Dua orang pengawal yang selalu setia bersiaga di depan pintu, saling memandang satu sama lain, begitu pula Antonio. Mereka jelas mendengar jerit tangis dengan seruan meminta tolong.
Mereka tidak tuli, sudah jelas itu adalah suara Alesya, pelayan Pribadi Tuan nya yang baru, entah apa yang di lakukan Tuan Muda nya, sampai raungan itu terdengar sangat pilu.
Tapi mereka tidak peduli, jikalau Wanita itu mati , hanya saja jika itu terjadi!. Akan sangat di sayangkan, Alesya adalah Wanita yang sangat cantik, banyak Pria yang menginginkan nya, tentu akan sia- sia jika Wanita itu mati, bukan.
Lebih baik, berikan saja pada mereka, namun ini adalah urusan sang penguasa rumah, mereka di bayar mahal untuk menjaga keamanan Tuan nya yang begitu banyak musuh, bukan untuk mencampuri urusan nya.
Sementara itu Alesya masih berusaha untuk melarikan diri, Wanita itu terus meronta hingga Asher sudah geram dengan Alesya.
"BISA KAH KAU DIAM..". Asher meraung marah. Tangan kekar itu sudah berada di leher Alesya yang kini mencekik nya, begitu kuat hingga membekas.
Alesya mengangguk paham, ia langsung terbatuk saat tangan itu terlepas dari lehernya "Tuan Saya mohon, lepaskan Saya..". Kali ini Alesya tak lagi meronta, ia kembali memohon belas kasih Pria Tirani ini.
"Apa Kau lebih suka para pengawal ku, Yang menyetubuhi mu, Alesya.." Asher benar-benar geram mood ber-cinta masih menggebu, ingin miliknya memasuki lembah kenikmatan milik Wanita murahan ini.
Tapi anehnya, sejak tadi ia ingin memasuki tempat itu seperti di halangi, di tambah dengan tubuh Alesya yang terus memberontak semakin membuat ia frustasi Ahh kepalanya sudah sangat sakit, saat Gair**ah belum tersalurkan.
Alesya langsung menggeleng, lebih baik ia langsung mati, jika di setubuhi oleh 5 orang sekaligus. "Tidak Tuan, jangan lakukan itu, lebih baik bunuh lah Aku.." Setidaknya dengan keadaan mati, ia tak harus menangisi pelecehan yang di lakukan Asher, bahkan jika Pria itu menyetubuhi nya sekalipun, ia tak peduli.
"Apa Kau sudah lupa, akan keluarga mu Alesya.." Paha Wanita itu sudah ia buka lebar-lebar, dengan rudal nya yang sudah tidak tahan ingin meledak dan melesat masuk.
Ya Tuhan..Air mata Wanita itu seakan sudah habis, ingin mati pun rasa nya begitu berat saat memikirkan nasib keluarga nya, apa kah ia harus memberikan nya dengan sukarela.
Tapi Ini terlalu berharga, Pria bejat ini tidak pantas mendapatkan kesucian yang selalu Alesya agungkan, lalu bagaimana nasib keluarga nya.
Kenapa Tuhan begitu tak adil untuk nya, kenapa nasibnya harus berada di tangan Pria kejam ini. bukan nya Tuhan itu maha adil, lalu Kenapa Pria kejam ini masih hidup dengan tenang, sementara dirinya??.
Takdir seakan mempermainkan, mendorong nya untuk menyerah-kan diri untuk bernasib malang.
Asher menyeringai, Akhirnya Wanita murahan ini bisa diam, seharus nya Alesya bangga bisa merasakan kegagahan nya, sementara di luar sana banyak yang menginginkan dirinya.
"Seharusnya Kau Diam sejak tadi.." Asher memulai foreplay, dengan melahap habis bibir Alesya, Wanita itu hanya diam tak membalas, hingga lagi Alesya menjerit, Asher mengigit nya, hingga terpaksa mulut itu di buka.
Asher terus menyeringai, Alesya benar-benar diam, tapi ciuman itu terasa sangat amatir, tahukah Asher jika itu ciuman pertama bagi Alesya, dan ia harus memberikan nya pada Pria bengis ini.
"Ssstttt..." Asher mengusap air mata yang terus menetes. "Kau akan merasakan nikmat sebentar lagi, Aku jamin di antara Pria yang telah memasukimu, Milikku lah yang paling nikmat.." Asher percaya diri sekali, hanya memiliki rudal besar dan panjang yang sering celup sana-sini, tak membuat seorang Alesya senang, apa lagi bangga.
Brengsek.
Justru ia merasa jijik, saat mulut busuk nya itu terus melu**mat bibirnya dengan rakus, Alesya tidak membalas karna ia tak tahu cara nya.
Namun Alesya akui, permainan Pria ini, membuat nya seakan terbakar ia terus menggeliat merasakan sensasi aneh yang di rasakan, dan suara laknat itu lolos dari bibirnya, saat Pria itu menjilati bagian sentitif nya.
"Enak..." Dengan mata yang berkabur Gai**rah, Asher kembali mencium Alesya yang entah kenapa rasa bibir itu sangat lah manis, hingga ia ingin terus menikmatinya.
Dengan Rudal yang sudah sejajar dengan milik Alesya yang ia buat basah, mulai mengambil ancang-ancang untuk siap melesat.
"Sh**it...". Asher kembali mengumpat, ini benar-benar sakit saat miliknya mulai masuk. ini adalah kali pertama ia kesusahan saat memasuki seorang Wanita.
Jangan-jangan ini rasa nya ia mem-pera**wani seorang Wanita, Asher semakin bersemangat.
"Aaaarghh...." Alesya terus meremas sprai, inti tubuh nya terus di terobos dengan paksa, berbeda dengan Asher yang terus mengumpati kenapa Rudal nya susah sekali masuk.
"Tahan..." Asher mendengar Alesya terus menjerit, saat miliknya berusaha masuk 'Apa Dia memang masih perawan'. Dengan sekuat tenaga ia memasukan miliknya nya dengan sekali hentakan..
Berhasil.
"Aaaaaarrgh..." Alesya menjerit sejadi-jadinya, miliknya benar-benar sangat sakit, ia ingin berteriak dan mengutuk Pria kejam ini.
"Oh God....". Asher tak tahu harus berkata apa lagi, saat rasa yang begitu nikmat ia rasakan, miliknya terasa terjepit, ini sangat nikmat, hingga bau anyir pun tercium. "You are still a virgin...". Asher tidak lah bodoh, ini adalah kali pertama nya mendapatkan seorang pera**wan. Daa ia dapat kan dari Alesya Wanita murahan yang selalu ia hina.
Dan ini benar-benar nikmat.
Selain menahan sakit, tak ada tanggapan dari Alesya, ia begitu pasrah saat tubuhnya terus di pacu oleh Asher, pinggul itu terus bergerak dengan Rudal yang terus keluar masuk, dengan di iringi suara Ero**tis yang terus menggema di ruangan itu.
Alesya sudah kotor, tak ada lagi kesucian yang ia bangga- bangga kan, ini lah akhir dari hidupnya, Asher brengsek, kenapa Tuhan tak mengambil nyawa mu saja .
Sementara itu, Antonio merasa pendengaran nya bermasalah, ia melirik kedua bawahan nya, yang ternyata sama bingung nya dengan dirinya.
"Tuan tidak mungkin menye**tubuhi nya kan..?. Antonio bertanya-tanya.
Para pengawal pun mengangguk setuju. "Lalu itu suara siapa..?". Tak mungkin Tuan nya itu menyetubuhi, Wanita yang sering ia hina kan, bahkan saat melihat pun seakan jijik.
Apa Tuan nya itu, memakan ludah nya sendiri. Oh tidak. mungkin iya, tapi jangan lupakan seorang Alesya mempunyai pesona nya sendiri dan jika boleh jujur Antonio pun terpesona.
Suara yang terdengar itu pun semakin menggila, hingga Antonio melihat Arloji di pergelangan tangan ini sudah 2 jam!. dan itu sudah jelas Suara Tuan Asher dan aneh nya di tengah suara nikmat itu, tercetus nama Alesya.
Gila,.. Ini benar Gila.
Antonio berdehem cukup keras, dirinya langsung salah tingkah dan lebih baik pergi mencari Wanita, dari pada telinga nya terus mendengar jeritan nikmat itu.
Anda sudah tidak tertolong Tuan.
.
.
.
.
To be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Ai'cant
kasih like dan komentar biar Author nya semangat
2023-09-16
1
Taelice
huwaaa lanjut alur cerita nya seru bgttt
2023-09-13
1
macarena_macarena2
lanjoooottt kalau bisa up 3 eps
2023-09-13
1