbagai hewan, bunga dan pepohonan. Taman ini sengaja dibuat khusus untuk Ayra, karnea Ayra sangat suka dengan alam.

"Lihat, Sayang bunga yang kita tanam, sudah mekar!" ucap Rama sembari menunjuk ke arah bunga tersebut.

Ayra menoleh kearah yang ditunjuk suaminya! lalu tersenyum lebar.

"Waw! cantik," lirih Ayra sembari menghampiri bunga mawar itu.

"Seperti yang menanamnya," goda Rama.

Seharian penuh mereka berduaan dengan kemesraan yang tak ada habisnya.

********

Di penjara.

"Raka. Aku nggak akan biarin kamu hidup bahagia. Lihat saja setelah aku keluar dari sini, aku akan buat kamu menyesal karna udah giniin aku," lirih Lisa dari balik jeruji besi.

Lisa adalah mantan kekasih Rama yang pergi meninggalkan Rama karena dia tidak mencintai Rama dan hanya mencintai uangnya saja.

Lisa memang dipenjara karena pernah mencuri uang dari perusahaan Rama dan tanpa sepengetahuan Rama, Ayra melaporkan Lisa ke polisi dan sampai kini dia masih dalam sel tahanan itu.

******

Keesokan harinya.

"Pagi sayang," sapa Ayra pada Rama yang baru bangun tidur.

"Ayra ... kamu mau kemana, pagi-pagi gini udah kayak bidadari jatuh dari langit?" ucap Rama yang kebingungan melihat sang istri yang sudah rapi dan cantik padahal sebelumnya Ayra tidak terlalu suka merias wajahnya dengan make_up.

Ayra duduk dipangkuan Rama! lalu mengalungkan kedua tangannya di leher Rama dan bergelayut manja.

"Sayang, Ini buat kamu. Aku dandan secantik ini ya untuk kamu. O,ya. Aku udah bikin sarapan buat kamu! sekarang kamu mandi terus kita sarapan bareng!" Ayra langsung beralih posisi setelah berbicara pada sang suami.

Rama hanya diam dan terheran-heran. Kenapa sikap istrinya jadi seperti ini, padahal dia tidak pernah semanja ini.

Selesai mandi. Rama sudah siap dengan pakaian kantornya. Dia segera menghampiri Ayra di meja makan!

"Sayang. Duduk disini!" ucap Ayra sembari menarik kursi makan untuk Rama duduk.

Ayra mengambil piring lalu mengisinya dengan nasi dan lauknya, lalu memberikannya pada Rama.

"Terimakasih. Sayang!" ucap Rama sembari menerima piring berisi makanan dari tangan sang istri.

Selesai sarapan Rama hendak pergi ke kantor. Ayra membiarkan Rama pegi meski sebenarnya dia tak ingin jauh dari suaminya itu.

"Aku, ke kantor dulu ya," ucap Rama lalu mengecup kening Ayra.

Ayra mengangguk pelan lualu memeluk erat tubuh suaminya! "Hati-hati," ucap Ayra singkat lalu menyalami tangan sang suami.

"Kamu jangan cemberut gitu, nanti cantiknya ilang," goda Rama yang tak dihiraukan sedikit pun oleh Ayra.

Grep!

Rama memeluk Ayra dari belakang.

"Aku nggak jadi ke kantor hari ini," ucap Rama.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Uneh Wee

Uneh Wee

aku mampir ka tp liat aja ah dulu siapa taurnarik hii

2023-10-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!