Sang Pelayan Tuan Muda Kejam
...*Happy Reading *...
.
.
.
Alesya Beatrice sering di sapa Ale oleh kedua orang tua, ia tidak akan pernah menyangka jika nasib akan begitu buruk menimpa nya.
Malam itu, saat Alesya dan kedua adik nya terlelap di sebuah hunian sederhana, mereka mendengar suara ribut dari arah ruang tamu.
"Ayah..." Alesya berteriak, saat melihat Ayahnya terduduk di lantai, dengan wajah penuh dengan luka lebam "Siapa yang melakukan ini..".
Belum satu kata-pun Ayah nya menjawab, Ale sudah tahu, saat sebuah kaki melayangkan sebuah tendangan tatap di dada Ayahnya.
"Ayah..." Alesya tak tahu apa yang tengah terjadi, kenapa Ayah nya di hajar sampai seperti ini, bahkan ke-dua adiknya tampak bersembunyi karena ketakutan.
"Jangan sakiti Ayahku.." Allesya Memeluk sang Ayah, berusaha melindungi tubuh itu dari Pria dengan seringai yang menakutkan. Itu percuma, Alesya ikut di tendang juga. Pria itu tak memiliki hati, tega menyakiti padahal Dia seorang Wanita.
"Menyingkir-lah, jika Kau tak ingin mati.." Pria itu begitu mudah nya mengatakan kematian, seolah dirinya yang berhak mengambil nyawa itu.
"Apa pun salah Ayah ku, tolong ampuni Dia Tuan.." Alesya bersimpuh di kaki Pria yang ia tahu sangat kejam itu, ia memohon untuk melepaskan nyawa Ayah nya.
"Setelah membuat ku, rugi besar, apa Aku harus mengampuni Dia, Ha. Menyingkir.." Kaki itu kembali mengayun dengan keras hingga Alesya tersungkur dengan kepala membentur kursi.
Darah segar mengucur di pelipis, Alesya meringis kepala nya seketika merasa pusing, namun ia tidak menyerah, Ayahnya sedang bertaruh nyawa.
Pria itu terus membabi buta menghajar Edmond, Alesya semakin tidak kuat melihat siksaan yang menimpa Ayah nya itu.
Alesya memeluk kaki Pria itu dengan kuat. "Ampuni Ayah ku Tuan, sebagai gantinya biar Aku yang menebus segala kerugian yang sudah Ayah ku lakukan.."
Pria tampan itu menyeringai, ia tak merasa bersalah telah membuat wajah seorang aparat kepolisian itu babak belur, hanya berpangkat tinggi bisa menentang kekuasaan nya.
"Kau ingin menggantinya.." Pria itu tertawa terbahak-bahak, kerugian sangat bernilai fantastis, meskipun tak sampai membuat ia jatuh miskin, Ia sangat kaya, keluarga nya terpandang dan area kekuasaan nya pun sangat luas, melihat Gadis ini, Asher meludah.
"Dengan apa Kau menebus kerugian itu Ha, Dengan tubuh mu?.." Asher menyeringai, Wanita di depan nya, ber penampilan sangat buruk, bahkan ia tak tertarik untuk menyentuh nya.
Alesya diam, memang benar apa yang bisa tawarkan untuk Tuan kejam ini, namun apapun itu akan ia lakukan, Sang Ayah terlihat sudah tak berdaya, Pria baya itu memerlukan perawatan, jika tidak nyawa nya tidak akan tertolong.
"Aku akan bekerja seumur hidup jika itu perlu
Tuan_"
Cuhh...
Belum selesai Alesya menyelesaikan kalimatnya, ia sudah di ludahi, begitu rendah nya kah, derajat nya di mata Pria ini, padahal dimata Tuhan semua derajat manusia itu sama.
"Bawa Wanita ini..". Asher memberi perintah pada para bodyguard yang selalu setia menjaganya.
"Tuan Asher, Saya mohon jangan bawa Putri ku.." Dengan perlahan Edmond menyentuh kaki Pria tiran itu, ia sangat menyesal dengan apa yang ia lakukan, jika bukan karna laporan nya mungkin keluarga nya tak akan terlibat.
"Kau tahu, apa yang Aku mau, Bereskan ke-kecauan yang telah Kau buat, dan Putrimu akan selamat..." Tak terhitung jumlah aparat yang sudah ia ancam, bahkan banyak di antaranya yang mati.
"Ayah.. jangan khawatir kan Aku..". Alesha langsung di seret paksa setelah mengatakan itu.
Iring-iringan kendaran mewah meninggalkan area pemukiman itu, Kepala Alesya sengaja di tutup saat berada di mobil, ia tidak di ijinkan untuk melihat kemana kendaraan itu akan membawanya.
Dan saat penutup kepala di buka, ia sama sekali tak mengenal di mana ini, hanya bangunan mewah dengan penjagaan yang ketat.
Alesya menelan saliva saat tubuhnya kembali di seret dengan paksa saat di dalam banyak pelayan yang membungkuk, sudah jelas Asher sangat di hormati, bahkan di negara ini.
Dia adalah seorang Tiran yang berkuasa.
"Bersihkan tubuh mu, Aku tidak ingin Mansion ku terkontaminasi dengan mahluk rendahan sepertimu.." Hina Asher. Ia merasa jijik dengan Wanita yang ada di hadapan nya ini, selera sangat tinggi untuk pendamping.
Sedangkan Dia.. oh Asher rasa nya ingin muntah, apa lagi mengingat Ayah dari Wanita ini telah menghancur kan bisnisnya.
Alesya terima semua penghinaan ini, asalkan keluarga nya selamat dari Tiran, ia rela merendahkan harga dirinya.
Seorang pelayan membantu nya membersih diri, ia sedikit di dandani, dan di pantaskan saat ia berpakaian. "Apa kah tidak ada pakaian yang lain, ini terlalu terbuka.." Alesya protes. baju yang di kenakan nya sangat kekurangan bahan, bahkan pakaian itu tak menutupi bagian da*danya dengan sempurna.
Pelayan Wanita itu tidak menjawab semua perkataan yang ucapan Wanita asing yang di bawa Tuan nya ini, setelah selesai dengan tugasnya ia keluar dari kamar yang akan di tempati Alesya selama di sini. Bahkan kamar yang di tempati lebih besar dua kali lipat dari kamarnya.
Dua orang Pria bersetelan hitam masuk, setelah pelayan itu keluar, Lagi-lagi ia di seret untuk mengikuti, hingga langkah kaki menaiki anak tangga.
Sumpah demi apapun Alesya takut setengah mati, malam sudah larut ia menggunakan sepatu hak tinggi dengan pakaian terbuka, apa dirinya nya akan di jual.
"Masuk!, Tuan menunggu mu..". Tangan Pria itu mendorong Alesya saat pintu terbuka, dengan gemetar Alesya masuk, memasuki kamar dengan interior mewah dan juga luas.
"Layani Aku.." Perintah itu terdengar menakutkan bagi Alesya, tubuh nya bergetar hebat.
"APA KAU TULI.." Asher berteriak, melihat Wanita itu hanya diam, Apa kah Wanita ini bodoh?. Apa ia tidak mengerti dengan kata melayani.
Asal Asher tahu saja, Alesya gadis polos, berpacaran sama sekali tak ada kontak Fisik, apa lagi mengerti dengan perkataan ambigu ini.
"Maaf Tuan, Saya tidak paham.." Alesya menunduk. dirinya tidak tuli, hanya saja Dia tidak mengerti.
"Aku ingin mandi.."
Lalu Alesya harus apa?, memandikan nya begitu, Pria ini sudah bukan bayi harus ia mandikan, Namun Alesya langsung kaget saat mendengar sebuah teriakan dari arah kamar mandi, Asher memanggilnya.
"Ahhhhk.." Alesa berteriak saat melihat Asher, sudah tak lagi memakai handuk kimononya. Mata Alesya ternodai.
"Kau ingin membuat ku tuli dengan teriakan mu Ha.." Teriak Asher marah. hobi pria itu memang berteriak dan marah saja sepertinya.
"Bantu Aku mandi.." Asher sudah duduk di bathup, ia melirik Wanita yang akan di jadikan pelayan masih diam.
"Apa Kau sudah bosan hidup..". Teriak nya lagi.
"Maaf Tuan..". Alesya setengah berlari dan membantu Pria itu mandi, bahkan ia sudah pegal saat tangan terus turun naik mengosok bagian tubuh kekar itu , bahkan bagian 'itu' pun tak luput ia gosok.
.
.
.
.To be continued.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Susanti Wahyuningsih
Q mampir kak...
penasaran sama cerita nya,,, 🤗
kok kejam ya,, Asher nya,,, kasihan Ale.... 😙
2023-10-21
1
hannayunita
aduh Bru baca dah seru nie🤩
lanjut thorr...
2023-10-09
1
🔮S⃟M•🅻Ɇ₥฿Ʉ🅞ℝ🅨𝙪𝙮𝙪ᵔᴥᵔ
aku mampir thor...
2023-09-19
1