Smartphone Ku Bisa Menghubungi Author
10 Januari 2023
"Hahaha!, apa aku tidak salah lihat!" ucap seorang pria dengan jaket kulit hitam bersama tiga orang temannya. Mereka berempat sedang mengerubungi seseorang yang hanya mengenakan kaos bergambar tengkorak putih memakan tulang ikan.
"Hey, lihat gembel Rein ingin kuliah di Universitas Sands Diego, apa dia tidak berpikir, apa dia itu mampu?" ejek seorang lainnya.
"Cih, aku punya beasiswa. Jadi diam lah!" ucap Rein yang kemudian berjalan ke depan melewati empat orang yang menghentikan dirinya di Gerbang Universitas Sans Diego.
Memegang Keras!
"Mau kemana kawan, kita belum selesai" ucap Ketua dari empat orang yang mencegat Rein. "Bukan kah, aku belum selesai berbicara dengan mu!?."
"Siapa kamu?, apa kita saling kenal?" ucap Rein memandang Ganas seseorang yang memegang bahunya.
Memukul!
"Beraninya kau!, kita masih ada urusan yang belum diselesaikan saat SMA!.. sombong sekali kau!" teriak seseorang lainnya hendak memukul Rein.
Menangkap pukulan!
Rein menangkap genggaman tangan seseorang yang ingin memukulnya, Dan Rein dengan mudah nya langsung merebut tangannya, Dengan gerakan cepat Ke empat orang tersebut terkapar di tanah. Hanya dengan satu kali putaran, Rein sudah membuat luka di wajah mereka. "Jika kalian masih ingin mengganggu ku, Kita selesaikan Nanti " ucap Rein yang kemudian kembali berjalan menuju aula utama kampusnya.
"Sial, Mereka ingin membuat perhitungan. Aku bukan Rein yang dulu, cih."
Bangun dari jatuhnya, ke empat orang menahan sakit di wajah mereka Sambil terus memandang ke arah Rein. "Awas kau, Rein!" ucap seseorang yang mengenakan jaket kulit hitam, memegang wajahnya yang memar.
"Braum Yires, Kenapa Rein jadi sekuat ini?" tanya temannya membantu Braum Yires bangun.
"Ya, dia seperti orang lain sekarang, apa kita akan balas dendam!" ucap yang lainnya.
"hahaha, tentu saja.. Dia hanya anak gembel, bukan kah kita sudah sering membuat nya merasakan pukulan kita saat SMA!, dia cuma anak bodoh yang tidak punya Nilai Rata Rata!" ucap Braum Yires yang kemudian pergi, sambil melihat seseorang gadis yang melewati dirinya dan kawan-kawan nya.
"Menyingkir dari jalanku! " ucap seorang wanita dengan jaket pendek biru dan memakai kaos hitam polos. Memperlihatkan perutnya, sosok wanita tersebut memperlihatkan lekukan Betis putih karena memakai rok pendek berwarna merah. Sambil memegang beberapa buku.
"Leinera, sudah lama ya.. Bagaimana liburan mu?" tanya Braum menggoda.
Melihat tajam ke arah Braum, terlihat wajah menindas Leinera tersampaikan. "Kalian siapa?."
"Aku Braum Yires, apa kamu tidak ingat?, kita kan satu sekolah di SMA?" ucap Braum dengan wajah memar memperlihatkan wajah jeleknya.
Memperhatikan dengan seksama, Leinera mencoba mengingat. "Wow, jagoan SMA. Ada apa dengan wajah mu? hahaha!" tawa Leinera mengenal Braum.
Dalam hati Braum saat ini kesal. "Wajah tampanku, akan aku balas kau Rein!."
"Hem, apa kalian baru saja di hajar? , tak kusangka ada yang bisa menghajar kalian berempat, pasti dia pria yang hebat." ucap Leinera yang kemudian pergi meninggalkan kelompok Braum.
"Hahaha, aku cuma habis latihan tinju saat liburan, dan luka ini." Belum sempat menjelaskan kebohongan nya, Braum melihat Leinera telah pergi.
"Bos, dia sudah pergi.. lebih baik kita ke Klinik.. " ucap Anggota Braum.
"Cih, sialan..!" ucap Braum yang kemudian pergi.
"Untunglah Leinera tidak tahu kejadian ini, sungguh memalukan!."
***
Di sisi lain..
Saat ini Rein sang tokoh utama novel ini sedang memainkan Smartphone nya, mengirim sebuah pesan untuk seseorang. Sambil mendengar kan dosen wanita menjelaskan pelajaran sejarah perkotaan.
Ping!
Suara balasan line chat, dengan emoticon menguap terkirim di smartphone Rein.
[ada apa! pagi pagi gini, kau mengirim ku pesan!]
Ping!
[hey, author.. aku ingin kamu menulis kisah ku lagi, buat aku lebih pintar lagi! ] balas Rein mengirim emoticon senyum singa.
Ping!
[ini masih pagi , aku baru begadang semalam menulis kisah Ultraman, apa lagi.. yang kamu inginkan? ] balas author yang sedang tidur berselimut kardus bekas di dalam kamarnya yang berantakan dengan banyak putung rokok dan minuman kaleng berhamburan di kamarnya.
Ping!
[hanya pagi ini, aku ingin mendominasi pelajaran sejarah di mata kuliah ini.. ayolah buat aku lebih pintar lagi, dan terimakasih sudah membuat ku mendapatkan beasiswa di Universitas Sans Diego] balas Rein tersenyum dengan mengirim emoticon tangan memohon sebanyak-banyaknya.
Ping!
Ping!
Ping!
[kau bisa diam tidak Rein, aku juga sedang sibuk.. untuk pagi ini saja aku bantu kamu, siang malam jangan hubungi aku lagi] balas author yang kemudian mengambil smartphone lainnya yang digunakan untuk menulis kisah Rein.
Di dunia lain,dunia yang berbeda. Dunia yang penuh dengan kenyataan hidup,seorang penulis amatir berkali-kali diganggu oleh seseorang yang mengatakan dirinya adalah karakter dalam novel yang ditulisnya. Dan sejak saat itu,sang author mengubah nasib seseorang!.
"Huh, aku sebenarnya tidak sengaja membuat kisah Rein, aku juga harus berkonsentrasi dengan kisah Ultraman, sungguh melelahkan. Lagi pula bagaimana dia bisa menghubungi ku, bukankah dia karakter novel ku, apa yang sebenarnya terjadi??, bahkan aku tak ingat kejadian ini." ucap Author dalam pikiran nya sendiri, kemudian mulai mengetik beberapa sambungan Halaman melanjutkan kisah Rein.
Send!!!
Setelah lama mengetik, author kemudian mengirim beberapa naskah kisah Rein, dan beberapa kisah lanjutan serial Ultraman untuk novel lainnya. Di sebuah aplikasi online, NOVEL TOON.
"Aku harap, cuma kisah Rein saja yang aku gubah alurnya, aku capek lebih baik aku tidur lagi, dan lagi pula aku sudah memblokir nomernya hahaha! " keluh kesah author yang kembali tidur dan bermimpi.
Di dalam Dunia Novel Rein, saat ini.
Menjelaskan tentang sejarah kota nya, Rein dengan lantangnya berbicara di depan semua orang. Setelah di tunjuk oleh dosen wanita yang memakai kacamata dengan rambut di kuncir kuda, memakai setelan kemeja putih dengan kancing terbuka sedikit memperlihatkan belahan dadanya. Memakai rok hitam dengan stocking putih bersepatu Heels merah. Berdiri dan memperhatikan Rein yang sedang menjelaskan sejarah kota.
"Bagus Rein, tidak salah Kampus Sans Diego mengundang mu, dan memberikan beasiswa full sampai kelulusan" ucap dosen wanita yang berumur tiga puluh satu tahun.
"Terimakasih bu Nina, apa anda ada acara minggu ini?" ucap Rein menggoda dan memberikan setangkai bunga mawar indah yang sudah mekar. Sebelum dia kembali ke kursinya.
"Minggu ini, ya.. aku sedang free" ucap Bu Nina mencium bunga mawar yang diberikan Rein, sambil memandang Rein yang terus berjalan ke belakang bangku.
Semua orang terpana melihat sosok Rein, yang menjelaskan rincian sejarah kota nya. Sambil bertepuk tangan riuh, semua orang melihat ke arah Rein yang kembali duduk di belakang.
Berjalan pelan, Rein kembali terduduk dan tersenyum ke arah seorang perempuan seumuran di sebelah kanannya.
"Kamu hebat Rein" ucap seorang perempuan seumuran tersenyum.
"Haha, itu mudah. Apa kamu mau pulang bareng aku, fara?" tanya Rein mengajak seorang perempuan bernama Fara.
"Baiklah, apa kamu mau main kerumah ku sepulang kuliah, ada beberapa mata kuliah yang tidak aku pahami" memohon fara sambil tersenyum melihat wajah Rein.
"Hem, aku bisa.. apa ayah mu galak? " ucap Rein yang sekarang tidak bisa menghubungi author dan mengganggu nya. Sambil mencoba memeriksa notif dari author.
"Apa dia memblokir ku?, untunglah Smartphone yang aku temukan ini punya menu cheat, awas saja kamu author" gumam Rein dalam hati, sambil memperhatikan mata kuliah nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
SANG SILVER
Ultraman gak tuh
2023-10-28
0
❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳
Hahaha..
Imajinasi dan halu amazing banget ya Thor. bikin ngakak. Kok bisa gitu. Spechleess aku.
2023-10-23
3
❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳
Kamu makin ngelunjak ya mintanya Rein 😌 ditimpuk Author tau rasa ntar.
2023-10-23
2