LANGIT CERAH Di Balik Awan Hitam
Air mata Clarissa masi saja menetes saat ia memasuki apartemen yang pernah dia tinggali bersama calon suaminya.
...****************...
Ini sudah dua tahun berlalu tapi Clarissa masi belum bisa melupakan calon suaminya itu, bayangan tentang pernikahan yang indah di ganti dengan isak tanggis. Warna putih gaun penganti yang dia pakai berubah menjadi merah di sebagian sisinya, dengan hujan yang begitu deras Clarissa memegangi kepalah kekasihnya dan terduduk di jalan setelah ia berhasil mengeluarkan kekasihnya yang terjebak di dalam mobil yang ringsek setelah menabrak pohon di pinggir jalan.
Saat ini Clarissa berada di dalam kamarnya, Pikirannya jauh menerawang ke masa lalunya yang sangat bahagia, jam menujukkan pukul 01.00 dini hari tapi Clarissa masi terjaga besok adalah hari peringatan kematian calon suaminya. Sudah menjadi rutinitasnya berkunjung ke Krematorium dan aparteman. mengunakan gaun berwarna hitam dan rangkaian bunga tulip merah dan akan keluar dengan mata yang sembab atau mingkin dia akan menginap disana.
Maksud dari bunga tulip merah bunga dengan kelopak kuncup ini melambangkan cinta abadi dan menyampaikan pesan jika cinta yang Kamu miliki untuk si penerima tidak ada batasnya, sedangkan warna hitam melambangkan duka berkabung atau kematian.
...****************...
Pagi menjelang Clarissa mematikan alarm ponselnya yang berbunyi begitu nyaring dengan perasaan yang masi kacau Clarissa melirik ke layar ponselnya di layarnya terlihat notifikasi pesan dari kakaknya dan juga email yang dikirim Hana asisten pribadinya dan juga sahabat baik Clarissa.
Hari ini adalah hari dimana dia akan bertemu kekasihnya lagi, dan seperti 2 tahun sebelumnya Clarissa mengunakan gaun berwarna hitam.
Saat turun dari kamarnya ibu Clarissa melihat anaknya yang dengan tatapan yang sulit diartikan. Clarissa melihat ibunya yang menatapnya seperti itu Clarissa hanya bisa tersenyum hambar.
Tak ada yang berani melarang Clarissa melakukan itu, ibu Clarissa tak bisa protes dengan tingkah anaknya. keluarga dari alm calon suaminya juga tak prnah datang ke krematorium untuk berkunjung, mereka awalnya memang tak pernah merestui hubungan Clarissa karena sebenarnya calon suami Clarissa telah memiliki seorang tunangan.
Calon suami Clarissa memang sudah memiliki tunangan yang diperkenalkan oleh keluargnya, namun calon suami Clarissa tak pernah menyetujui karena dia sudah memiliki Clarissa sebagai calon istrinya.
Clarissa mengetahui semua itu, dan sempat meninggalkan calon suaminya itu tapi, Clarissa di yakinkan kembali bahwa hanya Clarissa lah yang dia cintai didunia ini. ibu dan kakak Clarissa juga pernah menanyakan tentang itu, namun saat melihat wajah bahagia Clarissa ibu dan kakaknya tak bisa berkata apa lagi karena percaya Clarissa akan bahagia apa lagi ibu Clarissa juga sudah meminta kepastian pada calon menantunya itu. Dan dengan yakin calon suami Clarissa bilang iya.
Semenjak ke matian calon suaminya Clarissa tak pernah lagi tersenyum tulus, seakan semua senyumannya habis terbawah pergi bersama calon suaminya langit yang dulunya cerah kini bagaikan tertutup awan mendung hitam yang tebal tak tau kapan badai itu berakhir.
"Bu Clarissa pergi dulu" ucap Clarissa berpamitan pada ibunya.
Ibu nya hanya mengangguk kan kepala tanda iya setujuh.
Tampa bersuara lagi Clarissa berjalan kaluar menyusuri jalanan rumahnya menujuh halte bus.
Semua orang menatap kasian kepadanya tapi Clarissa tak pernah memperdulikan tatap itu. Bahkan ada yang menganggap Clarissa gila.
Bus berjalan menujuh ke pemberhentian pertama, Clarissa akan turun lalu membeli 2 rangkaian bunga tulip merah yang akan dia bawah ke krematorium dan ke apartemen nya dulu.
Di perjalanan Clarissa hanya diam membisu sambil mendengar lagu favoritnya melalui airphone.
Disini lah Clarissa sekarang menatap kosong ke arah guci kecil dan bingkai foto terdapat foto calon suaminya dulu di selipkannya bunga ke dalam vas.
"Haii sayang apa kabar?" Ucap Clarissa.
"Maaf karena aku masi menagisimu, maaf karena aku masi saja memeluk bayangmu erat, maaf kalau aku belum bisa mengikhlaskan mu, maafkan aku yang tak bisa tak memikirkan mu sayang" ucap Clarissa lagi dengan genangan air mata di pelupuk matanya.
"Sayang apa kau bahagia, kenapa kau tak membawah ku pergi bersama mu, kata mu kau adalah rumah ku tapi kenapa rumah ku tak mengizinkan ku masuk kedalamnya" ucap Clarissa yang sudah mulai meneteskan air mata di depan guci kecil calon suaminya.
Seharusnya kita tak pergi, seharusnya aku bisa menenangkan mu saat gelisa, itu semua salah ku sayang maafkan aku dan seharusnya hubungan kita tak perlu berlanjut.
Setelah itu Clarissa tak lagi berbicara dalam diamnya dia menagis sejadi jadinya, ini sudah dua tahun tapi Clarissa masi saja belum merelakan kepergian calon suaminya itu.
Dengan air mata yang mengalir membasahi pipinya Clarissa berpamitan untuk keaparteman mereka.
Setelah berkunjung ke krematorium Clarissa pergi ke apartemannya.
Apartemannya masi sangat bersih karena tiap bulan akan ada pelayan yang datang membersihkannya. Clarissa memasuk aparteman itu dengan hati yang bergemuruh hebat tak ada satu kata pun keluar dari mulutnya, Clarissa berjalan menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar yang masi menyimpan banyak kenangan untuknya.
Di dalam kamar itu masi tersimpan rapi semua pakaian dan juga barang-barang calon suaminya tak pernah bergeser dari tempatnya.
Aparteman ini dulunya adalah milik calon suaminya dan akan menjadi hadia pernikahan mereka. Apa lagi semenjak berpacaran Clarissa memilih tinggal di aparteman ini bersama calon suaminya.
Rencana yang Clarissa dan calon suaminya susun sangat lah indah dia sudah membayangkan bagaimana nanti dia akan menjadi istri dan mengurus anak anak mereka kelak.
Tapi semua itu tinggal kenangan, yang tersimpan rapi di dalam hati Clarissa.
Clarissa seharian menangis di dalam kamar itu, sampai dia merasa lelah dan tertidur dengan sendirinya.
Jam menujukkan pukul 17.00 sore, Clarissa terbangun dari tidurnya menatap sekeliling kamarnya yang terlihat gelap karena tirai yang tertutup.
Melihat ke arah layar ponselnya. Clarissa turun ke bawah sambil memesan makan siap saji. Sepertinya dia akan menginap disini saja.
Clarissa menujuh kulkas dan membukanya mengambil sebotol air mineral dan meminumnya. Rasanya tengorokkannya kering setelah seharian ini menangis dan matanya yang sangat sembab.
"Aku merindukan mu sayang" ucap Clarissa saat duduk di sofa dan menatap bingkai foto praweding mereka yang tergantung rapi didinding.
Beberapa saat kemudian.
Bel aparteman berbunyi Clarissa membukanya terlihat seorang kurir pengantar makan membawa pesanan Clarissa, saat ingin menutup pintu apartemannya kembali di lihatnya sekilas orang-orang yang sibuk mengangkat barang-barang.
"Sepertinya akan ada yang pinda ke aparteman sebelah" gumam Clarissa.
Meletakan makanan di atas meja, Clarissa kembali berjalan ke kamarnya untuk membersihkan badan, dan menguna baju kaos oversize milik calon suaminya dulu kembali ke bawah duduk di sofa dengan makan dan sekaleng soda.
"Sayang sepertinya aku akan tinggal disini, ibu dan kak Andre pasti sangat sedih jika melihat ku di rumah dengan ke adaan ku yang sepeti ini, setidaknya aku mengurangi beban mereka" ucap Clarissa kembali menatap foto praweding mereka.
*"Teman teman ini adalah novel pertama ku semoga kalian suka yah" **🥰🥰*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Silvi Aulia
aku Mampir kak 🤗
2023-10-15
1