Berjalan bersama menuju Gerbang kampusnya, Rein dan Fara yang sudah menyelesaikan jam kuliah terakhir mereka. Fara wulan merupakan teman baru Rein yang tak sengaja bertemu di perempatan jalan.
Saat itu libur tahun baru 2023, Rein tak sengaja di tabrak fara di perempatan gang sempit, Fara yang di kejar tukang palak kemudian bersembunyi di belakang tubuh Rein. Mencoba meminta perlindungan, Fara Wulan meminta tolong "Bang, tolong aku" ucap fara yang belum mengenal Rein. "Ada preman yang mengejar ku, mereka bertiga mencoba memalak ku"
Sembari mencoba menjelaskan,Fara perlahan mundur dan melihat Senyum tampak di wajah Rein,yang seperti tidak takut.
"Serahkan padaku" ucap Rein Rumble yang kemudian menekan nomor kontak. "Kamu diam saja dibelakang."
Bip! Bip!
Sebuah panggilan terhubung langsung!.
"Ada apa Rein? " tanya seseorang penulis melalui panggil seluler langsung.
"Bantu aku lagi.. Please" ucap Rein yang berbicara dengan authornya. "Ada perempuan yang sedang dikejar preman tukang palak, apa kamu akan membiarkan ku dan dia di Hajar?." Disini terlihat Rein menjelaskan beberapa hal.
"Kamu cari masalah lagi, tapi baiklah. Untungnya aku baru beli Rokok, apa kamu sudah bertemu mereka?" ucap Author yang kemudian menyalakan api dan menghisap rokok nya. Mengambil smartphone lainnya dan bersiap mengetik.
"Ya, mereka ada tiga orang bertubuh kekar dan memakai banyak tato, Salah satu nya Gundul pelontos dan dua lainnya berkumis dengan rambut ikal. Tolong ya" ucap Rein sambil melihat dari balik pohon mangga yang tumbuh di perempat jalan. Melihat ketiga orang yang sedang mencari Perempuan di belakang nya.
"Serahkan padaku, lagi pula tak ada salah nya mencoba" ucap author menutup telepon dan kembali membuka aplikasi untuk update novelnya.
Kembali ke sisi Rein yang sudah menyimpan smartphone nya, Rein melihat fara yang sedang bersembunyi bersamanya. "Siapa yang kamu telepon?, lihat mereka. Lebih baik jangan keluar atau kita akan menerima akibatnya." ucap Fara ketakutan.
Dengan wajah tersenyum merasakan sensasi, Rein kemudian berjalan keluar dari balik pohon mangga. "Kau diam saja di sini, biar aku hadapi mereka." ucap Rein meremas genggaman tangan.
"Tapi.." ucap Fara yang melihat Rein sudah berada di depan tiga preman tukang palak, dan melihat Rein yang berdiri tegak di depan mereka.
Sambil membuka bungkus premen relaxa, Rein tersenyum. "Apa kalian sedang mencari seorang perempuan?" tanya Rein menunjuk ke arah Fara yang sedang bersembunyi.
Terkejut!
"Kenapa dia memberitahu!!??" ucap Fara yang melihat tiga preman melihatnya.
Mencoba berjalan, bos preman kemudian melihat ke arah Rein. "Haha, bocah manis.. lebih baik bekerja sama hahaha" ucap bos preman menyeringai dan kemudian menyuruh dua bawahnya yang berkumis menangkap Rein. "Tangkap bocah ini, dan biar aku yang mengurus perempuan itu. Dia harus membayar biaya pajak karena melewati jalan kita."
"Baik bos" ucap dua bawahan yang mencoba menangkap Rein.
Bugh! Bugh! Suara Pukulan langsung!
Namun, belum sampai dua detik. Rein memukul wajah dua bawahan preman tersebut. Yang langsung membuat bos preman terkejut. "Apa yang kalian lakukan?" tanya Bos preman yang langsung mendapatkan pukulan di perutnya. Tak mengerti dengan apa yang sedang terjadi, sebuah pukulan mendarat di wajahnya. Yang langsung membuat tubuh nya tersungkur di aspal sambil menahan rasa sakit. "Urh!.. apa yang sedang terjadi?."
Menangkap tangan Fara dengan cepat, Rein kemudian membuat langkah kaki besar seraya berkata. "Ayo lari!!" teriak Rein berlari bersama Fara.
"Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa mereka bertiga terkapar di aspal?" tanya Fara yang berlari di belakang Rein sambil di pegang tangannya. Dan tetap melihat dengan heran tiga orang yang jatuh tersungkur.
Berhenti di dekat Taman, Rein dan Fara terduduk. "Haha, untunglah kita selamat.." ucap Rein menghela nafas.
Sama seperti yang dilakukan Rein, saat ini Fara juga terlihat sedang terengah engah mencoba menarik nafas. "Haha, sebenarnya apa yang terjadi, aku melihat kamu seperti menghajar mereka.." berkata Fara yang kemudian menengadah wajahnya ke langit. Merasakan dirinya yang tengah terbebas,setelah mencoba untuk kabur. "Hah, untunglah.. aku tidak mau lagi lewat jalur itu."
Setelah beristirahat sejenak, Rein kemudian berdiri.
"Ya, sudah.. aku ingin pulang. Hati-hati dengan langkah mu, dan kamu tidak akan bertemu mereka kembali" ucap Rein yang mencoba melangkah. Namun, sebuah tarikan tangan Fara mencegah nya. "Apa lagi?."
"Aku Fara..wulan" ucap Fara memperkenalkan diri dengan wajah memerah.
"Rein Rumble" berkata Rein yang juga menyebutkan namanya. Sembari memperkenalkan diri,Rein tersenyum.
Berdiri tegak dan melepaskan tangan Rein, kemudian Fara meminta nomor kontak Rein. "Bisa minta nomor mu?, maaf.. ini hanya untuk berjaga jaga.. tapi, jika kamu berkenan." ucap Fara memerah wajahnya ketika dia melihat wajah Rein.
Swieesh! alunan angin lembut.
Berdiri tegak sambil menekan beberapa nomor, Terlihat Rambut setengah panjang Rein berayun memperlihatkan pesona wajahnya yang kalem. Menyerahkan Handphone Fara kembali, Rein melihat wajah Fara sambil tersenyum. "Apa kamu sebentar lagi masuk kuliah di Sans Diego?" tanya Rein yang mengingat kembali pertemuan di saat pendaftaran kuliah.
"Em, iya.. apa kamu juga?" tanya Fara menerima kembali handphone nya.
"Ya, aku juga mahasiswa baru" berkata Rein yang kemudian menaruh tangannya di saku celana Bahan nya.
"Tunggu Rein, aku ingin berterima kasih pada mu, aku ingin mengajak mu makan. Bagaimana?" berkata Fara meminta.
"Tidak usah, saya tidak pamrih" berkata Rein yang berjalan lurus meninggal kan Fara di taman sambil membuat lambaian perpisahan. "sudah ya.. Kamu tidak perlu takut lagi, para preman tidak akan menggangu mu dalam satu tahun."
"Rein rumble.. dia tampan" berkata Fara wulan yang terus memperhatikan Rein. Saat berjalan pergi meninggalkannya.
***
Kembali ke waktu sekarang, saat Rein dan Fara sudah berada di gerbang universitas. Mereka berdua langsung di hadang kelompok Braum Yires dan kawan-kawan nya.
"Ikut kami" ucap Braum Yires.
Bersembunyi di balik tubuh Rein, saat ini Fara berkata dengan sedikit ketakutan. "Ada apa Rein, kenapa kelompok Braum mengganggu mu?."
"Tidak ada apa apa, mereka ingin bersilaturahmi" ucap Rein yang kemudian mengikuti Braum dan kelompok nya." mau ikut?."
"Ya, tapi apa yang ingin kalian lakukan?" tanya Fara mengikuti Rein yang berjalan di belakang Braum Yires.
"Hay, manis," ucap salah satu anak buah Braum Yires yang mencoba untuk Memegang tangan Fara.
Dan melihat hal tersebut,Rein rumble menghentikan anak buah Braum yang mencoba untuk memegang Fara. "Jangan berani menyentuhnya, atau aku patahkan tangan mu?!" ancam Rein dengan mata kasar.
"Antoni!, cepat kembali ke barisan.." ucap tegas Braum.
"Baik, bos..." ucap antoni yang kemudian berjalan ke depan dan melihat Rein dengan sedikit rasa takut menahan tangan nya. "Gila, hampir saja tanganku retak."
Di belakang gedung Universitas Sans Diego, Rein dan Fara langsung di kepung oleh Braum Yires dan bawahannya. "Hehehe.. oh.. rupanya teman lama kita sudah punya pacar, nona manis.. lebih baik kamu menonton saja dan melihat pacar mu, kami hajar.. silakan" ucap Braum yang langsung menerima sebuah tongkat baseball yang sudah di sediakan. "Kita akan bernostalgia, bukan begitu Rein Rumble??."
Hanya tersenyum masam, Rein yang kemudian menggenggam tangannya nya. Tersenyum sambil bergumam dalam hati "Aku akan selesai kan ini.. Sudah saatnya aku balas perlakuan mereka di masa lalu" ucap Rein yang langsung bersiap menerima banyak pukulan. Apakah,setelah di Blokir Nomornya oleh sang author,Rein bisa menghadapi kelompok Braum?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳
Apa Rein nanti akan jatuh cinta ma Fara wulan atau sama wanita lain ya??
2023-10-23
1
𝒀𝑶𝑺𝑯𝕌𝔸ˢ
imajinasimu jos... saling dukung yuks...
2023-09-26
1