Selama perjalan dari Jeju ke Seoul Clarissa berdiam diri pikiranya menerawang jauh kedepan sambil melihat hamparan awan yang putih melalui kaca jendela pesawat yang ada di sebelahnya.
Ingin rasanya dia pergi dari dunia ini, rasa sesak di dadanya tak pernah hilang, bagaikan batu besar yang tak bisa dia singkirkan.
Clarissa masi terjebak didalam bayangan masa lalunya, dia belum menemukan pintu keluar, tapi bukan belum menemukan pintu keluar hanya saja Clarissa beta berada di dalamnya, Clarissa membuat penjara untuk dirinya sendiri.
Dengan membuka semua kembali foto-foto lama yang masi tersimpan rapi di galeri ponselnya, senyuman Clarissa tidak secerah dulu.
Memikirkannya lagi, Clarissa mengambil nafas dalam yang terasa berat kini pelupuk matanya penuh dengan air mata yang siap mengalir di saat mata indahnya terpejam.
Disaat bersamaan seorang pria menepati kursi di samping Clarissa yang sedari tadi kosong, Clarissa melirik ke sebelahnya ternyata pria itu Namjoon yang kini juga melihat ke arahnya. Dengan segerah Clarissa menoleh dan menghapus air matanya.
Namjoon yang melihat Clarissa seperti itu tak berbicara, namjoon tak tau harus bersikap seperti apa.
"Maaf telah mengganggu mu" ucap Namjoon tiba-tiba saat melihat Clarissa sedikit tak nyaman dengan duduknya.
Clarissa menoleh "tak apa, bapak tak mengasuh saya" ucapnya.
"Panggil saya Namjoon saja" ucap Namjoon dan kembali fokus dengan tab di tanganya.
Setelah itu tak ada lagi pembicaraan antara kedua hingga merek sampai di bandara Seoul.
Namjoon kini sudah berdiri dari kursinya di ikuti meyjhun yang juga sudah berdiri disamping Namjoon. Clarissa belum berdiri dari kursinya dia ingin menjaga jarak dari Namjoon dan juga meyjhun.
Entah kenapa Namjoon mencari sosok Clarissa di antara kerumunan orang yang turun dari pesawat. Namun meyjhun sudah memberikan tanda bahwa mereka sudah harus jalan keluar.
Dengan tas ranselnya Clarissa berjalan keluar bandara, terlihat Hana sudah berada disana menjemputnya pulang.
Saat di dalam mobil Hana, Clarissa berucap agar di antar ke rumah orang tuanya. Dan Hana pun mengiakannya.
Sesampainya dirumah Clarissa, clarissa masuk di sambut dengan ibunya yang memeluknya.
"Anak ibu dari mana saja" ucap ibu Clarissa melihat anaknya yang baru sampai dirumah.
"Aku dari Jeju bu" ucap Clarissa membalas pelukan ibunya.
"Pekerjaan mu banyak yah" tanya ibu lagi.
"Seperti itu lah bu" ucap Clarissa singkat dan duduk di sofa ruang tengah bersama ibunya.
"Istirahat lah dulu, biar ibu buatkan makan malam yang enak untuk mu" ucap ibu mengelus lengan putrinya ini.
Dirumah Clarissa terdapat 2 orang pelayan yang membantu ibu Clarissa, 1 tukang kebun dan 1 orang satpam.
Clarissa mengangguk dan berjalan ke kamarnya.
Di kamar Clarissa memikirkan bagaimana dia akan meyakinkan ibunya untuk pindah ke aparteman lamanya, sebelum turun untuk makan Clarissa membersihkan badanya terlebih dahulu dan mencoba merangkai kata yang bisa ibunya pahami.
Ini harus Clarissa lakukan karena dia tak ingin ibunya harus sedih terus melihat anaknya yang tak bisa melupakan masa lalunya.
Terdengar suara pintu di ketuk, itu ibu yang memanggil Clarissa untuk makan malam bersama.
Dengan langka yang lebar Clarissa membuka pintu dan melihat ibunya.
"Ayo kita makan" ucap Clarissa merangkul tangan ibunya untuk turun makan.
Sesampainya di meja makan Clarissa duduk berseberangan dengan ibunya. Mereka makan dengan tenang tak ada pembicaraan dan ibunya juga tak memulai pembicaraan dengannya seakan sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
Selesai makan Clarissa dan ibunya kini duduk di sofa ruang tengah menyalakan TV.
"Ibu" panggil Clarissa.
Ibu menoleh ke arah Clarissa.
"Ada apa nak" tanya ibu.
"Sepertinya Clarissa akan pinda ke apartemen lama Clarissa bu" ucap Clarissa ragu ragu.
Ibu menatap anaknya lekat-lekat.
"Apa yang membuat mu ingin pindah kesana" tanya ibu lagi.
"clarissa ingin melupakan dia bu" ucap Clarissa.
Ibu mendekati Clarissa dan memeluknya erat. Clarissa menangis di pelukan ibunya.
"Ibu tak tau apa yang ada di pikiran mu nak, tapi ibu hanya ingin anak ibu kembali seperti dulu lagi yang tak ada duka di tatapan matanya" ucap ibu yang juga ikut menangis.
"Ibu maafkan Clarissa jika buat ibu bersedih" ucap Clarissa.
"Nak kau tau, ibu tak pernah melarang apapun keputusan yang kau ambil dalam hidup mu, tapi ibu mohon jangan buat diri mu terpenjara" ucap ibu lagi.
"Bu percaya pada Clarissa" hanya itu yang bisa clarissa ucapkan.
Lama ibu dan anak ini berpelukan yang terdengar hanya isak tangis. Hingga ibu berucap.
"Kapan kau akan pindah nak, ada yang bisa ibu bantu" tanya ibu Clarissa.
"Tak perlu bu, Clarissa akan tetap kesini lagi karena ibu adalah rumah Clarissa saat ini dan sampai seterusnya" ucap Clarissa.
Dengan berat hati ibu Clarissa menyetujui keputusan putrinya itu.
...****************...
Jam menujukan pukul 08.00 Clarissa sudah rapi ingin berangkat ke perusahaannya. Dengan bekal yang di buat ibunya.
Clarissa berjalan dengan sedikit santai menujuh halte bus. Tak perduli dengan tatap orang terhadapnya yang masi melihat aneh kepada Clarissa.
Setelah sampai di perusahaannya Clarissa menyuruh Hana untuk membawakan semua laporan hasil perkerjaan.
Clarissa di sibukkan dengan pekerjaanya memeriksa semua laporan, ponsel Clarissa berbunyi tanda notifikasi pesan masuk.
"Apa yang kau lakukan?"
Clarissa melihatnya namun tak membalas pesan itu.
Hingga hari menjelang sore, Clarissa memutuskan untuk pulang di antar oleh Hana ke apartemennya sebelum itu mereka mampir ke minimarket untuk membeli bahan bahan makanan, karena isi kulkas Clarissa saat ini hanya terdapat susunan kaleng soda di dalamnya.
"Kau serius ingin tinggal di sini lagi" tanya Hana saat sudah sampai di depan gedung apartemen Clarissa.
"Yah sepertinya akan lebih baik aku tinggal disini" ucap Clarissa.
"Kak Andre tau, kalau kau pindah kesini" tanya Hana.
"Nanti aku kan memberitahukannya" ucap Clarissa.
"Sebaiknya kau harus memberitahukan kak Andre atas keputusan mu, aku takut kak Andre akan marah padamu" ucap Hana mengingatkan Clarissa.
"Iya" jawab Clarissa singkat.
"Kau tau sendiri bagaimana sedihnya kak Andre saat kau terluka dulu" ucap Hana namun ucapannya dia hentikan.
Clarissa tak memjawab lagi dan keluar dari mobil Hana.
"Hati-hati pulangnya dan besok jangan pula untuk menjemput ku seperti biasa" ucap Clarissa saat dia sudah ingin masuk.
Hana hanya melambaikan tangan nya.
Dengan perasaan yang tak menentu Clarissa masuk ke dalam lift menujuh lantai 5 apartemennya, sesampainya di sana Clarissa langsung menujuh pintu dan masuk kedalam apartemennya.
Tapi tak memperhatikan 2 orang pria yang terhenti dan saling menatap saat melihat Clarissa berjalan dan masuk ke apartemannya.
Meyjhun tak bisa berkata-kata lagi ternyata wanita yang di ceritakan oleh satpam di lobby bawah adalah Clarissa dan selama Namjoon pindah ke apartemen ini dia hanya sekali bertemu dengan Clarissa tapi tak tau jika mereka bertetangga, menurut cerita satpam Clarissa tak pernah lagi tinggal di apartemen ini, hanya akan beberapa kali datang berkunjung lalu pulang.
Apartemen Clarissa di setiap lantainya hanya memiliki 2 unit apartemen jadi suasananya tenang. Dan juga apartemen ini termaksud apartemen mewah, tak sembarang orang bisa masuk, privasinya terjaga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Bikin baper
2023-09-15
2