Kepala Asher menunduk melihat Wanita itu kini bersimpuh di kakinya, Ia tersenyum. Alesya bersumpah, senyuman itu sangat mengerikan, baginya.
Asher lantas berjongkok, mensejajarkan Dirinya nya dan Alesya, "Apa yang akan Kau tawarkan untuk melindungi keluarga mu dari kematian.." Asher mencengkram dagu itu, ia begitu jijik melihat dari dekat wajah Wanita ini, padahal yang telah menyakiti Ibunya, adalah Ibu dari Alesya.
"Kau tahu, orang tua mu, telah merenggut kebahagiaan ku beserta Ibuku, dan mereka pantas untuk mendapatkan kematian, atau perlu ku buat cacat dulu dengan memotong tangan dan kakinya, terutama adik perempuan mu__
"Tidak Tuan Aku mohon..". Alesya memohon, Ia menggosok kedua tangan dengan memohon belas kasih,, ia tak bisa membayangkan jika semua anggota keluarga nya mati, apalagi dibuat cacat, ia memikirkan Cecilia adiknya yang baru lulus SMA. "Berikan semua hukuman itu padaku, Aku berjanji akan setia dan melayani mu tanpa mengeluh.." Biarlah Alesya yang berkorban.
"Benarkah..?" Asher tak percaya begitu saja, Wanita ini akan setia, bisa saja ia menikamnya saat ia tidur. "Dengan wajah jelek ini Aku tak yakin Kau bisa melayani ku dengan benar..?" . Lagi- lagi kata menyakitkan yang keluar dari mulut Pria ini, apa Asher adalah manusia, bukan jelmaan iblis, yang datang untuk menganiaya nya.
Ia yakin Asher adalah kombinasi dari keduanya, Dia manusia berhati Iblis, Dan Apa yang Dia bilang Alesya jelek, di lihat dari manapun Wanita ini sangat lah cantik, hanya saja mata Pria itu sudah tertutup dengan rasa benci yang sudah mendarah daging.
"Buka bajumu..".Perintah Asher.
Alesya menelan saliva, di ruangan ini tak hanya ada dirinya dan Asher melainkan pelayan dan juga Antonio. " Kenapa diam, cepat buka.." Namun Pria itu sudah kesal, hingga tangannya dengan kasar merobek pakaian itu. "Bahkan dengan keadaan tak berpakaian pun, Kau tidak menarik. Bukan kah Kau memiliki darah seorang Pela-cur.." Hinanya lagi, mulut itu selalu kejam saat berkata.
Alesya di permalukan, harga dirinya benar-benar jatuh, Asher pun berlalu pergi meninggalkan Alesya yang menangis seraya memeluk tubuh nya yang polos.
...----------------...
Alesya sudah berpakaian, ia pun sudah mendapatkan perawatan. Wanita itu menunduk hormat saat menyambut kedatangan Asher saat hampir petang, langkah kecil nya langsung mengikuti kemana kaki Asher melangkah.
"Aku akan menyiapkan air untuk Anda mandi Tuan.." Alesya berlalu menuju kamar mandi ia menyiapkan air hangat di dalam bathup.
Tak berapa lama Pria itu masuk hanya menggunakan handuk, kimono, Alesya hanya diam, ia akan menjawab jika di tanya saja. Asher dengan santai nya melepas handuk yang menutupi aset nya yang menggantung itu, di biarkan terombang-ambing seiring kaki nya melangkah.
"Gosok punggung ku.." Alesya harus terbiasa dengan pemandangan seperti ini, asal kan Pria ini tak merenggut mahkota nya saja.
Lagi pula Pria itu selalu mengatainya Wanita murahan, apa lagi saat melihat dirinya jijik, seakan-akan Alesya adalah kotoran.
"Kau terlalu lambat.." Asher menarik Alesya hingga masuk ke dalam bathup, Wanita itu langsung basah kuyup dan terlihat jelas bagian mencetak disana. "Kau sengaja.." Tuduhnya tak suka.
"Maaf Tuan..."
"Apa Selain maaf, tak ada yang bisa kamu ucapkan Hah.." Asher berteriak marah.
Lalu Aku harus berkata apa brengsek, ." Umpat Alesya di dalam hati.
Pria itu berdiri, dan benda berbatang itu tepat di depan mata nya, sangat besar dan menjijikkan. "Mau sampai kapan kau diam disana Alesya..". Tanpa di sadari, Pria itu sudah berada di bawah air shower, dengan setengah berlari Alesya menghampiri Asher dan membantu Pria itu membersihkan diri.
Bahkan area itu tak luput ia bilas. "Apa Kau ingin menggoda ku Alesya..." Sumpah Alesya tidak sengaja membangun kan kejan*tanan Pria itu.
"Maaf Tuan Saya tidak berani..". Alesya menunduk, ia ingin cepat selesai memandikan Pria ini, beristirahat dan tidur, padahal sejak Pria ini tak ada di rumah, Ia hanya berdiam diri, pekerjaan nya khusus melayani Tuan mudah Rumah ini saja,, bahkan pakaian nya pun berbeda dari yang lain.
"Tidur kan ia kembali.." Suara Asher terdengar parau, kenapa senjata nya meronta-meronta minta di puaskan, karna sedikit sentuhan Wanita murahan ini.
"Maaf Tuan, Saya tidak tahu cara nya...". Alesya terus menundukkan dan memejam mata ia tak ingin melihat terus menerus benda yang bisa membuat para Wanita mengeluarkan suara laknat.
"Bullshit, menurutmu Aku percaya, Ku yakin kau tidak jauh berbeda dengan Ibumu yang la*cur itu, apa milik mu sudah gatal ingin menikmati pusaka ku, sampai berani menyentuh nya." oh Ya Tuhan, Mulut Pria ini apa tak bisa Alesya sumpal saja dengan sampah,, Wanita itu semakin geram hingga mengepal kan tangan.
Alesya begitu merasa terhina, setiap saat Pria itu hanya mengeluarkan kata hinaan saja, apa salah nya. "Kenapa Kau diam HA, cepat lakukan.." Asher semakin tak sabar, milik nya terbangun karna Wanita mura*han ini, dan ia butuh pelepasan.
Terpaksa, ia menelan ludah sendiri, pesona Alesya membuat rudal nya aktif.
"Kau terlalu lama..". Asher merobek paksa pakaian Alesya hingga Wanita itu sudah polos, di iringi sebuah teriakan dari Alesya.
"Tuan apa yang ingin Anda lakukan.." Alesya takut setengah mati, tubuh nya sudah dua kali di permalukan seperti ini.
"Jangan sok polos kamu Alesya, coba kutanya berapa Pria yang sudah menyetubuhi mu..".Asher membalikan tubuh Alesya, hingga membelakangi nya, dan membuat Milik yang yang sudah berdiri tegak, sejajar dengan lembah kenikmatan itu.
"Tuan jangan lakukan..Aku mohon.." Alesya menangis. Bahkan benda kenyal miliknya sudah di remas bergantian.
Asher sudah bergai*rah sejak tadi, tak mungkin ia melepaskan Alesya sebelum miliknya terpuaskan. Oh tidak kenapa senjata nya sulit untuk masuk.
Asher terkejut bukan main, milik nya sudah berusaha untuk masuk tapi kenapa susah sekali, Asher tak pernah berpikir jika Alesya adalah seorang Virgin, ia mengira jika posisi nya sangat tak mendukung, padahal ia biasa melakukan itu dengan pelayan Pribadinya dulu, yang sudah mati.
Dengan tak sabaran, Asher menarik tangan Alesya untuk mengikuti nya, suara tangisan itu terus menggema dengan pilu, Pria itu tidak peduli, Wanita murahan ini telah membangkitkan gai*rah nya.
"Tuan Aku mohon jangan lakukan ini.." Alesya terus meronta saat tangan kekar itu terus menarik nya, hingga ke area kamar, Tubuh Alesya bergetar dengan hebat, setiap ada kesempatan ia berusaha untuk lari, Tuan nya seperti kesetanan dan menginginkan dirinya.
"Tolong...". Alesya meraung-raung berharap seseorang menolong nya, sadar kah dirinya berada dimana, ini adalah tempat seorang Asher berkuasa.
.
.
.
.To be continued.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Ai'cant
Kasihan Alesya..
2023-09-16
2
☠ᵏᵋᶜᶟ❤️⃟Wᵃf 𝐊𝐢𝐤𝐲𝐀⃝🥀
kayaknya sih jebol tpi gatau jga, mungkin ada yg ganggu mereka nntinya
2023-09-12
2
lanjut mom! suka!
2023-09-12
2