Alesya terus mengumpat dalam hatinya, selama Ia melayani Tuan tiran ini, mata nya sudah tidak suci lagi, benda berbatang lunak itu tak luput dari pandangan nya.
Pria ini sungguh tak malu, memperlihatkan aset milik nya pada Wanita polos seperti Alesya, jika bukan karna nyawa Ayahnya, Dia tidak akan mau tinggal di hunian mewah ini.
"Dasar tidak becus.." Umpat Asher kesal setengah mati, Wanita ini tidak pandai memilih pakaian nya,
"Jika Ayah mu tak mengganggu bisnis ku, mungkin Aku tak akan pernah kehilangan Dia.." Asher mencengkeram dagu Alesya sampai kepala itu mendongkak ke arah nya, karna kejadian itu tak hanya uang miliaran yang hilang, ia pun kehilangan nyawa Wanita nya.
"Sakit Tuan.." Alesya meringis, cengkraman itu begitu kuat, rahangnya seakan remuk.
"Antonio..". Dengan sigap asisten handalnya langsung menghadap. "Saat Aku pulang, Aku ingin Wanita ini sudah terdidik, Aku tidak mau rugi memberinya makan setiap hari, hanya utuk Wanita itu tidak becus untuk melakukan sesuatu.." Asher menghempas dengan kasar, Pria itu pun berlalu.
"Baik Tuan,.."
Alesya menunduk lesu, ia tak tahu apa yang salah pada dirinya, semua yang ia lakukan selalu salah di mata Pria itu.
"Alesya, Tuan sangat tidak suka dengan bawahan yang tidak cekatan, kulihat juga Kau berpendidikan, jika Kau ingin hidup lama di tempat ini, cobalah untuk menyenangkan Tuan.." Antonio memberi Wanita itu nasihat.
"Dan asal kamu tahu, Tuan Asher kehilangan Wanita nya dan itu adalah ulah Ayah Anda.."
"Maaf Tuan Antonio, Ayahku adalah aparat pemerintah dan penegak keadilan, jika Tuan mu itu bermasalah dengan Ayah ku, berarti Tuan mu itu seorang Kriminal.." Sungguh berani sekali Alesya mengatakan itu. Membuat Antonio geram.
Bukan rahasia lagi, seorang Asher Drake Kharkov adalah seorang Tiran, membunuh sudah tak lazim Pria berdarah dingin itu, berkat kekuasaan dan koneksi yang luas Pria itu selalu lolos dari hukum., tak punya hati dan sialnya Dia tampan.
"Lancang...". Bukan Antonio yang menampar melainkan, Asher, Wanita ini menghina nya, apa dia sudah tak ingin hidup lagi.
Alesya meringis, sudut bibir nya mengeluarkan darah, ia menatap tajam ke arah Pria Tiran itu. "Apa mau ku buat buta, mata mu itu.." Berani nya Wanita ini Mempelototi nya, mood nya pagi ini Benar-benar di rusak oleh Alesya
Alesya masih sayang nyawa, ia menunduk. "Maaf Tuan, Saya__"
...Plak...
Alesya di tampar lagi, kedua pipinya yang putih langsung memerah, tak cukup di situ Asher menjambak rambut nya hingga kepala mendongkak. "Wanita rendahan Cih..". setelah di tampar dan di jambak Asher menghempas tubuh Alesya kasar, hingga membentur dinding.
Mati sekalipun Asher tidak peduli, wanita nya telah pergi, ia tak memiliki mainan, jadi Alesya lah yang menjadi pelampiasan.
"Kurung, dan jangan beri makan..". Asher melenggang pergi, hari ini ada pertemuan penting dengan petinggi, Antonio jelas mengikuti, sedangkan untuk Alesya, hukuman sudah menanti nya.
Ruang gelap dan pengap, Alesha di kurung di penjara bawah tanah, tahanan tak hanya dirinya nya, sekitar 10 orang yang di kurung, bahkan luka lebam itu lebih buruk dari yang ia miliki.
Entah siksaan apa yang mereka dapat kan hingga berakhir seperti itu, bahkan di antara nya ada Wanita tampa busana, Alesya membekap mulut, apakah ia akan berakhir seperti itu.
Tubuhnya bergetar takut, sudah 12 jam ia di kurung tak ada tanda-tanda ia akan di bebas kan. "Ayah Aku takut.." Alesya menangis pilu, namun tangisan nya tak ada gunanya, tak membuat para penjaga bersimpati apa lagi para tahanan, mereka hanya berharap agar cepat mati, dari pada di siksa seperti ini.
Seseorang datang dari arah tangga, ada Wanita cantik yang di seret oleh dua orang Pria, Alesya tidak tahu berapa orang yang bekerja di bawah Pria Tiran itu, yang pasti sangat banyak.
"Tuan tolong ampuni Aku.." Wanita itu terus berteriak, ia meronta dan ingin lari, seolah tempat ini adalah neraka. Dan benar ini adalah neraka.
"Tak ada kata maaf untuk penghianat.." Antonio datang di ikuti Asher dengan datar nya Pria itu duduk seakan menonton pertunjukan.
Wanita cantik itu, di rebahkan di atas meja bundar, dengan terus meronta Wanita itu terus memohon ampun pada Asher, hingga sebuah tamparan di layangkan Antonio.
"Jalan kan tugas kalian.." 5 orang pengawal sudah siap, mereka sangat menyukai hal semacam ini, gaun mewah itu, di robek dengan paksa, hingga sehelai pun tak membalut tubuh itu lagi.
"Tuan Ampun Ahhhh..". Wanita itu masih berusaha memohon ampunan pada Asher namun Pria itu tak punya hati, dengan wajah dingin nya, ia melihat salah satu Wanita nya, di gilir oleh 5 orang ia tidak peduli.
Pria itu gila..
Semua pemandangan itu tak luput dari penglihatan Alesya, ia terus memejamkan mata, namun telinga terus mendengar jeritan itu, hingga sang Wanita sudah pingsan.
"Kau ingin mencobanya.." Suara itu begitu dekat dengan telinga nya, itu adalah suara Asher Pria itu berdiri di luar pagar besi saat Alesya membuka mata.
"Tidak Tuan, jangan lakukan itu, Aku akan setia tak akan berkhianat, dan akan melakukan apapun kemauan Anda.." Melihat Wanita itu masih di gilir, meskipun sudah pingsan, Alesya gemetar takut, tidak terbayangkan sakit nya jika Dia posisi Wanita itu.
"Benarkah..." Asher menyeringai. Dan Alesya mengangguk cepat, seketika pintu jeruji di buka Asher masuk mendatangi Alesya. ia mengeluarkan sebuah senjata api yang selalu ia simpan di dalam saku.
"Tuan.._ ". Tubuh Alesha bergetar hebat ia takut Pria itu akan melubangi kepalanya,
"Bukan kah Kau bilang akan melakukan apapun untuk ku.." Alesya mengangguk, demi nyawa nya ia rela.
Alesya di bawa ke dalam sel di mana tawanan Pria itu berada, bersamaan dengan Wanita yang sudah di gilir tadi, tubuh nya di lempar dan di satukan dengan Wanita sebelum nya yang sudah menempati sel itu.
"Mereka adalah penghianat,.." Asher berucap
tepat di telinga Alesya. "Apa Kau tahu lidah mereka sudah di potong membocorkan rahasia ku, pada Ayahh mu.."
Senjata Api sudah berada di tangan Alesya, itu cukup berat, dan tangan kekar itu menuntut untuk Alesya membidik terget.
"Tuan..." Lutut Alesya lemas, benarkah Ayah nya berhubungan dengan mereka.
...Doorrr....
Peluru itu sudah bersarang di kepala, Pria itu mati dan Alesya yang membunuh nya meskipun dengan Paksaan Asher. "Tuan Aku mohon.." Alesya sudah menjadi pembunuh, tubuh nya bergetar hebat, dan Asher merasakan itu, Dian tak tak suka Wanita penakut ini.
"Masih ada 9 Alesya.." Asher berada tepat di belakang Alesya, Pria itu terus mengawasi para pengkhianat yang sudah pasrah akan kematian
"Tuan.. Aku mohon jangan hukum Aku seperti ini.."
...Dooooorr...
...Dooorrrrr...
...Doooorrr...
Tiga kali tembakan langsung mengenali kepala, mereka langsung tewas seketika sementara Alesya langsung berteriak, empat orang sudah mati karna tembakan nya.
"Apa Kau ingin membuat ku TULI, HA.." Asher.menghempas tubuh Alesya hingga Wanita itu tersungkur di mana empat mayat berada, Alesya langsung panik, lalu ia berdiri, darah berceceran menempel di pakaian nya.
"Apa Kau ingin menggantikan mereka.." Pistol sudah berada di kepala Alesya, Pria itu sangat tak menyukai Alesya yang lahir dari rahim seorang pela*cur. Ya, Edmond menikahi Wanita malam, bahkan Wanita itu pernah di setu-buhi Ayahnya.
Tapi tidak mungkin Jika Alesya adalah saudara nya, sudah jelas, saat Clara mengenal dan tidur dengan Ayah nya, Alesya sudah lahir, Pantas saja Edmond memiliki nyali untuk berusan dengan keluarga nya,
Karna Clara masih menjadi ulat bulu di ranjang Ayahnya.
.
.
.
.
To be continued.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
menarik ceritanya
2023-12-25
0
hannayunita
ah kejam banget Asher jdi ngeri 😬😬
2023-10-09
1
🤩😘wiexelsvan😘🤩
bang asher kamu sangat kejam sekali tau gak sich,,,,liat adja nanti pasti author bikin kamu jatuh hati ma ale 🤭😁😁
2023-09-13
3