Bab 3. Akhir Sebuah Pertarungan!

"Hajar!!" teriak Braum Yires, menyuruh tiga temannya langsung mengerahkan pukulan tongkat baseball ke tubuh Rein.

Tetap berdiri dan bersikap tenang, terlihat Rein menatap tajam ke arah tiga tongkat yang siap memukul nya. Membuat Kepalan tangan, Rein sudah memutuskan untuk membalas tiga orang anak buah Braum Yires. "Lambat!" ucap Rein tersenyum senang, sambil menurunkan tubuh dan dengan cepat memukul perut salah satu bawahan Braum dengan kakinya, dan memukul dua perut bawahan Braum dengan tangannya.

Bugh! Bugh! Bugh!

Suara pukulan melayang keras, membuat tiga orang merasakan kesakitan dan terlempar ke belakang. Melihat hal tersebut, Braum langsung dibuat terkejut. "Edan!, Gerakan yang cepat!" gumam Braum menggerakkan bibirnya. "Antoni!, Yanto!, Gusti.. apa yang terjadi??." Teriak Braum ternganga mulutnya tak percaya dengan apa yang sudah terjadi. Melihat tiga temannya jatuh tersungkur sambil menahan sakit perut,braum sedikit bergetar.

"Urg.. sakit!" teriak Antoni memegang perutnya, Melihat bayangan gelap menghampiri dirinya,dengan perlahan antoni membuka matanya lebar lebar. "Rein... apa yang kamu lakukan pada kami??."

Bugh! Sebuah tinju melayang di wajah antoni dengan kerasnya. Membuat Wajah antoni langsung menerima luka lebam dengan hidung patah dan berdarah.

Bugh! Rein kembali Melayangkan satu tinju lagi ke wajah antoni, membuat satu buah gigi depannya patah, menyebabkan darah keluar dari mulutnya. "Urg.. arg!" teriak antoni pingsan.

Melihat hal tersebut, baik Gusti dan Yanto yang tersungkur mencoba kembali mengambil tongkat baseball yang terjatuh di samping mereka. Mencoba berdiri terlihat Gusti dan Yanto bersiap memukul Rein yang masih berada di dekat tubuh antoni. "Akan aku hajar kau!! bocah Gembel!!." teriak Gusti yang melompat ke arah Rein dengan ayunan tongkat baseball.

Hampir mengenai Rein, tongkat baseball yang dipegang Gusti terlihat patah. Sebuah adu jotos terlihat jelas, "Hehehe.. kalau berani jangan pake tongkat" ucap Rein yang mematahkan tongkat baseball dengan tinjunya.

Krak! suara tongkat baseball patah menjadi dua bagian, dengan satu bagian yang jatuh ke tanah dan satu bagian masih di pegang Gusti. Tak mengerti dengan apa yang terjadi, Perlahan Gusti mundur kembali kebelakang. "Apa apaan itu, Bagaimana bisa dia jadi sekuat ini" gumam Gusti yang tak melihat Rein di depannya.

Melesat cepat, Terlihat Rein menarik tangan kirinya ke belakang, membuat ancang ancang pukulan. "Kamu juga harus menderita, Gusti!" ucap Rein yang langsung melesatkan pukulan ke perut Gusti dengan kecepatan.

Bugh! suara pukulan tinju Rein mengenai Perut Gusti.

"Uaarh!!" rintihan keras Gusti langsung terkapar dengan wajah pucat.

Melompat ke arah Rein, terlihat Yanto mencoba melakukan hal yang sama. Mencoba memukul tubuh Rein, terlihat Tongkat baseball Yanto di tangkis lengan Rein. "Apa!" teriak Yanto terkejut.

"Aku pinjam" ucap Rein yang mengambil tongkat baseball Yanto dengan tangan kirinya. "Aku kembalikan lagi."

Bugh! memukul tubuh Yanto dengan Tongkat baseball, Rein langsung membuat tiga pukulan di wajah Yanto.

"Arh!" teriak Yanto menahan rasa sakit di wajahnya.

Bugh! Kembali suara pukulan dari lemparan Tongkat baseball yang melayang ke arah kepala Yanto. "Terima kasih" ucap Rein yang langsung, membalikkan tubuh dan melihat Braum dengan tatapan kesal.

Saling menatap, saat ini Rein dan Braum berdiri tegak. Dengan sedikit rasa takut, Braum memperbaiki pegangan tongkat baseball nya. "Kurang ajar, apa yang kamu lakukan pada teman temanku" ucap Braum yang kemudian berlari ke arah Rein dan siap memukul.

"Cih" berkata Rein yang kemudian berjongkok dan membuat posisi bersiap.

Swos! swos!

Saling menyerang kedua orang yang sama-sama siap memukul terlihat bertatap muka. Rein sendiri dengan tersenyum kecil, bersiap memukul tubuh Braum. "Rasakan ini!" Teriak Rein yang langsung memukul wajah Braum dengan keras, membuat tongkat baseball nya terjatuh ke tanah.

Buuugh! Pukulan keras melayang menghancurkan hidung Braum. Tak lepas dari pukulan pertama, Rein yang kesal dengan masa lalu nya, kemudian meraih kerah baju Braum. Membuat kembali ancang-ancang Pukulan tangan kanan Rein langsung memukul wajah Braum sebanyak sepuluh kali.

"Uurh.." rintihan kesakitan Braum jatuh terkapar dan tak sadarkan diri.

Terbangun pelan, Sosok Gusti yang sedikit tersadar meraih tongkat baseball. "Kenapa ini bisa terjadi" ucap Gusti mencoba melemparkan tongkat baseball ke arah Rein.

"Rein awas!!" Berteriak keras, Fara yang melihat Gusti siap melemparkan tongkat baseball ke arah Rein.

Namun, Dengan cepat Rein membalikkan tubuh dan menangkap tongkat baseball tersebut dengan tangan nya. Melihat ke bawah tanah, Rein kemudian menendang kerikil kecil yang langsung melayang dan melesat ke arah kening Gusti.

Pletak!

"Edeh..." rintihan Gusti merasakan pusing dan pingsan.

"Untunglah kamu yang terakhir bertahan, ini sudah cukup" ucap Rein melemparkan tongkat baseball ke udara dan langsung jatuh ke arah celana Braum.

Membuat tubuh Braum yang pingsan langsung tersentak kuat.

"Edeh.." rintihan Tak sadar diri, Braum kembali pingsan.

Menepuk-nepuk pakaian yang kotor karena debu tanah, Rein melihat ke arah Fara dan tersenyum. "Apa kamu takut?" tanya Rein.

Dengan wajah terkejut, untuk kedua kalinya Fara melihat Rein berkelahi. "Tidak, ini diluar dugaan ku.. seperti nya.. ada dendam diantara kalian" berkata Fara yang kemudian pergi bersama Rein, meninggalkan halaman belakang kampusnya. "Kamu hebat Rein.."

Sambil berjalan..

"Haha,terimakasih. Jadi, apa ayahmu galak?" tanya Rein yang saat ini akan berkunjung ke rumah Fara, untuk mengajarkan beberapa mata kuliah.

Tak menjawab dan hanya tersenyum, terlihat Fara sedang berpikir. "Kenapa harus tanya ayahku galak sih?" gumam Fara tersenyum di buat buat. "Hehehe, nanti kamu bisa lihat sendiri."

"Jika ayahmu galak nanti aku taklukan dia, hahaha " berkata Rein tertawa tidak jelas.

"Eh??" ucap Fara bingung.

Sambil berbicara beberapa hal, mereka kemudian telah sampai di halte busway. Naik dan masuk ke dalam, mereka duduk berdua. "Apa mereka tidak apa apa Rein?" tanya Fara sedikit khawatir jika sampai Rein mendapatkan masalah.

"Tidak perlu kwatir, aku hanya membuat mereka pingsan beberapa hari untuk memberikan pelajaran saja. Tidak seperti preman yang pernah aku hajar, mereka akan sadar besok pagi." berkata Rein yang duduk sambil memainkan Smartphone.

Tersenyum senang, terlihat Rein mengirimkan pesan ke author di Smartphonenya. "Kamu harus bertanggung jawab, thor!" ucap Rein dalam hati.

Melihat wajah Rein, saat ini Fara terpesona "Dia lebih tampan dari dekat, apa Rein sudah punya pacar? aku harus menanyakan nya" berkata Fara Dalam hati.

Dengan jantung berdetak kencang, Fara berucap pelan. "Rein.. apa kamu.." belum sempat Fara berkata lebih lanjut, Busway yang mereka tumpangi tiba tiba berhenti.

Din!!! Suara klakson mobil saling bergeming membuat keributan di jalan raya. Terkejut mendengar suara keras dari beberapa mobil yang membunyikan Klakson, Rein melihat semua orang di dalam Busway keluar. "Apa yang terjadi , apa ada kecelakaan?" tanya Rein yang kemudian menarik tangan Fara dan membawanya keluar.

Din!! suara klakson mobil terus berbunyi.

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳

❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳

belum Fara.

2023-10-23

0

❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳

❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳

Merintih kesakitanmu lebay dan lucu banget sih Braum.. hehe

2023-10-23

1

❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳

❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳

Aku bayangin ini Author yg jadi Rein kayak gimana ya.. 😆😆😆😆😂😂

2023-10-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Bantuan Seseorang Yang tak terlihat
2 Bab 2. Pertarungan,Rein Apakah kamu Yakin?
3 Bab 3. Akhir Sebuah Pertarungan!
4 Bab 4. Kebijakan Rein
5 Bab 5. Berkunjung
6 Bab 6. Menghabiskan Waktu
7 Bab 7. Menggulung Stoking
8 Bab 8. Semalam Berdua
9 Bab 9. Menyelamatkan
10 Bab 10. Penyelesaian
11 Bab 11. Bukan Cheat Skill Tapi Berkah Author
12 Bab 12. Simbiosis Mutualisme
13 Bab 13. Rein Terkenal
14 Bab 14. Berkunjung!
15 Bab 15. Permainan Dua Wanita Dewasa
16 Bab 16. Serangan Dadakan! Menghadapi Dua dosen wanita
17 Bab 17. Menyelamatkan
18 Bab 18. Bertemu Kembali
19 Bab 19. Sah!
20 Bab 20. Terpaksa Menikah cucu Mafia Kejam
21 Bab 21. Unjuk Gigi
22 Bab 22. Anatasya Vs Rein
23 Bab 23. Moons House
24 Bab 24. Mata Tembus Tulang
25 Bab 25. Salah Bukan Berarti Salah, Perlu Hati.
26 Bab 26. Kau Kira ini system?, Ini lebih dari System
27 Bab 27. Aturan Jadi Pahlawan
28 Bab 28. Pilihan Terbaik Dengan Hiburan
29 Bab 29. Half Boiled Don't read..
30 Bab 30. Kedatangan Tamu
31 Bab 31. Pemikiran Aneh
32 Bab 32. Anita Dan Rein di masa Lalu
33 Bab 33. Awal Mula Kebaikan Dasar
34 Bab 34. Balasan Membantu, Dan Gosip Seseorang
35 Bab 35. Isi Hati dan Perasaan
36 Bab 36. Taman, Hujan Deras
37 Bab 37. Badai Besar!, Firasat Buruk!..Benarkah?
38 Bab 38. Sensasi menikmati, Gangguan Ledakan Meteor!
39 Bab 39. Panggung Untuk Nina, Berobat ke Bidan.
40 Bab 40. Hal aneh Mulai Terjadi di Dunia Rein
41 Bab 41. Mahluk Aneh, Muncul!.
42 Bab 42. Menatap Leinera sambil melamun.
43 Bab 43. Mengecek Situasi
44 Bab 44. Main Poker
45 Bab 45. Mencari Tahu, Bukan Tidak Mampu
46 Bab 46. Pertarungan Yang Disengaja
47 Bab 47. Lereng Bukit Pinggir Kota
48 Bab 48. Negara Natnam Rivers
49 Bab 49. Desas-desus Kemunculan Plagiator
50 Bab 50. Khalisa, Gadis Muda Cantik
51 Bab 51. Episode Tambahan
52 Bab 52. Alternatif Surgeon
53 Bab 53. Analisis Organ!
54 Bab 54. Kesepakatan Yang Di Rencanakan
55 Bab 55. Sisi Gelap Rein
56 Bab 56. Gadis Plagiator
57 Bab 57. Manuver, Hubby and Hunny Muncul
58 Bab 58. Terlambat!
59 Bab 59. Tebasan Singkat!
60 Bab 60. Permainan Nyata
61 Bab 61. Pemeran Utama, Semua orang Punya kisahnya Sendiri
62 Bab 62. Berpengalaman
63 Bab 63. Rein sebenarnya Gaptek
64 Bab 64. DKB dan Membantu Anita
65 Bab 65. Kerja Bakti Sendiri
66 Bab 66. Kencan, bersama Anita
67 Bab 67. Festival Garing
68 Bab 68. Aksi Rein Vs Braum and The Geng
69 Bab 69. Ketahuan?, Akhir Permainan Rein
70 Bab 70. Bagaimana, Apakah Rein Tahu Maksud Arumi?
71 Bab 71. Permainan Dalam Sangkar
72 Bab 72. Tidak ada Yang salah
73 Bab 73. Menjadi Guru SMA
74 Bab 74. Hutan Puncak Cemara
75 Bab 75. Nante Si Rayap, Plagiator Penebang Kayu
76 Bab 76. Jantung Tandan Pisang
77 Bab 77. Gee Memanipulasi Ingatan
78 Bab 78. Mengantarkan Anita
79 Bab 79. Kedai Kharina
80 Bab 80. Pengalaman Mandiri Rein.
81 Bab 81. Hari Kebangkitan
82 Bab 82. Kau yakin ingin Bayi?
83 Bab 83. Organisasi Plagiator 303
84 Bab 84. Sayang, Kalau Tidak Digunakan
85 Bab 85. Unjuk Gigi, Walaupun tidak Keren
86 Bab 86. Geng Motor Red Fang
87 Bab 87. Douglas Red Fang
88 Bab 88. Pergi Ke Sirkus
89 Bab 89. Rina Culas
90 Bab 90. Salah Sangka
91 Bab 91. Kejutan!
92 Bab 92. Call-A, Gee dan misteri di dalamnya
93 Bab 93. Khalisa Di Culik?!
94 Bab 94. Tumbukan!
95 Bab 95. Samaran, Tapi ketahuan juga?
96 Bab 96. Misi Ceres
97 Bab 97. Di Jemput
98 Bab 98. Dipersingkat, dengan jelas!
99 Bab 99. Gadis Muda
100 Bab 100. TAMAT
101 Kesan Dan Pesan Selama Menulis
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1. Bantuan Seseorang Yang tak terlihat
2
Bab 2. Pertarungan,Rein Apakah kamu Yakin?
3
Bab 3. Akhir Sebuah Pertarungan!
4
Bab 4. Kebijakan Rein
5
Bab 5. Berkunjung
6
Bab 6. Menghabiskan Waktu
7
Bab 7. Menggulung Stoking
8
Bab 8. Semalam Berdua
9
Bab 9. Menyelamatkan
10
Bab 10. Penyelesaian
11
Bab 11. Bukan Cheat Skill Tapi Berkah Author
12
Bab 12. Simbiosis Mutualisme
13
Bab 13. Rein Terkenal
14
Bab 14. Berkunjung!
15
Bab 15. Permainan Dua Wanita Dewasa
16
Bab 16. Serangan Dadakan! Menghadapi Dua dosen wanita
17
Bab 17. Menyelamatkan
18
Bab 18. Bertemu Kembali
19
Bab 19. Sah!
20
Bab 20. Terpaksa Menikah cucu Mafia Kejam
21
Bab 21. Unjuk Gigi
22
Bab 22. Anatasya Vs Rein
23
Bab 23. Moons House
24
Bab 24. Mata Tembus Tulang
25
Bab 25. Salah Bukan Berarti Salah, Perlu Hati.
26
Bab 26. Kau Kira ini system?, Ini lebih dari System
27
Bab 27. Aturan Jadi Pahlawan
28
Bab 28. Pilihan Terbaik Dengan Hiburan
29
Bab 29. Half Boiled Don't read..
30
Bab 30. Kedatangan Tamu
31
Bab 31. Pemikiran Aneh
32
Bab 32. Anita Dan Rein di masa Lalu
33
Bab 33. Awal Mula Kebaikan Dasar
34
Bab 34. Balasan Membantu, Dan Gosip Seseorang
35
Bab 35. Isi Hati dan Perasaan
36
Bab 36. Taman, Hujan Deras
37
Bab 37. Badai Besar!, Firasat Buruk!..Benarkah?
38
Bab 38. Sensasi menikmati, Gangguan Ledakan Meteor!
39
Bab 39. Panggung Untuk Nina, Berobat ke Bidan.
40
Bab 40. Hal aneh Mulai Terjadi di Dunia Rein
41
Bab 41. Mahluk Aneh, Muncul!.
42
Bab 42. Menatap Leinera sambil melamun.
43
Bab 43. Mengecek Situasi
44
Bab 44. Main Poker
45
Bab 45. Mencari Tahu, Bukan Tidak Mampu
46
Bab 46. Pertarungan Yang Disengaja
47
Bab 47. Lereng Bukit Pinggir Kota
48
Bab 48. Negara Natnam Rivers
49
Bab 49. Desas-desus Kemunculan Plagiator
50
Bab 50. Khalisa, Gadis Muda Cantik
51
Bab 51. Episode Tambahan
52
Bab 52. Alternatif Surgeon
53
Bab 53. Analisis Organ!
54
Bab 54. Kesepakatan Yang Di Rencanakan
55
Bab 55. Sisi Gelap Rein
56
Bab 56. Gadis Plagiator
57
Bab 57. Manuver, Hubby and Hunny Muncul
58
Bab 58. Terlambat!
59
Bab 59. Tebasan Singkat!
60
Bab 60. Permainan Nyata
61
Bab 61. Pemeran Utama, Semua orang Punya kisahnya Sendiri
62
Bab 62. Berpengalaman
63
Bab 63. Rein sebenarnya Gaptek
64
Bab 64. DKB dan Membantu Anita
65
Bab 65. Kerja Bakti Sendiri
66
Bab 66. Kencan, bersama Anita
67
Bab 67. Festival Garing
68
Bab 68. Aksi Rein Vs Braum and The Geng
69
Bab 69. Ketahuan?, Akhir Permainan Rein
70
Bab 70. Bagaimana, Apakah Rein Tahu Maksud Arumi?
71
Bab 71. Permainan Dalam Sangkar
72
Bab 72. Tidak ada Yang salah
73
Bab 73. Menjadi Guru SMA
74
Bab 74. Hutan Puncak Cemara
75
Bab 75. Nante Si Rayap, Plagiator Penebang Kayu
76
Bab 76. Jantung Tandan Pisang
77
Bab 77. Gee Memanipulasi Ingatan
78
Bab 78. Mengantarkan Anita
79
Bab 79. Kedai Kharina
80
Bab 80. Pengalaman Mandiri Rein.
81
Bab 81. Hari Kebangkitan
82
Bab 82. Kau yakin ingin Bayi?
83
Bab 83. Organisasi Plagiator 303
84
Bab 84. Sayang, Kalau Tidak Digunakan
85
Bab 85. Unjuk Gigi, Walaupun tidak Keren
86
Bab 86. Geng Motor Red Fang
87
Bab 87. Douglas Red Fang
88
Bab 88. Pergi Ke Sirkus
89
Bab 89. Rina Culas
90
Bab 90. Salah Sangka
91
Bab 91. Kejutan!
92
Bab 92. Call-A, Gee dan misteri di dalamnya
93
Bab 93. Khalisa Di Culik?!
94
Bab 94. Tumbukan!
95
Bab 95. Samaran, Tapi ketahuan juga?
96
Bab 96. Misi Ceres
97
Bab 97. Di Jemput
98
Bab 98. Dipersingkat, dengan jelas!
99
Bab 99. Gadis Muda
100
Bab 100. TAMAT
101
Kesan Dan Pesan Selama Menulis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!